Judul Skripsi
Peneliti
Tahun Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Agustus 2007 di Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris
Matematika IAIN Sumatera Utara Tahun Ajaran 2006/2007
Direview Oleh
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya ialah
pendidikan. Oleh karenanya pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila bertujuan untuk
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan
cinta tanah air agar dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa.
Untuk mencapai tujuan ini pendidikan dilangsungkan seumur hidup dan dilaksanakan
didalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Sekolah menengah umum (SMU) adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang memiliki fungsi penting dalam pembinaan pra siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Bachtiar Rifai bahwa sekolah berfungsi sebagai tempat :
Dari pernyataan ini nampaklah bahwa salah satu tugas utama sekolah ialah
mengembangkan dan membentuk kepribadiaan anak. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan
nasional yang telah disebutkan dimuka, mengingat perkembangan dan pembentukan kepribadian
ini pada dasarnya mencakup dua hal dasar yaitu:
1. Pengembangan pemikiran, pengetahuan dan keterampilan
2. Pengembangan watak atau akhlak termasuk didalamnya moral dan agama.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan formal telah sangat meluas dikalangan warga
masyarakat. Pengertian akan manfaat pendidikan formal ini mendorong orang untuk lebih
memperhatikan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah.
Orang tua sering menumpahkan semua harapan akan keberhasilan anaknya terhadap
jasa-jasa sekolah. Perhatian yang besar ini menimbulkan sorotan yang semakin tajam terhadap
sekolah, sehingga jika terjadi keganjilan maka akan cepat diketahui dan tersebar luas sehingga
timbullah pendapat yang menyatakan siswa SMU sekarang ini tidak disiplin. Hal yang berkaitan
erat dengan persepsi siswa terhadap disiplin sekolah adalah peraturan tata tertib sekolah beserta
penerapannya. Peraturan tata tertib sekolah yang disertai dengan penerapannya akan
mempengaruhi persepsi siswa terhadap displin sekolah dan juga akan memberikan pengaruh
terhadap motivasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian:
”Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Displin Sekolah Dengan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Kelas X SMU Swasta Budi Satrya Medan Tahu Pelajaran 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tata tertib atau peraturan sekolah sudah baik, tapi tingkat kedisiplinan siswa masih
rendah.
2. Fasitlitas belajar matematika sudah mendukung, tapi tingkat motivasi belajar masih
rendah.
3. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran masih belum tepat.
4. Minat siswa dalam pembelajaran matematika masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dalam hal ini peneliti membatasi
masalah penelitian ini pada kajian mengenai persepsi siswa terhadap disiplin sekolah dan
motivasi belajar siswa.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah persepsi siswa SMU Swasta Budi Satrya Medan terhadap disiplin
sekolah ?
2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa Swasta Budi Satrya Medan ?
3. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara persepsi siswa terhadap disiplin
sekolah dengan motivasi belajar matematika siswa kelas X SMU Swasta Budi
Satrya Medan Tahun Pelajaran 2007-2008?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persepsi siswa SMU Swasta Budi Satrya Medan terhadap disiplin
sekolah.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa Swasta Budi Satrya Medan.
3. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap disiplin dengan motivasi
belajar matematika siswa kelas X SMU Swasta Budi Satrya Medan Tahun Pelajaran
2007-2008.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah agar lebih memperhatikan peraturan
tata tertib sekolah demi meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika agar lebih memberikan
bimbingan untuk peningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Sebagai bahan informasi kepada penelitian lain yang ingin melakukan penelitian
yang berkaitan dengan disiplin sekolah dan motivasi belajar.
Kritik :
Dalam skripsi yang saya baca bahwa bab 1 pendahuluan tidak memenuhi ciri-ciri untuk
membuat skripsi yang baik dan benar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan tekhnik
korelasi, yaitu mencari hubungan persepsi siswa terhadap disiplin sekolah dengan motivasi
belajar matematika siswa kelas x SMU Swasta BudiSatrya Medan tahun pelajaran 2007/2008
Sesuai dengan jumlah variabel yang diteliti maka dalam penelitian ini menggunakan
dua jenis data. Data yang digunakan adalah disiplin sekolah dan motivasi belajar matematika
siswa. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sampel yang terdiri dari 30 siswa.
2. Variabel yang diteliti
Dua variabel penelitiian ini yaitu : persepsi siswa terhadap disiplin sekolah sebagai
variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat
didefenisikan sebagai berikut:
a. Persepsi siswa terhadap disiplin sekolah sebagai pandangan atau pendapat siswa tentang
disiplin sekolah dengan indicator persepsi siswa tentang disiplin jam masuk, jam pulang,
waktu belajar, kehadiran guru, pelaksanaan peraturan sekolah dan sanksi-sanksi.
b. Motivasi belajar diartikan sebagai hal-hal yang menjadi pendorong atau penggerak bailk
yang datanngnya dari dalam diri siswa (motivasi instrinsik) maupun datangnya dari luar
anak didik (motivasi ekstrinsik) yang dapat menggerakkan siswa untuk belajar dengan
indikatornya adalah mendorong tingkah laku belajar matematika, menggerakkan tingkah
laku belajar matematika dan memangarahkan perubahan tingkah laku belajar matematika.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha : Ada hubungan antara persepsi siswa terhadap disiplin sekolah dengan motivasi
belajar matematika siswa kelas x Smu Swasta BudiSatrya Medan tahun pelajaran
2007/2008
Ho : Tidak ada hubungan antara persepsi siswa terhadap disiplin sekolah dengan motivasi
belajar matematika siswa kelas x Smu Swasta BudiSatrya Medan tahun pelajaran
2007/2008
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka dilakukan terlebih dahulu uji persyaratan
analisis yaitu:
(i) Pengamatan x1, x2, …, xn dijadikan angka baku z1, z2, …, zn dengan rumus:
Zi = xi – x dimana rata-rata x =
∑ x 1 dan simpangan baku: s² = ∑ ( xi−x )2
n n
(ii) Untuk tiap angka baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F (zi) = p(z ≤ zi).
(iii) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, …, zn yang lebih kecil sama dengan zi.
(v) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut
merupakan harga Lilliefors observasi atau disingkat dengan Lo. Jika harga Lo
< Lt yang diperoleh dari harga nilai kritis uji Liliefors dengan taraf nyata α =
0,05, maka data berdistribusi normal.
1. Uji Homogenitas
Untuk menguji apakah varians kedua sampel homogen, digunakan uji kesamaan dua
variables, yaitu:
Variansterbesar
F=
Varians terkecil
Kriterianya jika F hitung < F tabel maka kedua kelompok tersebut adalah homogeny.
Teknik analisis data yang dilakukan untuk melihat hubungan hasil tes ujian masuk
dengan prestasi belajar mahasiswa digunakan rumus statistic korelasi product moment sebagai
berikut:
Rxy=N ∑ xy−¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Jumlah responden
Untuk melihat tingkat hubungan kedua variable penelitian dikonfirmasikan kepada tabel berikut
ini:
Tabel 1
Interprestasi Data
r √ n−2
t =
√ 1−r ²
BAB IV
Kesimpulan
Akhir dari skripsi ini peneliti memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Persepsi siswa terhadap disiplin sekolah yang dijaring melalui angket mempunyai skor
tertinggi 90 dan skor terendah 40 dengan skor rata-rata sebesar 66,8. Berdasarkan
pengkategorian yang dilakukan maka persepsi siswa terhadap disiplin sekolah dengan skor rata-
rata 66,8 berada pada rentang 46-72 dan rentang ini menunjukkan kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap disiplin sekolah di SMU Budi Satrya Medan
kategori baik.
Motivasi belajar siswa yang dijaring melalui angket mempunyai skor tertinggi 90 dan
skor terendah 40 dengan skor rata-rata sebesar 71,6. Berdasarkan pengkategorian yang
dilakukan maka motivasi belajar dengan skor rata-rata 71,6 berada pada rentang 46-72 dan
rentang ini menunjukkan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
SMU Budi Satrya Medan berada pada kategori sedang.
Melalui uji korelasional yang dilakukan didapat koefisien korelasi 0,502. Bila
dikonfirmasikan pada tabel interprestasi koefisien korelasi bahwa r = 0,502 adalah tergolong
dalam kategori hubungan sedang. Artinya hubungan antara persepsi siswa terhadap disiplin
sekolah dengan motivasi belajar tergolon sedang. Secara konsepsional dapat dijelaskan bahwa
motivasi belajar siswa masih dapat ditentukan atau masih berhubungan dengan faktor yang lain.