HIPERTENSI
Disusun Oleh:
Keperawatan 3B
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
A. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Krisis Hipertensi
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
a. Definisi
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu
metabolisme tubuh.
b. Penyebab
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi hemoglobin
3. Peningkatan tekanan darah
4. Kekurangan volume cairan
5. Penurunan aliran arteri dan atau vena
6. Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat (mis. Merokok, gaya hidup
monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas)
7. Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (mis. Diabetes mellitus,
hiperglikemia)
8. Kurang aktivitas fisik
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif : (tidak tersedia)
Objektif : 1. Pengisian kapiler ˃3 detik
2. Nadi perifer menurun atau tidak teraba
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat
5. Turgor kulit menurun
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif : 1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten)
Objektif : 1. Edema
2. Penyembuhan luka lambat
3. Indeks ankle-brachial ˂0.90
4. Bruit Femoral
2. Risiko Perfusi Miokarad Tidak Efektif (D.0014)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
a. Definisi
Beresiko mengalami penurunan sirkulasi arteri coroner yang dapat mengganggu
metabolisme miokard.
b. Faktor risiko
1. Hipertensi 9. Pembedahan jantung
2. Hiperlipidemia 10. Penyalahgunaan zat
3. Hiperglikemia 11. Spasme arteri coroner
4. Hipoksemia 12. Peningkatan protein C-reaktif
5. Hipoksia 13. Temponade jantung
6. Kekuarangan volume cairan 14. Efek agen farmakologis
7. Riwayat penyakit kardiovaskuler pada keluarga
8. Kurang terpapar informasi tentang faktor resiko yang dapat diubah (mis.
merokok, gaya hidup kurang gerak, obesitas)
9. Ansietas (0080)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Integritas Ego
a. Definisi
Kondisi emosi dan pengalaman sebjektif individu terhadap objek yang tidak jelas
dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk menghadapi ancaman.
b. Penyebab
1. Krisis situasional 9. ancaman terhadap kematian
2. Kebutuhan tidak terpenuhi 10. kekhawatiran mengalami kegagalan
3. Krisis maturasional 11. disfungsi sistem keluarga
4. Penyalahgunaan zat 12. kurang terpapar informasi
5. Ancaman terhadap konsep diri
6. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
7. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
8. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan lain-lain)
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif : 1. merasa bingung
2. merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. sulit berkonsentrasi
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif : 1. mengeluh pusing 3. palpitasi
2. anoreksia 4. merasa tidak berdaya
Objektif : 1. frekuensi napas meningkat 6. muka tampak pucat
2. frekuensi nadi meningkat 7. suara bergetar
3. tekanan darah meningkat 8. kontak mata buruk
4. diaphoresis 9. sering berkemih
5. tremor 10. berorientasi pada masa lalu
Terapeutik
Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah diarea keterbatasan
perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan kaki dan kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Teraputik
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan :
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
9. Ansietas (0080)
Intervensi Utama : Reduksi Ansietas (I.09314)
Definisi : Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subyektif
terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman
Tindakan :
Observasi
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi, waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi