Anda di halaman 1dari 2

Mengambil Hikmah Hari Kebangkitan

Nasional

Hari ini kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2021. Hari Kebangkitan
Nasional Indonesia dipelopori oleh tokoh-tokoh penjuang bangsa yang memiliki latar
belakang pendidikan yang tinggi. Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu peristiwa
penting sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Para tokoh pelopor kebangkitan Nasional
ini memiliki peran yang besar bagi negara Indonesia. Bangkitnya semangat dan rasa
Nasionalisme, persatuan serta kesatuan untuk memperjuangkan Indonesia secara sadar telah
ada ketika terjadinya peristiwa kebangkitan Nasional ini.

Kebangkitan Nasional berlangsung dari tahun 1908 hingga tahun 1945 ketika Indonesia
memperoleh kemerdekaannya.Tokoh kebangkitan Nasional dan peran tokoh pahlawan
kebangkitan Nasional tersebut sangat penting untuk menumbuhkan semangat dan rasa
persatuan serta kesatuan antar warga. Pada dasarnya Harkitnas atau Hari Kebangkitan
Nasional tidak termasuk dalam hari libur Nasional. Namun hari kebangkitan Nasional ini
sangat bersejarah dan penting bagi bangsa Indonesia.

Disisi lain Kebangkitan Nasional dijadikan sebagai tanda peristiwa penting pada tanggal 20
Mei 1908 saat terbentuknya organisasi Budi Utomo. Kebangkitan Nasional juga menandai
terjadinya hari Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Semangat
Nasionalisme bangsa Indonesia mulai meningkat akibat hari kebangkitan Nasional tersebut.
Peristiwa penting tersebut menjelaskan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat dicapai dengan
cara menumbuhkan persatuan dan kesatuan antar warga sebagai hal yang utama dan sangat
penting.

 Lima tokoh Nasional

Tokoh perintis kebangkitan Nasional sendiri merpakan peristiwa pada tanggal 20 Mei 1908
ketika Dr. Sutomo mendirikan organisasi Budi Utomo bersama dengan dua mahasiswa
lainnya. Rintisan Dr. Sutomo itu didukung oleh Soeradji Tirtonegoro dan Goenawan
Mangoenkoesoemo.
Ada beberapa faktor yang mengantar Kebangkitan Nasional, antara lain secara internal
Rakyat mengalami penderitaan, penindasan dan perlakuan diskriminatif. Masyarakat
memperoleh pengaruh dari politik balas budi ataupun politik etis. Rakyat pernah meraih
kemenangan dalam kejayaan di masa lalu seperti kejayaan yang berlangsung di kerajaan
Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Rusia yang kalah melawan Jepang pada tahun 1905 hingga
menyebabkan timbulnya keberanian bangsa Asia untuk melawan bangsa Barat. Masuknya
paham paham yang baru menuju bangsa Indonesia seperti paham Amerika dan Eropa berupa
aham demokrasi, sosialisme, nasionalisme dan liberalisme. Adanya gerakan Gandhisme dan
Gerakan Turki Muda, All Indian National Congres, yang muncul pada tahun 1885.

Selanjutnya Kebangkitan Nasional diperjuangkan oleh beberapa tokoh-tokohya yaitu sebagai


berikut Dr. Sutomo, yang memiliki tekad yang berapi api untuk memperjuangkan negeri
beserta gerak nyata untuk mengimbanginya sehingga semangat masyarakat di Indonesia
mulai menyala. Peran Dr. Sutomo tersebut ialah mendirikan organisasi pergerakan Nasional
pada tahun 1908 yang bernama Budi Utomo.

Soekarno, tokoh perintis kebangkitan Nasional yang dikenal sebagai Bapak Bangsa. Hal ini
dikarenakan Soekarno memiliki kontribusi yang penting saat Indonesia memperoleh
kemerdekaan. Di sisi lain Soekarno juga mempunyai predikat orator yang sangat handal,
karena dapat membangkitkan rasa Nasionalisme,

Tokoh lain adalah Dr. Cipto Mangunkusumo, tokoh ini berperan ketika pemerintah Belanda
ada di Indonesia. Di kala itu beliau sering menyampaikan kritik, pendapat dan pandangannya.
Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan salah satu pelopor organisasi Indische Partij yang
pernah belajar di STOVIA.

Tokoh berikutnya adalah Ki Hadjar Dewantara, yang memiliki nama asli Suwardi
Suryaningrat. Beliau memiliki kiprah dalam dunia pendidikan, mendirikan lembaga
pendidikan Taman Siswa yang berkontribusi besar dalam pendidikan di Indonesia di kala itu.
Dengan melalui lembaga ini diharapkan dapat memberikan kesempatan belajar yang layak
untuk masyarakat Indonesia.

Tokoh berikutnya adalah Douwes Dekker, nama aslinya Danudirja Setiabudi. Douwes
Dekker ikut berperan serta dalam pendirian Indische Partij bersama dengan Ki Hadjar
Dewantara dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh pendiri Indische Partij ini dikenal
sebagai Tiga Serangkai.

Kelihatan sekali bahwa pendirian partai politik pada waktu itu adalah sebagai sarana
mempersatukan bangsa dan pendidikan rakyat. Kenyataan itu dilakukan oleh Ki Hadjar
Dewantara yang mendirikan Perguruan Tinggi Taman Siswa yang menghimpun anak-anak
muda untuk sekolah. Bahkan pentingnya pendidikan itu dicontohkan oleh para pencetus
Kebangkitan Nasional yang memiliki pendidikan tinggi. Oleh karena itu marilah kita
pergunakan momentum Hari Kebangkitan Nasional kali ini untuk memperkuat Persatuan,
kesatuan dan lebih lanjut menganjurkan kepada anak muda untuk berjuang membekali diri
dengan pendidikan yang memadai agar kualitas pengabdian kepada nusa dan bangsa
mempunyai nilai yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai