Anda di halaman 1dari 7

 

BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Seiring dengan perkembangan zaman, perencanaan dituntut untuk dapat
mencetak karya dan kinerja yang berkualitas, agar dapat meningkatkan taraf hidup
bangsa. Berbagai perubahan telah dilakukan dalam dunia perencanaan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk mengetahui apakah
perencanaan yang telah dilaksanakan sudah dapat menghasilkan karya yang
berkualitas, maka perlu diadakanya suatu evaluasi dalam perencanaan.
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
seorang perencana dalam kegiatan perencanaan. Untuk keperluan evaluasi
diperlukan teknik evaluasi yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes, skala,
format observasi, dan lain-lain. Dari sekian banyak teknik evaluasi, secara umum
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik tes dan nontes. Khusus untuk
evaluasi hasil pembelajaran teknik evaluasi yang paling banyak digunakan adalah
tes. Oleh karena itu, pembahasan evaluasi hasil pembelajaran dengan lebih
menekankan pada pemberian nilai terhadap skor hasil tes, juga secara khusus akan
membahas pengembangan tes untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas tes
sebagai teknik evaluasi.
Untuk melakukan evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik evaluasi.
Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan evaluasi, yaitu
menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Ada dua macam teknik
evaluasi yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik non tes
dan teknik tes.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Teknik Evaluasi Perencanaan
2. Untuk mengetahui metode Teknik Evaluasi Perencanaan
3. Untuk mengetahui tata cara pengendalian Teknik Evaluasi Perencanaan
4. Untuk mengetahui tujuan Teknik Evaluasi Perencanaan

1
 BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN


Menurut PP No. 39 Tahun 2006, Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil
(outcome) terhadap rencana dan standar.

Defenisi evaluasi adalah suatu proses pengambaran, pengumpulan


informasi dan menyajikannya untuk sebagai bahan penilaian, pertimbangan,
dalam memutuskan suatu kebijakan atau keputusan. prosesnya tetap harus
berlanjut sampai kemungkinan untuk merevisi kembali apabila terdapat adanya
kesalahan.

Pengertian evaluasi menurut Charles O. Jones dalam Aprilia (2009) adalah


“evaluation is an activity which can contribute greatly to the understanding and
improvement of policy development and implementation” (evaluasi adalah
kegiatan yang dapat menyumbangkan pengertian yang besar nilainya dan dapat
pula membantu penyempurnaan pelaksanaan kebijakan beserta
perkembangannya).

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi dapat


mengetahui apakah pelaksanaan suatu program sudah sesuai dengan tujuan
utama, yang selanjutnya kegiatan evaluasi tersebut dapat menjadi tolak ukur
apakah suatu kebijakan atau kegiatan dapat dikatakan layak diteruskan, perlu
diperbaiki atau dihentikan kegiatannya.

2
B. MODEL EVALUASI

Menurut Scriven (1999) ada dua model evaluasi yaitu:

1. Goal Free Evaluation

Dalam melaksanakan evaluasi program, evaluator tidak perlu memperhatikan


apa yang menjadi tujuan program, yang perlu diperhatikan dalam program
tersebut adalah bagaimana kerjanya (kinerja) suatu program, dengan jalan
mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi (pengaruh) baik hal-hal
yang positif (yaitu hal yang diharapkan) maupun hal-hal yang negatif (yang
tidak diharapkan).

2. Evaluasi formatif-sumatif

Evaluasi formatif adalah suatu evaluasi yang biasanya dilakukan ketika suatu
program tertentu sedang dikembangkan dan biasanya dilakukan lebih dari
sekali dengan tujuan untuk melakukan perbaikan. Tujuan dari evaluasi
formatif adalah untuk memastikan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan
untuk melakukan perbaikan suatu produk atau program. evaluasi formatif
dilakukan untuk memberikan informasi evaluatif yang bermanfaat untuk
memperbaiki suatu program. ada dua faktor yang mempengaruhi kegunaan
evaluasi formatif, yaitu kontrol dan waktu.

3
C. Tata Cara Pengendalian Evaluasi

Menurut P.P No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan


Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, di dalam pelaksanaannya,
kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan yang berbeda, yaitu;

1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan


sebelum ditetapkannya rencana pembangunan dengan tujuan untuk memilih
dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan kemungkinan
cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;
2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi dilakukan pada
saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk menentukan tingkat
kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya, dan
3. Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang
dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir, yang diarahkan untuk
melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil/dampak) program mampu
mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini
digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan
masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun
manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

D. TUJUAN EVALUASI PERENCANAAN


1. Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur, membandingkan dan menilai sesuatu
yang telah dijadikan sebagai keputusan, dan yang telah di kerjakan atau
dilakukan, dengan melihat standar-standar ukuran yang dijadikan tolak ukur baik
atau buruk, berhasil atau tidak berhasil.
2. Kegiatan tindak lanjut dari hasil kegiatan (keputusan) akan dari keputusan yang
telah diambil dan dikerjakan sebelumnya.

4
Brinkerhoff et al (1983) menyatakan bahwa tujuan evaluasi itu dianggap valid
jika memenuhi kriteria berikut:

a. Jelas (dipahami oleh para audiens utama)


b. Bisa diperoleh atau accessible (disebarkan kepada mereka yang berhak
tahu)
c. Berguna (informasi yang dihasilkan akan dipakai dan diterapkan)
d. Relevan (dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
berkaitan dengan program)
e. Manusiawi (dapat dicapai tanpa merugikan mereka yang terlibat atau
dipengaruhi)
f. Kompatibel (sesuai dengan tujuan sponsor, klien, partisipan, dan
stakeholder)
g. Bermanfaat (keuntungannya lebih besar dari biayanya)

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaluasi adalah suatu proses pengambaran, pengumpulan informasi dan
menyajikannya untuk sebagai bahan penilaian, pertimbangan, dalam
memutuskan suatu kebijakan atau keputusan. Prosesnya tetap harus berlanjut
sampai kemungkinan untuk merevisi kembali apabila terdapat adanya
kesalahan. Evaluasi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur,
membandingkan dan menilai sesuatu yang telah dijadikan sebagai keputusan.

B. SARAN
Dalam perencanaan evaluasi memberikan data dan hasil proses dari apa
yang telah dikerjakan, sehingga peran dari evaluasi seharusnya memang di
terapkan bagi arahan kebijakan yang lebih baik kedepan.

6
 DAFTAR PUSTAKA 

 Arifin, Zainal.2012.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosda Karya Arifin,


Zainal.2010.Evaluasi Pembelajaran (Teori dan Praktik),Bandung:UPI
Arikunto,Suharsimi.2010.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Daryanto.2007.Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta Sudijono,
Anas.2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sukardi.2008.Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya.Jakarta Timur: Bumi
Aksara Widoyoko,S.Eko Putra. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar Zainal Arifin. 2010.
Evaluasi Pembelajaran (Teori dan Praktik).Bandung:UPI

Anda mungkin juga menyukai