Oleh :
ANGGOTA :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial ini. Laporan ini disusun berdasarkan
pemicu “Dokter yang Profesional”. Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima
kasih kepada tutor dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan tutorial
ini.
Kami menyadari laporan yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan
laporan tutorial ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Hormat kami,
Kelompok 3
DATA PELAKSANAAN TUTORIAL
1. JUDUL BLOK
3. JUDUL TUTORIAL
5. NAMA TUTOR
1. TUTORIAL I
2. TUTORIAL II
Seorang suami istri mengunjungi seorang dokter praktikum umum untuk konsultasi
dan berobat. Setelah dianamnesis, suami dari istri tersebut menderita penyakit menular
seksual. Istri pasien tersebut menanyakan diagnosis suaminya kepada dokter yang
bersangkutan. Apa sikap dan tindakan dokter tersebut?
1. UNFAMILIAR TERMS
2. PROBLEM DEFINITION
3. ANALYZING PROBLEM
Dokter harus tegas mengatakan pada istri pasien bahwa dokter tidak dapat
memberitahukan penyakit pasien
Dokter harus mendapat persetujuan dari pasien jika ingin memberitahukan
penyakit pasien pada keluarga pasien
Dokter harus bertindak sesuai Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
Dokter mendapat tuntutan hukum dari pasien karena melanggar hak pasien
dengan (Pasal 322 KUHP)
4. HIPOTESA
Sikap dan tindakan seorang dokter harus sesuai dengan KODEKI
Seorang dokter harus memiliki standard kompetensi
5. LEARNING ISSUES
Defenisi profesional dalam bidang keilmuan
Defenisi profesi kedokteran
Standart kompetensi seorang dokter
Landasan hukum tindakan seorang dokter
Hak dan kewajiban dokter
Hak dan kewajiban pasien
Defenisi etika dan etika kedokteran
Landasan etika kedokteran
Landasan hukum dalam menjaga rahasia pasien
Pembahasan Learning issues
1. Profesional adalah sifat dari suatu profesi, artinya suatu kumpulan pekerjaan yang
dilaksanakan berdasarkan ketentuan atau standar operasional pekerjaan sesuai dengan
bidangnya masing-masing (Kusnandar, 2007: 213)1.
2. Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan kedokteran atau
kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani
masyarakat (UU. No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 1 Ayat 11)3.
4. Landasan hukum tindakan seorang dokter yaitu UU N0. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran.
5. Hak Dokter
- Membela diri
Kewajiban Dokter
- Menolak/menerima rujukan
Kewajiban Pasien
- Menandatangani surat-surat
- Melunasi biaya-biaya4.
7. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang dalam bentuk tunggal
mempunyai arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak berarti adat
kebiasaan. Arti terakhir inilah yang menurut Aristoteles menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah “etika”. Jika kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, “Etika”
berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat5.
1. Sumpah hipokrates
2. Deklarasi Geneva
3. Lafal Sumpah Dokter Indonesia
4. Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
5. Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI)
6. Deklarasi Helsinki
7. Deklarasi Sydney
8. Deklarasi Oslo
9. Deklarasi Tokyo
10. International Code of Medical Ethics
9. Landasan hukum menjaga rahasia kedokteran yaitu pasal 48 UU No. 29 Tahun 2004
Tentang Praktik kedokteran dan Pasal 12 KODEKI “Setiap dokter wajib
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan
setelah pasien itu meninggal”.
DAFTAR PUSTAKA
4. Hanafiah MJ, Amir A. Etika kedokteran dan Hukum kesehatan. 4th ed. Jakarta; 2008.
3 p.
6. Hanafiah M, Amir A. Etika kedokteran dan Hukum kesehatan. 4th ed. jakarta: EGC;
2008. 3 p.