Proposal Teknis Amdal Pusat Pemerintahan
Proposal Teknis Amdal Pusat Pemerintahan
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
"Rencananya , kantor dinas atau OPD akan ditempatkan dalam satu lokasi yang disebut pusat
pemerintahan Kota Sukabumi. Sehingga upaya layanan kepada masyarakat diharapkan akan
lebih cepat.
Upaya pembangunan pusat pemerintahan Kota Sukabumi ini memerlukan waktu beberapa
tahun. Oleh karena itu pembangunan akan dilakukan secara bertahap . Luasan lahan yang
dibutuhkan mencapai 19,1 hektare . Pembangunan pusat pemerintahan Kota Sukabumi di
Kecamatan Cibeureum ini sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) . Hal ini
tercantum dalam peraturan daerah (Perda) Nomor 11 tahun 2012 tentang RTRW Kota Sukabumi
tahun 2011-2031. Dengan demikian, jika ditinjau dari segi peruntukan pemanfaatan lahan, lokasi
pembangunan pusat pemerintahan , telah sesuai dengan peruntukannya.
Meskipun rencana kegiatan pembangunan pusat pemerintahan ini akan banyak memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar, namun disisi lain, bahwa kegiatan pembangunan ini juga
akan membangkitkan seperangkat dampak negatif bagi lingkungan. Sangat disadari bahwa
kegiatan pembangunan pusat pemerintahan yang tidak ramah lingkungan akan
menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti menurunnya kualitas udara, meningkatnya
kebisingan, menurunnya kualitas air sungai dan air tanah , meningkatnya kepadatan lalulintas,
timbulnya kemacetan lalulintas, menurunnya kelimpahan biota perairan, terjadinya keresahan
sosial, terbentuknya persepsi negatif masyarakat, menurunnya sanitasi lingkungan, dan
meningkatnya penyebaran penyakit. Bahkan kegiatan pembangunan yang tidak terkelola
dengan baik juga dapat membangkitkan dampak sosial berupa konflik horinsontal
antar masyarakat dan konflik vertikal antara masyarakat lokal dengan pemerintah daerah.
Oleh karena itu guna mengeliminir dampak negatif serta mengoptimalkan dampak positif
kegiatan pembangunan ini, serta menjamin kesinambungan fungsi ekologis, fungsi ekonomi
dan fungsi sosial, maka pelaksanaannya harus berwawasan lingkungan . Sejalan dengan itu,
sesuai dengan kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 1
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
sebagaimana diatur dalam Undangundang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2012 tentang lzin Lingkungan, maka setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 , tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, maka rencana kegiatan pembangunan pusat pemerintahan Kota Sukabumi
wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) . Dan jika ditinjau dari luas
lahan dan bangunan yang akan dibangun (kegiatan multisektor), dimana luas lahan yang
dialokasikan untuk kegiatan pembangunan ini adalah seluas 19,1 ha, maka rencana kegiatan
pembangunan ini wajib memiliki AMDAL berdasarkan luas bangunan yang akan dibangun . Hal
tersebut termaktub pada Lampiran I angka romawi II huruf A angka 5 permeneg LH Nomor 05
Tahun 2012. dimana pembangunan bangunan gedung dengan luas lahan ≥ 5 ha atau luas
bangunan ≥ 10.000 m2 wajib memiki AMDAL. Hal tersebut terkait dengan pembebasan lahan,
daya dukung lahan, tingkat kebutuhan air sehari-hari, limbah yang dihasilkan, efek
pembangunan terhadap lingkungan (getaran, kebisingan , polusi udara, dan lain-lain), koefisien
dasar bangunan (KDB) dan koefisien luas bangunan (KLB) , jumlah dan jenis pohon yang
mungkin hilang , konflik sosial akibat pembebasan lahan, struktur bangunan bertingkat tinggi
dan basement menyebabkan masalah dewatering dan gangguan tiang-tiang
pancang terhadap ukuifer sumber air sekitar, bangkitan pergerakan (traffic) dan
permukiman tenaga kerja yang besar, bangkitan pergerakan dan kebutuhan parkir
pengunjung, produksi sampah dan limbah domestik, serta genangan atau banjir lokal.
Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut, maka pemrakarsa kegiatan akan melakukan
penyusunan studi AMDAL rencana kegiatan pembangunan pusat pemerintahan Kota
Sukabumi dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Studi ini akan
menghasilkan 3 (tiga) dokumen AMDAL yang merupakan satu kesatuan , yaitu Keranga Acuan
(KA), Analis is Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), serta Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) .
Selanjutnya , dalam rangka pembangunan Pusat Pemerintahan Kota Sukabumi tersebut, maka
pemrakarsa wajib memiliki izin lingkungan . Oleh karena itu dalam rangka
memenuhi persyaratan proses permohonan lzin Lingkungan pembangunan Pusat
Pemerintahan Kota Sukabumi tersebut, maka pemrakarsa akan melakukan kegiatan
penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) sesuai
dengan peraturan Menteri Negara
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 2
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Lingkungan Hidup Rl No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan pada
tahap perencanaan dari kegiatan proyek, membantu proses pengambilan keputusan dalam
pemilihan alternatif metode kerja pelaksanaan konstruksi, pasca konstruksi/operasional serta
pasca operasional yang layak ditinjau dari segi lingkungan dan sebagai pedoman penyusunan
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) serta
pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan bagi pemrakarsa dan instansi terkait.
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 3
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), konsultan ditugaskan
untuk memberikan jasa konsultasinya dalam Pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL
Pembangunan Pusat Pemerintahan yang Berlokasi di Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
pada dasarnya, Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sudah cukup jelas untuk
dimengerti.
Selama jadwal penugasan ini, Tim Konsultan diharapkan dapat memberikan jasa konsultasinya
secara optimal, baik dalam pelaksanaan maupun dalam administrasi seperti pelaporan dan
berita acara hasil rapat koordinasi. Selama jadwal penugasan tersebut, Tim
Konsultan diharapkan melaksanakan semua kegiatan dengan rasa penuh tanggung jawab,
menyusun rencana kerja yang efektif dan efisien, serta secara periodik mengadakan
koordinasi dan konfirmasi dengan pihak pemberi kerja guna pencapaian hasil yang optimal
dan tepat waktu.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu adanya pemahaman dan penjabaran pengertian
terhadap KAK yang telah diterbitkan oleh Pihak Panitia Kegiatan. Berdasarkan KAK dan berita
acara penjelasan pekerjaan, maka Pihak Konsultan perlu memberikan tanggapannya sebagai
suatu penjabaran dan pemahaman terhadap Latar Belakang, Tujuan Pekerjaan,
Lingkup Pekerjaan, Output Pekerjaan, Jangka Waktu Pelaksanaan, dan Tenaga Ahli serta
tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan baik yang bersifat teknis maupun
yang bersifat administrasi.
Beberapa hal sebagai Pemahaman Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), dapat
diuraikan sebagai berikut:
Latar belakang masalah yang telah diterangkan dalam KAK sudah cukup jelas. Pihak Pemberi
kerja sangat memperhatikan kondisi lingkungan hidup dan penanggulangan demi tujuan akhir
yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan keamanan penduduk.
Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan yang
berlokasi di Kota Sukabumi mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 4
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Hidup. Sistematika penulisan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lampiran II.
Melalui studi ini diharapkan usaha dan/ atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan
dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan
hidup. Dalam menunjang dan mendukung Penyusunan
Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan yang berlokasi di Kota Sukabumi, maka
perlu adanya dukungan dari semua pihak khususnya pihak masyarakat sekitar
yangmempunyai manfaat sangat besar dari dampak pembangunan tersebut.
Tujuan kegiatan yang tercantum dalam KAK cukup singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh
konsultan. Konsultan memahami secara rinci tujuan dilaksanakannya pekerjaan Penyusunan
Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan yang berlokasi di Kota Sukabumi adalah:
Lingkup kegiatan yang terdapat pada KAK cukup jelas, terarah dan dapat dipahami. Pokok
pekerjaan yang dimaksud dalam pekerjaan jasa konsultan adalah melakukan Penyusunan
Dokuman kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Pembangunan Pusat
Pemerintahan yang berlokasi di Kota Sukabumi.
Referensi Hukum
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 6
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
undangan yang berlaku baik di tingkat pusat maupun daerah. Adapun peraturan perundang-
undangan adalah sebagai berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 7
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
q. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012
tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan;
r. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
s. Peraturan-peraturan terkait lainnya yang berlaku.
Administrasi dan pelaporan sebagai produk Konsultan, seperti yang tercantum dalam KAK telah
cukup dimengerti dan dipahami oleh pihak Konsultan. Serta hasil produk - produk pekerjaan
jasa konsultan untuk setiap tahapan pekerjaan harus mengacu pada KAK yang ada. Konsultan
akan memenuhi semua laporan seperti yang tercantum dalam KAK.
Waktu pelaksanaan seperti yang tercantum dalam KAK, direncanakan selama 180 (seratus
delapa puluh) hari kalender atau 6 (enam) bulan sejak SPMK diterbitkan untuk Pelaksanaan
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan yang berlokasi di
Kota Sukabumi, baik persiapan teknis dan administrasi, pelaksanaan lapangan mencakup
survei Investigasi dan penyelesaian Penyusunan laporan telah dimengerti dan dipahami oleh
pihak Konsultan. Dengan tersedianya waktu seperti yang telah disebutkan di atas, maka Tim
Konsultan memprediksi bahwa waktu tersebut adalah cukup sehingga perlu adanya
pengaturan pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal yang lebih efektif dan efisien guna
pencapaian hasil yang lebih baik dan maksimal.
Pengajuan tenaga ahli atau personel yang ditugaskan sesuai kebutuhan telah disiapkan oleh
pihak Konsultan sesuai dengan ketentuan dan kualifikasi yang tercantum dalam
KAK. Berdasarkan dokumen seleksi dan KAK, tenaga ahli yang dibutuhkan sebanyak 1 team
leader, 6 (enam) tenaga ahli, dan tenaga pendukung dengan berbagai macam latar belakang
disiplin ilmu adalah cukup.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa isi keseluruhan dari Dokumen Seleksi dan KAK dan
Penjelasan Pelelangan (Aanwijzing) yang dikeluarkan oleh Panitia Lelang telah dipelajari dan
dimengerti dengan baik oleh Konsultan.
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL - 8
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Dari keseluruhan hal yang tercantum dalam KAK, terdapat kekurang-lengkapan data-data
Teknis baik Data Fisik maupun Data Non-fisik untuk menunjang atau mendukung proses selama
implementasi proyek. Data-data Teknis ini merupakan tugas Konsultan yang harus disiapkan
mulai pelaksanaan sampai berakhirnya seluruh kegiatan proyek. Selanjutnya data-
data sekunder yang relevan dengan studi ini baik berupa data maupun laporan studi
sangat diharapkan bantuannya dari pihak pemberi kerja. Terkait peraturan perundangan
baru yang telah diacu yaitu Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang baru diundangkan
tanggal 02 Februari 2021
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 10
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen
AMDAL Pembangunan
Pusat Pemerintahan
Kota Sukabumi
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL
- 11
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
PERSIAPAN PEKERJAAN
Sebelum melaksanakan kegiatan pengumpulan data, perlu dirumuskan data apa saja yang
akan diperoleh di lapangan yang menunjang kedalaman materi rencana yang akan disusun.
Beberapa kegiatan dalam tahapan persiapan sebelum survei adalah sebagai berikut
▪ Kajian Studi Meja/Desk Study. Kajian ini bertujuan untuk menunjang Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup Pembangunan Pusat Pemerintahan. Dalam kajian ini dilakukan
pertemuan tenaga ahli dan tim pendukung yang dipimpin oleh Ketua Tim untuk menyusun
strategi penyusunan dokumen lingkungan.
▪ Persiapan Teknik Survei. Persiapan ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan survei
yang akan dilakukan. Contoh persiapan yang akan dilakukan adalah mempersiapkan
segala bentuk perijinan, melakukan inventarisasi dan pemahaman terhadap lokasi
kegiatan, pemahaman terhadap sistem dan teknis pengambilan sampel,
penyediaan peralatan, pembuatan instrumen kuesioner sosial ekonomi, dan
penentuan teknis perjalanan survei.
Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan untuk menyusun rona lingkungan hidup
awal pada saat studi dilakukan sebagai data basis untuk keperluan prakiraan dan evaluasi
dampak. Data primer dikumpulkan dari hasil wawancara, survei, observasi, pengukuran in situ
dan pengambilan sampel di lokasi yang telah ditetapkan berdasarkan lokasi tapak proyek dan
radius arah sebaran dampak sesuai dengan batas wilayah studi. Adapun
komponen lingkungan yang perlu dikaji sebagai berikut:
KOMPONEN FISIK-KIMIA
A. Iklim
Untuk mendapatkan rona lingkungan awal daerah studi pada aspek klimatologi,
maka komponen iklim yang akan ditelaah, antara lain curah hujan, hari hujan,
temperatur dan kelembaban udara, serta kecepatan dan arah angin pada daerah studi dan
sekitarnya.
Untuk pengambilan data iklim dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang diperoleh
dari berbagai Instansi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat,
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi, BPS Kabupaten serta dinas lain yang terkait.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 12
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
▪ Temperatur Udara
Data temperatur udara di lokasi kegiatan merupakan temperatur bulanan atau
tahunan rata-rata dari data sekunder instansi terkait.
▪ Kelembaban Udara
Kelembaban udara diperoleh dari data sekunder dengan melihat data kelembaban
udara relatif (RH) bulanan atau tahunan rata-rata di lokasi kegiatan.
Data kualitas udara diperoleh melalui pengukuran langsung di lokasi kegiatan. Parameter
kualitas udara yang diukur meliputi SO2, CO, NO2, Debu (TSP) dan tingkat kebisingan. Metode
untuk pengukuran parameter kualitas udara mengikuti metode yang tercantum pada SNI 19-
7119.6-2005 tentang Udara Ambien dengan baku mutu mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VII dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Lokasi penelitian kualitas udara didasarkan pada dampak pencemaran udara dan kebisingan
yang ditimbulkan oleh rencana Pembangunan Pusat Pemerintahan.
Penentuan lokasi titik pengambilan contoh uji udara tersebut didasarkan atas
beberapa pertimbangan yaitu: arah dan kecepatan angin dominan, lokasi tapak proyek, dan
pemukiman penduduk sekitar proyek yang akan terkena dampak.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 13
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Analisis kualitas udara akan dilakukan sesuai dengan mengacu pada Standar
Nasional Indonesia yang berlaku. Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan
baku mutu lingkungan udara ambien yang tercantum pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VII dan kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
4 TSP µg/m 3
- Gravimetri
5 Kebisingan dBA 55 2)
IK- S.UA2 (Sound Level Meter)
Data Lapangan
5 Kondisi Cuaca - - -
Keterangan:
1) Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VII.
2) Baku Tingkat Kebisingan Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, No. Kep. 48/MENLH/II/1996.
Data kebisingan yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan L equivalen. L equivalen adalah
nilai kebisingan dari tingkat kebisingan yang berubah-ubah (fluktuatif) selama selang waktu
tertentu.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 14
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
LSM = 10 Log 1/24 (16. 10 0,1 Ls+ 8.10 0,1 Lm) dB (A)
L equivalen siang malam (LSM) kemudian dibandingkan dengan baku mutu kebisingan yang
berlaku dengan toleransi 3 dB.
Prediksi perubahan tingkat kebisingan akibat perubahan jarak dihitung dengan persamaan:
▪ Sumber titik/diam;
r2
LP2 = LP1 − 20.log
r1
▪ Sumber garis/bergerak;
r2
LP2 = LP1 − 10.log
r1
C. KUALITAS AIR
Studi komponen lingkungan kualitas air meliputi komponen-komponen kualitas fisik dan kimia air
permukaan (sungai/rawa). Pengumpulan data komponen kualitas air dilakukan secara primer
di lokasi kegiatan. Pengambilan sampel air sungai/rawa pada setiap titik mengacu pada
Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan
baku mutu air nasional yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lampiran VI. Parameter-parameter kualitas air yang mudah berubah dan tidak
dapat diawetkan seperti suhu, daya hantar listrik, pH, kekeruhan dan Oksigen terlarut (DO)
dianalisis di
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 15
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
lokasi pada saat pengambilan sampel (in situ). Sedangkan untuk parameter-parameter kulitas
air yang lain akan dianalisis di laboratorium.
Tabel 2. Parameter serta Metode Pengumpulan dan Analisis Kualitas Air Permukaan
FISIKA
KIMIA
10 Chrom VI (Cr ) 6+
mg/L 0,05 APHA 3500 D(2005)
21 Sulfida (S )-
mg/L 0,002 APHA 4500-S B(2005)
2-
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 16
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
SAMPLING
1 Kondisi Udara - - -
2 Temperatur Udara °C -
• Peralatan
Persyaratan Alat Pengambilan Contoh
(2) botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada kedalaman tertentu
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 17
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
1 2
Gambar 2. Peralatan Pengambilan Sampel Kualitas Air
• Bahan
Bahan Kimia untuk Pengawetan
Bahan kimia yang digunakan untuk pengawetan harus memenuhi persyaratan bahan
kimia untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan
diperiksa. Pengawetan contoh untuk parameter tertentu diperlukan apabila
pemeriksaan tidak dapat langsung dilakukan setelah pengambilan contoh. Jenis bahan
pengawet yang digunakan dan lama penyimpanan berbeda-beda tergantung pada
jenis parameter yang akan diperiksa.
Wadah Contoh
• Volume Contoh
Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan sebagai berikut :
- Untuk pemeriksaan sifat fisik dan kimia air diperlukan lebih kurang 2 liter.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 18
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Sampel yang sudah diawetkan dianalasisi di laboratorium yang sudah terakreditasi KAN dan
Laboratorium Lingkungan dari KLHK. Data kualitas air disajikan dalam bentuk tabulasi. Nilai-nilai
parameter kualitas air yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu air nasional yang
tercantum pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VI.
FISIKA
KIMIA
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 19
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
10 Chrom VI (Cr ) 6+
mg/L 0,05 APHA 3500 D(2005)
21 Sulfida (S )-
mg/L 0,002 APHA 4500-S B(2005)
2-
SAMPLING
1 Kondisi Udara - - -
2 Temperatur Udara °C -
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 20
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Pengambilan sampel air tanah/air bersih pada setiap titik dilakukan dengan mengacu pada
Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Parameter-parameter kualitas air yang
mudah berubah dan tidak dapat diawetkan seperti suhu, daya hantar listrik, pH,
kekeruhan dan Oksigen terlarut (DO) dianalisis di lokasi pada saat pengambilan sampel (in
situ). Sedangkan untuk parameter-parameter kualitas air yang lain akan dianalisis di
laboratorium.
