0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas penyebab-penyebab penyakit tuberculosis paru (TB paru) yang berbasis lingkungan, yaitu kepadatan hunian, pencahayaan rumah, lantai rumah, kelembaban, ventilasi rumah, dan perilaku merokok. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis sehingga meningkatkan risiko terkena TB paru.
Dokumen tersebut membahas penyebab-penyebab penyakit tuberculosis paru (TB paru) yang berbasis lingkungan, yaitu kepadatan hunian, pencahayaan rumah, lantai rumah, kelembaban, ventilasi rumah, dan perilaku merokok. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis sehingga meningkatkan risiko terkena TB paru.
Dokumen tersebut membahas penyebab-penyebab penyakit tuberculosis paru (TB paru) yang berbasis lingkungan, yaitu kepadatan hunian, pencahayaan rumah, lantai rumah, kelembaban, ventilasi rumah, dan perilaku merokok. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis sehingga meningkatkan risiko terkena TB paru.
1. SUKMAWATI 2. NURFADILA 3. A RESKI AMALIA 4. ZULFADRISYAH
MATA KULIAH : SURVAILANS EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
(TB PARU)
Penyebab Penyakit Tuberculosis Paru
1. Kepadatan hunian Dapat dijelasan bahwa semakin padat sutu hunia maka perpindahan penyakit, khususnya penyakit malalui udara akan semakin mudah dan cepat. Sesuai standart Depkes, tingkat kepadatan rumah minimal 10 m2 per orang, jarak antar tempat tidur satu dengan lainyya 90cm. beberapa penelitian menunjukkan bahwa resiko terjadinya TB paru jauh lebih tinggi pada penduduk yang tinggal pada rumah yang tidak memenuhi standart kepadatan hunian. Apabila terdapat anggota keluarga yang terkena tuberculosis paru secara tidak sengaja melalui batuk dan bakteri Mycobacterium tuberculosis akan menetap di udara kurang lebih 2 jam memiliki kemungkinan untuk menularkan penyakit pada anggota yang belum terpajan. 2. Pencahayaan rumah Menurut enelitian semua cahaya pada dasarnya dapat membunuh kuman TBC, tergantung jenis dan intensitasnya. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat beresiko 2,5 kali terkena TBC disbanding yang memenuhi syarat rumah memerlukan cahaya cukup, khususnya sinar matahari dengan ultravioletnya. Pemenuhan pencahayaan rumah selain dipenuhi dari sumber buatan seperti lampu, juga oleh keberadaaan ventilasi dan genteng kaca rumah kita. Sebagaimana diketahui, penyakit TB paru disebaban kuman Mycobacterium tuberculosis yang menular melalui udara. Proses penularan tidak sederhana, misalnya dengan menghirup udara bercampur bakteri TBC lalu terinfeksi kemudian menderita TB paru. Daya penularan ditentukan banyaknya kuman dan pathogenesis kuman, serta lamanya seseorang menghirup udara yang mengandung bakteri TBC. 3. Lantai rumah Terkait dengan tingkat kelembaban ruangan, sehigga pada kondisi lantai rumah tersebut terbuat dari tanah, cenderung mempengaruhi viabilitas kuman TBC di lingkungan yang pada akhirnya dapat memicu daya tahan kuman di udara semakin lama. Latai juga dapat berperan sebagai media penularan TB paru. Jenis lantai yang tidak memenuhi syarat (lantai tanah) tidak dapat menahan rembesan air sehingga akan menyebabakan kelembaban dalam rumah meningkat sedangkan, lantai rumah yang memenuhi syarat akan lebih tahan terhadap rembesan air sehingga dapat mengontrol kelembaban di dalam rumah. 4. Kelembaban Tingkat kelembaban masih terkait erat dengan tingkat kepadatan hunian dan ventilasi rumah. Kelembaban merupakan sarana yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme, termasuk TBC. Namun kelembaban juga dipengaruhi oleh topografi sehingga wilayah lebih tinggi cenderung memiliki kelembaban yang lebih rendah. Menurut penelitian penghuni rumah menempati rumah dengan tingkat kelembaban ruang lebih besar dari 60% berisiko terkena TB paru 10,7 kali disbanding yang tinggak pada rumah dengan kelembaban lebih kecl atau sama dengan 60%. Kelembaban dalam rumah menjadi media yang sesuai bagi pertumbuhan bakteri penyebab tuberculosis paru sehingga untuk terjadi penularan sangatlah mudah dengan dukungan factor lingkunga yang kurang sehat. 5. Ventilasi rumah Ventilasi terkait dengan sirkulasi pergantian udara dalam rumah serta proses pengurangan tingkat kelembaban. Ventilasi selain berperan sebagai tempat masuk sinar matahari, juga mempengaruhi dilusi udara, yang dapat mengencerkan konsentrasi kuman tbc atau kuman lain, yang dapat terbawa keluar ruangan, yang pada akhirnya dapat mati oleh sinar ultraviolet matahari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa luas lubang ventilasi rumah dan pencahayaan rumah mempengaruhi kehidupan bakteri dan jamur dalam rumah yang dapat menjadi factor penyebab terjadinya penyakit TB paru. Ventilasi yang tidak mencukupi akan meningkatkan kelembaban ruangan karena terjadinya proses penguapan dan penyerangan cairan dari kulit. Ventilasi rumah memiliki fungsi untuk menjaga agar ruangan rumah selalu dalam keadaan kelembaban yang optimum. 6. Perilaku kebiasaan merokok Hal lain yang menjadi factor resiko penyebab terjdinya TB paru yaitu paparan asap rokok dimana anak yang terpapar asap rokok (prokok pasif) terbukti lebih sering mendapat TB paru. Tuberculosis pada perokok lebih menular daripada TB pada penderita yang tidak merokok. Selain asap rokok, asap pembakaran di dapur juga dapat menjadi factor rsiko TB paru.