Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MIKROBA

NAMA SHAFYRA MAHDYAH P


NIM 215100507111015
KELOMPOK RE-6
KELAS RE
ASISTEN CAROLINE

DEPARTEMEN ILMU PANGAN DAN BIOTEKNOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Tanggal Praktikum 24.03.2022


Praktikum IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MIKROBA

PRELAB

1. Jelaskan prinsip dan tujuan pengamatan sederhana kapang!

Prinsip dari pengamatan kapang adalah untuk mengamati dan membedakan jenis
kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan makroskopik maupun mikroskopik
digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang dapat dibedakan menjadi
dua kelompok berdasarkan struktur hifa yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan
hifa bersekat atau septat yang membagi hifa dalam ruangan-ruangan, dimana setiap
ruangan mempunyai satu atau lebih inti sel (nukleus). Dinding penyekat yang disebut
septum tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih bebas bergerak dari suatu
ruangan ke ruangan lainnya. Pengamatan kapang sendiri bertujuan untuk mempelajari
morfologi dari kapang.

2. Jelaskan prinsip dan tujuan pengecatan sederhana sel khamir!


Khamir sangan beragam ukurannya, berkisar antara 1 – 5 m, lebar dan panjangnya 5 –
30 m. Pengamatan mikroskopis sel khamir dapat dilakukan dengan membuat preparat
basah yang diberi larutan methylene blue. Pada pengecatan sederhana tersebut, diberikan
methylene blue 0,1 %, sel khamir dapat dibedakan anatara sel yang mati dengan sel yang
hidup. Pada sel yang mati akan berwarna biru, sedangkan yang hidup tidak berwarna
atau transparan. Hal ini disebabkan oleh sifat membrane sel yang selektif permiabel.

3. Jelaskan prinsip dan tujuan uji katalase!


Katalase merupakan enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen peroksida menjadi
H₂O dan O₂. Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena bahan ini
menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida terbentuk sewaktu metabolisme
aerob, sehingga mikroorganisme yang tumbuh dalam lingkungan aerob pasti
menguraikan bahan tersebut. Bakteri yang memproduksi enzim katalase sehingga dapat
memecah H₂O₂ menjadi H₂O dan O₂ disebut bakteri katalase positif, sedangkan bateri
yang tidak dapat memproduksi enzim katalase disebut bakteri katalase negatif.

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode identifikasi mikroorganisme!


Jenis-jenis metode identifikasi mikroorganisme:
a. Pemeriksaan mikroskopis
• Pemeriksaan langsung
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengamati sel, pembelahan biner, serta
perubahan bentuk dan ukuran sel akibat dari fiksasi panas dan pewarnaan dengan
menggunakan mikroskop.
• Pewarnaan
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Terdapat beberapa jenis pewarnaan:


✓ Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan dengan menggunakan satu
macam warna saja, tujuannya adalah untuk mengamati bentuk dan
morfologi susunan sel bakteri. Pewarnaan sederhana dibagi menjadi dua
yaitu, pewarnaan asam dan basa. Pada pewarnaan asam digunakan 1
macam zat warna untuk melihat bentuk sel, sedangkan pada pewarnaan
basa merupakan metode pewarnaan bakteri dengan mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam, sehingga bakteri terlihat transparan. Tujuan
dari peawarnaan sederhana adalah untuk mengamati morfologi mikroba
yang sulit diwarnai .
✓ Pewarnaan diferensial
Pewarnaan diferensial adalah pewarnaan yang tidak hanya menggunakan
1 macam zat warna sehingga menampilkan perbedaan antara sel-sel
mikroba atau bagian-bagian sel mikroba. Pewarnaan diferensial banyak
sekali macamnya, seperti pewarnaan gram, kapsul, spora, giemsa,
pewarnaan tahan panas, dan flagel.
b. Pemeriksaan mikroskopis
Dilakukan dengan cara mengamati karakteristik dari pertumbuhan mikroorganisme
pada media tanpa menggunakan alat bantu atau langsung menggunakan mata
telanjang.
c. Persyaratan lingkungan
Kemampuan mikroorganisme untuk tinggal pada lingkungan tertentu yang sesuai
untuk dirinya. Persyratan lingkungan meliputi faktor suhu, pH, kadar oksigen, dan
garam.
d. Persyaratan nutrisi
Persyaratan nutrisi merupakan kemampuan mikroorganisme untuk memanfaatkan
nutrisi berupa karbon dan nitrogen yang terdapat pada suatu media atau kondisi
lingkungan tertentu.
e. Resisten
menunjukkan adaptasi mikroba terhadap antibiotic dan logam berat.

5. Jelaskan perbedaan prinsip pengecatan gram dan pengecatan endospora?


Prinsip dari pengecatan gram adalah untuk membedakan bakteri dalam dua kelompok
besar, yaitu bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif. Sedangkan, pada pengecatan
endospora, prinsip pewarnaan yang digunakan adalah counterstrain, pewarnaan ini
digunakan untuk membedakan spora dari sel vegetatif. Zat warna yang paling sering
digunakan untuk mewarnai spora adalah malachite green (Schaeffer dan Fulton) yang
akan tetap diikat oleh spora setelah pencucian dengan air, dan sebagai ”counterstain”
digunakan safranin. Dengan cara ini endospora yang masih terdapat didalam sel vegetatif
maupun spora bebas akan berwarna hijau-biru, sedangkan sel vegetatif akan berwarna
merah sampai merah muda.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

6. Apa yang dimaksud dengan Bakteri Gram (-) dan Gram (+) ? Jelaskan dan beri contoh
(masing-masing 2 bakteri)!
• Gram (-) negatif
Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan warna kristal violet
karena luntur oleh pelarut etanol, bakteri ini memiliki dinding sel yang tipis
peptidoglikan tapi, lipoprotein tidak tahan asam.
Contoh: salmonella dan Escherichia coli
• Gram (+) positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dapat mempertahankan warna kristal
violet karena memiliki dinding sel yang tebal dan peptidoglikan, sehingga
tahan terhadap pelarut alkohol, tahan asam dan tahan pada perlakuan fisik.
Contoh: staphylococcus dan streptococcus,
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR REVISI


A. Pengamatan Kapang
Gelas objek

Dibersihkan dengan alkohohol 70%

Digambar area penempatan kapang

¼ ose Thricoderma/A. Niger

1 tetes gliserol 10%


Ditutup dengan gelas penutup

Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x

Digambar hasil pengamatan

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

1. Diagram Alir Pengamatan Kapang 1. Analisa Prosedur Pengamatan Kapang


Pewarnaan laktofenol digunakan untuk melihat karakteristik reproduksi
Gelas objek generatif seperti pembentukan askospora, teliospora, dan basidiospora.
Sifat-sifat kapang baik penampakan makroskopik ataupun mikroskopik
digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang dapat
Dibersihkan dengan alkohol dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa yaitu hifa tidak
bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septat yang membagi hifa
dalam ruangan-ruangan, dimana setiap ruangan mempunyai satu atau lebih
Tetesi dengan larutan laktofenol/gliserol 10% pada bagian tengahnya inti sel (nukleus). Dinding penyekat yang disebut septum tidak tertutup
rapat sehingga sitoplasma masih bebas bergerak dari suatu ruangan ke
ruangan lainnya.
Letakkan biakan murni jamur diatas gelas benda yang telah diberi
laktofenol

Dipisahkan dengan dua jarum preparat (jika miselium menggumpal)

Tutup gelas dengan penutup

Amati dengan mikroskop perbesaran lemah (100x), untuk jamur


yang ukurannya kecil dengan perbesaran sedang (400x)
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Gambar dan beri keterangan yang lengkap

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR REVISI


B. Pengecatan Sel Khamir

Gelas objek

Dibersihkan dengan alkohohol 70%

Digambar area penempatan khamir

¼ ose S.cerevisiae 24/48 jam

1 tetes metilen blue 0,01%


Ditutup dengan gelas penutup

Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x

Dihitung presentase kematian

Digambar hasil pengamatan

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

2. Diagram Alir Pengecatan Sel Khamir 2. Analisa Prosedur Pengecetan Sel khamir
Bersihkan gelas benda dan gelas • Pengamatan mikroskopis sel khamir dapat dilakukan dengan
penutup dengan alkohol membuat preparat basah yang diberi larutan methylene blue. Pada
pengecatan sederhana tersebut, diberikan methylene blue 0,1 %,
sel khamir dapat dibedakan anatara sel yang mati dengan sel yang
hidup. Pada sel yang mati akan berwarna biru, sedangkan yang
Ambil 1 tetes larutan biru metilen 0,01% dan letakkan ditengah-tengah hidup tidak berwarna atau transparan. Hal ini disebabkan oleh
gelas benda sifat membrane sel yang selektif permiabel.
• Presentasi kematian dapat dihitung dengan rumus:
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = × 100%
Ambil secara aseptik satu ose biakan murni berumur 24 jam 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴+𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵

Campurkan larutan biru metilen pada gelas benda

Tutuplah dengan gelas penutup

Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah lalu sedang

Dihitung presentasi kematian dengan rumus


Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Ulang pengamatan dengan khamir berumur 48 jam, bandingkan hasilnya

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR REVISI


C. Uji Katalase

Biakan A.xylinum dan L.plantarum di cawan

1 tetes larutan H₂O₂

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

3. Diagram Alir Uji Katalase 3. Analisis Prosedur Uji Katalase


Katalase merupakan enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen
5 ml kultur Lactobacillus plantarum peroksida menjadi H2O dan O2. Hidrogen peroksida bersifat toksik
dan Acetobacter berumur 24 jam terhadap sel karena bahan ini menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen
peroksida terbentuk sewaktu metabolism aerob, sehingga mikroorganisme
yang tumbuh dalam lingkungan aerob pasti menguraikan bahan tersebut.
Bakteri yang memproduksi enzim katalase sehingga dapat memecah
Letakkan kultur beberapa 100 µl pada gelas obyek H2O2 menjadi H2O dan O2 disebut bakteri katalase positif, sedangkan
bateri yang tidak dapat memproduksi enzim katalase disebut bakteri
katalase negatif. Bakteri katalase positif bisa menghasilkan gelembung-
Beri 1-2 tetes larutan 3% H₂O₂ gelembung oksigen karena adanya pemecahan H2O2 (hidrogen peroksida)
oleh enzim katalase yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri.

Amati yang terjadi

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR REVISI


D. Pengecat Pengecatan Gram
Biakan A.xylinum dan L.plantarum di cawan

Dibuat bulatan d=1 cm di preparat,


bagian tengah di bawah preparat

Ditetesi 1 tetes aquades di preparat

Meratakan kultur dengan ose di atas aquades

Difiksasi di bunsen
2 tetes kristal iodin
Diamkan selama 1 menit

Dicuci dengan air mengalir dari botol aquades

Dikeringanginkan
1 tetes iodin
Didiamkan 1 menit

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan
3 tetes etanol 95%
Didiamkan 30 detik

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan
2 tetes safranin
Didiamkan selama 2 menit

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan

Ditutup dengan gelas penutup


Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Diamati dengan mikroskop perbesaran 1000x

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

4. Diagram Alir Pengecatan Gram 4. Analisis Prosedur Pengecatan Gram


• Saat meratakan bakteri dengan aquades, jika berasal dari kultur
Bersihkan gelas benda cairan, pindahkan beberapa ose ke dalam gelas benda tanpa
dan gelas penutup dicampur dengan aquades. Ratakan selnya pada seluruh
permukaan bulatan.
• Fiksasi dilakukan dengan cara ,melewatkan gelas benda pada
Beri gambar bulatan berdiameter 1 cm di bawah gelas benda nyala api beberapa kali. Jangan biarkan gelas benda langsung
kena nyala api sehingga menjadi terlalu panas. Untuk mengetes
suhu fiksasi, tempelkan gelas benda pada pergelangan tangan
Letakkan 1 tetes aquades pada permukaan gelas benda di dalam daerah selama 1-2 detik. Fiksasi yang baik adalah apabila terasa hangat,
yang sudah digambar bukan terasa panas.
• Sel akan berwarna merah muda/pink (Gram negatif) atau biru
ungu (Gram positif).
Ambil biakan bakteri dengan ose secara aseptis

Campur dengan aquades dan ratakan suspensi pada seluruh area bulatan

Kering anginkan hingga membentuk noda

Lakukan fiksasi
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Bubuhkan cat violet kristal 2-3 tetes

Diamkan selama 1 menit

Cuci dengan air mengalir

Kering anginkan

Tetesi dengan beberapa tetes larutan iodin, biarkan selama 1 menit

Cuci sisa iodin dengan air mengalir dan keringkan

Miringkan gelas benda, cuci dengan larutan etanol pada permukaan noda
bakteri sampai etanol bekas cucian tidak berwarna

Cuci dengan air mengalir dan keringkan


Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Bubuhkan beberapa tetes cat penutup safranin dan diamkan selama 2


menit

Cuci secara cepat dengan air mengalir dan keringkan, tutup permukaan
dengan gelas penutup

Amati preparat dengan mikroskop perbesaran kuat (dengan minyak


imersi)

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DIAGRAM ALIR REVISI


E. Pengecatan Endospora

Preparat Biakan B.subtilis


dan E.coli

Dibuat bulatan d=1 cm di


preparat,bagian tengah di
Diremajakan Tidak
bawah preparat
diremajakan

Ditetesi 1 tetes aquades di preparat


Diambil 1 ose
(aseptis)
meratakan kultur dengan ose

Difiksasi
2 tetes malachite green
Dipanaskan di atas air mendidih selama 5 menit

Didinginkan

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan

Diamkan selama 1 menit

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan

Ditutup dengan gelas penutup


1 tetes minyak imersi
Diamati dengan mikroskop perbesaran 1000x
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

5. Diagram Alir Pengecatan Endospora 5. Analisa Prosedur Pengecatan Endospora


• Saat meratakan bakteri dengan aquades, jika berasal dari kultur
Bersihkan gelas benda dan cairan, pindahkan beberapa ose ke dalam gelas benda tanpa
gelas penutup dengan alkohol dicampur dengan aquades. Ratakan selnya pada seluruh
permukaan bulatan.
• Fiksasi dilakukan dengan cara ,melewatkan gelas benda pada
nyala api beberapa kali. Jangan biarkan gelas benda langsung
Beri gambar bulatan berdiameter 1 cm di bawah gelas benda kena nyala api sehingga menjadi terlalu panas. Untuk mengetes
suhu fiksasi, tempelkan gelas benda pada pergelangan tangan
selama 1-2 detik. Fiksasi yang baik adalah apabila terasa hangat,
Letakkan 1 tetes aquades pada permukaan gelas benda di dalam daerah bukan terasa panas.
yang sudah digambar • Hasil pengamatannya berupa spora yang akan berwarna hijau,
dan sel vegetatifnya akan berwarna merah atau pink

Ambil biakan bakteri dengan ose secara aseptis

Campur dengan aquades dan ratakan suspensi pada seluruh area bulatan

Kering anginkan hingga membentuk noda

Lakukan fiksasi
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

Bubuhkan pada noda bakteri larutan Malachite green yang berlebihan

Panaskan diatas air mrndidih selama 5 menit, tambahkan larutan cat


apabila diperlukan agar noda tidak kering

Dinginkan dan cuci dengan air yang mengalir, kemudian keringkan

Tetesi dengan larutan cat safranin dan diamkan selama 30 detik

Cuci dengan air mengalir secara singkat, kemudian keringkan

Amati preparat mikroskop perbesaran kuat (dengan minyak imersi)

Hasil
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Gambar bentuk kapang yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna. Dan beri
keterangan bagian-bagian kapang yang nampak pada gambar anda!

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 400 X


Nama preparat : Aspergilus niger Nama preparat : Aspergil
Keterangan : Bentuk seperti Keterangan : bentuk seperti
daun cemara daun cemara,sel terlihat lebih jelas

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 400 X


Nama preparat : Trichoderma sp Nama preparat :Trichoderma sp
Keterangan : gelembung udara Keterangan :spora karena saat
spora/karena saat pengambilan kultur pengambilan kultur hanya
hanya dipermukaan saja di permukaan saja
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

2. Bahas data yang anda peroleh dari bagian-bagian kapang yang nampak dengan perbesaran
100X dan 400X!
Prinsip dari uji pengamatan ini yaitu dengan mendeteksi bagian struktur dari kapang
dengan menggunakan mikroskop dari perbesaran yang lemah sampai yang kuat.
Sedangkan, tujuan dari uji pengamatan kapang ini yaitu agar praktikan dapat membuat
preparat basah dan mempelajari morfologi.

Pada sampel Trichoderma sp dengan perbesaran 100x telah nampak bentuk dari
Thricoderma sp tersebut. Bagian-bagiannya seperti konidia, konidiofor, serta fialid pun
sudah cukup terihat. Sementara pada perbesaran 400x, tampilan Thricoderma sp yang
nampak terlihat cukup memenuhi mikroskop. Bagian-bagian dari thricoderma pun
masih dapat terdeteksi. Pada literatur, dilakukan pengamatan tricodherma didapatkan
pebesaran 400x didapatkan hasil yang jelas terlihat yaitu pada batang, sporangium dan
sekat pada hifa dengan warna cokelat kehitaman (Mulyono, 2016).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Gambar bentuk sel khamir yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna!

