Anda di halaman 1dari 14

STUDI PERDAMAIAN

IDENTITAS UMUM
Nama Penulis : Asmahudroh
Asal Sekolah : SMA Bina Insani Bogor
Tahun Penyusunan : 2021
Fase/Jenjang/Kelas : F/SMA/XI
Alokasi waktu : 900 menit/20 JP
Kata kunci (materi pokok) : Perdamaian, Kohesi Sosial, Social Mapping
Kode perangkat : Modul Ajar_Asmahudroh_IPS.F.ASH.11.6
Jumlah peserta didik : 36 siswa
Moda : (PJJ, TM, Blended)

FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN MODA ALOKASI


JUMLAH PEMBELAJAR WAKTU
SISWA AN
F SMA XI 36 SISWA Paduan Tatap 20 JP
Muka dan PJJ

TUJUAN PEMBELAJARAN
11.6. 6. Melakukan studi perdamaian secara kritis baik melalui data primer atau sekunder dan
secara berkelompok mengevaluasi upaya perdamaian pada masyarakat serta kreatif
dapat memberikan rekomendasi dari hasil evaluasinya
Domain CP yang dituju :
- Penguasaan Konsep (Konsep)

IMAGINA EKSPLOR MENJADI


PELAJARI BERPIKIR
SI ASI TAHU DAN
FAHAM

- Keterampilan Inquiri (Proyek))

1
1 menentukan pertanyaan mendasar
2 mendesain perencanaan proyek
3 menyusun jadwal
4 memonitor kemajuan proyek
5 menguji proses dan hasil belajar
6 Evaluasi Pengalaman

- Sikap

PROFIL Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan


PEMBELAJA Berakhlak Mulia
R Berkebhinekaan Global
PANCASILA
Bergotong Royong
Kreatif
Bernalar Kritis

Mandiri

Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
1. Memahami pentingnya harmoni sosial sebagai bagian penting dari perdamaian.
2. Mengukur Kohesi sosial dari derajat keberdampingan masyarakat (ko-eksistensi), level
kerjasama sosial dan toleransi
3. Melakukan penelitian untuk pemecahan masalah terkait dengan dampak konflik sosial,
menentukan cara integrase dan merumuskan penguatan kohesi sosial

Pertanyaan Inti :
Bagaimana upaya masyarakat untuk menciptakan perdamaian?

2
Apakah pengetahuan latar yang perlu dimiliki siswa sebelum
mempelajari topik ini?
Mengetahui pentingnya perdamaian dalam kehidupan

Profil pembelajar Pancasila : BergotongProyong, Bernalar kritis, Berkebinekaan


Global, Mandiri, Kreatif

Sarana Prasarana Media Perkiraan Biaya


1. Buku Tulis Power Point Kertas HVS untuk
2. Kertas HVS Internet pembuatan makalah 30
3. Bolpen lembar @Rp.350 = 10.500,-
4. Karton Karton Rp. 3.500,-
5. Spidol warna Spidol Warna Rp. 10.000,-

Target Siswa

Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar :


1. Siswa regular/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
3. Siswa cerdas berbakat istimewa (CIBI)
4. Siswa dengan keterbatasan fisik atau sosial

Persiapan pembelajaran
1. Daftar pembagian kelompok belajar
2. Powerpoint (PPT) tentang Pentingnya Perdamaian dan Cara Menciptakan Perdamaian,
Dampak Konflik Sosial, dan Kaitan antara Kohesi Sosial dengan Perdamaian.
3. Infografis Harmony in Diversity.
4. Lembar Kerja Siswa

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Domain Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
CP Pembukaan (15 menit)
Guru :  Siswa berdoa dipimpin oleh
Orientasi ketua kelas.

3
 Melakukan pembukaan dengan  Siswa memperhatikan penjelasan
salam pembuka, memanjatkan guru
syukur kepada Tuhan YME dan  Siswa memberikan perhatian,
berdoa untuk memulai merespon dan menjawab
pembelajaran pertanyaan guru
 Memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis siswa
dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Mengarahkan siswa memahami
materi tema/projek ini dan
mengerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh agar materi
dikuasai dengan baik.
 Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang
pemahaman yang diharapkan
dikuasai setelah pembelajaran ini
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar

4
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 90 menit)


Pertemuan 1-Penguasaan Konsep melalui aktivitas individu.
Konsep 1.  Guru menjelaskan Powerpoint  Siswa memperhatikan 2
Harmoni (PPT) tentang Pentingnya penjelasan guru. J
Sosial Perdamaian dan Cara Menciptakan  Siswa menjawab pertanyaan P
Perdamaian. guru tentang Infografis
 Guru menampilkan Infografis Harmony in Diversity.
Harmony in Diversity, juga kaitan  Siswa mengkaitkan
integrasi, kohesi sosial dengan pentingnya harmoni sosial
perdamaian dan meminta siswa terhadap perdamaian
menjelaskan infografis tentang terutama terkait integrasi,
harmoni sosial dan faktor-faktor kohesi sosial dengan
penentu harmoni sosial perdamaian.
 Guru mempersilahkan siswa untuk  Siswa menjelaskan
berpasangan, mencari bukti tentang infografis tentang harmoni
faktor-faktor penentu harmoni sosial dan faktor-faktor
sosial tersebut, apakah sudah penentu harmoni sosial
mencapai ideal ataukah belum.Juga  Siswa bekerja berpasangan,
tentang contoh konsep pemulihan mencari bukti tentang
(recovery), rehabilitasi, reintegrasi faktor-faktor penentu
dan transformasi sosial yang terjadi harmoni sosial tersebut,
di masyarakat apakah sudah mencapai
ideal ataukah belum.Juga
tentang contoh konsep
pemulihan (recovery),
rehabilitasi, reintegrasi dan
transformasi sosial yang
terjadi di masyarakat

5

Pertemuan 2 dan 3– Keterampilan Inquiri melalui aktivitas project
berkelompok
Projek 1.  Guru menjelaskan tentang dampak  Siswa menyimak penjelasan 4
Kampanye konflik sosial baik yang bersifat guru tentang dampak konflik J
Perdamaia positif maupun negatif sosial P
n  Guru menugaskan siswa untuk  Siswa bersama kelompoknya
berkelompok dan merancang proyek merancang proyek tentang
tentang penelitian sosial penelitian sosial
menggunakan metode pemetaan menggunakan metode
berkaitan dengan upaya integrasi pemetaan berkaitan dengan

6
dan reintegrasi sosial sebagai upaya upaya integrasi dan
menyelesaikan konflik dan reintegrasi sosial sebagai
mewujudkan perdamaian dan upaya menyelesaikan konflik
kehidupan masyarakat yang dan mewujudkan
harmonis melalui langkah-langkah perdamaian dan kehidupan
seperti identifikasi kebutuhan , masyarakat yang harmonis
analisis kepentingan dan pemecahan melalui langkah-langkah
masalah dengan mengajukan seperti identifikasi
rekomendasi. kebutuhan, analisis
 Guru mempersilahkan siswa untuk kepentingan dan pemecahan
mengkonsep Kampanye Perdamaian masalah dengan mengajukan
yang nantinya akan ditampilkan rekomendasi.
baik berupa Video, Poster, Flyer  Siswa bersama kelompoknya
atau Merchandise khusus. mengkonsep Kampanye
 Guru mempersilahkan siswa Perdamaian yang nantinya
menayangkan Kampanye akan ditampilkan baik berupa
Perdamaian yang telah dibuat. Video, Poster, Flyer atau
Merchandise khusus.
 Siswa menayangkan
Kampanye Perdamaian yang
telah dibuat.
Pertemuan 4,5,6,7- Keterampilan Inquiri melalui aktivitas project
berkelompok
Proyek 2.  Guru menjelaskan kaitan Tingkat  Siswa menyimak penjelasan 8
Analisa Kohesi Sosial dengan Perdamaian guru tentang kaitan Tingkat J
Kohesi dalam masyarakat. Kohesi Sosial dengan P
Sosial  Guru menjelaskan langkah Perdamaian dalam
pelaksanaan Projek 2_Analisa masyarakat.
Kohesi Sosial mulai dari  Siswa menjelaskan kembali
pengumpulan data, pengolahan dengan bahasa sendiri
data, analisis data dan tentang kaitan Tingkat
menyimpulkan hasil pemetaan Kohesi Sosial dengan
tentang tingkat kohesi sosial, Perdamaian dalam
mencakup upaya integrasi dan masyarakat
reintegrasi sosial untuk  Siswa mengidentifikasi
memperkuat kesadaran diri dan upaya integrasi dan
tanggung jawab publik sebagai reintegrasi sosial yang
upaya mewujudkan perdamaian dan mempengaruhi Tingkat
kehidupan sosial yang harmonis di Kohesi Sosial
masyarakat.  Siswa mengemukakan
 Guru menjelaskan panduan materi pendapat apakah Tingkat
untuk mengukur Tingkat Kohesi Kohesi Sosial memperkuat
Sosial suatu masyarakat. kesadaran diri dan tanggung
jawab publik sebagai upaya
mewujudkan perdamaian
dan kehidupan sosial yang

