LKP Re6 Shafyra Mahdyah P m4
LKP Re6 Shafyra Mahdyah P m4
MIKROBIOLOGI UMUM
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MIKROBA
PRELAB
Prinsip dari pengamatan kapang adalah untuk mengamati dan membedakan jenis
kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan makroskopik maupun mikroskopik
digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang dapat dibedakan menjadi
dua kelompok berdasarkan struktur hifa yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan
hifa bersekat atau septat yang membagi hifa dalam ruangan-ruangan, dimana setiap
ruangan mempunyai satu atau lebih inti sel (nukleus). Dinding penyekat yang disebut
septum tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih bebas bergerak dari suatu
ruangan ke ruangan lainnya. Pengamatan kapang sendiri bertujuan untuk mempelajari
morfologi dari kapang.
6. Apa yang dimaksud dengan Bakteri Gram (-) dan Gram (+) ? Jelaskan dan beri contoh
(masing-masing 2 bakteri)!
• Gram (-) negatif
Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna kristal violet
karena luntur oleh pelarut etanol, bakteri ini memiliki dinding sel yang tipis
peptidoglikan tapi, lipoprotein tidak tahan asam.
Contoh: salmonella dan Escherichia coli
• Gram (+) positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dapat mempertahankan warna kristal
violet karena memiliki dinding sel yang tebal dan peptidoglikan, sehingga
tahan terhadap pelarut alkohol, tahan asam dan tahan pada perlakuan fisik.
Contoh: staphylococcus dan streptococcus,
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Gelas objek
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
2. Diagram Alir Pengecatan Sel Khamir 2. Analisa Prosedur Pengecetan Sel khamir
Bersihkan gelas benda dan gelas • Pengamatan mikroskopis sel khamir dapat dilakukan dengan
penutup dengan alkohol membuat preparat basah yang diberi larutan methylene blue. Pada
pengecatan sederhana tersebut, diberikan methylene blue 0,1 %,
sel khamir dapat dibedakan anatara sel yang mati dengan sel yang
hidup. Pada sel yang mati akan berwarna biru, sedangkan yang
Ambil 1 tetes larutan biru metilen 0,01% dan letakkan ditengah-tengah hidup tidak berwarna atau transparan. Hal ini disebabkan oleh
gelas benda sifat membrane sel yang selektif permiabel.
• Presentasi kematian dapat dihitung dengan rumus:
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = × 100%
Ambil secara aseptik satu ose biakan murni berumur 24 jam 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴+𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Difiksasi di bunsen
2 tetes kristal iodin
Diamkan selama 1 menit
Dikeringanginkan
1 tetes iodin
Didiamkan 1 menit
Dikeringanginkan
3 tetes etanol 95%
Didiamkan 30 detik
Dikeringanginkan
2 tetes safranin
Didiamkan selama 2 menit
Dikeringanginkan
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Campur dengan aquades dan ratakan suspensi pada seluruh area bulatan
Lakukan fiksasi
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Kering anginkan
Miringkan gelas benda, cuci dengan larutan etanol pada permukaan noda
bakteri sampai etanol bekas cucian tidak berwarna
Cuci secara cepat dengan air mengalir dan keringkan, tutup permukaan
dengan gelas penutup
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Difiksasi
2 tetes malachite green
Dipanaskan di atas air mendidih selama 5 menit
Didinginkan
Dikeringanginkan
Dikeringanginkan
Campur dengan aquades dan ratakan suspensi pada seluruh area bulatan
Lakukan fiksasi
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
1. Gambar bentuk kapang yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna. Dan beri
keterangan bagian-bagian kapang yang nampak pada gambar anda!
2. Bahas data yang anda peroleh dari bagian-bagian kapang yang nampak dengan perbesaran
100X dan 400X!
Prinsip dari uji pengamatan ini yaitu dengan mendeteksi bagian struktur dari kapang
dengan menggunakan mikroskop dari perbesaran yang lemah sampai yang kuat.
Sedangkan, tujuan dari uji pengamatan kapang ini yaitu agar praktikan dapat membuat
preparat basah dan mempelajari morfologi.
Pada sampel Trichoderma sp dengan perbesaran 100x telah nampak bentuk dari
Thricoderma sp tersebut. Bagian-bagiannya seperti konidia, konidiofor, serta fialid pun
sudah cukup terihat. Sementara pada perbesaran 400x, tampilan Thricoderma sp yang
nampak terlihat cukup memenuhi mikroskop. Bagian-bagian dari thricoderma pun
masih dapat terdeteksi. Pada literatur, dilakukan pengamatan tricodherma didapatkan
pebesaran 400x didapatkan hasil yang jelas terlihat yaitu pada batang, sporangium dan
sekat pada hifa dengan warna cokelat kehitaman (Mulyono, 2016).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
1. Gambar bentuk sel khamir yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna!
2. Tuliskan data pengamatan yang diperoleh dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir!
3. Hitung persentase kematiannya dan bandingkan data yang anda peroleh antara sel khamir
umur 24 jam dan 48 jam!
Prinsip dari uji pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu membedakan sel
khamir hidup dan sel khamir mati serta menghitung presentase kematian dengan
pengecatan sederhana menggunakan reagen metilen blue. Sedangkan tujuan dari uji
pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu agar praktikan dapat melihat bentuk sel
serta dapat membedakan sel khamir yang hidup dan sel khamir yang mati dan juga
agar praktikan mampu menghitung presentase kematian sel khamir tersebut.
Perhitungan presentasi kematian pada sel khamir dapat dihitung dengan rumus:
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = × 100%
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴+𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
Dengan A adalah sel khamir yang hidup dan B adalah jumlah sel khamir yang mati.
Dari pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu rata-
rata jumlah kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam yang mati adalah 168
sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang. Sedangkan
rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam yang mati adalah
sebanyak 199 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang pandang.
Sehingga apabila dimasukkan pada rumus presentase kematian sel khamir,
didapatkan hasil presentase kematian kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24
jam sebesar 46,02%. Sedangkan presentase kematian kultur Sacharomyces cereviseae
berumur 48 jam sebesar 59,05%. Hal tersebut sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa semakin lama waktu simpan, maka jumlah sel matiakan semakin
banyak karena dari lag phase akan memasuki masa stationary phase dan barulah
sampai pada death phase (Periadnadi dkk., 2018).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Prinsip dari uji katalase ini dengan menentukan bakteri katalase negatif
ataupun bakteri katalase negatif dengan mengamati ada tidaknya gelembuhg udara
yang terbentuk setelah pemberian H₂O₂. Adapun tujuan dari katalase ini adalah ada
tidaknya aktivitas katalase mikroba dengan menentukan bakteri katalase negatif
ataupun bakteri katalase negatif.
Berdasarkan data yang didapat, Aspergillus xylinum memiliki hasil uji positif,
hal tersbut ditunjukkan dari adanya gelembung yang dihasilkan saat proses uji
katalase. Sedangkan, Lactobacillus plantarum memiliki hasil uji negatif karena pada
proses uji katalase bakteri tersebut tidak menghasilkan gelembung. Uji katalase
dilakukan dengan menambahkan larutan H₂O₂ kepada bakteri tertentu akan
menghasilkan enzim katalase yang dapat memecah H₂O₂ menjadi air dan oksigen
sehingga dari uji positif yang tampak yakni ditandai dengan gelembung-gelembung
hasil dari reaksi enzimatis tersebut. Bakteri tertentu memproduksi enzim katalase
karena sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri itu sendiri, hal ini
dikarenakan H₂O₂ adalah senyawa yang bersifat toksik yang akan membahayakan sel
bakteri itu. Oleh karena itu dihasilkan enzim katalase untuk memecahnya.
Berikut adalah beberapa kelompok bakteri katalase negatif antara lain
Lactobacillus, Pediococcus, Streptococcus, Entercoccus, Tetragenococcus, dll (Dwi
dan Faiza., 2013). Sedangkan, bakteri katalase positif antara lain Acetobacter, E. coli,
Staphylococcus, dll (Amalia, 2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil uji
katalase yang dilakukan sudah sesuai dengan literatur karena dari data sekunder
bakteri A. xylinum dapat menghasilkan gelembung dan merupakan kelompok bakteri
katalase positif. Begitu juga dengan data primer dari bakter L. plantarum yang sudah
diamati merupakan bakteri negatif yang tidak menghasilkan gelembung dan
merupakan kelompok bakteri negatif.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
PEMBAHASAN
A. Sporangium
B. Sporangeofor (hifa)
C. Spora
D. Kolumela
E. Stollon
F. Rhizoid
2. Mengapa sel khamir yang mati berwarna biru, sedangkan yang hidup warnanya
transparan ? Jelaskan!
Pemanasan dilakukan agar pada bakteri tertentu yang memiliki sel endospora,
selendospora yang dimilikinya terbuka atau terlunakkan. Endospora adalah sel
dormanyang dibentuk oleh bakteri tertentu untuk bertahan hidupdari lingkungan yang
ekstrim.Sehingga apabila bakteri tersebut dipanaskan sel endosporanya akan melunak
untukmelindungi dirinya. Dari endospora yang tersebut akan menyerap warna dari
larutanmalachite green sehingga akan berwarna hijau saat diamati (Pelczar, 2012).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
A. Gambar morfologi dan bentuk sel bakteri pengecatan gram yang anda amati dibawah
mikroskop dengan pensil warna!
B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang anda
peroleh! Bandingkan dengan literatur!
Prinsip dari uji pengecatan gram ini yaitu mengamati dan membedakan gram
pada bakteri dengan cara pemberian warna pada bakteri dengan diamati dengan mengguna
kanmikroskop pada perbesaran 1000×. Adapun tujuan dari uji pengecatan gram ini yaitu
agar pratikan dapat membedakan antara bakteri gram positif dan negatif.
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gramnegatif,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal violet. Contoh dari
bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, sedangkan
bakteri gram negatif misalnya adalah Eschericia Coli (Iman, 2015). Beberapa bakteri tidak
terwarnai dengan pewarnaan gram,misalnya Mycobacterium sp, karena dinding selnya
mengandung banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk
mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel
jaringan akan berwarna hijau.
Pada hasil pengamatan diperoleh informasi bahwa pada bakteri B. substilis.
Diperoleh hasil uji yang positif karena menampilkan warna ungu ke pink-pink
an. Sedangkan pada bakteri E. Coli hanya menampilkan warna pink keunguan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa bakteri E. Coli merupakan bakteri gram negatif. Hal tersebut sudah
sesuai dengan literatur, dimana hasil pada uji coba pengecatan gram positif akan
memberikan hasilwarna ungu atau falam. Praktikum ini menghasilkan warna ungu magenta
kemerahan. Sedangkan bakteri gram negatif memberikan hasil warna pink (Fradinne dkk.,
2019).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
A. Gambar hasil dari pengamatan endospora yang telah dimati dibawah mikroskop!
B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang anda
peroleh! Bandingkan dengan literatur!
PEMBAHASAN
1. Apa perbedaan dinding sel bakteri Gram (+) dan Gram (-) ? Jelaskan!
• Pada bakteri gram(+) memiliki peptidoglikan yang tebal yakni sekitar 50%dengan
tebal dinding 5-80 nm, sedangkan peptidoglikan yang dimiliki oleh bakteri gram
(-) lapisannya lebih tipis dimana tebal dinding selnya hanya 10-15 nm dengan
jumlah peptidoglikan sekitar 10%.
• Pada bakteri gram (+) terdapat lipid dengan jumlah yang lebih sedikit 1-
4%,sedangkan lipid pada bakteri gram (-) sejumlah 11-22%.
• Pada bakteri gram (+) memiliki komponen polisakarida, sedangkan pada bakteri
gram (-) memiliki lipopolisakarida.
• Bakteri gram (+) rentan terhadap penicillin, sedangkan bakteri gram (-) tidak
rentan terhadap penicillin (Gaman, 2009).
2. Mengapa tidak semua bakteri memiliki endospora ? dan apakah fungsi dari endospora ?
Jelaskan!
Endospora ini merupakan struktur tahan yang diproduksi oleh bakteri untuk kemudian
bertahan hidup di bawah keadaan atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
(Rezki, 2017). Endospora ini terkandung DNA serta juga sitoplasma kecil, yang dikelilingi
oleh adanya penutup luar pelindung. Endospora berkecambah di dalam memproduksi
organisme baru disaat keadaan lingkungan itu menjadi menguntungkan. Oleh sebab itu,
endospora ini dianggap ialah sebagai jenis sel reproduksi. Genera bakteri, Bacillus,
Clostridium, serta Paenibacillus memproduksi endospora. Endospora tersebut dapat atau
bisa bertahan di dalam kondisi yang keras ialah seperti dehidrasi, suhu tinggi serta rendah,
bahan kimia, dan juga radiasi UV.
Tidak semua bakteri memiliki endospora karena endospora hanya dimiliki oleh bakteri
tetentu yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada lingkungan ekstrim saja.
Namun, untuk membuka sel endospora bakteri tersebut harus terlebih dahulu berada pada
kondisi ekstrim atau panas agar sel endospora menjadi lunak. Bakteri yang tidak memiliki
kemampuan untuk bertahan hidup pada kondisi ekstrim tidak memiliki sel endospora.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
KESIMPULAN
Tujuan dilakukannya pengamatan sel kapang adalah membuat perparat basah dan
mempelajari morfologi jamur. Pengamatan kapang memiliki prinsip yaitu mengamati dan
membedakan jenis kapang Trichoderma sp dan Aspergillus Niger dengan
menggunakan perbesaran mikroskop 100x dan 400x. Berdasarkan data hasil praktikum,
didapatkan data bahwa bagian yang terlihat pada preparate A. Niger adalah konidiofor,
fialid, dan konidia.
Tujuan dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir yaitu agar mahasiswa
dapatmelihat bentuk sel serta dapat membedakan sel yang hidup dan yang mati dan juga
agar mahasiswa mampu menghitung presentase kematian sel khamir dengan
pengecatansederhana. Prinsip dari praktikum ini yaitu membedakan sel hidup dan mati
serta menghitung presentase kematian dengan pengecatan sederhana menggunakan
larutan metilen blue sebagai cat yang akan mewarnai dinding sel mikroba yang mati. Dari
pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu rata-rata jumlah
kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam yang mati adalah 168 sel/bidang pandang
dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang. Sedangkan rata-rata jumlah kultur
Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam yang mati adalah sebanyak 199 sel/bidang
pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang pandang. Sehingga apabila dimasukkan
pada rumus presentase kematian sel khamir, didapatkan hasil presentase kematian kultur
Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam sebesar 46,02%. Sedangkan presentase
kematian kultur Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam sebesar 59,05%.
Tujuan dari praktikum pengecatan gram adalah untuk membedakan antara bakteri
gram positif dengan gram negatif. Prinsip dari pengecatan gram ini adalah mengamati
dan menentukan gram dari bakteri dengan cara dilakukan pemberian warna pada bakteri
dandiamati pada perbesaran 1000x. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data
bahwa B. substilis merupakan bakteri gram positif dan E. coli merupakan bakteri gram
negatif.
Tujuan dilakukannya uji katalase ini untuk mengamati ada tidaknya aktivitas katalase
mikroba dan menentukan bakteri katalase negatif atau katalase positif. Prinsip yang
digunakan yaitu menentukan bakteri katalase negatif atau positif denganmengamati ada
tidaknya gelembung oksigen yang dihasilkan dengan reaksi pemberian H₂O₂ 3% yang akan
dirombak menjadi H₂O dan O₂. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data bahwa
Acetobacter xylinum menghasilkan uji positif (mempunyai aktivitas katalase) dan
Lactobacillus plantarum menghasilkan uji negatif (tidak mempunyai aktivitas katalase).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
DAFTAR PUSTAKA
Cheesbrough, Monica. 2013. District Laboratory Practice in Tropical Countries.
Cambridge:Cambridge University Press
Gupta, Vijai K, et al. 2014. Biotechnology and Biology of Trichoderma. Oxford: Elsevier
Irianto, Hari Eko. 2013. Produk Fermentasi Ikan. Depok: Swadaya
Mulyono. 2016. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga.Jakarta:Agromedia
Pustaka
Mulyono. 2016. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga.Jakarta:Agromedia
Pustaka
Trijeri Bulele, Fredine E.S Rares, John Porotu’o. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan
Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Jurnal e-Biomedik
(Ebm). 7(1):30-36.
Dwi Indah Widya Yanti, Faiza Abdurrahim Dali. 2013. Karakterisasi Bakteri Asam Laktat yang
di Isolasi Selama Fermentasi Bakasang. 16(2):133-141.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
SS DAFTAR PUSTAKA
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
ACC DHP