Sampel yang sudah diawetkan dianalisis di laboratorium yang sudah terakreditasi KAN dan
Laboratorium Lingkungan dari KLHK. Data kualitas air disajikan dalam bentuk tabulasi. Nilai-nilai
parameter kualitas air yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria baku mutu kualitas air
bersih menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
FISIKA
KIMIA
13 Krom VI (Cr ) 6+
mg/L 0,05 APHA 3500-Cr-B-2012
MIKROBIOLOGI
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
D. Hidrologi
Data lingkungan hidrologi yang dikumpulkan mencakup debit sungai dan banjir. Pengumpulan
data kajian hidrologi di lokasi rencana kegiatan dilakukan melalui pengumpulan data langsung
di lapangan (primer) maupun data sekunder dari instansi terkait. Untuk data primer dilakukan
melalui observasi di lapangan dan hasil wawancara dengan masyarakat setempat tentang
fluktuasi muka air badan air penerima (sungai), banjir serta penggunaan air oleh masyarakat.
Untuk data sekunder dilakukan pengumpulan daya berupa Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)
diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG), serta Peta Hidrologi yang diperoleh dari Pusat
Sumber Daya Air dan Geologi Lingkungan-Badan Geologi KESDM.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 22
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Untuk air permukaan dilakukan analisis debit sesaat air sungai dengan menggunakan metoda
"velocity area method', yaitu pengukuran penampang basah sungai berdasarkan kedalaman,
lebar sungai dan kecepatan aliran, yang menggunakan rumus sebagai berikut:
Q = A. V
A = Luas Penampang (m ) 2
E. Sedimentasi
Data yang digunakan untuk analisis sedimentasi adalah data sekunder yang diperoleh dari
Dinas Pengairan atau Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Jika data sekunder tidak tersedia maka
akan dilakukan pengambilan data di badan sungai menggunakan alat suspended sampler.
Tingkat sedimentasi air sungai diduga dengan mengunakan rumus berikut (Suripin, 2002; Arsyad,
1980) :
Dimana :
Dua pendekatan akan digunakan dalam studi tata ruang ini, yaitu :
1) Peta topografi
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 23
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Dalam metode ini akan dikaji keberadaan tata ruang yang ada. Lebih lanjut akan dikaji pula
kebijakan-kebijakan pengembangan ruang di wilayah studi serta pengunaan lahan yang ada.
KOMPONEN TRANSPORTASI
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 24
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
telah ada. Selanjutnya identifikasi masalah ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk menentukan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilaksanakan.
Data-data sekunder yang dikumpulkan dalam tahap ini berupa identifikasi terhadap empat
masalah pokok, yaitu :
Data dan informasi tersebut meliputi RTRW Kota yang dilalui. Pada tahapan ini
dipertimbangkan juga rencana-rencana pembangunan Pemerintah Daerah.
Solusi Alternatif -
Evaluasi jaringan jalan
Kapasitas ruas & simpang -
Geometrik ruas dan simpang
Jaringan Jalan
- Manajemen jalan akses
Sarana & Prasarana Transportasi Pengumpulan Data - Angkutan umum
eksisting
Pencacahan volume lalulintas di ruas dan simpang
Pengembangan alternatif -
Ruas & simpang
- Manajemen Lalu Lintas
- DLL
Pembebanan lalulintas
KINERJA
Tidak
Baik
Evaluasi Komprehensif - Kinerja Ruas
REKOMENDASI - Kinerja Simpang Ya
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 25
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
▪ Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan secara langsung pada lokasi dengan tujuan
memperoleh informasi penting berkaitan dengan kinerja dan kondisi lalu lintas dan jaringan
jalan di sekitar lokasi studi. Hal ini untuk mendukung data-data sekunder yang
telah diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting.
Survei lapangan yang dilakukan terdiri atas :
• Inventarisasi jaringan jalan, serta sarana dan prasarana transportasi;
• Pencacahan volume lalu lintas pada ruas dan simpang;
• Survei kinerja simpang seperti hambatan (delay), fase dan setting lampu lalu lintas (bila
diperlukan dan ditentukan setelah melihat ke lapangan).
Sebelum membahas lebih mendalam terhadap permasalahan transportasi yang ada maupun
yang akan muncul, maka dilakukan kompilasi terhadap data yang terkumpul. Hal ini untuk
mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di kawasan studi.
Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan masa depan lalu-lintas
Untuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di lokasi
studi, maka pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kinerja jaringan jalan eksisting di
lokasi studi yang terdiri dari analisa kinerja ruas jalan dan kinerja simpang. Untuk keperluan
analisis ini, metode analisa yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI).
Analisis
Kinerja lalu lintas ruas jalan yang terpengaruh kegiatan rencana kegiatan Pembangunan Pusat
Pemerintahan dan aktivitas di sekitarnya akan dinilai dengan menggunakan parameter lalu
lintas sebagai berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 26
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Tambahan jumlah lalu lintas dapat dipilah-pilah atas 3 bagian (Suwarjoko Warpani: 108):
Untuk analisis ruas, digunakan nilai Derajat Kejenuhan dan untuk simpang, parameternya lebih
bervariasi antara lain Derajat kejenuhan (Degree of Saturation), panjang antrian (queue) dan
besar hambatan (delay).
Berdasarkan hasil analisis kinerja jaringan jalan eksisting dan perkiraan kondisi transportasi di
masa mendatang, maka kita akan dapat memperkirakan kecenderungan sistem lalu lintas di
lokasi studi pada masa mendatang. Kebutuhan sistem transportasi akan diselaraskan dengan
penanganan lalu lintas pada jaringan jalan yang ada dan peningkatan keselamatan serta
kenyamanan bagi pemakai jalan. Untuk pemecahan lalu lintas yang diakibatkan oleh karena
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 27
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Secara teknis, pemecahan masalah-masalah lalu lintas pada suatu wilayah, pada dasarnya
dapat digolongkan ke dalam 2 cara, yaitu dengan penerapan teknik manajemen lalu lintas
dan manajemen jalan. Manajemen lalu lintas ini pada umumnya merupakan perencanaan
jangka mendesak dan jangka pendek untuk memperbaiki kondisi lalu lintas. Secara umum
manajemen lalu lintas dapat dibedakan menjadi 3 macam teknik yang dikaitkan dengan
sasaran strategi sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 28
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
KOMPONEN BIOLOGI
1. Flora Darat
Pengumpulan data primer di lapangan dilakukan dengan analisis vegetasi metode garis
berpetak. Secara garis besar, cara kerja dalam analisis vegetasi menggunakan metode garis
berpetak adalah sebagai berikut :
▪ Menetapkan garis transek dengan arah tegak lurus kontur, arah aliran sungai. Di areal
penelitian, arah transek ditentukan dengan mempertimbangkan keterwakilan tipe
komunitas vegetasi yang diteliti.
▪ Pada setiap garis transek ditentukan petak-petak pengamatan secara sistematik dengan
awal acak (systematic with random start). Secara skematis, penempatan petak-petak
pengukuran.
▪ Untuk keperluan inventarisasi, pohon dibedakan menjadi stadium seedling, sapling, pole,
dan pohon dewasa. Soerianegara dan Indrawan (1978) membedakan sebagai berikut:
- Sapling (pancang, sapihan) yaitu permudaan yang tingginya 1,5 m dan lebih sampai
pohon-pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm
- Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang diukur 1,3 meter
dari permukaan tanah
▪ Untuk jenis-jenis tumbuhan yang belum diketahui jenisnya secara langsung di lapangan,
akan dipertimbangkan untuk pembuatan spesimen dan diidentifikasi di
Herbarium lembaga yang berkompeten.
Data vegetasi yang dikumpulkan dianalisis untuk mendapatkan nilai Kerapatan Relatif (KR),
Frekuensi Relatif (FR), Dominansi Relatif (DR), Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman,
dari masing-masing lokasi penelitian. Untuk analisis vegetasi pohon, nilai INP terdiri dari KR, FR,
dan DR.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 29
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
DR : Dominasi Relatif.
Khusus untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah, Indeks Nilai Penting dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut:
Indeks Nilai Penting = KR + FR
FR : Frekuensi Relatif.
H' = - ∑ Pi log 2 Pi
dimana :
pi : ni/N
H' : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ni : jumlah total individu jenis ke-i
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 30
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Keterangan:
Petak 2 x 2 : untuk sampling tumbuhan tingkat semai
Petak 5 x 5 : untuk sampling tumbuhan tingkat pancang
Petak 10 x 10 : untuk sampling tumbuhan tingkat tiang
Petak 20 x 20 : untuk sampling tumbuhan tingkat pohon.
Gambar 4. Pengamatan Flora Darat dengan Metode Garis Berpetak dalam Garis Transek
Sampel tanaman yang tidak dapat diidentifikasi langsung di lapangan, dibuat spesimen dan
dikirim ke lembaga yang kompeten untuk identifikasi. Juga dilakukan inventarisasi terhadap
▪ Nilai Ekonomi
Selain dilakukan analisis vegetasi, juga akan dilakukan inventarisasi terhadap nilai-nilai ekonomi
dan jenis-jenis yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
2. Fauna Darat
Metode yang digunakan didalam penelitian fauna di lokasi tapak proyek adalah metoda survei
dan data sekunder. Untuk data primer, pengumpulan datanya dilakukan dengan penjelajahan
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 31
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
di lokasi proyek dan sekitarnya. Setiap jenis fauna yang ditemukan baik secara langsung
maupun atau tidak langsung seperti perjumpaan, melalui jejak, sarang, tapak,
suara, kotoran/faeces dan tanda-tanda lainnya dicatat untuk diinventarisasi.
