Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL PELANGGARAN HAM

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
USWATUL KHASANAH
4130020023
PROGRAM STUDI S1 PGSD
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang mana
telah melimpahkan kekuatan untuk kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan artikel ini. 
Kita juga ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan artikel ini. Artikel ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah PKN yang
berjudul “HAK ASASI MANUSIA”. Penyusunan artikel ini salah satunya bertujuan
memberi informasi kepada para mahasiswa.
Akhir kata, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para
mahasiswa. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan
artikel ini.

Penyusun
HAK ASASI MANUSIA (HAM)

1. Definisi dan pengertian HAM


Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Pengertian HAM menurut UDHR sering dinilai masih pada tahap Generasi 1
Konsep HAM, yaitu isinya sarat dengan hak-hak yuridik dan politik. Sedangkan jika
memperhatikan pengertian HAM menurut UU No. 39 Tahun 1999 di atas, tampak
mengandung visi filsafati dan visi yuridis konstitusional. Kemudian pengertian HAM
meurut visi politik dapat diidentikan dengan pendekatan structural, karena keduanya
lebih menonjolkan pengertian HAM dalam kehidupan sehari-hari yang cenderung
banyak pelanggaran.
Memperhatikan berbagai pengertian /konsep/definisi hak asasi tersebutdi atas
dapat disimpulkan bahwa HAM merupakan hak yang melekat (inheren) pada setiap
orang yang merupakan karunia dari Tuhan YME, bukan pemberian Negara, pemerintah
dan atau orang lain. Kewajiban dan tidak boleh dihilangkan atau dihapus oleh siapapun
dengan alasan apapun. Karena kebutuhan dasar manusia dimanapun pada hakekatnya
sama seperti hak atas hidup,, bebas mengeluarkan pikirannya, bebas dari rasa takut, tidak
ingin dieksploitasi, hidup bahagia dan lain-lain, maka HAM merupakan sesuatu yang
bersifat Universal.
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu :
• HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
• HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
• HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).
2. Perkembangan Pemikiran HAM
Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
 Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang
hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan
politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya
keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib
hukum yang baru.
 Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga
hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua
menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada
masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi
ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
 Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum
dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan.
Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami
ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan
sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar.
 Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam
proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan
dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu
program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara
keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM
generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun
1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic
Duties of Asia People and Government.

3. Perkembangan pemikiran HAM Dunia 


1. Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan
Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan
bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum,
tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi
kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka
hukum(Mansyur Effendi,1994).
2. The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American
Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu.
Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya,
sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.
3. The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis),
dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule
of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah.
Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang
ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai
ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia
bersalah.
4. The four freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan
memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak
kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat
kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari
ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun
bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara
lain ( Mansyur Effendi,1994).

1. Pekembangan pemikiran HAM di Indonesia


Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada
Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan
perlakukan yang sama hak kemerdekaan.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku 3 UUD
dalam 4 periode, yaitu :
1) Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945
2) Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik
Indonesia Serikat
3) Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
4) Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945

Pasal-pasal Hak Asasi Manusia :


- Pasal 1.
Semua orang dilahirkan merdeka dan setara dalam martabat dan
rights.Merekadikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam semangat persaudaraan.
- Pasal 2.
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yangtermaktub di
dalam Pernyataan ini tanpa perkecualian apapun, seperti ras,warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asalnasional atau sosial, hak milik,
kelahiran atau status lainnya. Selain itu, tidakada perbedaan harus dilakukan atas
dasar politik, berhubung dgn hukum ataustatus internasional negara atau wilayah yang
dimiliki oleh seseorang, baikbersifat independen, trust, non-self-pemimpin yang lain
atau di bawah batasankedaulatan.
- Pasal 3.
Setiap orang berhak untuk hidup, kebebasan dan keselamatan individu.
- Pasal 4.
Tidak seorang pun akan diselenggarakan di perbudakan atau
diperhambakan,perbudakan dan perdagangan budak harus dilarang dalam segala
bentuk.
- Pasal 5.
Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secara kejam, ganas atauperlakuan
atau hukuman menghinakan.
- Pasal 6.
Setiap orang berhak atas pengakuan di mana-mana sebagai orang di depanhukum.
- Pasal 7.
Semua orang sama di depan hukum dan berhak tanpa diskriminasi sama
untukperlindungan hukum. Semua berhak atas itu.
- Pasal 8.
Setiap orang perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk diskriminasi
yangmelanggar Deklarasi ini dan terhadap segala hasutan yang mengarah
padadiskriminasi semacam berhak atas bantuan yang efektif dari pengadilannasional
yang kompeten untuk tindakan pelanggaran hak-hak dasar yangdiberikan kepadanya
oleh konstitusi atau oleh hukum.
- Pasal 9.
Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang penangkapan, penahanan
ataupembuangan.
- Pasal 10.
Setiap orang berhak penuh untuk kesetaraan yang adil dan terbuka olehpengadilan
yang independen dan imparsial hakim, dalam menetapkan hak dankewajiban-
kewajibannya serta dalam setiap tuntutan pidana yang dijatuhkankepadanya.
- Pasal 11.
(1) Setiap orang yang dituntut dengan hukuman pelanggaran berhak untukdisangka
bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya menurut hukum dalamsuatu pengadilan di
mana dia memiliki semua jaminan yang diperlukanuntuk pembelaannya.
(2) Tidak seorang pun akan diselenggarakan bersalah atas pelanggaranhukuman pada
setiap perbuatan atau kelalaian yang tidak merupakan suatupelanggaran hukuman, di
bawah undang-undang nasional atauinternasional, ketika perbuatan tersebut
dilakukan. Juga tidak yang akandikenakan hukuman berat dari salah satu yang telah
berlaku pada saathukuman pelanggaran tersebut dilakukan.
- Pasal 12.
Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang gangguan dengan
pribadinya,keluarganya, rumah atau korespondensi, atau serangan ke
ataskehormatannya dan nama baiknya. Setiap orang berhak mendapatperlindungan
hukum terhadap gangguan atau serangan seperti itu.

- Pasal 13.
(1) Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam batas-batas
setiap negara.
(2) Setiap orang berhak meninggalkan sesuatu negeri, termasuk negerinyasendiri, dan
berhak kembali ke negerinya.
- Pasal 14.
(1) Setiap orang berhak mencari dan menikmati suaka di negara-negara laindari
pengejaran.
(2) Ha ini tidak berlaku untuk kasus penuntutan yang benar-benar timbulkarena
kejahatan non-politik atau perbuatan-perbuatan yang bertentangandengan tujuan dan
dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Pasal 15.
(1) Setiap orang berhak atas kewarganegaraan.
(2) Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang deprived of his negaraannyaatau
ditolak hak untuk mengubah kewarganegaraan itu.
- Pasal 16.
(1) Pria dan wanita yang sudah dewasa, dengan tidak dibatasi kebangsaan,kewarga-
negaraan atau agama, berhak untuk nikah dan untuk membentuk keluarga. Mereka
berhak memperoleh hak yang sama seperti perkawinan,selama perkawinan dan pada
saat perceraian.
(2) Pernikahan akan memasuki hanya dengan bebas dan persetujuan penuholeh kedua
mempelai.
(3) Keluarga adalah kesatuan alamiah dan fundamental dari masyarakat dan berhak
mendapat perlindungan dari masyarakat dan Negara.
- Pasal 17.
(1) Setiap orang berhak memiliki harta, baik sendiri maupun bersama-samadengan
orang lain.
(2) Tidak seorang pun boleh sewenang-wenang deprived of his property.
- Pasal 18.
Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; hak initermasuk
kebebasan untuk mengubah agamanya atau kepercayaan, dankebebasan, baik sendiri
maupun dengan orang lain dan masyarakat umum atauswasta, untuk nyata nya agama
atau kepercayaan dalam pengajaran, praktek, ibadah dan ketaatan.
- Pasal 19.
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat;hak ini
termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan untukmencari, menerima
dan menyampaikan informasi dan ide melalui mediaapapun dan berapapun frontiers.
- Pasal 20.
(1) Setiap orang berhak atas kebebasan berkumpul dan berserikat secaradamai.(2)
Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk memasuki sesuatu perkumpulan.
- Pasal 21.
(1) Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya, secaralangsung
atau melalui wakil-wakil yang dipilih secara bebas.
(2) Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat dalam jabatan
pemerintahan negerinya.
(3) Kehendak rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah; ini harusdinyatakan
dalam pemilihan berkala dan asli yang harus oleh universal dankesetaraan hak dan
harus dilaksanakan oleh rahasia suara atau setaragratis voting prosedur.
- Pasal 22.
Setiap orang, sebagai anggota masyarakat, berhak atas jaminan sosial danberhak
melaksanakan dengan perantaraan usaha-usaha nasional dankerjasama internasional
dan sesuai dengan organisasi serta sumber-sumberkekayaan dari setiap Negara, dari
ekonomi, sosial dan budaya sangatdiperlukan untuk hak martabat dan pertumbuhan
bebas pribadinya.
- Pasal 23.
(1) Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak dengan bebas memilihpekerjaan, dan
hanya untuk kondisi baik, dan berhak atas perlindungan daripengangguran.
(2) Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak atas pengupahan yang samauntuk
pekerjaan yang sama.
(3) Setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan yang adildan baik
yang menjamin kehidupannya dan keluarganya, suatu kehidupanyang pantas untuk
manusia yang bermartabat, dan jika perlu, dengan caralain dengan perlindungan
sosial.
(4) Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat pekerjauntuk
melindungi kepentingannya.
usaha nasional dankerjasama internasional dan sesuai dengan organisasi serta sumber-
sumberkekayaan dari setiap Negara, dari ekonomi, sosial dan budaya
sangatdiperlukan untuk hak martabat dan pertumbuhan bebas pribadinya.

Anda mungkin juga menyukai