Suatu prosedur diagnosis yg digunakan utk melihat struktur jaringan tubuh dg prinsip
analisis dari gelombang Doppler (memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yg
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor), yg pemeriksaannya dilakukan diatas
permukaan kulit / diatas rongga tbh.
Tujuan USG 🡪membantu menegakkan mendiagnosis (hamil, Tumor, kelainan pada
organ bag. Dlm tubuh : abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar,
uterus, pembuluh drh).
Pada kehamilan, cairan amnion dapat menambah refleksi gelombang suara dari
plasenta dan fetus shg dpt mengidentifikasi ukuran, bentuk dan posisi janin.
Tujuan USG kehamilan trimester pertama
Meyakinkan adanya kehamilan
Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran janin
Menentukan kondisi janin dari adanya kelainan bawaan
Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini
Menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim,
Menentukan kondisi janin ada/tidak ada denyut jantung atau pergerakan
janin
Mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga
o Menilai jumlah air ketuban
o Menentukan kondisi plasenta
o Menentukan ukuran janin
o Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya
o Menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat
2) Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) shg dpt dilakukan pada anak-anak.
Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
3) Dapat membedakan jenis jaringan
4) Dapat mendeteksi struktur yg bergerak seperti pulsasi fetal.
5) Memberi informasi adanya kehamilan di awal-awal masa kehamilan.
7) Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
8) Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang
paha yg terbentuk sempurna di trimester kedua.
9) Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
10) Mengecek jenis kelamin.
11) Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran (normal,
sungsang, terlilit)
12) Mengecek plasenta dan posisinya (Lilitan tali pusat)
13) Melihat pergerakan bayi (aktif tidaknya) , detil wajah (dg USG 4D).
14) Memastikan keadaan bayi sehat secara umum sehingga bisa meminimalkan risiko
bayi lahir cacat karena terpantau sejak dini di dalam kandungan.
2) Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
3) Tidak 100% akurat.
Cuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah
kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung
tangan.
Resiko penularan / mencegah penyebaran infeksi dikurangi dg :
b. Persiapan Alat
Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap baik.
Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh pabrik
pembuat peralatan tersebut.
Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG.
Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu naik-
turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak. Bila perlu pasang
stabilisator tegangan listrik dan UPS
Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua peralatan
dengan hati-hati, terutama pada transduser yang mudah rusak.
Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan cuci dengan larutan
anti kuman yang tidak merusak transduser.
Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan bersihkan
kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit.
Setelah semua rapih, tutuplah mesin USG dengan plastik penutupnya. Hal ini
penting untuk mencegah mesin USG dari siraman air atau zat kimia lainnya.
c. Persiapan Pasien
Sebelum pasien menjalani pemeriksaan USG, beri informasi mengenai
pemeriksaan USG yang akan dijalaninya.
Terangkan secara benar dan penuh pengertian bahwa USG bukanlah suatu alat
yg dpt melihat seluruh tubuh janin atau organ kandungan, USG hanyalah salah
satu dari alat bantu diagnostik didalam bidang kedokteran. Mungkin saja masih
diperlukan pemeriksaan lainnya agar diagnosis kelainan dapat diketahui lebih
tepat dan cepat.
d. Persiapan Pemeriksa
1. Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan pemeriksaan USG,
apa indikasinya dan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat,
misalnya pasien dengan kecurigaan kehamilan ektopik.
2. Teknik Pemeriksaan USG Transabdominal
Setelah pasien tidur terlentang, perut bagian bawah ditampakkan dengan
batas bawah setinggi tepi atas rambut pubis, batas atas setinggi sternum, dan
batas lateral sampai tepi abdomen
Letakkan kertas tissue besar pada perut bagian bawah dan bagian atas untuk
melindungi pakaian wanita tersebut dari jelly yang kita pakai. Taruh jelly
secukupnya pada kulit perut, lakukan pemeriksaan secara sistematis.
Pertama-tama gerakkan transduser secara longitudinal ke atas dan ke bawah,
selanjutnya horizontal ke kiri dan ke kanan. Transduser digerakkan dari
bawah ke atas, dimulai dari garis sisi kanan perut, kemudian setelah sampai
daerah perut atas transduser digerakkan ke bawah, selanjutnya transduser
digerakkan kembali ke arah atas.
Selanjutnya gerakan transduser dilakukan kearah lateral perut (horizontal),
juga secara sistematis, dimulai dari sisi kanan ke arah kiri, kemudian dari kiri
ke arah kanan dan terakhir dari kanan atas ke kiri (lihat gambar dan arah
panah beserta nomor garisnya).
Sifat Sinar-X
Daya tembus → Sinar-X dapat menembus bahan atau massa yg padat dengan
daya tembus yg sangat besar.
Pertebaran → Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka
berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yg dilalui.
Penyerapan → Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dg
berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya
atau berat atomnya makin besar penyerapannya.
Ionisasi → Efek primer dari Sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat
dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
Mesin X-Ray
Inti dari mesin X-ray adalah pasangan elektroda, yaitu katoda dan anoda yang ditempatkan
di dalam sebuah tabung kaca vakum. Katoda adalah filamen yang dipanaskan sampai
20.0000C , seperti yang dapat kita lihat di dalam sebuah bola lampu neon. Mesin
mengalirkan arus melalui filamen dan memanaskannya. Panas menguapkan elektron dari
permukaan filamen. Anoda bermuatan positif berbentuk piringan pipih terbuat dari
tungsten, menarik elektron melewati tabung.
Perbedaan tegangan antara katoda dan anoda sangat tinggi, sehingga elektron terbang
melalui tabung dengan banyak kekuatan. Ketika elektron yg melaju bertabrakan dg atom
tungsten, memindahkan elektron dalam satu orbital atom yg lebih rendah. Sebuah elektron
dalam orbital yg lebih tinggi segera jatuh ke tingkat energi yg lebih rendah, melepaskan
energi ekstra dalam bentuk foton. Dengan penurunan yang besar, membuat foton memiliki
tingkat energi yang tinggi yg disebut dengan foton sinar-X.
Dalam gambar X-ray normal, sebagian besar jaringan lunak tidak muncul dg
jelas. Untuk memusatkan perhatian pada organ, atau untuk memeriksa pembuluh
darah yg membentuk sistem peredaran darah, dokter harus memberikan media
kontras ke dalam tubuh. Media kontras adalah cairan yang menyerap sinar-X
lebih efektif daripada jaringan sekitarnya. Untuk membuat organ dalam sistem
pencernaan dan endokrin lebih fokus, pasien harus menelan campuran media
kontras, biasanya berupa senyawa barium. Jika dokter ingin memeriksa pembuluh
darah atau unsur-unsur lain dalam sistem peredaran darah, mereka akan
menyuntikkan media kontras ke dalam aliran darah pasien.
Sinar-X merupakan bentuk radiasi ion. Ketika sinar-X menabrak atom, sinar ini dapat
mengetuk elektron dari atom untuk membuat ion, yaitu atom bermuatan listrik.
Elektron bebas kemudian bertabrakan dengan atom lain untuk menciptakan lebih
banyak ion.
Muatan listrik ion ini dapat menyebabkan reaksi kimia alami di dalam sel. Akibatnya
antara lain dapat mematahkan rantai DNA. Sebuah sel dengan untai DNA yg rusak
akan mati atau mengembangkan mutasi. Jika banyak sel mati, tubuh dapat
mengembangkan berbagai penyakit. Jika DNA bermutasi, sel bisa menjadi kanker,
dan kanker ini dapat menyebar. Jika mutasi dalam sperma atau sel telur, maka dapat
menyebabkan cacat lahir. Karena adanya berbagai risiko ini, dokter mulai
mempercepat penggunaan sinar-X.