Selain itu untuk mendapatkan data jenis fauna yang ada di daerah penelitian tetapi tidak
ditemukan pada saat survey, dilakukan wawancara terhadap penduduk yang mengetahui
keadaan fauna di daerah rencana proyek. Selain itu, juga akan dilakukan
inventarisasi mengenai keberadaan hewan-hewan domestikasi di lingkungan permukiman
yang ada di sekitar lokasi tapak proyek. Sementara untuk sekunder dilakukan pengumpulan
data dari dinas atau instansi maupun lembaga terkait .
Untuk kepentingan identifikasi spesies mamalia digunakan Buku Petunjuk Lapangan, antara lain: ▪
Mamalia : Panduan Mamalia
▪ Reptilia dan amfibi
Turtles and Crocodiles of Insular Southeast Asia and New Guinea (Iskandar,
2000), Preliminary Checklist of Southeast Asian and New Guinean Herpetofauna
(Iskandar and Colijn, 2000), A Checklist of Southeast Asian and New Guinean Reptiles.
Part I. Serpentes (Iskandar and Colijn, 2002).
▪ Burung
Burung-burung di Kawasan Jawa Barat. LIPI - Seri Panduan Lapangan. Oleh Bruce M.
Beehler, Thane K. Pratt dan Dale A. Zimmerman tahun 2001.
Pengamatan kondisi habitat satwa liar, khususnya satwa liar langka dan/atau bernilai ekonomi
tinggi dilakukan berdasarkan data vegetasi dan mengidentifikasi tipe vegetasi dominan di
lokasi studi, serta jenis-jenis tumbuhan dominan di masing-masing tipe vegetasi tersebut.
Analisis data dilakukan secara deskriptif (kualitatif) untuk mendapatkan gambaran mengenai
kekayaan spesies. Deskripsi mengenai habitat akan difokuskan pada spesies satwa liar yang
termasuk kategori langka dan/atau bernilai ekonomi tinggi. Deskripsi diarahkan untuk
mendapatkan gambaran mengenai keanekaragaman spesies-spesies tersebut di lokasi
rencana kegiatan.
Analisis data mengenai satwa liar dari kelas mamalia, reptilia, amfibi dan insek dilakukan secara
kualitatif, identifikasi dan status konservasinya dilakukan dengan studi pustaka seperti buku
identifikasi (field guide) dan ‘check list red data book’ yang dikeluarkan oleh CITES dan IUCN.
Untuk data burung yang dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk menentukan nilai dominansi
dengan menggunakan rumus :
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 32
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota Sukabumi
Ni
Di = x 100 %
N
Dimana:
Di = Nilai dominasi suatu jenis.
Ni = Jumlah individu jenis
N = Jumlah individu dari seluruh jenis.
Jorgensen (1974) dalam Krebs (1989), menggolongkan tingkat dominansi suatu jenis kedalam
3 kategori yaitu:
a) Tergolong dominan; Nilai Di > 5 %.
b) Tergolong subdominan; Nilai Di 2 - 5 %
c) Tergolong tidak dominan; Nilai Di < 2 %
Status perlindungan dan kelangkaan satwa liar mengikuti peraturan yang berlaku, Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis
Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi.
3. Biota Air
Perhitungan matematik digunakan untuk mengukur parameter struktur komunitas plankton dan
benthos.
▪ Kelimpahan Benthos
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 33
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
i=1 n
dimana :
H' = - ∑ Pi log 2 Pi
dimana :
pi : ni/N
H' : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ni : jumlah total individu jenis ke-i
N : jumlah total seluruh jenis.
▪ Indeks Saprobik
Indeks Saprobik ini hanya untuk melihat kelompok organisme plankton yang dominan
saja dan digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran suatu perairan. Indeks
saprobik dihitung dengan menggunakan persamaan Dresscher dan Van Der Mark
sebagai berikut:
𝐶+ 3𝐷− 𝐵− 3𝐴
𝑋=
𝐴+ 𝐵+ 𝐶+ 𝐷
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 34
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
S
ni 2
Dimana:
D = 1− ( )
i =1 N
D : Indeks Dominansi Simpson
ni : Jumlah individu untuk masing-masing jenis
N : Jumlah individu seluruh jenis
S : Jumlah genera.
▪ Komposisi Jenis Nekton
Semua jenis nekton diidentifikasikan status taksonominya, sampai tingkat spesies atau
marga (genus). Identifikasi jenis ikan dilakukan dengan menggunakan buku panduan
lapangan, yaitu: Field Guide to the Frehswater Fishes of New Guinea. G. R. Allen. 1991
Publication No. 9 of The Christensen Research Institute, Madang, PNG.
▪ Nilai Ekonomis
Ditentukan berdasarkan manfaat yang dapat diambil oleh manusia, baik sebagai
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 35
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Pengamatan terhadap aspek sosial, dilakukan dalam wilayah studi terutama pada kampung-
kampung yang berada dalam tapak proyek dan di sekitarnya, yang diprakirakan akan terkena
dampak akibat kegiatan Pembangunan Pusat Pemerintahan. Adapun data sosial masyarakat
yang diambil dalam studi ini bersumber dari data primer dan sekunder.
1) Data Primer
▪ Proyek kegiatan
▪ Instansi pemerintah
▪ Tokoh (pimpinan formal dan informal)
▪ Masyarakat kampung yang berada di sekitar proyek
▪ Pengamatan langsung terhadap kehidupan penduduk atau masyarakat di dalam tapak
proyek.
Dalam menentukan responden dan informan dilakukan secara purposive sampling pada
wilayah studi, terutama pada wilayah pemukiman sekitar proyek yang diprakirakan akan
terkena dampak. Jumlah responden yang akan diambil disesuaikan dengan kondisi lapangan
serta klasifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik, yaitu sebanyak 10% mewakili responden
terpilih. Data yang ditanyakan terutama mengenai tanggapan mereka terhadap
proyek Pembangunan Pusat Pemerintahan, yang disajikan dalam bentuk kuesioner.
Jumlah responden sekitar 10% dari jumlah rumah tangga yang diprakirakan terkena dampak
yang disesuaikan dengan kondisi lapangan dan isu pokok dampak lingkungan. Pertimbangan
tersebut berdasarkan data hasil konsultasi publik dimana hampir seluruh warga di masing-
masing kampung menyetujui adanya rencana kegiatan ini. Selain itu, responden
yang diwawancarai akan diambil dari tokoh-tokoh utama masyarakat, pemilik hak ulayat,
tokoh agama dan tokoh LMA setempat.
2) Data Sekunder
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 36
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Data sekunder bersumber dari buku potensi/monografi kampung yang berada dalam wilayah
studi, buku statistik Distrik dalam wilayah studi. Adapun data sekunder tersebut antara lain
kependudukan, fasilitas pendidikan dan peribadatan, fasilitas jalan dan perekonomian, data
kamtibnas serta peninggalan sejarah budaya, adat istiadat dan sebagainya, serta data data
lain terkait dengan kegiatan Pembangunan Pusat Pemerintahan yang berlokasi di
Kota Sukabumi.
3) Jenis Data
▪ Kependudukan
Kondisi kependudukan yang dikaji lebih bersumber pada analisis data sekunder. Parameter
yang dikaji adalah jumlah penduduk, kepadatan, ukuran keluarga, ratio jenis kelamin, laju
pertumbuhan penduduk angkatan kerja dan dependency ratio serta keberadaan kelompok
etnis dan mobilitas penduduk.
▪ Mata Pencaharian
Kondisi mata pencaharian ditelaah berdasarkan jenis dan ragam usaha, kesempatan kerja
serta berbagai alternatif lapangan kerja dan kesempatan usaha yang tersedia.
▪ Interaksi Sosial
Parameter utama mengenai interaksi sosial adalah interaksi sosial dan konflik
sosial. Pengkajian interaksi sosial akan mencakup penelaahan mengenai interaksi antara
penduduk dengan seluruh pekerja konstruksi Pembangunan Pusat Pemerintahan.
Sedangkan konflik sosial mencakup frekuensi kasus yaitu terjadinya konflik antar masyarakat
sosial lainnya.
▪ Adat Istiadat dan Kelembagaan
Adat istiadat dan kelembagaan yang ditelaah adalah mengenai ada tidaknya pergeseran
nilai budaya dan adat istiadat, serta dibandingkan dengan setelah adanya kegiatan.
Mengenai kelembagaan akan dikaji berdasarkan pranata sosial yang ada, baik sebelum
maupun sesudah adanya kegiatan. Disamping itu juga akan dikaji mengenai
kegotongroyongan masyarakat dan kebiasaan memanfaatkan benda-benda milik umum
(penggunaan air, tanah/lahan dan hasil hutan).
▪ Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi yang ditelaah adalah mengenai keberadaan dan rencana kegiatan
Pembangunan Pusat Pemerintahan, terutama hal-hal yang menyangkut
pengetahuan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam kegiatan tersebut.
▪ Pendidikan Masyarakat
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 37
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Pendidikan masyarakat yang ditelaah adalah meliputi tingkat pendidikan masyarakat dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan serta pelayanan pendidikan yang ada
di tingkat kampung dan distrik dalam wilayah studi. Disamping itu dikaji pula mengenai
penerangan dan penyuluhan umum dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang lingkungan hidup serta jumlah dan macam pelayan pendidikan yang
tersedia di wilayah studi.
Tabel 5. Komponen, Parameter, Metode Pengumpulan dan Analisis Data Sosial Ekonomi
Budaya
Metode
No Komponen Parameter Pengambilan Metode Analisis Data
Data
1. Hilangnya/perubahan Jumlah dan jenis Kuesioner Analisis data dilakukan
Mata pencaharian matapencaharian dan indepth dengan cara mentabulasi
penduduk penduduk lokal interview dan mengkalkulasi jenis-jenis
aktivitas dan jumlah
penduduk yang
kemungkinan terkena
dampak.
2. Terbukanya Kesempatan kerja Kuesioner Melihat deskripsi kegiatan
kesempatan kerja dan indepth untuk memastikan adanya
interview kesempatan kerja yang
akan diberikan kepada
masyarakat setempat pada
rencana kegiatan
Pembangunan Pusat
Pemerintahan Kota
Sukabumi
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 38
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Metode
No Komponen Parameter Pengambilan Metode Analisis Data
Data
3. Terbukanya peluang Peluang berusaha Kuesioner 𝐸 𝐵𝑂
berusaha dan indepth %𝐵𝑂= 𝑛
∗ 100
interview 𝐸𝑛
Keterangan:
Keterangan:
= perubahan
- pendapatan
𝜕𝐼
terhdap
𝜕𝑡
waktu
- %∆𝐼 = prosentase
perubahan
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 39
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Metode pengumpulan dan analisis data kesehatan masyarakat mengacu pada Keputusan
Kepala Bapedal No. 124 Tahun 1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat
Dalam Penyusunan AMDAL.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Jenis data yang akan
dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder yang meliputi:
Data kesehatan masyarakat dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk deskripsi dan
diinterpretasikan dengan kondisi lingkungan masyarakat yang terdapat di tapak proyek dan
sekitarnya. Kajian aspek kesehatan masyarakat akan mengacu pada Keputusan
Kepala Bapedal No. 124 Tahun 1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat
Dalam Penyusunan AMDAL .
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 40
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Prakiraan dampak dimaksudkan sebagai telaahan secara cermat dan mendalam terhadap
kualitas lingkungan yang berubah secara mendasar akibat dari suatu kegiatan. Perubahan
kualitas lingkungan diungkapkan sebagai besar dampak (magnitude) dan penting dampak
(importance). Besar dampak merupakan selisih antara kualitas lingkungan tanpa
adanya proyek (without project) dengan kondisi kualitas lingkungan sebagai akibat dari adanya
proyek (with project). Prakiraan besar dampak penting ini akan dilakukan terhadap setiap
komponen lingkungan yang berdasarkan hasil pelingkupan tergolong sebagai dampak
penting hipotetik. Prakiraaan dampak penting lingkungan mencakup prakiraan besaran
dampak dan sifat penting dampak.
Prakiraan besaran dampak akan dilakukan terhadap setiap komponen lingkungan berdasarkan
hasil pelingkupan tergolong sebagai dampak penting hipotetik. Satuan dari besaran dampak
adalah sesuai dengan satuan dari parameter lingkungan yang ditinjau. Nilai
parameter lingkungan tanpa proyek diasumsikan sama dengan kondisi rona lingkungan
awal. Besarnya perubahan lingkungan yang dianalisis mencakup keseluruhan komponen
lingkungan yaitu komponen fisika-kimia, transportasi, biologi dan sosial, ekonomi dan budaya
serta kesehatan masyarakat. Sebelum menentukan besaran
dampak (magnitude), hubungan antara komponen lingkungan dan
kegiatan pembangunan perlu dianalisis secara mendalam.
Sehubungan dengan itu ada dua jenis metode prakiraan besaran dampak yang
akan digunakan, yaitu metoda formal dan metoda non-formal:
1) Metode Formal
Metode formal merupakan penerapan formula dan perhitungan matematis yang baku,
digunakan dalam memprakirakan besaran dampak penting pada parameter lingkungan,
kemudian hasil perhitungan matematis tersebut dibandingkan dengan nilai ambang batas
atau baku mutu lingkungan yang relevan. Metode formal akan digunakan bila tersedia
cukup data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan data kuantitatif tersebut tidak
terpenuhi maka prakiraan dampak akan dilakukan dengan metode yang bersifat non-
formal.
Metode nonformal ditekankan terhadap prakiraan dampak yang tidak dapat atau sulit
digambarkan secara matematis, sehingga prakiraan dampak tidak dapat dilakukan
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 41
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
dengan metode formal. Dua jenis Metode non-formal yang digunakan, yaitu: prakiraan
dampak secara analogi dan penilaian para ahli (professional judgement). Dengan metode
analogi, dampak lingkungan yang timbul diprakirakan dengan mempelajari aktivitas sejenis
di daerah lain dan/atau berlangsung pada waktu yang lampau. Penilaian para ahli dalam
menentukan prakiraan dampak didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman peneliti
dibidangnya. Teknik ini digunakan apabila data dan informasi terbatas, serta fenomena
yang diprakirakan terjadi kurang dipahami.
Untuk memprediksi resuspensi debu yang diakibatkan oleh pergerakan alat berat pada saat
kegiatan pematangan lahan dan konstruksi bangunan serta pergerakan roda kendaraan pada
saat kegiatan operasional akan digunakan pesamaan Gaussian (line source):
2𝑄𝐿 𝐻2
e xp [−0,5 ( ) ]
𝐶(𝑥,𝑧) = (2𝜎)0,5 𝜎𝑧𝑈
𝜎𝑧
dengan:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 42
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
▪ Sumber bergerak
It = Io + 20 log d - 11
Dimana :
Hasil perhitungan dibandingkan dengan baku mutu Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan .
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 43
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Untuk memprakirakan laju sedimentasi dilakukan dengan metode matematik USLE (Weischmeier
dan Smith, 1978), yaitu model parametrik untuk memprediksi erosi suatu bidang tanah, yang
menggunakan rumus sebagai berikut:
A = R x K x L x S x CP
Dimana:
C = (C − C )
dp tp
−
C = C Q C Q
w w u u
r
Qr
dimana: Cr = konsentrasi air sungai di bagian down stream,mg/L
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 44
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
komparatif. Dari data akan dibandingkan kondisi tanpa adanya proyek dan dengan adanya
proyek dan analisis kesesuaian ruang dengan Kebijakan Tata Ruang Wilayah di wilayah studi.
Dengan demikian akan diketahui kesesuaian rencana kegiatan dengan Rencana Tata Ruang
dan lahan serta pengembangan wilayah oleh kegiatan pembangunan Pusat Pemerintahan.
Penilaian dampak dari rencana kegiatan terhadap terjadinya kerusakan jalan didasarkan hasil
pengamatan langsung di lapangan secara visual. Dari data kondisi jalan ini akan dibandingkan
kondisi jalan tanpa adanya proyek dan dengan adanya proyek. Dengan demikian akan
diketahui kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas Pembangunan Pusat Pemerintahan.
Tergangunya Flora dan Fauna Darat
Dalam memprakirakan dampak terhadap terganggunya flora dan fauna darat dilakukan
dengan metode matematis dan penilaian ahli (Professional Judgment), yaitu dari tenaga ahli
Biologi serta metode matematis proporsi untuk membandingkan perubahan yang
terjadi sebelum dan sesudah adanya kegiatan.
Untuk memprakirakan besaran dampak gangguan terhadap vegetasi dan fauna untuk pada
tahap konstruksi dilakukan dengan menghitung erosi gen. Erosi gen didefinisikan
sebagai hilangnya jenis tumbuhan dan fauna. Jumlah tumbuhan dalam hutan mempunyai
hubungan dengan luas hutan. Untuk menghitung besaran erosi gen digunakan
persamaan sebagai berikut:
S = cAz
Dimana:
S = jumlah jenis
A = Luas daerah habitat, yaitu luas hutan yang akan dibuka untuk kegiatan
Dengan menggunakan rumus di atas maka dampak terhadap erosi gen adalah:
ΔS =S -S = c (A -A ) Z
dp tp dp tp
Dimana:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 45
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Dengan asumsi ini, tidak dapat diperkirakan angka mutlak berkurangnya jumlah suatu
jenis tumbuhan maupun fauna, namun dapat diperkirakan nilai nisbinya
dengan persamaan menjadi sebagai berikut:
Penilaian dampak dari rencana kegiatan terhadap flora dilakukan dengan memperkirakan
presentase tutupan vegetasi yang akan hilang pada area kegiatan, adapun terhadap fauna
darat berdasarkan keterkaitan antara fauna (darat) dengan habitatnya, apabila habitat fauna
terganggu atau hilang, maka dengan sendirinya fauna sebagai penghuninya akan terganggu
atau bahkan hilang.
Untuk menentukan besaran dampak penting kegiatan terhadap komponen biota air
digunakan persamaan sebagai berikut:
Indeks Keanekaragaman
Keanekaragaman jenis plankton dan benthos akan dihitung dengan menggunakan indeks
Shannon-Wiener (Krebs, 1985):
H' = - ∑ Pi log 2 Pi
dimana :
pi : ni/N
H' : indeks keanekragaman Shannon-Wiener
ni : jumlah total individu jenis ke-i
N : jumlah total seluruh jenis
Indeks keanekaragaman jenis mengidentifikasikan kualitas lingkungan perairan sebagai habitat
plankton dan benthos. Hubungan antara besaran indeks keanekaragaman dengan kualitas
lingkungan dikemukakan oleh Carter dan Hill (1979) sebagai berikut:
▪ Benthos
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 46
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Untuk menggambarkan kondisi suatu perairan dilihat dari kelimpahan biota air digunakan
Indeks Dominansi Simpson (D). Untuk menghitungkan indeks dominansi Simpson (D) digunakan
rumus sebagai berikut:
S
ni 2
D = 1− ( )
Dimana: D : i =1 N Indeks Dominansi Simpson
ni : Jumlah individu untuk masing-masing jenis
N : Jumlah individu seluruh jenis
S : Jumlah genera
Kriteria indeks dominansi Simpson untuk plankton dan benthos berkisar antara 0 – 1 dengan
kriteria sebagai berikut:
D=0 = Tidak terdapat jenis yang mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas dalam
keadaan stabil.
D=1 = Terdapat jenis yang mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas
stabil karena terjadi tekanan ekologis (stress).
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 47
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
𝑁𝐹 /𝑛𝑃
𝐹𝐴𝐼= 𝑖 𝑖
𝑛𝑃𝑖/𝑁𝑃
Keterangan:
𝑳𝑶 /𝑳𝑶
𝑳𝑶= 𝒊𝒏 𝒏
𝑳𝑶𝒏 /𝑼𝑳
Keterangan:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 48
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
𝑰𝑶
𝑰𝑹= 𝒕𝟏
𝑰𝑨𝒕𝟎
Keterangan:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 49
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota Sukabumi
Untuk menentukan besaran dampak kegiatan Pusat Pemerintahan terhadap aspek keresahan di
masyarakat dilakukan dengan metode matematis, yaitu membandingkan persentase respon
negatif dan positif dari pendapat para responden yang didasarkan atas hasil analisis data dan
informasi lapangan. Adapun skala dan kriteria keresahan yang digunakan untuk menentukan
besaran dampak adalah sebagai berikut:
Metode yang digunakan untuk memperkirakan dampak kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan perubahan lingkungan akibat kegiatan menggunakan pola pendekatan
analisis epidemiologi penyakit (distribusi penyakit berdasarkan variabel waktu, tempat dan
orang), analisis risiko epidemiologi (relative risk atau prevalance risk) dan analisis resiko
perubahan perilaku masyarakat terhadap dampak kesehatan.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 50
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Prakiraan sifat penting dampak didasarkan pada tujuh (7) Kriteria dampak penting
sebagaimana tercantum pada penjelasan Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) dan Pasal 22 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasar tujuh kriteria dan kategori
penentuan penting/tidaknya dampak, maka akan dilakukan telaahan berdasarkan kajian
pustaka terkait sifat dampak dengan merujuk pada tujuh kriteria penting yang telah disiapkan.
Panduan untuk menentukan dampak penting dan tidak penting menggunakan tujuh kriteria
ditampilkan pada tabel berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 51
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Proses pengambilan keputusan untuk menyatakan dampak dianggap penting atau tidak
penting maka digunakan kriteria tambahan sebagai berikut:
1) Apabila kriteria nomor 1 dikategorikan penting (P), maka prakiraan sifat penting secara
keseluruhan dinyatakan penting (P).
2) Jika jumlah kriteria penting (P) ≥ 3, maka prakiraan sifat penting secara keseluruhan adalah
penting (P).
3) Jika jumlah kriteria penting (P) < 3 (diluar kriteria No.1), maka prakiraan sifat penting secara
keseluruhan dinyatakan tidak penting (TP).
4) Apabila telah melampaui baku mutu lingkungan atau kriteria baku kerusakan lingkungan
maka merupakan dampak penting.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 52
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Evaluasi dampak penting secara totalitas dimaksudkan untuk melakukan penilaian secara
menyeluruh, saling terkait antar dampak penting yang timbul sebagai akibat dari
suatu kegiatan atau beberapa kegiatan. Dengan dilakukan penilaian secara totalitas
mengenai keterkaitan antara dampak pada akhirnya akan diketahui sejauh mana
perimbangan dampak besar dan penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
Metode Evaluasi yang akan digunakan adalah Metode Evaluasi Dampak Bagan Alir.
Berdasarkan hasil evaluasi secara totalitas tersebut kemudian dilakukan telaahan mengenai
hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana kegiatan dan rona lingkungan dengan
dampak positif dan negatif yang timbul, untuk selanjutnya dirumuskan arahan dan alternatif
upaya pengelolaan dampaknya.
Untuk mengetahui hubungan keterkaitan dan interaksi DPH, digunakan Metode Bagan Alir.
Metode ini juga mempertimbangkan adanya Sifat Kumulatif Dampak Penting dari beberapa
kegiatan yang menimbulkan Dampak Penting yang sama pada Ruang dan Waktu yang Sama
sehingga dalam menentukan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup akan lebih jelas arah
dan prioritasnya.
Kriteria Sifat Penting Dampak berdasarkan Akumulasi Dampak Penting yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1) Apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang menimbulkan dampak yang sama
dalam Ruang Dampak dan Waktu yang Sama, maka jenis dampak kumulatifnya akan
dinyatakan sebagai Dampak Penting (P), walaupun berdasarkan hasil Prakiraan Dampak
Penting, dampak tersebut tergolong dampak Tidak Penting (TP);
2) Apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang menimbulkan dampak yang
sama dalam Ruang Dampak yang Sama tetapi dalam Waktu yang Berbeda, dan
dampaknya bersifat kumulatif, maka jenis dampak kumulatifnya akan dinyatakan
sebagai Dampak Penting (P) walaupun berdasarkan hasil Prakiraan Dampak Penting,
dampak tersebut tergolong dampak Tidak Penting (TP);
3) Apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang menimbulkan dampak yang
sama dalam Waktu yang Sama tetapi dalam Ruang Dampak yang Berbeda,
maka jenis dampak kumulatifnya akan dinyatakan sebagai
Dampak Penting (P) walaupun berdasarkan hasil
Prakiraan Dampak Penting, dampak tersebut tergolong dampak Tidak Penting (TP);
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 53
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
4) Apabila suatu jenis dampak Tidak Bersifat Kumulatif, maka jenis dampak tersebut akan
dinyatakan sesuai dengan hasil Prakiraan Dampak Penting.
UUPLH dan PP Izin Lingkungan telah mengatur bahwa dalam proses Amdal dan izin lingkungan,
masyarakat dilibatkan melalui:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 54
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Disamping itu, masyarakat yang terkena dampak melalui wakilnya wajib dilibatkan dalam
proses penilaian dokumen Andal dan RKL-RPL melalui Rapat Komisi Penilai Amdal.
Wakil masyarakat terkena dampak merupakan salah satu anggota Komisi Penilai Amdal.
Warga masyarakat terkena dampak berhak duduk sebagai anggota Komisi Penilai melalui wakil
yang telah ditetapkan. Warga masyarakat berkepentingan juga dapat menyampaikan
saran, pendapat, dan tanggapannya dengan ketentuan:
a) Disampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab, dan/atau pemrakarsa;
b) Disampaikan dalam bentuk yang mudah didokumentasikan dan/atau tertulis; dan
c) Disampaikan selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari kerja setelah informasi
jadwal rencana sidang penilaian oleh Komisi Penilai ANDAL, RKL - RPL disebarluaskan
secara resmi.
Dokumen ANDAL, RKL & RPL diajukan untuk dinilai oleh Komisi Penilai ANDAL, RKL - RPL . Hasil
penilaian inilah yang menentukan apakah rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak
secara lingkungan atau tidak dan apakah perlu direkomendasikan untuk diberi izin atau tidak.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 55
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Penyusunan dokumen Kerangka Acuan (KA) pada dasarnya bertujuan untuk a) merumuskan
lingkup, dan b) kedalaman studi Andal dan mengarahkan studi Andal agar berjalan secara
efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.
a) sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen Amdal, instansi yang
membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim
teknis Komisi Penilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yang akan
dilakukan;
b) sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andal untuk mengevaluasi hasil
studi Andal.
1) Pendahuluan
Pendahuluan pada dasarnya berisi informasi tentang latar belakang, tujuan rencana usaha
dan/atau kegiatan serta pelaksananaan studi Amdal.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 56
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
2) Pelingkupan
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 57
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik tersebut pada dasarnya diawali
melalui proses identifikasi dampak potensial. Proses identifikasi dampak
potensial dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara
nasional dan/atau internasional di berbagai literatur. Keluaran yang diharapkan disajikan
dalam bagian ini adalah berupa daftar dampak-dampak potensial yang mungkin timbul
atas adanya rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 58
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Batas wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang berhubungan dengan dampak
lingkungan suatu rencana kegiatan, yaitu:
▪ Batas proyek, yaitu ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan akan
dilakukan, termasuk komponen kegiatan tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi
dan pasca operasi.
▪ Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media
lingkungan masing-masing (seperti air dan udara), dimana proses alami yang
berlangsung dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar
▪ Batas sosial, yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan
yang merupakan tempat berlangsungsunya berbagai
interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai
tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai
dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan, dan
▪ Batas administratif, yaitu yaitu wilayah administratif terkecil yang relevan (seperti
kampung, distrik, kabupaten/kota, provinsi) yang wilayahnya tercakup tiga unsur
batas diatas.
Uraian proses pelingkupan sebagaimana dijelaskan di atas, dapat pula ditambahkan dengan
tabel ringkasan proses pelingkupan.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 59
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
3) Metode Studi
Pada prinsipnya metode studi ini berisi tentang penjelasan dan informasi mengenai (seperti
telah disampaikan pada uraian diatas:
4) Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan
untuk keperluan penyusunan dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi harus
mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas.
5) Lampiran
Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal melampirkan informasi tambahan yang
terkait.
Dokumen ANDAL yang berisi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan berbagai
kemungkinan dampak penting baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi, maupun operasi.
Andal disusun untuk menyampaikan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak
penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Hasil kajian dalam Andal berfungsi untuk
memberikan pertimbangan guna pengambilan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan dari
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan.
1) Pendahuluan
Pendahuluan pada dasarnya berisi informasi mengenai:
Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; Pada bagian ini, penyusun dokumen
ANDAL, RKL & RPL menguraikan secara singkat mengenai deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan dengan fokus pada komponen-komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan, berikut alternatif-alternatif dari rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 60
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
jika ada. Uraian ini disampaikan dengan mengacu pada proses pelingkupan yang tercantum
dalam dokumen KA.
Ringkasan Dampak Penting Hipotetik yang Ditelaah; Pada bagian ini, penyusun dokumen
ANDAL, RKL & RPL menguraikan secara singkat mengenai dampak penting hipotetik (DPH) yang
akan dikaji dalam dokumen Andal mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen KA.
Uraian singkat tersebut agar dilengkapi dengan bagan alir proses pelingkupan. Batas wilayah
studi dan batas waktu kajian; Pada bagian ini, penyusun dokumen ANDAL, RKL &
RPL menguraikan secara singkat batas wilayah studi dan menampilkannya dalam bentuk peta
atau data informasi spasial batas wilayah studi yang dapat menggambarkan batas wilayah
proyek, ekologis, sosial dan administratif dengan mengacu pada hasil pelingkupan dalam
dokumen KA. Peta yang disertakan harus memenuhi kaidah-kaidah kartografi.
Penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL juga menjelaskan batas waktu kajian yang
akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi secara holistik terhadap setiap
dampak penting hipotetik yang akan dikaji dalam Andal dengan mengacu pada batas waktu
kajiaan hasil pelingkupan. Penentuan batas waktu kajian ini selanjutnya digunakan sebagai
dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana
usaha dan/atau kegiatan dibandingkan dengan perubahan rona lingkungan dengan adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 61
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 62
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Analisis prakiraan dampak penting pada dasarnya menghasilkan informasi mengenai besaran
dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji. Karena itu
dalam bagian ini, penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL menguraikan hasil prakiraan secara
cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik
(DPH) yang dikaji. Perhitungan dan analisis prakiraan dampak penting hipotetik
tersebut menggunakan metode prakiraan dampak yang tercantum dalam kerangka acuan.
Metode prakiraan dampak penting menggunakan metode-metode ilmiah yang
berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan
kaidah ilmiah metode prakiraan dampak penting dalam ANDAL, RKL & RPL. Dalam
menguraikan prakiraan dampak penting tersebut penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Penggunaan data runtun waktu (time series) yang menunjukkan perubahan kualitas
lingkungan dari waktu ke waktu.
b) Prakiraan dampak dilakukan secara cermat mengenai besaran dampak penting dari
aspek biogeofisik-kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat
pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pascaoperasi usaha
dan/atau kegiatansesuai dengan jenis rencana usaha dan/atau kegiatannya. Tidak
semua jenis rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki seluruh tahapan tersebut.
c) Telaahan dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan antara kondisi
kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan dengan adanya usaha dan/atau
kegiatan, dan kondisi kualitas lingkungan hidup yang diprakirakan tanpa adanya
usaha dan/atau kegiatan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, dengan
menggunakan metode prakiraan dampak.
d) Dalam melakukan telaahan tersebut perlu diperhatikan dampak yang bersifat langsung
dan/atau tidak langsung. Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan secara
langsung oleh adanya usaha dan/atau kegiatan, sedangkan dampak tidak langsung
adalah dampak yang timbul sebagai akibat berubahnya suatu komponen lingkungan
hidup dan/atau usaha atau kegiatan primer oleh adanya rencana usaha dan/atau
kegiatan. Dalam kaitan ini maka perlu diperhatikan mekanisme aliran dampak pada
berbagai komponen lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
i) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat;
ii) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
geofisik-kimia-biologi;
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 63
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
iii) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat, kemudian menimbulkan
rangkaian dampak lanjutan berturut-turut terhadap komponen geofisik-kimia dan
biologi;
iv) kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada komponen
geofisik-kimia-biologi, kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan
berturut-turut terhadap komponen biologi, sosial, ekonomi, budaya dan
kesehatan masyarakat;
v) dampak penting berlangsung saling berantai di antara komponen
sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat dan geofisik-kimia dan
biologi itu sendiri;
vi) Dampak penting pada huruf a sampai dengan huruf e yang telah diutarakan
selanjutnya menimbulkan dampak balik pada rencana usaha dan/atau
kegiatan.
e) Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan
alternatif komponen rencana usaha dan/atau kegiatan (misalnya: alternatif
lokasi, penggunaan alat-alat produksi, kapasitas, spesifikasi teknik, sarana usaha
dan/atau kegiatan, tata letak bangunan, waktu dan durasi operasi, dan/atau bentuk
alternatif lainnya), maka telaahan sebagaimana tersebut
dilakukan untuk masing-masing alternatif.
f) Proses analisis prakiraan dampak penting dilakukan dengan menggunakan metode-
metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur.
Dalam bagian ini, pada dasarnya penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL menguraikan hasil
evaluasi atau telaahan keterkaitan daninteraksiseluruh dampak penting hipotetik (DPH) dalam
rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara
total terhadap lingkungan hidup. Dalam melakukan evaluasi secara holistik terhadap DPH
tersebut, penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL menggunakan metode evaluasi
dampak yang tercantum dalam kerangka acuan. Metode evaluasi dampak tersebut
menggunakan metode- metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di
berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak penting
dalam ANDAL, RKL & RPL. Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan masih berada pada
pemilihan alternatif, maka evaluasi atau telaahan tersebut dilakukan untuk masing-masing
alternatif.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 64
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan
sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan (trendline) dan
tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup arahan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan), pemrakarsa/penyusun ANDAL, RKL & RPL dapat menyimpulkan atau
memberikan pernyataan kelayakan lingkungan hidup atas rencana usaha dan/atau kegiatan
yang dikaji, dengan mempertimbangkan kriteria kelayakan antara lain sebagai berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 65
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
j. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan
daya tampung lingkungan dimaksud.
Uraian proses analisis dampak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat pula
ditambahkan dengan tabel ringkasan analisis dampak.
5) Daftar Pustaka
Dalam hal ini hendaknya dikemukakan rujukan data dan pernyataan-pernyataan penting yang
harus ditunjang oleh kepustakaan ilmiah yang mutakhir serta disajikan dalam suatu daftar
pustaka dengan penulisan yang baku.
6) Lampiran
Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal dapat melampirkan hal-hal sebagai berikut:
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah upaya penanganan
dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RPL adalah upaya pemantauan
komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
RKL-RPL memuat mengenai upaya untuk menangani dampak dan memantau komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap keseluruhan dampak, bukan hanya dampak
yang disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil proses evaluasi holistik dalam Andal.
Sehingga untuk beberapa dampak yang disimpulkan sebagai bukan dampak penting, namun
tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau (dampak lingkungan hidup
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 66
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
lainnya), maka tetap perlu disertakan rencana pengelolaan dan pemantauannya dalam RKL-
RPL.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 67
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang turut menikmati dampak
positif tersebut.
Untuk menangani dampak penting yang sudah diprediksi dari studi Andal dan
dampak lingkungan hidup lainnya, pengelolaan lingkungan hidup
yang dirumuskan dapat menggunakan salah satu atau
beberapa pendekatan lingkungan hidup yang selama ini dikenal seperti: teknologi, sosial
ekonomi, maupun institusi.
Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, sistematis dan
terencana. Pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan
untuk digunakan sebagai indicator untuk mengevaluasi penaatan (compliance),
kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan
hidup.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan rencana pemantauan
lingkungan dalam Dokumen RKL-RPL, yakni:
1) Pendahuluan
Dalam bagian ini, penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL menjelaskan atau menguraikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Pernyataan tentang maksud dan tujuan pelaksanaan RKL-RPL secara umum dan jelas.
Pernyataan ini harus dikemukakan secara sistematis, singkat dan jelas.
b. Pernyataan kebijakan lingkungan dari pemrakarsa. Uraikan dengan singkat tentang
komitmen pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan untuk memenuhi
(melaksanakan) ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan
yang relevan, serta komitmen untuk melakukan penyempurnaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup secara berkelanjutan dalam
bentuk mencegah, menanggulangi dan mengendalikan dampak
lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatannya serta melakukan pelatihan bagi
karyawannya di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam bagian ini, penyusun dokumen ANDAL, RKL & RPL menguraikan bentuk pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan atas dampak yang ditimbulkan dalam rangka
untuk menghindari, mencegah, meminimisasi dan/atau
mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan
dampak positif.
Uraian tersebut dicantumkan secara singkat dan jelas dalam bentuk matrik atau tabel yang
berisi pengelolaan terhadap terhadap dampak yang ditimbulkan, dengan menyampaikan
elemen-elemen sebagai berikut:
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 69
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Pada bagian ini, penyusun dokumen Amdal menguraikan secara singkat dan jelas rencana
pemantauan dalam bentuk matrik atau tabel untuk dampak yang ditimbulkan. Matrik atau
tabel ini berisi pemantauan terhadap terhadap dampak yang ditimbulkan. Matrik atau tabel
tersebut disusun dengan menyampaikan elemen-elemen sebagai berikut:
a) Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi,
komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter yang dipantau
dan sumber dampak.
b) Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan dan
analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi pemantauan.
c) Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan,
pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan.
Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan yang diajukan memerlukan izin PPLH, maka
dalam bagian ini, penyusun dokumen Amdal sudah mengidentifikasi dan merumuskan daftar
jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 70
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
6) Daftar Pustaka
Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan
RKL_RPL baik yang berupa buku, majalah, makalah, tulisan, maupun laporan hasil-
hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar ditulis dengan berpedoman pada tata
cara penulisan pustaka.
7) Lampiran
Penyusun dokumen Amdal juga dapat melampirkan data dan informasi lain yang dianggap
perlu atau relevan.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 71
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen
AMDAL Pembangunan
Pusat Pemerintahan
Kota Sukabumi
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL
- 72
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
C. JADWAL PELAKSANAAN
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 73
JADWAL PELAKSANAAN STUDI AMDAL PUSAT PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
BULAN/MINGGU
KEGIATAN I II III IV VI
NO
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 21 32 43 1 4 2
1 Persiapan/Desk Study
2 Pra Survey Lapangan
3 Penyusunan Laporan Pendahuluan
4 Pembahsan Laporan Pendahuluan
3 Sosialisais/Konsultansi Publik (AMDAL)
4 Penyusunan Dokumen KA-ANDAL
5 Pembahasan Draft Dokumen KA-ANDAL
6 Perbaikan Dokumen KA-ANDAL
7 Persetujuan KA-ANDAL
8 Penyusunan Dokumen ANDAL, RKL & RPL
a. Survey dan Pengumpulan Data
b. Analisa Data dan Interpretasi
c. Penulisan
9 Pembahasan Draft Dokumen ANDAL, RKL & RPL
10 Perbaikan Dokumen Andal, RKL & RPL
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, memerlukan pengelolaan kerja yang optimal.
Hal tersebut diperlukan mengingat cukup banyak item pekerjaan yang berbeda dan harus
ditangani personil sesuai keahlian masing-masing dan diperlukan koordinasi serta pengendalian
pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing personil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan organisasi pelaksanaan pekerjaan yang
utama adalah: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuiting) dan Pengendalian (Controlling).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini PT Mitra Buana Reka juga akan menerapkan prinsip-prinsip
sebagaimana yang telah disampaikan diatas dengan tujuan untuk mencapai efesiensi dan
efektivitas kerja dalam hal ini menyangkut waktu, biaya dan mutu, sehingga akan memberikan
hasil yang optimal. Penjabaran pengorganisasian personil sebagaimana dituangkan dalam
bentuk struktur organisasi pekerjaan.
Struktur organisasi personil pelaksana pekerjaan dipimpin oleh Team Leader, yang mebawahi
seluruh pesonl tenaga ahli. Secara garis besar struktur organisasi pelakana pekerjaan dapat
digambarkan pada gambar berikut.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 74
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen
AMDAL Pembangunan
Pusat Pemerintahan
Kota Sukabumi
PEMRAKARSA
TEAM LEADER
Ahli Fisik Kimia Ahli Biologi Ahli Geoteknik Ahli Ahli Kesehatan Ahli Sosial
Transportasi Lingkungan Ekonomi
ADMINISTRASI
Operator
Drafter
Komputer
P T MIT R A B U A N A R E K A H AL
- 75
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
Tim penyusun dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan yang berlokasi di Kota
Sukabumi terdiri dari personil yang sudah berpengalaman di bidang AMDAL, memiliki sertifikat
kompetensi AMDAL (KTPA/ATPA), serta keahlian dibidang yang mendukung studi ini. Secara
lengkap komposisi tim dan penugasan disajikan pada Tabel berikut.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 76
KOMPOSISI DAN PENUGASAN TIM
JADWAL PELAKSANAAN STUDI AMDAL PUSAT PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
Tenaga Ahli
(Personal Inti)
Nama Personil Perusahaan Tenaga Ahli Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Jumlah O
Lokal/Asing Bulan
Arie Fitria PT. MBR Lokal Ahli Sipil Ketua Tim a) Menunjuk dan 1 Orang &
Indrayana, ST Pekerjaan
mengkoordinasikan kegiatan
Bulan
anggota di bawah
tanggungjawabnya sebagai
Ketua Tim
b) Mengambil keputusan
terhadap hasil pelingkupan
sampai evaluasi dampak
penting AMDAL
c) Memberikan rekomendasi
terhadap kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan
terhadap rencana kegiatan,
rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup.
d) Menyusun dan
menyampaikan laporan hasil
kajian Amdal sebagai Ketua
Tim
Drs. Iwan PT. MBR Lokal Ahli Fisik Kimia Ahli Fisik Kimia a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
Setiawan Pekerjaan
deskripsi dan lokasi rencana
kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan yang terkena
dampak sesuai dengan
kompetensi keahlian dalam
tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL.
Drs. Azis Rahman PT. MBR Lokal Ahli Biologi Ahli Biologi a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
deskripsi dan lokasi rencana Pekerjaan
kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan untuk Biologi
yang terkena dampak sesuai
dengan kompetensi keahlian
dalam tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek Biologi;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek Biologi;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup untuk
aspek Biologi;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup untuk aspek
Biologi;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup untuk aspek Biologi;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL
Desi Setiawan, PT. MBR Lokal Ahli Geologi Ahli Geohidrologi a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
ST., MT Pekerjaan
deskripsi dan lokasi rencana
kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan untuk aspek
Geohidrologi yang terkena
dampak sesuai dengan
kompetensi keahlian dalam
tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek
Geohidrologi;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek
Geohidrologi;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup untuk
aspek Geohidrologi;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup untuk aspek
Geohidrologi;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup untuk aspek
Geohidrologi;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL
Ana Karina, ST PT. MBR Lokal Ahli Transportasi Ahli Transportasi a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
deskripsi dan lokasi rencana Pekerjaan
kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan untuk aspek
transportasi yang terkena
dampak sesuai dengan
kompetensi keahlian dalam
tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek
transportasi;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup untuk aspek
transportasi;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup untuk
aspek transportasi;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup untuk aspek
transportasi;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup untuk aspek
transportasi;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL
Indri Apriliani, PT. MBR Lokal Ahli Kesehatan Ahli Kesehatan a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
S.KM Lingkungan & Masyarakat deskripsi dan lokasi rencana Pekerjaan
Masyarakat kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan yang terkena
dampak sesuai dengan
kompetensi keahlian dalam
tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL
Joko Edi PT. MBR Lokal Ahli Sosial dan Ahli Sosial dan a) Melakukan identifikasi 1 Orang &
Santosa, S.E. Ekonomi Ekonomi deskripsi dan lokasi rencana Pekerjaan
kegiatan dan komponen Bulan
lingkungan yang terkena
dampak sesuai dengan
kompetensi keahlian dalam
tim;
b) Memberikan rekomendasi
dalam proses pelingkupan.
c) Melakukan identifikasi
peraturan perundang-
undangan yang relevan
dengan dampak penting
hipotetik;
d) Melakukan perencanaan
pengumpulan data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
e) Melakukan pengumpulan
dan verifikasi data dan
informasi rona lingkungan
hidup;
f) Melakukan analisis data dan
rona lingkungan hidup;
g) Melakukan prakiraan
dampak penting
berdasarkan data rona lin
gkungan hidup;
h) Memberikan rekomendasi
evaluasi dampak penting
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL;
i) Memberikan rekomendasi
terhadap rencana
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup;
j) Menyusun dan
menyampaikan laporan
sesuai tanggung jawab
anggota dalam tim
penyusun AMDAL.
Tenaga Pendukung Perusahaan Tenaga Ahli
(Personil Lainnya) Lokal/Asing
Nama Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan
Uraian Pekerjaan Jumlah Or
Personil
Bulan
Dian Herdiana PT. Mitra Lokal Operator Komputer Operator Komputer Tugas utama Operator Computer
1 Orang &
Buana Reka adalah membantu dalam membuat
Pekerjaan 6
laporan-laporan dan memasukkan
data-data serta bertanggung jawab
atas kebenaran dan ketelitian
memasukkan data sesuai dengan
yang telah ditentukan.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 77
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
STUDI AMDAL PEMBANGUNAN PUSAT PEMERINTAHAN KOTA
SUKABUMI
Bulan Ke - Keterangan
No. Personil
1 2 3 4 5 6
A Tenaga Ahli
1 Arie Fitria Indrayana, ST ( Ketua Tim) 6
2 Drs. Iwan Setiawan (Ahli Fisika Kimia) 4
3 Drs. Azis Rahman (Ahli Biologi) 4
4 Dedi Setiawan, ST., M.T (Ahli Geohidrologi) 4
5 Ana Karina, ST (Ahli Transportasi) 3
6 Indri Apriliani, S.Km (Ahli Kesehatan Masyarakat) 3
7 Joko Edi Santosa, SE (Ahli Sosial Ekonomi) 2
Sub Total A 26
B Tenaga Ahli Pendukung
1 Dian Herdiana, S.Pd (Operator Komputer) 6
2 Hajah Nurjanah (Administrasi) 6
3 Cahyana Sulaiman (Drafter) 6
Sub Total B 18
Total A + B 44
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen
AMDAL Pembangunan
Pusat Pemerintahan
Kota Sukabumi
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 78
USULAN TEKNIK
Penyusunan Dokumen AMDAL Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Sukabumi
G. PENUTUP
Berdasarkan penjabaran dalam usulan teknis ini, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai
berikut:
Dengan adanya dokumen proposal teknis ini, PT. Mitra Buana Reka sangat optimis
dan berkeyakinan memberikan gambaran secara lebih rinci kepada pengguna jasa
tentang rencana yang akan kami laksanakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini.
Besar harapan kami, dengan adanya kepercayaan yang ada selama ini dapat berlanjut
dengan terjalinnya suatu hubungan dan bentuk kerjasama yang baik, dan saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak di dalam mengerjakan kegiatan ini.
P T MIT R A B U A N A R E K A HAL - 79