Anda di halaman 1dari 5

pengaturan untuk tenaga pendidik di sekolah yang sesua standar?

Berdasarkan sumber yang saya baca dari BSNP, pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kualifikasi akademik yang dimaksudkan tadi adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan
anak usia dini meliputi:

* Kompetensi pedagogik;

* Kompetensi kepribadian;

* Kompetensi profesional; dan

* Kompetensi sosial.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

* Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji
pada kursus dan pelatihan.

*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 41 Tahun 2009 tentang Standar
kualifikasi pembimbing pada kursus dan pelatihan.

*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 42 Tahun 2009 tentang Standar
Pengelola Kursus dan Pelatihan.

*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 Tahun 2009 Standar Tenaga
administrasi pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C.

*Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Standar Pengelola
pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C.

pengelolaan sekolah yang baik sesuai standar nasional pendidikan?

Standar pengelolaan merupakan salah satu standar pendidikan nasional yang mengatur perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan mulai dari tingkat satuan pendidikan sampai
nasional, sehingga bisa tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggara pendidikan.

Adapun fungsi standar pengelolaan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai acuan untuk mengelola sistem pendidikan di tingkat sekolah/madrasah, baik dari sisi
kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, pembiayaan, dan sebagainya.

2. Memudahkan sekolah/madrasah dalam mengembangkan rencana kerja tahunan.

3. Sebagai pedoman seluruh warga sekolah/madrasah dalam mengemban tugas dan tanggung
jawabnya.

Isi standar pengelolaan pendidikan diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berdasarkan Permendiknas tersebut, isi standar pendidikan meliputi, hal-hal berikut :

1. Perencanaan Program

Perencanaan program unit satuan pendidikan bisa diuraikan ke dalam bentuk visi sekolah/madrasah,
misi sekolah/madrasah, tujuan sekolah/madrasah, dan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja

Pelaksanaan rencana kerja dibagi menjadi beberapa bagian seperti pedoman, struktur organisasi,
pelaksanaan kegiatan, bidang kesiswaan, dan lainnya.

3. Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dan evaluasi dilakukan untuk memantau sistem pengelolaan di sekolah/madrasah.


Pengawasan dan evaluasi dibagi menjadi lima program, yaitu sebagai berikut : program pengawasan,
evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan kurikulum, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan, akreditasi sekolah/madrasah.

4. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

Kepemimpinan di sekolah merupakan tanggung jawab seorang kepala sekolah.

a. Di tingkat SMP/MTs, seorang kepala sekolah akan dibantu oleh satu wakil kepala sekolah/madrasah.

b. Di tingkat SMA/MA, seorang kepala sekolah akan dibantu tiga wakil kepala sekolah/madrasah. Ketiga
wakil kepala sekolah/madrasah yang dimaksud sudah dijelaskan di poin bidang pendidik dan tenaga
kependidikan.

c. Di tingkat SMK, seorang kepala sekolah akan dibantu oleh empat wakil kepala sekolah/madrasah.
Keempat wakil kepala sekolah/madrasah yang dimaksud sudah dijelaskan di poin bidang pendidik dan
tenaga kependidikan.

Wakil kepala sekolah/madrasah dipilih melalui rapat dewan pendidik.

5. Sistem Informasi dan Manajemen

Suatu sekolah/madrasah juga harus mampu mengelola sistem informasi dan manajemen guna
peningkatan administrasi pendidikan agar berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel.

6. Penilaian Khusus

Penilaian khusus ini ditujukan bagi sekolah/madrasah yang berpedoman selain Standar Pendidikan
Nasional. Syarat untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah adalah sekolah tersebut harus
direkomendasikan BSNP.

Pedoman Pengelolaan Sekolah / Madrasah Meliputi :

1. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan

2. Kalender pendidikan /akademik


3. Struktur organisasi sekolah/madrasah

4. Pembagian tugas di antara pendidik

5. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan

6. Peraturan akademik

7. Tata tertib sekolah/madrasah

8. Kode etik sekolah/madrasah

9. Biaya operasional sekolah/madrasah

Nomer 3

Keprofesionalitas seorang guru sangat penting bagi peserta didik Karena guru mempunyai tugas yang
sangat berat dalam mendidik, mengarahkan dan memotifasi peserta didik untuk menjadi siswa yang
pandai dan bermoral juga berguna bagi masyarakat. Untuk menjadi seorang pendidik yang baik maka
para pendidik hendaknya mampu memiliki karakter yang baik pula. Karena karekter seorang pendidik
bisa mempengaruhi bagaimana perkembangan dan moral anak didik tercetak.

Diantara karakter yang harus dimiliki seorang pendidik yaitu:

Menguasai kurikulum : Seorang guru hendaknya menguasai dan menjalankan kurikulum yang sudah
berlaku atau yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Kurikulum yang dimaksud ialah serangkaian
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU
nomor 20 tahun 2003). Dengan adanya kurikulum ini seorang pendidik mengetahui cara mengajar yang
baik sesuai perkembangan pola pikir peserta didik.

Menguasai materi yang diajarkan : Pelajaran merupakan serangkaian materi yang diajarkan oleh
pendidik dalam kelas, pelajaran yang ini sangat berperan penting bagi peserta didik dalam memperoleh
informasi, jadi seorang pendidik hendaknya menguasai semua materi pelajaran yang ia sampaikan
kepada peserta didik. Apabila pendidik tidak menguasai materi yang ia sampaikan maka penyampaian
materi atau informasi tidak efektif atau tidak mudah dipahami oleh anak didiknya.

Terampil menggunakan multi metode pembelajaran : Metode pengajaran adalah cara pendidik dalam
menyampaikan atau mengajar peserta didik, dimana metode pengajaran yang tepat dapat mendorong
semangat peserta didik untuk menjadi lebih giat dalam belajar dan juga dapat dengan mudah dipahami
apa yang di ajarkan, selain metode penyesuaiankondisi dan suasana juga sangat diperlukan dalam
proses belajar mengajar bagi para pendidik.

Mempunyai perilaku yang baik : Seorang pendidik hendaknya disiplin dalam menjalankan tugas yang ia
jalankan sebagai seorang pendidik, kedisiplinan yang dimaksud disini yakni. disiplin waktu, seorang
pendidik hendaknya datang tepat waktu saat melakukan tugasnya, sehingga dengan kedisiplinan waktu
yang di lakukan bagi pendidik dapat menjadi tauladan atau contoh yang dapat diikuti bagi peserta didik.

Mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik : Seorang pendidik hendaknya mampu
berinteraksi dengan orang tua peserta didik maupun masyarakat setempat untuk turut serta
memberikan arahan bagi para peserta didik supaya proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di
lingkungan sekolah saja. Dengan adanya interaksi antara pendidik dengan orang tua dan masyarakat
peserta didik akan tetap terpantau bagaimana dia di lingkungan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai