TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu instalasi di rumah sakit dengan
staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien – pasien yang menderita penyakit
akut, cedera atau penyulit – penyulit yang mengancam nyawa atau
potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia yang diharapkan
masih reversible.
High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit bagi pasien
dengan kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil yang
masih memerlukan pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat.
B. TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan pelayanan ICU adalah:
Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien ICU di
rumah sakit
Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan ICU di rumah sakit
Menjadi acuan pengembangan pelayanan ICU di rumah sakit
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 519/MENKES/PER/III/2011
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan
Terapi Intensif di Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
244/MENKES/PER/III/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP
H. Adam Malik.
8. Hospital By Law RSUP H. Adam Malik tahun 2013.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1778 /Menkes/SK/XII/2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit
(ICU) di Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
834/MENKES/SK/VII/2010 tentang Pedoman Penyenggalaraan
Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.
11. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit.
BAB III
TATA LAKSANA
H. Penilaian Sepsis
1. Bukti adanya syok dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau
menurun 20 mmHg dari tekanan darah normalnya dan sudah
dilakukan resusitasi cairan yang adekuat
2. Asidosis laktat (laktat > 4.0 mmol/L
3. Syok yang tidak dapat dijelaskan, dengan atau tanpa hipotensi dan
perlu hemodinamik monitoring yang intensif
4. Syok septic dengan instabilitas hemodinamik
J. Luka Bakar
1. Setiap pasien luka bakar dewasa ≥30% dengan atau tanpa trauma
inhalasi (< 24 jam pasca trauma)
2. Setiap pasien luka bakar anak ≥10% dengan atau tanpa trauma
inhalasi (< 24 jam pasca trauma)
3. Setiap pasien luka bakar dewasa ≥30%, ≥24 jam pasca trauma
dengan salah satu atau lebih gangguan saluran nafas (airway),
pernapasan (breathing), sirkulasi (circulation)
4. Setiap pasien luka bakar anak ≥10%, ≥24 jam pasca trauma
dengan salah satu atau lebih gangguan saluran nafas (airway),
pernapasan (breathing), sirkulasi (circulation)
5. Setiap pasien luka bakar dewasa dan anak dengan trauma inhalasi
Prioritas 1:
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif dan tertitrasi, seperti: dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu suportif
organ/sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, obat anti aritmia
kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya. Contoh pasien
kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat,
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
Institusi setempat dapat membuat kriteria spesifik untuk masuk ICU, seperti
derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan darah tertentu. Terapi pada
pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas.
Prioritas 2:
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat
berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan
intensif menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini
antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut
dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien
prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.
Prioritas 3:
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara
sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU
pada golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan
jalan napas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya
untuk mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak
sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.
Pengecualian:
Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala ICU, indikasi
masuk pada beberapa golongan pasien bisa dikecualikan, dengan catatan
bahwa pasien-pasien golongan demikian sewaktu waktu harus bisa dikeluarkan
dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien
prioritas 1, 2, 3 (satu, dua, tiga).
SKOR APACHE II
A. Skor Akut Fisiologi
Variabel Fisiologi High Abnormal Range Low Abnormal Range
+4 +3 +2 +1 0 +1 +2 +3 +4
Temperatur O O O O O O O O
≥ 39o- 38,5 36o- 34o- 32o- 30o- ≤29,
41o 40,9o o
38,4o 35,9o 33,9o 31,9 9o
o
Mean Arterial O O O O O O
Pressure ≥16 130- 110 70- 50-69 ≤49
0 159 - 109
129
Laju Nadi O O O O O O O
≥18 140- 110 70- 55-69 40- ≤39
0 179 - 109 54
139
Laju Nafas O O O O O O O
≥50 35-49 25- 12-24 10-11 6-9 ≤5
34
Oksigenasi: O O O O
A. FiO2> 0,5 Record ≥50 350- 200 <200
A-aDO2 0 499 -
349
B. FiO2< 0,5 Record O O O O
PaO2 PO2> PO2 PO2 PO2
70 61-70 55- ≤55
60
pH Arteri O O O O O O O
≥7,7 7,6- 7,5- 7,33- 7,25- 7,15 ≤7,1
7,69 7,59 7,49 7,32 - 5
7,24
Kadar Natrium O O O O O O O O
≥18 160- 155 150 130- 120- 111 ≤11
0 179 - - 149 129 - 0
159 154 119
Kadar Kalium O O O O O O O
≥7 6-6,9 5,5- 3,5- 3-3,4 2,5- <2,
5,9 5,4 2,9 5
Kadar O O O O O
Kreatinin ≥3,5 2- 1,5- 0,6- <0,
3,4 1,9 1,4 6
Hematokrit O O O O O O
≥60 50- 46- 30- 20- <20
59,9 49,9 45,9 29,
9
Leukosit O O O O O O
≥40 20- 15- 3-14,9 1- <1
39,9 19,9 2,9
GCS
(skor= 15 –
GCS
aktual)
Total Skor
Akut
Fisiologi
HCO3 O O O O O O O
≥52 41- 32- 22- 18- 15- <15
51,9 40,9 31,9 21, 17,
9 9
Skor Umur
Umur Skor
≤44 0
45-54 2
55-64 3
65-74 5
≥75 6