7
harmonis di masyarakat.
 Siswa mempelajari panduan
materi untuk mengukur
Tingkat Kohesi Sosial suatu
masyarakat.
 Siswa berkelompok dan
melaksanakan Projek
2_Analisa Kohesi Sosial
sesuai jadwal yang sudah
ditetapkan mulai dari
pengumpulan data,
pengolahan data, analisis
data dan menyimpulkan
hasil pemetaan tentang
tingkat kohesi sosial dan
upaya penguatan kohesi
sosial.
Pertemuan 8,9,10 - Keterampilan Inquiri melalui aktivitas project
berkelompok
 Guru mempersilahkan setiap  Siswa bersama kelompoknya 6
kelompok untuk menyajikan hasil menyajikan hasil Analisa J
Analisa Tingkat Kohesi Sosial dan Tingkat Kohesi Sosial dan P
mempresentasikan pemetaan mempresentasikan pemetaan
tentang upaya integrasi dan tentang upaya integrasi dan
reintegrasi sosial sebagai upaya reintegrasi sosial sebagai
penyelesaian konflik dan upaya penyelesaian konflik
mewujudkan perdamaian dan dan mewujudkan
kehidupan sosial yang harmonis di perdamaian dan kehidupan
masyarakat dalam berbagai bentuk, sosial yang harmonis di
seperti laporan, tulisan/artikel, foto, masyarakat dalam berbagai
gambar, tabel, grafik, dan audio- bentuk, seperti laporan,
visual dengan tampilan yang tulisan/artikel, foto, gambar,
menarik dan mudah dibaca. tabel, grafik, dan audio-
visual dengan tampilan yang
menarik dan mudah dibaca.
Penutup (15 menit)

1. Guru mengarahkan siswa untuk 1. Siswa memperhatikan dan


membuat refleksi/resume merespon arahan dan penjelasan
pembelajaran yang sudah dijalani. guru
2. Guru menguatkan berbagai 2. Siswa menuliskan resume
kesimpulan yang muncul saat pembelajaran dan mencatat
diskusi kesimpulan setiap pembahasan
3. Guru mengingatkan materi tema diskusi
pertemuan selanjutnya. 3. Siswa menjawab salam guru dan
4. Guru menutup pertemuan dengan berdoa bersama

8
berdoa dan memberi salam

RUANG LINGKUP STUDI PERDAMAIAN


(1) Harmoni Sosial
(2) Kohesi sosial :
- Berdampingan (ko-eksistensi)
- Kerjasama sosial
- Toleransi
(4) Penelitian untuk pemecahan masalah terkait dengan dampak konflik sosial
- mengidentifikasi dampak konflik
- menentukan cara integrasi
- merumuskan penguatan kohesi sosial

PENILAIAN
1. Asesmen 
a. Jenis Penilaian : Tes dan non tes
b. Bentuk Penilaian : Tingkat Pemahaman Konsep, Keaktifan dan Tingkat Keterampilan Inquiry
c. Penilaian ditujukan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap
d. Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi (HOTS) sehingga
timbul berpikir kritis
e. Penilaian keterampilan berbentuk penugasan yang mendorong kompetensi kreativitas siswa

f. Penilaian sikap ditujukan untuk menilai siswa dalam kemampuan bersikap gotong royong dan
berkebhinekaan global
g. Penilaian keterampilan inkuiri berupa projek penugasan untuk menilai kompetensi secara utuh
dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap

RUBRIK 1. PENILAIAN TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP


Tingkat Pemahaman Ciri Jawaban Siswa Nilai
Paham Seluruhnya (P) Jawaban benar dan mengandung seluruh konsep 100

Paham Sebagian (PS) Jawaban benar dan mengandung paling sedikit satu konsep 80
serta tidak mengandung suatu kesalahan konsep
Miskonsepsi Sebagian Jawaban Memberikan sebagian informasi yang benar tetapi 70
(MS) juga menunjukkan adanya kesalahan konsep dalam
menjelaskannya

9
Miskonsepsi (M) Jawaban menunjukkan kesalahan pemahaman yang 60
mendasar tentang konsep yang dipelajari
Tidak Paham (TP) Jawaban salah, tidak relevan, hanya mengulang pertanyaan 50
serta jawaban kosong

RUBRIK 2. KEAKTIFAN DISKUSI/UNJUK KERJA


No Aspek yang Dinilai SB B C K
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
SB = Sangat Baik (poin nilai 90-100)
B = Baik (poin nilai 80-89)
C = Cukup (poin nilai 70-79)
K = Kurang (poin nilai <70)

RUBRIK 3. PANDUAN MATERI PENGUKURAN TINGKAT KOHESI SOSIAL


1. Siapa sajakah yang berperan dalam kehidupan masyarakat (stakeholder)?
2. Siapa sajakah yang menjadi tokoh masyarakat?
3. Bagaimana kualitas dan jenis hubungan antar tokoh masyarakat dan dengan anggota masyarakat
lain?
4. Bagaimana tingkat kerekatan antar warga?
5. Apakah masyarakat merasa dipedulikan oleh anggota lainnya, tokoh masyarakat dan pemerintah?
6. Bagaimana tingkat kekompakan masyarakat?
7. Bagaimana rasa kepedulian masyarakat terhadap anggotanya saat mereka menemui kesulitan?
8. Apakah merasa dipedulikan dan dihargai keberadaannya?
9. Bagaimana tingkat kekompakan masyarakat?
10. Bagaimana jarak sosial antar anggota dilihat dari kadar kedekatan, penerimaan yang kita rasakan
terhadap kelompok lain, bagaimana orang dapat menerima oranglain dalam suatu jalinan hubungan
tertentu, perasaan keengganan seseorang untuk bergaul dengan suatu kelompok tertentu?
11. Bagaimana ikatan dan dinamika kelompok?
12. Buatlah diagram jalinan hubungan sosial dari para stakeholder, tokoh masyarakat dan anggota
masyarakat?
13. Bagaimana perasaan dan minat yang dimiliki masyarakat?
14. Bagaimana posisi anggota masyarakat terhadap keadaan lingkungannya apakah termasuk kelompok
sendiri (in-group) dan kelompok luar (out-group)? Dicirikan dengan adanya mengharapkan
pengakuan, kesetiaan dan pertolongan. Dari kelompok luar tertentu kita menerima sikap
bermusuhan, kompetisi yang lunak atau sikap acuh tak acuh.
15. Bagaimana wujud kebersamaan masyarakat?
16. Bagaimana iinteraksi satu sama lain?
17. Bagaimana kesedian saling membantu antar anggota masyarakat?

10
18. Bagaimana Keterlibatan terhadap kelompok?
19. Apakah hubungan sosial yang bersifat informal, akrab, personal dan total?
20. Apakah jalinan hubungan yang bersifat pribadi dan tradisional dengan kontrak melalui konsep
paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)?

RUBRIK 4. PENILAIAN KETERAMPILAN PROYEK


Tingkat Pemahaman Cakupan Pekerjaan SB B C K
 Pemilihan Topik
Kemampuan  Pencarian Informasi
Pengelolaan  Pengelolaan waktu pengumpulan data
 Penulisan Laporan
 Kesesuaian Konsep
Relevansi  Kelengkapan isi
 Tingkat Pemahaman
Keaslian Proyek  Originalitas Ide
 Kemandirian dalam pengerjaan
 Kualitas Konsultasi
Daya Komunikasi  Kualitas Presentasi

Keterangan :
SB = Sangat Baik (poin nilai 90-100)
B = Baik (poin nilai 80-89)
C = Cukup (poin nilai 70-79)
K = Kurang (poin nilai <70)

2. Remedial dan Pengayaan


Remedial dilakukan bila siswa belum memenuhi kriteria yang tercantum dalam Rubrik
Penilaian yaitu siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak faham konsep, tidak aktif
dalam diskusi dan tidak terlibat dalam proyek. Perlu diidentifikasi permasalahan utama
mengapa remedial. Bila terkait konsep, berarti siswa perlu membaca ulang materi,
pengajaran ulang dan menjelaskan kembali pemahamannya dalam diskusi bersama guru.
Guru bisa memberikan tugas tambahan misalnya sebagai berikut siswa mempresentasikan
kembali hasil kerja kelompoknya dan menjelaskan tahapan proyek.

Program Remedial menyesuaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi siswa.


Berikut tahapan lengkap penetapan program remedial.

11
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, langkah berikutnya adalah
memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar
atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar.
Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau
media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal
pembelajaran klasikal siswa mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut
berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan
merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana
terdapat satu atau beberapa siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip
pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar siswa tidak mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tes akhir. Siswa perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu
menguasai kompetensi yang ditetapkan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan
belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya
yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan siswa yang
mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

Pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang telah melampaui
pemahaman dan keterampilan yang diharapkan. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dapat dilakukan melalui:

12
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa yang memiliki minat tertentu diberikan tugas
untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan tema/sub
tema yang dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah;
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
c. Mencari informasi secara online tentang tema terkait untuk mencari info terkini tentang
pembahasan di kelas
d. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang tema bahasan di kelas
e. Mengamati langsung tentang berbagai kejadian yang terkait dengan tema bahasan di
kelas
f. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.

3. Refleksi siswa dan guru


PENUTUP
Refleksi Guru Refleksi Siswa Catatan
 Guru mengoreksi alur pembelajaran  Hal apa yang kamu pelajari
yang sudah dilakukan terutama dalam hari ini?
proses konsultasi kelompok  Silahkan kamu identifikasi
 Guru mengajukan pertanyaan tantangan dan hambatan
pengalaman yang menarik selama dalam pembelajaran?
dalam proses pembelajaran  Bagian mana yang
 Guru mengobservasi tingkat menurutmu masih
keterlibatan siswa membingungkan dalam
pembelajaran ini?

GLOSARIUM
1. Harmoni Sosial: kondisi kehidupan individu yang hidup sejalan dan serasi dengan anggota
masyarakat yang menjalani kodratnya masing-masing yang ditandai dengan adanya
solidaritas dalam masyarakat yang beragam tersebut.
2. Kohesi Sosial: kekuatan yang berlaku pada anggota suatu masyarakat atau kelompok
untuk tinggal di dalamnya, dan dengan aktif berperan untuk kelompok dalam kelompok
kompak, anggota ingin menjadi bagian dari kelompok, mereka biasanya suka satu sama
lain dan hidup rukun serta bersatu dan setia di dalam kelompoknya.
3. Ko-eksistensi: keadaan hidup berdampingan secara damai antara dua negara (bangsa) atau
lebih yang berbeda atau bertentangan pandangan politiknya. Bisa diartikan hidup
berdampingan meski berbeda pandangan dan kepentingan. Kedua pihak meski tersegregasi
tetap bisa hidup berdampingan.
4. Kerjasama Sosial: Suatu usaha bersama antara individu atau kelompok sosial untuk
mencapai tujuan bersama yang dilakukan melalui interaksi dengan sesamanya. 
5. Toleransi: Suatu perilaku atau sikap manusia dimana seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain untuk menghindari
terjadinya diskriminasi, dalam rangka menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan kedua belah pihak. Seperti menghargai pendapat mengenai pemikiran orang
lain yang berbeda dengan kita, saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa
memandang suku, ras, agama, dan antar golongan, tidak memaksakan orang lain untuk

13
menganut agama kita, dan tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai
agama/kepercayaan masing-masing.
6. Dampak Konflik Sosial: Bisa positif maupun negatif. Dampak positif mendorong
terjadinya perubahan sosial seperti perubahan kebijakan yang menyebabkan
kesenjangan sosial, memperkuat integrasi dan solidaritas internal kelompok, memicu
masyarakat menjadi lebih dinamis. Dampak negatif memicu ketidakteraturan sosial dalam
masyarakat, mengancam norma dan nilai sosial yang sudah terbentuk sebelumnya dalam
suatu masyarakat, menimbulkan sifat prasangka buruk antar suatu kelompok, hingga
hilangnya kontrol sosial dalam masyarakat.
7. Integrasi Sosial:  proses penyatuan, pembauran, penyesuaian antara hal-hal yang saling
berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat sehingga berpadu dan bergabung menjadi kesatuan yang utuh
8. Penguatan Kohesi Sosial: Upaya yang dilakukan seseorang atau masyarakat untuk
memperkuat kerukunan dan hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR BACAAN/REFERENSI/SUMBER BELAJAR

1. Soekanto Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
2. Shadily Hassan. 1993. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
3. Referensi artikel dari internet dengan kata kunci perdamaian, harmoni sosial, dampak
konflik sosial dan kohesi sosial https://bit.ly/ArtikelPerdamamaianKohesiSosial_MA2021
4. Referensi berita/artikel/teori di koran, majalah atau buku-buku yang relevan.
5. Perputakaan digital/Digital library di http://e-resources.perpusnas.go.id/atau
www.wikipedia.org, dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia tentang Studi Perdamaian
dengan menggunakan kata kunci perdamaian, harmoni sosial, dampak konflik sosial dan
kohesi sosial
6. James M.Henslin, Essentials of Sociology, A down to Earth Approach, Ed.Prof. Kamanto
Sunarto, S.H.Ph.D (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Erlangga 2007), pp 120-134.

14

Anda mungkin juga menyukai