PROPOSAL
OLEH:
ANGGITA RATIH SUALA
NPM. 1420119204
i
LEMBARAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Anggita Ratih Suala
NPM. 1420119204
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahamt-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul
“Hubungan Perilaku Bullying Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Siswa SMA
Negeri 49 Maluku Tengah”. Proposal skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk
penyusunan proposal skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak yang sangat memberikan inspirasi dan motivasi sehingga
terselesainya proposal ini. Untuk itu, pada kesempatan ini ijinkan penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga dan setulusnya kepada yang terhormat.
1. Rasma Tunny, S.Sos selaku Ketua Yayasan STIKes Maluku Husada yang telah
2. Dr. Sahrir Sillehu, S,KM., M.Kes selaku Ketua STIKes Maluku Husada yang telah
3. Ira Sandi Tunny, S.Si., M.Kes selaku ketua Prodi Ilmu Keperawatan yang telah
4. Ns. Mirdat Hitiyaut, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing I yang juga telah
5. Ns. Hasna Tunny, S.Kep selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktu bagi peneliti untuk memberikan arahan serta masukan guna penyelesaian
proposal ini.
6. Seluruh Staf dan tata usaha Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Maluku
iii
Husada yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti sehingga
7. Kedua Orang Tua dan keluarga tersayang yang senantiasa memberikan dukungan
moril maupun materil serta doa yang tulus tak ternilai harganya sejak peneliti berda
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan untuk semua pihak yang sudah
memberikan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini. Proposal ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Kairatu……Agustus 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
4.2.2 Waktu Penelitian ........................................................... 26
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan wadah atau tempat bagi anak untuk belajar dan menimba
ilmu pengetahuan, serta membantu pembentukan karakter positif pada anak hingga
dewasa. Kenyataannya, akhir-akhir ini sering terjadi tindak kekerasan, baik yang
dilakukan oleh guru pada siswa, maupun yang dilakukan oleh sesama siswa
(Usman, 2013) dalam (Rohimah, 2016). Kekerasan itu bisa berupa kekerasan fisik
dan kekerasan secara psikologis. Kekerasan seperti ini, yang biasanya dilakukan
oleh satu atau sekelompok pihak yang merasa memiliki kekuasaan terhadap yang
lebih lemah, disebut dengan bullying (Levianti, 2013) dalam (Rohimah, 2016).
persen siswa menjadi korban bully (Rohimah, 2016). Di dunia, sekitar 10% hingga
27% siswa dilaporkan sering menjadi korban bully (Karina, et al, 2013) dalam
(Rohimah, 2016). Hal ini dukung dari data Komisi Nasional Perlindungan Anak,
tahun 2011 menjadi tahun dengan tingkat kasus bullying tertinggi di lingkungan
sekolah yaitu sebanyak 339 kasus kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia
(Komnas PAI, 2014) dalam (Septiyuni et al., 2015). Berdasarkan data yang
didapatkan dari UNICEF pada tahun 2014 sebagai bagian dari multi-negara pada
dan Informatika menunjukkan bahwa sekitar 80% anak-anak dan remaja berusia
1
2
sebanyak 41% hingga 51% remaja Indonesia dalam rentang usia 13-15 tahun
mudah rentan menjadi pelaku bullying atau cyberbullying. Data KPAI selain
melakukan bully disekolah mereka juga melakukan tindakan bully dimedia sosial.
Jumlah kasus pendidikan di KPAI pertanggal 30 mei 2018 berjumlah 161 kasus
terkait masalah bullying dan cyberbullying, dari jumlah tersebut terdapat data
korban kasus kekerasan dan perilaku bullying pada anak mencapai 22,4% dan
2019).
Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi. Ejekan, hinaan, dan
ancaman yang seringkali merupakan pancingan yang dapat mengarah. Tiga kategori
praktek bullying yaitu: (a) bullying fisik, (b) bullying non fisik / verbal dan (c)
bullying mental atau psikologis. Faktor penyebab terjadinya bullying yaitu faktor
eksternal dan internal. Faktor internal adalah: (a) karakteristik kepribadian (b)
kekerasan pada masa lalu dan (c) sikap orang tua yang memanjakan anak sehingga
Dalam Sejiwa (Semai Jiwa Amini) yaitu yayasan yang bergerak pada bidang
kekerasan terhadap anak, serta hak dan perlindungan anak tahun 2008 dijelaskan
dampak psikologis yang paling ekstrim terjadi pada korban bullying yaitu muncul
bunuh diri dan munculnya gangguan stress pasca trauma. Dampak nega tif jangka
panjang dari perilaku bullying seperti depresi, kecemasan dan harga diri rendah.
kejadian depresi pada remaja (Afifah et al., 2018). Menurut penelitian (Maulida &
Related, 2014) dalam (Afifah et al., 2018) menemukan bahwa tindakan bullying
secara langsung memiliki efek signifikan pada kejadian depresi dan ide bunuh diri
pada perempuan (9-13 tahun) tetapi tidak pada laki-laki. Depresi tidak hanya terjadi
pada orang dewasa. Anak-anak dan remaja mungkin juga dapat mengalami depresi,
yang sebenarnya merupakan penyakit yang dapat diobati (Maulida & Related,
2014).
Depresi pada remaja ditandai dengan adanya perubahan tingkat fungsi disertai
adanya suasana perasaan depresi atau hilangnya minta pada hampir seluruh
aktivitas, gangguan depresi pada remaja tidak dapat diabaikan dan dibiarkan tanpa
saat dewasa (Aprilia Ramadhani & Sofia Retnowati, 2013). Depresi pada remaja
lebih mungkin berlanjut pada usia dewasa dibandingkan dengan depresi pada anak,
depresi meningkat secara drastis dari usia anak ke remaja 17% pada usia remaja
tengah hingga remaja akhir (hankin, 2006) dalam (Aprilia Ramadhani & Sofia
Retnowati, 2013)
Penelitian oleh Talor, (2006) dalam Aprilia Ramadhani & Sofia Retnowati,
dianggap sebagai kejadian yang menekan yakni bersifat negatif, tidak dapat
sebagai kejadian hidup yang menekan sebab berkarakteristik negatif dan sulit untuk
dikendalikan oleh korban. Bullying dapat menjadi stresor yang mengancam pada
remaja sebab penerimaan dari teman sebaya merupakan hal yang sangat penting
(Santrock, 2003) dalam (Aprilia Ramadhani & Sofia Retnowati, 2013). Remaja
gangguan depresi jika dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami bullying.
Penelitian oleh Fekkes et all, (2004) dalam Aprilia Ramadhani & Sofia Retnowati,
sedang sejumlah tiga kali lipat lebih besar dan depresi dengan taraf berat sejumlah
tujuh kali lipat ebih besar jika dibandingkan dengan subjek yang tidak mengalami
bullying.
49 Maluku Tengah didapatkan data jumlah siswa pada tiga kelas sebanyak 82
orang. Kemudian hasil observasi dan wawancara dilakukan kepada beberapa siswa
SMA 46 Maluku Tengah, bahwa terdapat beberap kelompok siswa yang melakukan
perilaku bullying karena faktor dari lingkungan teman sebaya atau sahabat, kawan
menampar, dan memukul sehingga membuat siswa korban bullying merasa cemas,
rasa takut akan dilakukan kekerasan, dan bahkan berpikir jika akan dilakukan
prilaku menyimpang atau merasa akan dibunuh disaat berada dilingkungan sekolah.
“hubungan perilaku bullying dengan tingkat depresi pada remaja siswa SMA N 49
Maluku Tengah”.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Maluku Tengah.