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 100 X


Nama preparat : S.cerevisiae 24 jam Nama preparat : S.cerevisiae 48 jam
Keterangan : Lebih banyak yang hidup Keterangan : Lebih banyak
yang mati

2. Tuliskan data pengamatan yang diperoleh dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir!

Bidang Umur kultur 24 jam Umur kultur 48 jam


Pemandangan Mati Hidup Mati Hidup
1 110 80 821 137
2 140 250 350 186
3 90 160 278 283
4 97 143 40 87
5 103 137 9 33
6 11 40 63 113
7 741 330 54 89
8 216 428 47 223
9 83 137 119 94
10 93 267 215 133
Rerata 168 197 199 138
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

3. Hitung persentase kematiannya dan bandingkan data yang anda peroleh antara sel khamir
umur 24 jam dan 48 jam!
Prinsip dari uji pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu membedakan sel
khamir hidup dan sel khamir mati serta menghitung presentase kematian dengan
pengecatan sederhana menggunakan reagen metilen blue. Sedangkan tujuan dari uji
pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu agar praktikan dapat melihat bentuk sel
serta dapat membedakan sel khamir yang hidup dan sel khamir yang mati dan juga
agar praktikan mampu menghitung presentase kematian sel khamir tersebut.

Perhitungan presentasi kematian pada sel khamir dapat dihitung dengan rumus:
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = × 100%
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴+𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵
Dengan A adalah sel khamir yang hidup dan B adalah jumlah sel khamir yang mati.

Presentasi kematian pada sel khamir:


168
• % 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 24 𝑗𝑎𝑚 = × 100% = 46,02%
168+197
199
• % 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 48 𝑗𝑎𝑚 = × 100% = 59,05%
199+138

Dari pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu rata-
rata jumlah kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam yang mati adalah 168
sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang. Sedangkan
rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam yang mati adalah
sebanyak 199 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang pandang.
Sehingga apabila dimasukkan pada rumus presentase kematian sel khamir,
didapatkan hasil presentase kematian kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24
jam sebesar 46,02%. Sedangkan presentase kematian kultur Sacharomyces cereviseae
berumur 48 jam sebesar 59,05%. Hal tersebut sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa semakin lama waktu simpan, maka jumlah sel matiakan semakin
banyak karena dari lag phase akan memasuki masa stationary phase dan barulah
sampai pada death phase (Periadnadi dkk., 2018).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Tuliskan hasil pengamatan uji katalase pada tabel berikut.

Jenis Mikroba Gelembung Katalase


(ada / tidak) (positif/negatif)
Aspergillus xylinum Ada Positif
Lactobacillus plantarum Tidak Negatif

2. Bahas data yang anda peroleh!

Prinsip dari uji katalase ini dengan menentukan bakteri katalase negatif
ataupun bakteri katalase negatif dengan mengamati ada tidaknya gelembuhg udara
yang terbentuk setelah pemberian H₂O₂. Adapun tujuan dari katalase ini adalah ada
tidaknya aktivitas katalase mikroba dengan menentukan bakteri katalase negatif
ataupun bakteri katalase negatif.
Berdasarkan data yang didapat, Aspergillus xylinum memiliki hasil uji positif,
hal tersbut ditunjukkan dari adanya gelembung yang dihasilkan saat proses uji
katalase. Sedangkan, Lactobacillus plantarum memiliki hasil uji negatif karena pada
proses uji katalase bakteri tersebut tidak menghasilkan gelembung. Uji katalase
dilakukan dengan menambahkan larutan H₂O₂ kepada bakteri tertentu akan
menghasilkan enzim katalase yang dapat memecah H₂O₂ menjadi air dan oksigen
sehingga dari uji positif yang tampak yakni ditandai dengan gelembung-gelembung
hasil dari reaksi enzimatis tersebut. Bakteri tertentu memproduksi enzim katalase
karena sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri itu sendiri, hal ini
dikarenakan H₂O₂ adalah senyawa yang bersifat toksik yang akan membahayakan sel
bakteri itu. Oleh karena itu dihasilkan enzim katalase untuk memecahnya.
Berikut adalah beberapa kelompok bakteri katalase negatif antara lain
Lactobacillus, Pediococcus, Streptococcus, Entercoccus, Tetragenococcus, dll (Dwi
dan Faiza., 2013). Sedangkan, bakteri katalase positif antara lain Acetobacter, E. coli,
Staphylococcus, dll (Amalia, 2013). Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil uji
katalase yang dilakukan sudah sesuai dengan literatur karena dari data sekunder
bakteri A. xylinum dapat menghasilkan gelembung dan merupakan kelompok bakteri
katalase positif. Begitu juga dengan data primer dari bakter L. plantarum yang sudah
diamati merupakan bakteri negatif yang tidak menghasilkan gelembung dan
merupakan kelompok bakteri negatif.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

PEMBAHASAN

1. Sebutkan bagian-bagian dari morfologi Rhizopus berikut!

A. Sporangium

B. Sporangeofor (hifa)

C. Spora

D. Kolumela

E. Stollon

F. Rhizoid

2. Mengapa sel khamir yang mati berwarna biru, sedangkan yang hidup warnanya
transparan ? Jelaskan!
Pemanasan dilakukan agar pada bakteri tertentu yang memiliki sel endospora,
selendospora yang dimilikinya terbuka atau terlunakkan. Endospora adalah sel
dormanyang dibentuk oleh bakteri tertentu untuk bertahan hidupdari lingkungan yang
ekstrim.Sehingga apabila bakteri tersebut dipanaskan sel endosporanya akan melunak
untukmelindungi dirinya. Dari endospora yang tersebut akan menyerap warna dari
larutanmalachite green sehingga akan berwarna hijau saat diamati (Pelczar, 2012).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DATA HASIL PENGAMATAN

A. Gambar morfologi dan bentuk sel bakteri pengecatan gram yang anda amati dibawah
mikroskop dengan pensil warna!

Perbesaran : 400 X Perbesaran : 1000 X


Nama preparat : E. coli Nama preparat : E. coli
Keterangan :berwarna merah muda, Keterangan : berwarna
bakteri gram negatif merah keunguan, bakteri gram
negatif

Perbesaran : 400 X Perbesaran : 1000 X


Nama preparat : bacillus subtilis Nama preparat : bacillus
subtilis
Keterangan : berwarna ungu, bakteri Keterangan : berwarna
gram positif ungu,bakteri gram positif
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang anda
peroleh! Bandingkan dengan literatur!

Prinsip dari uji pengecatan gram ini yaitu mengamati dan membedakan gram
pada bakteri dengan cara pemberian warna pada bakteri dengan diamati dengan mengguna
kanmikroskop pada perbesaran 1000×. Adapun tujuan dari uji pengecatan gram ini yaitu
agar pratikan dapat membedakan antara bakteri gram positif dan negatif.
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gramnegatif,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal violet. Contoh dari
bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, sedangkan
bakteri gram negatif misalnya adalah Eschericia Coli (Iman, 2015). Beberapa bakteri tidak
terwarnai dengan pewarnaan gram,misalnya Mycobacterium sp, karena dinding selnya
mengandung banyak lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk
mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri akan berwarna merah tetapi sel
jaringan akan berwarna hijau.
Pada hasil pengamatan diperoleh informasi bahwa pada bakteri B. substilis.
Diperoleh hasil uji yang positif karena menampilkan warna ungu ke pink-pink
an. Sedangkan pada bakteri E. Coli hanya menampilkan warna pink keunguan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa bakteri E. Coli merupakan bakteri gram negatif. Hal tersebut sudah
sesuai dengan literatur, dimana hasil pada uji coba pengecatan gram positif akan
memberikan hasilwarna ungu atau falam. Praktikum ini menghasilkan warna ungu magenta
kemerahan. Sedangkan bakteri gram negatif memberikan hasil warna pink (Fradinne dkk.,
2019).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DATA HASIL PENGAMATAN

A. Gambar hasil dari pengamatan endospora yang telah dimati dibawah mikroskop!

Perbesaran : 400 X Perbesaran : 1000 X


Nama preparat : B. subtilis Nama preparat : B. subtilis
Keterangan : Hasil uji positif Keterangan : Hasil uji
positif
Warna spora : Hijau Warna spora : Hijau
Warna sel vegetatif :Transparan Warna sel vegetatif : Transparan

Perbesaran : 400 X Perbesaran : 1000 X


Nama preparat : E. coli Nama preparat : E. coli
Keterangan : Hasil uji negatif Keterangan : Hasil uji
negatif
Warna spora : Tidak ada Warna spora : Tidak ada
Warna sel vegetatif : Merah Warna sel vegetatif : Biru
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang anda
peroleh! Bandingkan dengan literatur!

Prinsip dari uji pengecatan endospora merupakan metode untuk membedakan


selspora dan sel vegetatif pada bakteri yang diamati dengan menggunakan reagen
malachitegreen. Zat warna yang paling sering digunakan untuk mewarnai spora adalah
malachite green (Schaeffer dan Fulton) yang akan tetap diikat oleh spora setelah pencucian
dengan air, dan sebagai ”counterstain” digunakan safranin. Dengan cara ini endospora yang
masih terdapat didalam sel vegetatif maupun spora bebas akan berwarna hijau-biru,
sedangkan sel vegetatif akan berwarna merah sampai merah muda. Adapun tujuan dari uji
pengecatan endospora ini yaitu agar praktikan dapat melakukan pengecatan endospora, dan
mengamati ada tidaknya sel spora pada bakteri yang diamati.
Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data bahwa B. substilis
merupakan bakteri yang memiliki endospora (spora) ini sudah sesuai dengan literatur
Bacillus subtilis yang diamati merupakan kelompok bakteri penghasil endospora dengan
letak endospore didalam sel vegetative. Warna hijau yang tampak dari bakteri yang diamati
merupakan hasil dari penyerapan larutan malachite green oleh endospora yang dihasilkan
oleh bakteri Bacillus subtilis saat diuapkan. Endospora dimiliki oleh bakteri tertentu untuk
bertahan hidup dari lingkungan yang ekstrim (Watson, 2014). Sedangkan, E. coli
merupakan bakteri yang tidak memiliki endospora (spora).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

PEMBAHASAN

1. Apa perbedaan dinding sel bakteri Gram (+) dan Gram (-) ? Jelaskan!
• Pada bakteri gram(+) memiliki peptidoglikan yang tebal yakni sekitar 50%dengan
tebal dinding 5-80 nm, sedangkan peptidoglikan yang dimiliki oleh bakteri gram
(-) lapisannya lebih tipis dimana tebal dinding selnya hanya 10-15 nm dengan
jumlah peptidoglikan sekitar 10%.
• Pada bakteri gram (+) terdapat lipid dengan jumlah yang lebih sedikit 1-
4%,sedangkan lipid pada bakteri gram (-) sejumlah 11-22%.
• Pada bakteri gram (+) memiliki komponen polisakarida, sedangkan pada bakteri
gram (-) memiliki lipopolisakarida.
• Bakteri gram (+) rentan terhadap penicillin, sedangkan bakteri gram (-) tidak
rentan terhadap penicillin (Gaman, 2009).

2. Mengapa tidak semua bakteri memiliki endospora ? dan apakah fungsi dari endospora ?
Jelaskan!
Endospora ini merupakan struktur tahan yang diproduksi oleh bakteri untuk kemudian
bertahan hidup di bawah keadaan atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
(Rezki, 2017). Endospora ini terkandung DNA serta juga sitoplasma kecil, yang dikelilingi
oleh adanya penutup luar pelindung. Endospora berkecambah di dalam memproduksi
organisme baru disaat keadaan lingkungan itu menjadi menguntungkan. Oleh sebab itu,
endospora ini dianggap ialah sebagai jenis sel reproduksi. Genera bakteri, Bacillus,
Clostridium, serta Paenibacillus memproduksi endospora. Endospora tersebut dapat atau
bisa bertahan di dalam kondisi yang keras ialah seperti dehidrasi, suhu tinggi serta rendah,
bahan kimia, dan juga radiasi UV.

Tidak semua bakteri memiliki endospora karena endospora hanya dimiliki oleh bakteri
tetentu yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada lingkungan ekstrim saja.
Namun, untuk membuka sel endospora bakteri tersebut harus terlebih dahulu berada pada
kondisi ekstrim atau panas agar sel endospora menjadi lunak. Bakteri yang tidak memiliki
kemampuan untuk bertahan hidup pada kondisi ekstrim tidak memiliki sel endospora.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

KESIMPULAN
Tujuan dilakukannya pengamatan sel kapang adalah membuat perparat basah dan
mempelajari morfologi jamur. Pengamatan kapang memiliki prinsip yaitu mengamati dan
membedakan jenis kapang Trichoderma sp dan Aspergillus Niger dengan
menggunakan perbesaran mikroskop 100x dan 400x. Berdasarkan data hasil praktikum,
didapatkan data bahwa bagian yang terlihat pada preparate A. Niger adalah konidiofor,
fialid, dan konidia.

