Masa Revolusi Fisik berubah nama menjadi Dewan Pengawas Keuangan (DPK) berkedudukan di Bogor
Pada Masa demokrasi terpimpin di kembalikan namanya menjadi BPK melalui UU No.17 Tahun 1965
BPK saaat ini berkedudukan di Ibukota Negara dengan memiliki kantor Perwakilan di setiap Provinsi,
dalam organisasi pemerintah kedudukan BPK sejajar dengan MPR, DPR, KY, MA dan Presiden
Tugas BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan, kinerja dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu
dimana hasil pemeriksaan tersebut di laporkan kepada pimpinan Negara atau Daerah yang berdasarkan
Undang-Undang (UU Nomor 15 Tahun 2006)
1. Fungsi Operasi => memeriksa kewajaran laporan keuangan entitas yang diperiksa
2. Fungsi Rekomendasi => memberikan masukan dan saran kepada pemerintah terkait kinerja dan
tanggung jawab keuangan Negara.
3. Fungsi Quasi Yudisial => melaksanakan proses tuntutan perbendaharaan terhadap bendahara
yang merugikan negara.
4. Fungsi Legislasi => menetapkan peraturan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggungjawab Keuangan Negara yang berkekuatan hukum mengikat.
Kewajiban BPK adalah menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan Negara kepada DPR, DPD dan juga
DPRD sesuai kewenangannya, dan menyampaikan hasil pemeriksaan atas L.Keuangan dan L.Kinerja
kepada Presiden, Gubernur, Bupati atau Walikota sesuai kewenangannya. Jika terdapat unsur pidana akan
di laporkan kepada instansi yanhg berwenang sesuai UU.
Misi : 1. Memeriksa tata kelola dan tanggung jawab keuangan negara untuk memberikan rekomendasi,
pendapat, dan pertimbangan;
2. Mendorong pencegahan korupsi dan percepatan penyelesaian ganti kerugian negara; dan
3. Melaksanakan tata kelola organisasi yang transparan dan berkesinambungan agar menjadi
teladan bagi institusi lainnya.
BPK menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga atau badan lain di dalam negeri :
1. Hubungan BPK dengan DPR, DPD, dan DPRD
Terkait dengan penyerahan hasil pemeriksaan Laporan Keungan dan melakukan evaluasi bersama
sebagai bahan pertimbangan dan menilai pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja (APBN).
2. Hubungan antara BPK dengan Pemerintah
Berhubungan dengan perspektif pemeriksaan, dimana BPK meminta dokumen-dokumen yang
terkait dengan pemeriksaan kepada pemerintah dan hasil pemeriksaan juga di sampaikan kepada
Pemerintah.
3. Hubungan antara BPK dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
BPK memanfaatkan hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Dalam hal tersebut
laporan hasil pemeriksaan APIP wajib disampaikan kepada BPK.
4. Hubungan antara BPK dengan Instansi yang Berwenang
Mengungkapkan hal-hal yang menimbulkan dugaan tindak pidana. (Polisi, Kejaksaan Agung dan
KPK).
MODUL II
RENCANA STRATEGIS BPK RI 2020-2024