Sinar X ini akan menembus kulit dan bagian tubuh lain kecuali tulang. Bayangan sinar
ini kemudian direkam pada film. Setelah film tersebut dicuci, bagian yg tidak dapat
ditembus sinar X akan berwarna hitam, sedang bagian yg dapat ditembus oleh sinar
X akan berwarna putih.
Bahaya Sinar-X
1. Bila sinar-x mengenai tubuh manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi
mengering, jaringan tulang akan keropos dan sel telur perempuan akan mati,
sehingga menyebabkan mandul.
2. Radiasi dari sinar-x ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi ini akan
menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang.
3. Sinar-x yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan
keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat,
terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
CT Scan
CT (computed tomography) scan adalah prosedur yang menggabungkan serangkaian
gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang. Pemeriksaan ini
menggunakan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang, pembuluh darah,
dan jaringan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Prosedur ini menunjukkan
gambar yang lebih detail daripada X-ray biasa.
CT scan adalah test diagnostik yang memiliki informasi yang sangat tinggi. Tujuan
utama penggunaan CT scan adalah mendeteksi perdarahan intracranial, lesi yang memenuhi
rongga otak (space occupying lesions/ SOL), edemaserebral dan adanya perubahan
struktur otak. Selain itu CT scan juga dapat digunakan dalam mengidentikasi infark ,
hidrosefalus dan atrofi otak. Bagian basilar dan posterior tidak begitu baik
diperlihatkan oleh CT Scan (Sunardi,2008)
Prinsip kerja CT scan
Kegunaan CT scan
Pada Cranial
Pada Ekstremitas
Sangat rinci
paling rinci & gambaran paling lengkap
Tepat
informasi sangat jelas mengenai letak dan penyebaran. Dapat dilihat dari
berbagai sudut
Akurat
tingkat akurasi yang baik
Durasi
waktu perekaman cepat
Kerugian ct scan
Radiasi
dosis radiasi lebih tinggi
Reaksi alergi
pada dosis zat agen kontras biasanya mengalami reaksi alergi
Salah tafsir
karena hasil sangat rinci dapat berpotensi salah diagnose kelainan kecil
menjad masalah serius
Persiapan pasien
Menjalani pemeriksaan darah untuk melihat fungsi ginjal, jika akan melakukan CT
scan dengan zat kontras
Tidak makan atau minum beberapa jam sebelum prosedur dilakukan, terutama
bagi pasien yang akan menggunakan zat kontras
Mengonsumsi obat pencahar, bagi pasien yang akan menjalani pencitraan di
bagian perut
Melepas benda logam, seperti jam tangan, perhiasan, kacamata, dan sabuk agar
hasil pencitraan tidak terganggu
Mengganti pakaian dengan pakaian khusus yang telah disediakan rumah sakit
Persiapan pasien lanjutan
1. Klien dan keluarga klien sebaiknya diberikan informasi mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Informed concent.
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan serta resiko-resiko yang timbul
akibat pemeriksaan tersebut, khususnya akibat pemakaian bahan kontras.
4. Pasien dianjurkan untuk puasa. Pasien sebaiknya puasa minimal 6-8 jam
sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat pemeriksaan tidak
mual sebagai akibat penyuntikan bahan kontras secara intravena.
5. Injeksi bahan kontras dengan 50 cc bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infusmelalui
kontras intravena. Teknik injeksi secara IntraVena (Seeram, 2001)
6. Jenis media kontras: omnipaque, visipaqueg.
7. Volume pemakaian: 2–3 mm/ kg, maksimal 150 mh.
8. Injeksi rate: 1-3 mm/ sec
Hal yang harus diperhatikan
Berat badan klien di bawah 145 kg Kesanggupan klien untuk diam tanpa
mengadakan perubahan selama 20-25menit
Apakah klien bebas dari alergi iodine