Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

(TERM OF REFERENCE)
PEKERJAAN:
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM
TERPADU ULM
1. Latar Belakang

Kampus Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin merupakan Perguruan Tinggi Negeri


yang berada di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, yang hingga saat ini belum memiliki Gedung
Laboratorium Terpadu ULM yang mewadahi aktifitas penelitian dan riset untuk dosen dan
mahasiswa. Dengan adanya Laboratorium Terpadu ULM maka target yang ditetapkan dalam road
map 6 fokus bidang unggulan ULM jangka panjang, yaitu penelitian yang berdampak secara nasional
dan internasional akan tercapai.
Untuk itu pada tahun anggaran 2022 ini Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin akan
membangun Gedung Laboratorium Terpadu ULM. Kegiatan pembangunan sarana berupa Gedung
Laboratorium Terpadu ini sesuai dengan Renstra Universitas Lambung Mangkurat dalam
mendukung capaian kinerja riset dan penyedian sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang
memadai.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud:
Terpenuhinya sebuah laboratorium terpadu yang akan menjadi tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran atau pun pelatihan ilmiah
b. Tujuan:
Tersedianya Laboratorium yang memadai untuk kegiatan praktikum, penelitian mahasiswa
dan dosen.

3. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai sebagai berikut :
a. Kegiatan Pembangunan Gedung Laboratorium terpadu ini dapat memberikan manfaat kepada
seluruh civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat baik dosen, mahasiswa dan
masyarakat. Dimana akan menjadi sebuah laboratorium terpadu yang menjadi tempat riset
ilmiah, eksperimen, atau pun penelitian.
4. Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa
Nama PPK : Muhammad Ilyas, ST., MT
Satuan Kerja : Universitas Lambung Mangkurat.

5. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gudang Kampus ULM Banjarmasin ini bersumber
dana dari :
Sumber Dana : APBN-SBSN ULM Tahun 2022
Nilai Pagu : Rp. 32.903.000.000,- (Tiga Puluh Dua Milyar Sembilan Ratus Tiga Juta
Rupiah)
HPS : Rp. 32.654.100.000,- (Tiga Puluh Dua Milyar Enam Ratus Lima Puluh
Empat Juta Seratus Ribu Rupiah)

6. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu ULM berlokasi di komplek
Lingkungan Kampus ULM Banjarbaru.

7. Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu ULM dalam
waktu 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan
hasil rapat prakontrak terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
dengan masa pemeliharaan 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) hari kalender

8. Data Dasar
Dokumen Perencanaan Teknis DED Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu ULM yang
telah dibuat oleh konsultan perencana.
9. Standar Data Teknis
1) SNI 129:2018 Semen portland putih.
2) SNI 1972-2008 Cara uji slump beton.
3) SNI 1973-2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton.
4) SNI 129:2018 Semen portland.
5) SNI 2417-2008 Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles.
6) SNI 2458-2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar.
7) SNI 2492-2002 Metode pengambilan dan pengujian beton inti.
8) SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium.
9) SNI 2496-2008 Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton.
10) SNI 2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.
11) SNI 3402-2008 Cara uji berat isi beton ringan struktural.
12) SNI 3419-2008 Cara uji abrasi beton di lab.
13) SNI 3758-2004 Semen masonry.
14) SNI 4156-2008 Cara uji bliding pada beton segar.
15) SNI 4430-1997 Metode pengujian elemen struktur beton dengan HAMMER TEST.
16) SNI 4810:2018 Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di lapangan.
17) SNI 4814-1998 Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas.
18) SNI 4817-2008 Spesifikasi lembaran bahan penutup untuk perawatan beton.
19) SNI 6369-2008 Tata cara pembuatan kaping untuk benda uji silinder beton.
20) SNI 6429-2000 Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan silinder di
dalam tempat cetakan.
21) SNI 6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulangan beton.
22) SNI 7064:2014 Semen Portland Komposit.
23) SNI 2610-2011 Baja Profil H.
24) SNI 0601-2006 Baja lembaran pelat dan gulungan canai panas.
25) SNI 2052:2017 Baja tulangan beton.
26) SNI 3567:2018 Baja lembaran dan gulungan canai dingin.
27) PBI Peraturan Pembebanan Indonesia 1983.
28) PPPURG Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987.
29) SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain.
30) SNI 1726 : 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung
31) PBI 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
32) SNI 2847-2002 Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.
33) SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung.
34) SNI 8140-2016 – Peraturan Beton Struktural Untuk Rumah Tinggal.
35) SNI 1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung.
36) SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural.
37) SNI 1726-2002 Standar perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung.
38) SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung.
39) RSNI PKKI NI 5 Tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia.
40) SNI 2407:2008 Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah Dan Gedung.
41) SNI 7973-2013 – Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu.
42) SNI 1742-2008 Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah.
43) SNI 1744-2012 Metode pengujian CBR laboratorium.
44) SNI 2827-2008 Cara Uji Penetrasi Lapangan Dengan Alat Sondir.
45) SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan.
46) SNI 1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.
47) SNI 2399-2002 Tata cara perencanaan bangunan MCK umum.
48) SNI 6967-2003 Persyaratan umum system jaringan dan geometric jalan perumahan.
49) SNI 8389:2017 Cara uji tarik logam.
50) SNI 1741-2008 Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan.
51) SNI 6825-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen Portland untuk
pekerjaan sipil.
52) SNI 4430-1997 Hammer Test.
53) Peraturan Menteri PU dan Perumahan Rakyat No 28/PRT/M/2016 tentang Analisa Harga
Satuan Bidang Pekerjaan Umum.
54) SNI 2008 Tata cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
55) SNI 7832:2012 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk
konstruksi bangunan gedung
56) RSNI T-15-2002 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa Dan Saniter.
57) SNI 2835:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah.
58) SNI 2836:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi.
59) SNI 6897:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding.
60) SNI 2837:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan.
61) SNI 7394:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan.
62) SNI 7393:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
63) SNI 7395:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
64) SNI 2839:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
65) SNI 3434:2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan
gedung dan perumahan
66) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
67) SNI 8153 – 2015 Sistem Plumbing pada Bangunan Gedung
68) SNI 0004-2008 Tata Cara Commissioning Instalasi Pengolahan Air.
69) SNI 0084-2002 Pipa PVC untuk saluran air minum.
70) SNI 0225-1: 2020 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020
71) SNI 1736-2000 Tata cara perencanaan system proteksi pasif untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.
72) SNI 1740-2008 Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada
bahaya bangunan rumah dan gedung.
73) SNI 1745-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan system pipa tegak dan slang
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.
74) SNI 2547:2019 Spesifikasi meter air minum.
75) SNI 2553-1991 Metode pengujian perubahan panjang pipa PVC untuk air minum dengan
uji tungku.
76) SNI 2555-1991 Metode pengujian kadar PVC pada pipa PVC untuk air minum dengan
THF.
77) SNI 6570-2001 Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
78) SNI 6571-2001 Sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung.
79) SNI 6572-2001 Tata cara perancangan system ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung.
80) SNI 6575-2001 Tata cara perancangan system pencahayaan buatan pada bangunan
gedung.
81) SNI 6959.1-2003 Perlengkapan Kendali Lampu Bagian 1 Persyaratan Umum Dan
Keselamatan.
82) SNI 6959.2.3-2003 Perlengkapan Kendali Lampu Bagian 2-3 Persyaratan Khusus Ballas
Elektronik Disuplai a.b. Untuk Lampu Fluoresen.
83) SNI 7040-2004 Kriteria penempatan pemancar sinyal ke segala arah berfrekuensi amat
tinggi.
84) SNI 7062-2004 Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja.
85) SNI 70141-2004 Proteksi bangunan terhadap petir.
86) SNI 03-7015-2004 Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung
87) SNI 03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya Darurat
88) SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah
dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan.
89) SNI DT-91-0005-2007 Spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air.
90) SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
91) SNI ISO 25537:2011 Kaca lembaran
92) SNI 0096-2007 Genteng Beton
93) SNI 0663-1995 Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton
94) SNI 0954-2005 Baja tulangan beton dalam bentuk gulungan
95) SNI 1746-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk
penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung
96) SNI 2053:2019 Baja lembaran lapis seng
97) SNI 2442:2020 Spesifikasi kereb beton untuk jalan
98) SNI 2830-2008 menghitung muka air
99) SNI 3417-2008 Tata cara penentuan posisi titik perum menggunakan alat sipat ruang
100) SNI 6882-2002 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan pasangan
101) SNI 7237-2006 Bentuk baku konstruksi jarring tiga lapis (trammel net)
102) SNI 13006-2010 Ubin keramik klasifikasi karakteristik dan penandaan
103) SNI 03-2410-2002 Tata cara pengecatan dinding dengan cat emulsi
104) SNI 03-2407-2002 Tata cara pengecatan kayu
105) SNI 3564:2009 Cat tembok emulsi
106) SNI 06-6770-2002 Metoda pengujian cat penghambat api
10. Referensi Hukum
a) Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
b) Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c) Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
d) Undang – undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
e) Undang – Undang Nomor 9 tahun 2020 tentang APBN TA 2021
f) Perpres 113 tahun 2020 tentang Rincian APBN 2021
g) Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksaan Undang –
undang Nomor 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
h) Peraturan Pemerintan Nomor 14 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah nomor 22 tahun 2020 tentang perubahan peraturan Undang – Undang Nomor
2 tahun 2017 tentang jasa Konstruksi
i) Peraturan Pemerintah tentang perubahan atas peraturan Pemerintah Nomoro 27 tahun
2014 tentnag Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
j) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan
k) Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
l) Peraturan Menteri PUPR nomor 10 tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK)
m) Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan
n) Peraturan Menteri PUPR nomor 22 tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
o) Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
p) Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 tahun 2019 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan
Usaha Jasa Konstruksi Nasional
q) Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun melalui Penyedia
r) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian
Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan
Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
s) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
t) Perlem LKPP Nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
Penyedia

11. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Arsitektur
d. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
e. Pekerjaan Halaman

12. Daftar Personel Untuk Melaksanakan Pekerjaan


Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka dibutuhkan beberapa tenaga ahli
dan tenaga terampil yang memiliki sertifikat keahlian dan keterampilan dari asosiasi profesi
yang telah diregistrasi LPJK dengan jumlah sebagai berikut:
a. Tenaga yang di persyaratkan pada proses tender:

Jabatan Dalam Pengalaman Kerja Jumlah Personil


No. Profesi/Sertifikat Keahlian
Pekerjaan Minimal (Tahun) Minimal (orang)
Manager  SKA Ahli Madya
1 4 1
Pelaksanaan/ Proyek Manajemen Konstruksi
 SKA Ahli Madya
2 Manager Teknik 4 1 Teknik Bangunan
Gedung
 Tidak mensyaratkan
3 Manager Keuangan 4 1 sertifikat kompetensi
kerja
Ahli K3 Konstruksi/ 0 untuk ahli utama;
 SKA Ahli K3
4 Ahli Keselamatan atau 3 tahun untuk 1
Konstruksi
Konstruksi ahli madya
13. Klasfikasi dan Kualifikasi Perusahaan
Kualifikasi : Menengah
Klasifikasi : Bangunan Gedung
Sub Klasifikasi : BG007 Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Pendidikan

14. Keluaran/Produk yang di Hasilkan


Selesainya Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu ULM oleh kontraktor pelaksana,
dapat memberikan manfaat kepada seluruh civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat
baik dosen, mahasiswa dan masyarakat. Dimana akan menjadi sebuah laboratorium terpadu yang
manjadi tempat riset ilmiah, eksperimen atau pun pelatihan ilmiah.Pelaporan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Universitas Lambung Mangkurat, untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai
dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang
harus diserahkan kepada PPK adalah:
a. Laporan Harian, yang berisikan progres harian pekerjaan, alat yang dipakai dan tenaga kerja
yang bekerja.
b. Laporan mingguan, yang berisikan rekap pekerjaan harian selama 1 (satu)
minggu pelaksanaan pekerjaan.
c. Laporan Bulanan, yang berisikan rekap pekerjaan mingguan selama 1 (satu)
bulan pelaksanaan pekerjaan.
d. Foto dokumentasi proyek bulanan.
e. Gambar As Buil Drawing pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
15. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan

No. Jenis Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan

Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama

(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Spesialis)

1. Pekerjaan Beton (SP010)

2. Pekerjaan Elektrikal (EL 010)

Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama

(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi kualifikasi kecil dari Provinsi Setempat)

1. Pekerjaan Pengecatan

2. Pekerjaan Atap

16. Rencana Keselamatan Konstruksi

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya


1 PEKERJAAN PERSIAPAN  Bahaya terkena
material/bangunan eksisting
 Pembersihan Lokasi Awal dan Akhir
disekitar lokasi kerja.
 Material sisa pekerjaan
berhamburan di jalan
kampus
2 PEKERJAAN STRUKUR  Terjadi longsor pada saat
pekerjaan galian
 Pekerjaan Galian
 Pekerja tertimbun material
 Pekerjaan Pondasi tanah
 Terjadi luka pada saat
 Pekerjaan Bekisting
pemasangan Bekisting
 Beton  Terjepit, tergores, terjatuh
pada pekerjaan yang berada
di ketinggian

3 PEKERJAAN ARSITEKTUR  Terjepit, tergores, terjatuh


pada pekerjaan yang berada
 Dinding
di ketinggian
 Plafond  Debu pada saat pemasangan
plafond
 Atap
 Resiko sliding saat
 Lantai pemasangan atap spandek
dan rangka atapnya
 Semen yang dapat
membahayakan pekerja
apabila terkena mata dan
organ tubuh lainnya
4 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL  Terjepit, tergores, tertimpah
dan terjatuh dan tersengat
listrik

5 PEKERJAAN HALAMAN  Terluka kena atap/plafond


 Resiko sliding saat
 Pekerjaan Rangka Baja
pemasangan atap spandeck
 Pekerjaan Plafond dan rangka atapnya
 Resiko sliding saat
pemasangan plafond dan
rangkanya
 Debu pada saat pemasangan
plafond gypsum
 Penaikan material plafond
dan atap beresiko material
jatuh, kemudian menimpa
pekerja yang

6. PEKERJAAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID 19  Gejala Covid 19 (batuk,


panas, sesak nafas, pilek, dll

17. Daftar Peralatan Utama Minimum Untuk Pelaksanaan Pekerjaan


Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, juga dibutuhkan beberapa
peralatan yang memadai dengan jumlah sebagai berikut :

No. Nama Alat Kapasitas Kuantitas Keterangan


1 Dump Truk 4 m3 2
Bending
speed: 5
Rebar Electric – 10 ton /
2 2 Unit
Bender Min
Round
Steel
1 Set Frame Scaffolding terdiri dari:
- 2 Pcs Main Frame - 2 Pcs Cross
3 Scaffolding - 3000 set
Brace (Silang) - 4 Pcs Join Pin
(Shock, Sambungan)
4 Vibrator Beton - 2 Unit

18. Cara Pembayaran


Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara Monthly Certificate (MC)
19. Uang Muka
Uang Muka diberikan 20% (Dua Puluh Perseratus)

20. Penutup
Hal-hal teknis yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference)
ini akan disampaikan dalam penjelasan (aanwijzing) dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kontrak pekerjaan.
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference) ini dibuat untuk memberi
gambaran acuan kegiatan untuk dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai