Anda di halaman 1dari 7

Kata sulit

1. SDGs
SDGs merupakan suatu program dunia jangka panjang untuk mengoptimalkan semua potensi
dan sumber daya yang dimiliki oleh tiap negara. SDGs disusun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) dan dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan,
kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata

2. Observasi Niken▶️

3. Paradigma sehat
paradigma sehat itu merupakan model pembangunan Kesehatan yang jangka Panjang jadi itu
diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga Kesehatan mereka
sendiri.
Pada intinya paradigma sehat itu memberikan perhatian utama Kesehatan memberikan dukungan dan
alokasi sumber day yeah untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang
sakit segera sehat pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk
mengutamakan kegiatan Kesehatan daripada mengobati penyakit.
List pertanyaan
1. Bagaimana posisi kesehatan dalam kerangka SDGs? Kepin ▶️naila
2.mengapa kebijakan kesehatan itu penting ? Niken▶️Kepin

Karena saat pengambilan keputusan kesehatan itu berkaitan dengan hal kematian dan keselamatan
seseorang jadi kebijakan kesehatan itu diletakkan dalam kedudukan yang lebih istimewa dibanding
dengan masalah sosial yang lainnya.Kebijakan kesehatan memberi arahan dalam pemilihan teknologi
kesehatan yang akan dikembangkan dan digunakan, mengelola dan membiayai layanan kesehatan, atau
jenis obat yang dapat dibeli bebas.

Sumber : roy. G.A Massie.2009.Kebijakan Kesehatan : proses, implementasi, analisis, dan penelitian.
Penelitian sistem kesehatan. Vol.12 no.4

3. Bagaimana prinsip pelaksanaan SDGs? Naila ▶️desti


prinsip pelaksanaan TPB/SDGs yaitu universal, terintegrasi antardimensi, inklusif dan no one left
behind, serta mencakup sarana pelaksanaan.
Pihak dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Universal:
Dilaksanakan oleh seluruh dunia terkait dengan tujuan dan sasaran yang transformatif,
berpusat pada manusia, komprehensif, dan berjangka panjang,
2. Integration:
Dilaksanakan secara terintegrasi pada semua dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan (saling
terkait), dan
3. No-One Left Behind:
Dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan memberi manfaat bagi
semua terutama yang rentan. Prinsip-prinsip kemitraan TPB/SDGs antar pemangku
kepentingan adalah sebagai berikut: membangun kepercayaan (trust building); kemitraan
yang setara; Partisipasi; Akuntabel; dan saling menguntungkan. Pada bagian ini juga
diuraikan tentang kaidah pelaksanaan TPB/SDGs serta upaya untuk menguatkan sarana
pelaksanaan.

Prinsip integrasi dalam TPB / SDGs menekankan bahwa pencapaian target setiap indikator
berkaitan atau tidak akan terlepas dari upaya dan pencapaian dari target yang lain. Dengan
demikian, pencapaian suatu Tujuan/Goal tertentu juga menentukan keberhasilan dari
Tujuan/Goal yang lainnya. Keterkaitan antar tujuan tersebut menjadi salah satu penentu
dalam pen-capaian TPB / SDGs.
TPB/SDGs dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip pem-bangunan yang
universal, tidak hanya dilaksanakan oleh negarakurang berkembang dan negara
berkembang, namun juga oleh negara maju untuk kemajuan seluruh bangsa di dunia.
TPB/SDGs merupakan kesatuan antara dimensi pembangunan sosial, ekonomi dan
lingkungan yang komprehensif serta saling terkait. Kemajuan pada satu dimensi
pembangunan memerlukan keterlibatan aktif dari dimensi pembangunan lainnya.
TPB/SDGs juga merupakan aksi dan katalis global untuk kemitraan internasional dalam
pencapaian pembangunan berkelanjutan. TPB/SDGs menekankan pentingnya pe-menuhan
hak asasi manusia dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaannya harus mampu
memberi manfaat kepada semua orang, khususnya kelompok rentan dan disabilitas.
Prinsip ini dikenal dengan istilah "No one left behind" atau “Tidak ada seorangpun yang
Tertinggal”. Untuk melaksanakan TPB/SDGs, Indonesia menjalankan prinsip inklusif dengan
melibatkan 4 platform partisipasi yang terdiri atas Pemerintah dan Parlemen, Akademisi dan
Pakar, Filantropi dan Pelaku Usaha, Organisasi Masyarakat Sipil dan Media dengan fokus
pada kelompok rentan dan kaum disabilitas, termasuk kelompok anak, perempuan dan
pemuda.
SUMBER : ANALISIS PERMASALAHAN, ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDGs
KABUPATEN MOJOKERTO. Markus Patiung. Vol 19 No 1, Juli 2019. Jurnal fak pertanian
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

4. Apa saja program yang dapat dilakukan oleh dokter gigi guna meningkatkan status kesehatan gigi
dan mulut di wilayah kerjanya ? Melani ▶️dwi

Pelayanan lapis kedua adalah Preventif Care yaitu pelayanan yang bersifat pencegahan :

 Pelayanan pencegahan yang ditujukan kpada komunitas keseluruhan

Melalui fluoridasi air minum, pemasasaran pasta gigi berfluor, program pemberian tablet

fluor, program kumur-kumur dengan fluor, dan gerakan sikat gigi massal dan pemberian

fluoridasi secara topical, fissure sealant, pembuangan karang gigi


 Pelayanan pencegahan yang tertuju kepada kelompok

melalui promosi kesehatan gigi dan mulut melalui program pendidikan kepada kelompok

tertentu, program pemberian tablet fluor, program kumur-kumur dengan fluor, dan gerakan

sikat gigi massal, dan pemberian fluoridasi secara topical, fissure sealant, pembuangan

karang gigi

 Pelayanan pencegahan yang ditujukan kepada perorangan

pemeriksaan gigi dan mulut pada pasien perorangan, termasuk pencatatan temuan-temuan

patologis dan kelainan-kelainanan, dan rujukan jika diperlukan, nasehat dan pertunjukkan

kepada perorangan mengenai hygiene mulut, konsumsi fluorida, diet, perilaku yang

membahayakan kesehatan, dan pemeriksaan diri sendiri, aplikasi fluorida secara topical,

fissure sealant, dan pembuangan karang gigi serta deteksi dini dan penumpatan dengan

ART. Pelayanan preventive care dapat diberikan oleh tenaga Perawat Gigi.

Pelayanan lapis ketiga adalah Self Care, yaitu pelayanan pelihara diri yang dapat dilakukan
perorangan dalam masyarakat

meliputi; pelaksanan hygiene mulut yang memadai, kebiasaan dalam mengkonsumsikan makanan
yang tepat, menghindarikebiasaan-kebiasaan yang tidak baik untuk kesehtan gigi dan mulut
menggunakan fluor sesuai dengan yang dianjurkan, pemeriksaan diri sendiri dan mencari
pengobatan yang tepat sedini mungkin, dan mematuhi nasehat-nasehat dari tenaga professional
kesehatan.

Pelayanan lapis keempat adalah Simple Care, yaitu suatu pelayanan professional sederhanan atau
pelayanan medik gigi dasar umum

meliputi ; pembuangan karang gigi, ekstraksi tanpa komplikasi, tumpatan gigi, tindakan interseptik
orthodontik dan rujukan untuk pelayanan selain dari yang tersebut di atas.Pelayanan simple care
dapat diberikan pada tingkat Puskesmas oleh dokter gigi atau Perawat Gigi yang telah
mendapatwewenang dari atasan.
Pelayanan lapis ke lima adalah Moderate Care, yaitu suatu pelayanan professional di bidang
kedokteran gigi yang advance atau pelayanan medik gigi dasar khusus seperti tingkatan spesialistik
kedokteran gigi.

Pelayanan ini meliputi terapy penyakit periodontal yang lanjut, ekstraksi, pengobatan endodontik
untuk gigi yang berakar satu, restorasi lebih satu permukaan, prothesa cekat, prothesa lepasan,
tindakan orthodonti, fraktur gigi, lesi selapaut lendir mulut dan rujukan kepada spesialisa bila
diperlukan.

Pelayanan lapis keenam adalah Complex Care, yaitu suatu pelayanan professional oleh tenaga
spesialis baik sendiri maupun tim.

Pelayanan meliputi ; penyakit periodontal komplek, ekstraksi dengan komplikasi, tindakan


endodontik gigi gigi berakar lebih darisatu, pelayanan peotetik yang complicated, tindakan
orthodontik korektif, perawatan trauma muka dan rahang, pengobatan lesi selaput lendir mulut,
therapy disfungsi sendi temporo mandibular, dan tindakan pada pasien-pasien yang
mempunyai penyakit lain (medicalcompromised patients).

Sumber : pudentiana rr renoo

1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat


2. Program fluoridasi
3. Upaya kesehatan gigi masyarakat
4. Upaya kesehatan perorangan
5. Program pengawasan obat dan bahan kedokteran gigi
6. Program pengembangan sumber daya
7. Program pengembangan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
8. Monitoring dan evaluasi
9. Bimbingan teknis/supervisi
10. Program unggulan

5. Bagaimana hubungan antara status kesehatan gigi, dan mulut di masyarakat yang masih rendah
dengan paradigma sehat yang belum dipahami oleh sebagian besar masyarakat? Abel ▶️dina

6. Mengapa status kesehatan gigi dan mulut di puskesmas wilayah terpencil masih rendah? desti
➡️melani
Menurut saya karena di wilayah terpencil jadi pukesmas itu kurang adanya wawasan tentang
kebersihan gigi dan mulut, kurangnya sosialisasi,
7. Apa yang dimaksud kebijakan kesehatan serta bentuk - bentuknya seperti apa? dwi ▶️Niken

8. Bagaimana tujuan dari TpB ? Dina ▶️larisa

pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah bentuk laporan yang ditetapkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SDGs ini sebagai bentuk terapan gambaran aktifitas yang dilakukan
oleh sebuah negara, dalam hal ini mengacu pada ditandatanganinya dokumen “Transforming our World:
The 2030 Agenda for Sustainable Development” yang terdiri dari 17 tujuan.

Tujuan 1. Menghapus Segala Bentuk Kemiskinan

Tujuan 2. Mengakhiri Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Peningkatan Gizi, dan Mencanangkan
Pertanian Berkelanjutan

Tujuan 3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk di Segala Usia

Tujuan 4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Adil dan Inklusif serta Meningkatkan Kesempatan Belajar
Seumur Hidup untuk Semua

Tujuan 5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Semua Perempuan dan Anak Perempuan

Tujuan 6. Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air dan Sanitasi secara Berkelanjutan

Tujuan 7. Menjamin Akses Terhadap Energi yang Terjangkau, Dapat Diandalkan, Berkelanjutan, dan
Modern

Tujuan 8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan, tenaga kerja yang
optimal dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua

Tujuan 9. Membangun Infrastruktur Tangguh, Mempromosikan Industrialisasi Inklusif dan Berkelanjutan


dan Mendorong Inovasi

Tujuan 10. Mengurangi Ketimpangan Dalam dan Antar Negara

Tujuan 11. Membuat Kota dan Pemukiman Penduduk yang Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan

Tujuan 12. Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

Tujuan 13. Mengambil Tindakan Segera untuk Memerangi Perubahan Iklim dan Dampaknya
Tujuan 14. Melestarikan Samudera, Laut, dan Sumber Daya Kelautan secara Berkelanjutan untuk
Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan 15. Melindungi, Memulihkan, dan Meningkatkan Pemanfaatan secara Berkelanjutan terhadap
Ekosistem Darat, Mengelola Hutan secara Berkelanjutan, Memerangi Desertifikasi, dan Menghentikan
dan Memulihkan Degradasi Lahan dan Menghentikan Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Tujuan 16. Meningkatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan,
Menyediakan Akses terhadap Keadilan bagi Semua, dan Membangun Institusi yang Efektif, Akuntabel
dan Inklusif di Semua Tingkatan

Tujuan 17. Memperkuat Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan Global untuk Pembangunan
Berkelanjutan

Sumber : Indonesian State Law Review, Vol. 2 No. 2, April 2020. Ferina Ardhi Cahyani. Upaya
Peningkatan Daya Dukung Lingkungan Melalui Penerapan Prinsip Sustainable Development
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

9. Apa saja faktor penghambat kebijakan kesehatan? Larisa ▶️abel

Anda mungkin juga menyukai