Tujuan dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir yaitu agar mahasiswa
dapatmelihat bentuk sel serta dapat membedakan sel yang hidup dan yang mati dan juga
agar mahasiswa mampu menghitung presentase kematian sel khamir dengan
pengecatansederhana. Prinsip dari praktikum ini yaitu membedakan sel hidup dan mati
serta menghitung presentase kematian dengan pengecatan sederhana menggunakan
larutan metilen blue sebagai cat yang akan mewarnai dinding sel mikroba yang mati. Dari
pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu rata-rata jumlah
kultur Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam yang mati adalah 168 sel/bidang pandang
dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang. Sedangkan rata-rata jumlah kultur
Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam yang mati adalah sebanyak 199 sel/bidang
pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang pandang. Sehingga apabila dimasukkan
pada rumus presentase kematian sel khamir, didapatkan hasil presentase kematian kultur
Sacharomyces cereviseae berumur 24 jam sebesar 46,02%. Sedangkan presentase
kematian kultur Sacharomyces cereviseae berumur 48 jam sebesar 59,05%.

Tujuan dari praktikum pengecatan gram adalah untuk membedakan antara bakteri
gram positif dengan gram negatif. Prinsip dari pengecatan gram ini adalah mengamati
dan menentukan gram dari bakteri dengan cara dilakukan pemberian warna pada bakteri
dandiamati pada perbesaran 1000x. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data
bahwa B. substilis merupakan bakteri gram positif dan E. coli merupakan bakteri gram
negatif.

Tujuan dari praktikum pengecatan endospora yakni agar mahasiswa dapat


melakukan pengecatan endospora serta dapat melihat ada tidaknya spora pada bakteri ya
ng diamati.Prinsip dari percobaan ini adalah metode pengecatan untuk membedakan sel
spora dari vegetatif menggunakan malachite green/cat primer yang akan tetap diikat oleh
spora.Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data bahwa B. substilis merupakan
bakteri yangmemiliki endospora (spora) dan E. coli merupakan bakteri yang tidak
memiliki endospora (spora).

Tujuan dilakukannya uji katalase ini untuk mengamati ada tidaknya aktivitas katalase
mikroba dan menentukan bakteri katalase negatif atau katalase positif. Prinsip yang
digunakan yaitu menentukan bakteri katalase negatif atau positif denganmengamati ada
tidaknya gelembung oksigen yang dihasilkan dengan reaksi pemberian H₂O₂ 3% yang akan
dirombak menjadi H₂O dan O₂. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data bahwa
Acetobacter xylinum menghasilkan uji positif (mempunyai aktivitas katalase) dan
Lactobacillus plantarum menghasilkan uji negatif (tidak mempunyai aktivitas katalase).
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DAFTAR PUSTAKA
Cheesbrough, Monica. 2013. District Laboratory Practice in Tropical Countries.
Cambridge:Cambridge University Press

Gupta, Vijai K, et al. 2014. Biotechnology and Biology of Trichoderma. Oxford: Elsevier
Irianto, Hari Eko. 2013. Produk Fermentasi Ikan. Depok: Swadaya

Mulyono. 2016. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga.Jakarta:Agromedia
Pustaka

Pommerville, Jeffrey C. 2011. Alcamo’s Laboratory Fundamentals of Microbiology.


Sudburry: Jones and Bartlett Learning
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Amalia Khrisna Dewi. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus
terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis di
Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner. 31(2):138-150.

Mulyono. 2016. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga.Jakarta:Agromedia
Pustaka

Watson, Richard. 2014. MICROBIOLOGY. Berlin: Springer

Trijeri Bulele, Fredine E.S Rares, John Porotu’o. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan
Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Jurnal e-Biomedik
(Ebm). 7(1):30-36.

Dwi Indah Widya Yanti, Faiza Abdurrahim Dali. 2013. Karakterisasi Bakteri Asam Laktat yang
di Isolasi Selama Fermentasi Bakasang. 16(2):133-141.
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

SS DAFTAR PUSTAKA
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6
Nama Shafyra Mahdyah Putri
NIM 215100507111015
Kelas RE
Kelompok RE-6

ACC DHP

Anda mungkin juga menyukai