04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
NOMOR SKEP / SKP / / VI / 2021
Ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal Juni 2021
Kebijakan Umum :
Kebijakan Khusus :
Ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal Juni 2019
II. TUJUAN
Penulisan resep yuntuk obat yang termasuk kelompok obat yang perlu
diwaspadai (High Alert Medication ) harus sesuai dengan ketentuan
penulisan resep yang baku serta beberapa hal penting berikut :
1. Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep : Penulisan
resep, indikasi, ketepatan obat, dosis, rute pemberian
2. Penulisan obat yang termasuk kelompok LASA / NORUM harus
menggunakan huuruf kapitasl semua serta mencantumkan dengan
jelas dosis dan satuan obat
Contoh : IR 15 IU seharusnya IR 15 International Unit
3. Intruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan
dalam keadaaan emergensi yang diatur dengan pedoman komunikasi
efektif dengan teknik SBAR
4. Apoteker atau asisten apoteker yang menerima resep, harus
melakukan konfirmasi jika terdaftar penulisan yang tidak sesuai ( Nama
Obat/ Sediaan, Satuan )
Penulisan instruksi terapi obat oelh dokter dan perawat di rekam medis
pasien ( catatan terintegrasi) jugas esuai dengan penulisan resep, yaitu :
VI. PENYIMPANAN
1. Lokasi penyimpanan
Label untuk obat yang perlu diwaspadi dapat dibedakan menjadi dua jenis
1. “High Alert” untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi atau infus
tertentu , misalnya : Heparin, Insulin, dll
- Penanganan obat High Alert dilakukan dengan Stiker “High Alert”
pada obat
2. “LASA” untuk obat-obat yang termasuk kelompok LASA / NORUM
- Obat kategori Look Alike Sound Alike (LASA) diberikan dengan
stiker LASA pada tempat penyimpanan obat
- Apabila obat dikemas dalam paket untuk kebutuhan pasien, maka
diberikan tanda LASA pada kemasan primer obat
1. Setiap depo farmsi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obat
High alert
2. setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusu untuk
obat High alert
3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
dilakukan mulai dari peresepan , penyiapan di farmasi dan ruanga
perawatan dan pemberian obat
4. Obat High alert dismpan ditempat terpisah, akses terbatas, diberi label
High alert
5. Pengecekan dengan 2 orang petugas yang berbeda untuk menjamin
kebenaran obat high alert yang digunakan
6. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat
pasien tanpa pengawasan
ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal Juni 20121