Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini dengan baik. Makalah yang kami susun ini berjudul “Penilaian Afektif
dan Penilain Psikomotorik“. Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
B. RANAH PSIKOMOTORIK................................................................................................. 10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................................... 19
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
psikomotor (keterampilan).
menyeluruh dan berkesinambungan. Hal ini berarti bahwa penilaian oleh guru
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
dan nilai. Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat(dalam
arti pengukuran formal) karena perubahan tingkah laku siswa tidak dapat
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
1
dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran
motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran kimia
dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penilaian ranah afektif ?
C. Tujuan
1. Memahami penilaiann ranah afektif
2
BAB II PEMBAHASAN
A. RANAH AFEKTIF
dengan persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris
pengetahuan.1
reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif senang dan
meliputi sejumlah perasaan yang lebih spesifik seperti rasa puas, sayang,
1
M.Pd Rusydi Ananda, M.Si Drs. Asrul, and MA Dra. Rosnita, EVALUASI PEMBELAJARAN, vol. 4, 2016, 102.
3
dan lain-lain, perasaan tidak senang meliputi sejumlah rasa yang spesifik
pula yaitu rasa takut, gelisah, cemburu, marah, dendam, dan lain-lain.
Pengertian sikap itu sendiri dapat dipandang dari berbagai unsur yang
terkait seperti sikap dengan kepribadian, motif, tingkat keyakinan, dan lain-
menuju ke tingkah laku yang nyata dari seseorang. Hal itu berarti tingkah
dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,
gejala dan lain lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah:
jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai
4
dengan nilai itu. Contah hasil belajar afektif jenjang receiving ,
Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang receiving. Contoh hasil belajar
Valuing adalah merupakan tingkat afektif yang lebih tinggi lagi daripada
mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai yang
atau fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah
mampu mereka nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”,
maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.
5
d) Organization
suatu hirarki nilai. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada
tingkat efektif tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-
Jadi pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah
harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria lain yang termasuk ranah afektif
misalnya cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang
kemungkinan memiliki perasaan yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah
kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide
7
diketahui oleh seseorang namun kadang-kadang tidak diketahui.
Seringkali peserta.3
a. Minat (Interest) adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau
usahanya.
3
S . Pd I DWI IVAYANA SARI, “Evaluasi Pembelajaran,” Pendidikan 1 (2013): 60–61, www.blogspot.com.
4
Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), 229.
8
c. Nilai (Value) adalah sesuatu yang bersifat abstrak. Sedangkan
membedakan benar dan salah, baik dan buruk dan mana yang lebih
benda baik abstrak maupun kongkret yang memiliki nilai luhur dan
Apresiasi dapat dilihat dari prilaku siswa dalam menghargai guru dan
kehidupannya6
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya, 1997), 121
6
Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, (Bandung: Mandar Maju, 1989), 260-
261
9
B. RANAH PSIKOMOTORIK
yang termasuk kelompok mata ajar psikomotor adalah mata ajar yang
10
gerak dasar, keterampilan perseptual, keterampilan fisik, gerak terampil,
mengamati dan menjadikan perilaku orang lain sebagai pola. Apa yang
golf.8
7
Nidar Yusuf and Titi Rohmah, “View Metadata, Citation and Similar Papers at Core.Ac.Uk,” PENGARUH
PENGGUNAAN PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata) UNTUK SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN
PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK DALAM PEMBUATAN MIE KERING 13 (2020): 91.
8
Arief Aulia Rahman, Evaluasi Pembelajaran, 4:107.
11
dapat diukur melalui (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku
sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
(5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang
12
b. Kesiapan (set); mencakup kemampuan untuk menempatkan diri
diberikan.
13
sendiri. Hanya orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir
belajar kognitif. Tidak semua tujuan belajar psikomotor dapat diukur dengan
dengan ranah psikomotor. R.H. Dave (1970) membagi hasil belajar ranah
a. imitasi (imitation)
menendang bola dengan gerakan yang sama persis dengan yang dilihat
b. manipulasi (manipulation)
c. presisi (precision).
9
Sudaryono, Dasar-dasarEvaluasiPembelajaran, (Yogyakarta: GarahaIlmu, 2012), hlm 47
14
Presisis adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan akurat sehingga
d. artikulasi (articulation)
e. naturalisasi (naturalization).
keiatan melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Misal secara
bermain dijalan raya ketika sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi
Dalam hal ini Ryan (1980) dengan penekanan kepada kapan penilaian
melalui :
10
Sudaryono, Dasar-dasar evaluasi pembelajaran, (Yogyakarta: Graha ilmu,2012),hlm.49
15
1) Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik
dan sikap,
dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan lembar
Jenis tagihan dalam penilaian ranah psikomotor dilihat dari caranya dapat
1. Penilaian kelas.
11
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, hlm.218
16
Penilaian kelas adalah penilaian yang dilakukan secara terpadu
dan hanyapada waktu tertentu saja. Penilaian dengan sistem blok ini
satu kompetensi dasar atau jika jumlah kompetensi dasar yang ditentukan
banyak maka ujian blok dapat dilakukan antara satu sampai dengan tiga
antara mata ajar yang satu dengan mata ajar lainya tidak bersamaan
ujian akhir semester dengan materi yang diujikan adalah indikator atau
siswa yang dalam hal ini berperan sebagai model. Belajar melalui
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan
persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude.
dihadapi.
12
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assement Pembelajaran, (Bumi Aksara, 2013), hm. 90
18
d. Nilai : suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang
termasuk kelompok mata ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih
Menurut Ryan (1980: 3), penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
pembelajaran. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
19
DAFTAR PUSTAKA
Arief Aulia Rahman, M.Pd. Evaluasi Pembelajaran. Vol. 4, 2016.
Rusydi Ananda, M.Pd, M.Si Drs. Asrul, and MA Dra. Rosnita. EVALUASI PEMBELAJARAN. Vol. 4, 2016.
Surapranata, S. Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2005.
Thoha, M.C. Teknik Evaluasi Pendidikan, Cet I, Rajawali Pers, Jakarta, 1991
Yusuf, Nidar, and Titi Rohmah. “View Metadata, Citation and Similar Papers at Core.Ac.Uk.”
PENGARUH PENGGUNAAN PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata) UNTUK SUBSTITUSI
TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK DALAM PEMBUATAN MIE
KERING 13 (2020): 274–82.
20