Anda di halaman 1dari 3

ZAKAT SOLUSI PENGENTASAN KEMISKINAN

Hadirin…….

Menurut keuangan lembaga Swiss pada tahun 2017 indonesia merupakan Negara terburuk
keempat didunia setelah rusia, indiah dan tailan dalam hal kesenjangan antara orang kaya dan
orang miskin sihingga 1% saja orang terkaya di Indonesia bisa menguasai 49,3 %
KEKAYAAN NASIONAL . tapi sebaliknya ledakan kemiskinan di negeri ini masih tinggi
berdasarkan data pusat statistic pada bulan maret 2018 terdapat 25,95 juta orang miskin yang ada
di Indonesia . bukan kan kemiskinan bisa mengakibatkan kebodohan, bukankah mkemiskinan
bisa mengakibatkan keterbelakangan, buakankah kemiskinan bisa mengakibatkan kejahatan,
bukankah kemiskinana bisa mengakibatkan kekufuran, bahkan kemiskinan bisa menghantarkan
negeri ini kejurang kehancuran. Apakah kita rela hadirin, negeri tercinta ini hancur disebabkan
kemiskinan dan ketimpangan social? Sebagai jawabannya maka pada kesempatan kali ini kami
akan membawakan syarahan yang berjudul ZAKAT SOLUSI PENGENTAS KEMISKINAN
dengan landasan Al-Quran Surah An-nur ayat 56 sebagai berikut

       




56. dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi
rahmat.

Hadirin rahimakumullah

Lantunan ayat tersebut terdapat kalimat

       

dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi
rahmat dan tidak disiksa demikian penafsian Syekh Ibnu Abbas dalam kitab Tanwirul Miqabas
halaman 222. Lalu apa yang dimaksud dengan zakat? Dr. Yusuf Qordawi dalam “Hukum Zakat”
halaman 34 menjelaskan secara bahasa zakat berarti berarti bersih, berkah, tumbuh, dan terpuji.
Sedangkan secara istilah zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Timbul pertanyaan hadirin, bagaimanakah usaha pemerintah kita dalam mewujudkan


gerakan sadar zaat sebagai jawabannya mari kita sama-sama mengucap syukur Alhamdulillah
karna pemerintah kita memberikan perhatian yang serius tentang masalah zakat akni dengan
diterbitkan undang-undang no 23 tahun 2011 tentang pengelola zakat dan peraturan pmerintah no
14 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang-undang zakat di tambah dengan instruksi Presidan no
3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat bagi kementerian lembaga Negara
pemerintah daerah, Badan usaha milik Negara dan daerah melalui badan amil zakat Nasional
sehingga hadirin dengan adanya anjuran sadar zakat diharapkan ekonomi ummat semakin kuat,
kesejahteraan rakyat semakin meningkat, pemertaan bangunan tidak tersendat bahkan
Negarapun akan menjadi aman dan penuh rahmat.

Namun saying hadirin, di Negara kita tercinta masih banyak umat islam yang belum
sadar membayar zakat, menurut hasil penelitian Basnas dan IPB potensi zakat Nasional tahun
2017 mencapai Rp 271 Triliun namun realisasinya hanya hanyalah menyentuh 5,2 Triliun saja
artinya hanya 1,9% saja umat islam yang baru sadar membayar zakat. Padahal uangnya berlipat
tapi pelitnya laksana burung yang bermental bejat yang tak peduli dengan nasib kaum yang
melarat yang hidupnya hamper sekarat. Jika kondidsinya seperti itu maka bukan pemerataan
ekonomi yang kita dapat tetapi hanya akan timbul, jawa timur ya jawa timur jawa barat ya jawa
barat “ yang makmur tambah makmur yang melarat semakin melarat, betul?”. Padahal
Ibnu Abbas berkata bahwa baginda Rasulullah SAW bersabda” bukan seorang mukmin orang
yang hidupnya hanya kenyang sendirian sedangkan tetangganya merintih kelaparan.” Lalu
kepada siapakah zakat harus diberikan ? sebagai jawabannya mari kita renungkan firman Allah
dalam Al-Quran surah At-Taubah ayat 60 sebagai berikut:

      


        
         

Artinya “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana.”

Hadirin Rahimakumullah
Menurut kajian ilmu balagah kalimat innamaa pada ayat tadi Adaatul Qosri sebagaimana
yang dijelaskan oleh Imam Al-afdori dalam jauharul magnun halaman 3 wa’adawatul Qosri illa
innamaa ataupun wataqodimuun kama qoddam maksudnya adalah littakhosis yakni untuk
menghususkan sesuatu. Innamaa shodaqootu lilfuqoroo’I wal masaakiin
wamansammakhumulloh hujalassadahu artinya Zakat-Zakat itu hanyalah untuk orang-orang
fakir, dan orang-orang yang disebut oleh Allah dalam Ayat tadi. Demikian penafsiran Imam At-
tobari dalam kitab At-tobari jilid 10 halaman 162. Adapun fakir miskin sebagai skala
prioritasnya dengan kata lain Allah menginginkan agar harta tidak hanya mengalir dari si kaya
kepada si kaya saja, tetapi mengalir juga pada si miskin. Inilah hadirin konsep pengentasan
kemiskinan di dalam islam yakni dengan prinsip Zakat. Oleh karena itu kami menhimbau kepada
hadirin sebangsa dan setanah air, seiman dan sekeyakinan “ marilah berzakat tinggalkan
maksiat, utamakan semangat untuk negeri yang penuh manfaat. Setuju Hadirin?”

Menurut Dr. Ismail Raj’I al-faragi direktur lembaga pengakjian islam internasional
menyatakan bahwa “ kemiskinan, kebododohan, dan keterbelakangan merupakan 3
permasalahan besar saat ini, namun diantara ke tiganya kemiskinan merupakan yang paling
berbahaya, sebab kebodohan dan keterbelakangan itu muncul akibat kemiskinan, maka tidak
sedikit saudara kita menjual aqidah hanya untuk mempertahankan hidupnya. Bahkan akibat
kemiskinan tidak sedikit gadis-gadis menjualkehormatannya hanya untuk mendapatkan sesuap
nasi Nauzubillah…….

Hadirin……

Agar kemiskinan tidak bertambah dan bertambah maka kita harus mengeluarkan zakat
dan memasyarakatkan gerakan sadar Zakat, dan memperdayakan Zakat untuk membangun
kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian hadirin, syarahan tadi dapat kami ambil kesimpulan bahwa Zakat
adalah kewajiban syariat yang wajib kita tunaikan. Kehiduapan akan tenang dan nyaman dan
pengentasan kimiskinan insyaAllah akan terwujudkan. Aamiin Aamiin ya rabbal ‘alamiin

Wassalamualaikum wr…wb…

Anda mungkin juga menyukai