Maluku Tengah
a. Bagi Institusi
c. Bagi Peneliti
melakukan penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bullying diilhami dari kata bull (bahasa inggris) yang berarti ‘banteng’
korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri
terutama yang terjadi pada anak-anak dan remaja khususnya pada usia
terhadap siswa atau siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti
orang tersebut (Levianti, 2008) dalam (Ikhsan, 2018). (Rodkin et all, 2000)
7
8
bahwa beberapa siswa yang tidak popular (ditolak oleh teman sebaya)
memiliki perilaku agresif atau bullying yang tinggi, menarik diri dan
mereka. Disamping itu siswa-siswa yang tidak popular ini selalu berubah-
dirinya
sebagai berikut;
kasar, melecehkan
9
antara lain:
1. Secara akademis, korban terlihat kurang cerdas dari orang yang tidak
2. Secara sosial, korban terlihat memiliki hubungan erat dengan orang tua
mereka
3. Secara mental dan perasaan, korban melihat diri mereka sendiri sebagai
4. Secara fisik, korban adalah orang yang lemah, korban yang laki-laki
disertai oleh bullying fisik atau verbal. Perilaku nonverbal tidak langsung
1. Bullying Verbal
2. Bullying Fisik
dilakukan dengan sentuhan fisik antara pelaku dan korban yang dapat
3. Bullying Mental/Psikologis
4. Cyberbullying
internet, dan media social lainnya. Selain itu dapat berupa tulisan,
menyakiti korban.
1) Tradisi Senioritas
2) Keluarga
pembentuk anak ke hal yang baik maupun yang buruk dan terus
yang tidak nyaman dan aman misalnya peraturan yang tidak ditegakkan,
Pada usia remaja seseorang akan mulai mencari jati diri dan selalu
atau geng. Adanya rasa ingin populer, dendam iri hati, keinginan untuk
bullying.
dipuji.
13
takut, rendah diri, serta tidak berharga, penyesuaian sosial yang buruk di
mana korban merasa takut ke sekolah bahkan tidak mau sekolah dan
perilaku bullying.
14
e. Outsider adalah orang-orang yang tahu bahwa hal itu terjadi, namun
2.2 Depresi
kelelahan, tidak berdaya, rasa putus asa, dan ide bunuh diri (Hadianto, et
Depresi adalah salah satu gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh stresor
(Anggraini, 2014).
a. Faktor Biologi
b. Faktor Genetika
dan depresi deppresif) dan tipe unipolar (episode depresi saja) memiliki
pasien bipolar memiliki satu orang tua dengan gangguan alam perasaan
16
Jika salah dari orang tua mengidap gangguan bipolar, maka 27%
c. Faktor Psikososial
awal depresi.
haya sebentar.
bipolar.
Yosep dan Sutini (2014) menjelaskan bahwa tanda dan gejala depresi
d. Gangguan tidur (sulit tidur atau tidur berlebih) disertai mimpi yang
tidak menyenangkan.
sedih, putus asa, iri, benci, dendam, kecemasan, ketakutan dan memiliki
rasa bersalah yang dapat disertai dengan berbagai gejala fisik (Nilasari,
2013). Salah satu gejala dari gangguan depresi adalah bunuh diri (suicide),
sebanyak 40% penerita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, hanya
lebih kurang 15% saja yang berhasil melakukannya (Yosep dan Sutini,
2014).
b. Mereka yang kurang percaya diri, rendah diri, mudah menagalah dan
merasa gagal dalam usaha atau sekolah, lamban, lesu atau sering
c. Pengendalian dorongan dan impuls terlalu kuat, menarik diri, lebih suka
a. Depresi Ringan
lelah (rasa lelah yang nyata sesudah bekerja sedikit saja) dan
menurunnya aktifitas
biasa dilakukan
20
b. Depresi Sedang
c. Depresi Berat
1) Mood depresif
tingkat depresi yang dibuat oleh Dr. Aaron T. Beck. BDI pertama kali
diterbitkan pada tahun 1961 terdiri dari dua puluh satu pertanyaan tentang
bagaimana perasaan klien pada minggu terakhir terkait tanda dan gejala
dirancang untuk individu yang berusia 13 tahun dan lebih, dan terdiri dari
dan marah, kognisi seperti seperti perasaan bersalah atau dihukum, serta
gejala fisik seperti kelelahan, penurunan berat badan, dan kurangnya minat
kognitif, afektif, dan somatik. Gejala depresi yang termasuk dalam faktor
keinginan bunuh diri, dan tidak berharga. Range nilai untuk faktor kognitif
ialah 0-27. Gejala depresi yang termasuk dalam faktor afektif ialah
nilai untuk faktor afektif ialah 0-21. Gejala depresi yang termasuk pada
nafsu makan, sulit berkonsentrasi, dan kelelahan. Range nilai untuk faktor
Instrumen ini menetapkan hasil berbeda untuk populasi umum dan untuk
umum, skor 21 atau lebih mewakili depresi. Bagi orang yang telah
1 Faktor-Faktor Penyebab Desain Sampel Perilaku Kuesioner Analisa Didapatkan dari identifikasi responden
Terjadinya Perilaku penelitian berjumlah 75 bullying dengan Univariat & ditemukan bahwa responden paling
Bullying Di SMA 2 Baru deskriftif siswa dengan meliputi skala Analisa banyak memiliki hubungan keluarga
Andi Muhammad Ikhsan teknik hubungan guttman Bivariat baik, dari hasil identifikasi pada teman
Jannatung (Tahun 2018) pengambilan keluarga, dan likerr sebaya didapatkan bahwa semua
sampling teman responden yang diteliti memiliki teman
proportionate sebaya dan sebaya dan asal teman sebaya mereka
stratified Media dari sekolah yang sama dan sebagian
random besar responden dipengaruhi oleh
sampling teman sebaya mereka, dari hasil
penelitian dari pengaruh penggunaan
media didapatkan pula bahwa
penggunaan media berupa handphone
pada pemakaian sosial media tidak
memiliki pengaruh tinggi terhadap
terjadinya perilaku bullying.
Berdasarkan pula identifikasi pada
perilaku bullying didapatkan hasil
yaitu mayoritas responden pernah
menjadi pelaku bullying, dan semua
responden pernah menjadi korban
bullying
24
2 Gambaran tingkat depresi kuantitatif Sampel Tingkat Kuesioner Analisa Penelitian ini menunjukkan terdapat
pada mahasiswa program deskrtiptif berjumlah 32 depresi Univariat hubungan antara keterikatan kelompok
sarjana yang melakukan responden pada teman sebaya (peer group) dengan
konseling di BKM UI dengan mahasiswa perilaku bullying pada remaja di SMP
Aulia Maulida (2014) metode program N 2 Gamping, dengan p= value 0,017,
consecutive sarjana UI kekuatan korelasi sangat lemah dengan
sampling arah negatif.
3 Depresi pada remaja Desain Sampel bullying Kuesioner peneliti Hasil penelitian menemukan tidak
korban bullying deskriptif dengan melakukan uji terdapat perbedaan frekuensi bullying
sebanyak
(Aprilia. R & Sofia dengan depresi asumsi berupa yang dialami subjek laki-laki dan
146 siswa perempuan dengan t=1,759 (p>0,05).
Retnowati, 2013) pendekatan pada disimpulkan
Hasil menemukan perbedaan frekuensi
studi potong SMA remaja bahwa ada bullying jenis fisik yang dialami oleh
lintang perbedaan subjek laki-laki dan perempuan dengan
(cross freku- uji t = 2,167 (p<0,05). Laki-laki lebih
sectional) normalitas dan banyak mengalami bullying
linearitas dibandingkan perempuan.
BAB III
KERANGKA KONSEP
atau kaitan antara konsep dan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur
perilaku bullying dengan tingkat depresi pada remaja siswa SMA N 49 Maluku
Tengah.
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Garis Penghubung
3.2 Hipotesis
Ada hubungan perilaku bullying dengan tingkat depresi pada remaja siswa
Tidak Ada hubungan perilaku bullying dengan tingkat depresi pada remaja
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
sectional. Cross sectional yaitu varibel sebab dan akibat atau kasus yang terjadi
pada obyek peneltian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu
September 2021.
4.3.1 Populasi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Populasi dari penelitian ini
26
27
4.3.2 Sampel
kemudian dapat mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 82 siswa.
(Nursalam, 2016).
Tabel 4.1
Hubungan Perilaku Bullying Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Siswa SMA
N 49 Maluku Tengah
mengarah kepada
keadaan mudah
lelah yang nyata
sesudah bekerja
sedikit saja, dan
berkurannya
aktivitas yang
bisa jadi
menandakan
adanya gangguan
kesehatan
Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
(Rohimah, 2016), dimana kuesioner terdiri dari 25 item pertanyaan dengan skror
“SS” skor 4, Setuju “S” skor 3, Tidak Setuju “TS” skor 2, dan Sangat Tidak
unfavourable Sangat Setuju “SS” skor 1, Setuju “S” skor 2, Tidak Setuju “TS”
skor 3, dan Sangat Tidak Setuju “STS” skor 4. Jawaban pada setiap butir soal
kuesioner tingkat depresi peneliti mengadopsi dari (Maulida & Related, 2014)
tingkatan depresi yang dialami. Menggunakan skala likert 0-3 dengan nilai
dan data yang di perlukan telah di isi lengkap oleh responden sehingga
disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau
dengan menandai dan memberikan kode angka sehingga bisa diolah dan
Apabila semua data dari setiap sumber semua data atau responden
windows. Data yang telah diolah baik pengolahan secara manual maupun
cara manual dan diikutkan dalam lampiran proses perhitungannya. Analisis data
a. Analisis Univariat
dan persentase dari setiap variabel (Nursalam, 2015). Tujuan dari analisis ini
univariat dalam penelitian ini yaitu perilaku bullying dan tingkat depresi
b. Analisa Bivariat
Analisis antara variabel bebas dengan variabel terikat, dalam penelitian ini
mempunyai dua variabel yang terdiri dari variabel independen adalah perilaku
skala data pada variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal
digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05. Angka 0,05 mewakili
makna, bahwa jika terjadi kesalahan maka kesalahan tersebut tidak melebihi
5%. Jika nilai signifikansi >0,05 (p>0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan sebuah
mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian. Masalah etik yang harus
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, tetapi dalam bentuk kode
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, G. (2013). Mental Imagery Mengenai Lingkungan Sosial Yang Baru Pada
Korban Bullying. e-Journal Psikologi Vol.1 No.1 23-27
Anggraini, D. I. (2014). Hubungan Depresi dengan Status Gizi. Jurnal Medula. Vol. 2,
No. 2, Februari 2014
Astuti, P. (2008). Meredam Bullying: 3 Cara efektif mengatasi kekerasan pada anak.
Jakarta: Grasindo.
Cooper, Erlin. (2010). Depression among African American female college student:
Exploratory factor analysis of the Beck Depression Inventory II. PtoQuest
Dissertations and Thesis
Hidianto, H., Tarigan, J., dan Andriani, R. (2014). Prevalensi dan Faktor-Faktor Risiko
yang Berhubungan dengan Tingkat Gejala Depresi pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Pontianak:
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Hymel, S., Nickerson, A., & Swearer, S. (2012). Bullying at School and online.
Amerika: Education.com.
Karina (2013). Perilaku Bullying Dan Karakter Remaja Serta Kaitannya Dengan
Karakteristik Keluarga Dan Peer Group. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling.
Vol.6 No.1. Hal 20-29. Januari 2013
35
Levianti. (2013). Konformitas Dan Bullying Pada Siswa. Jurnal Psikologi, 6
Karina (2013). Perilaku Bullying Dan Karakter Remaja Serta Kaitannya Dengan
Karakteristik Keluarga Dan Peer Group. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konseling.
Vol.6 No.1. Hal 20-29. Januari 2013
36
Santrock, J.W. (2005). Adolescence Perkembangan Remaja. Edisi ke 6. Jakarta:
Erlangga.
Septiyuni, D. A., Budimansyah, D., & Wilodati, W. (2015). Pengaruh Kelompok Teman
Sebaya (Peer Group) Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah. Sosietas, 5(1).
https://doi.org/10.17509/sosietas.v5i1.1512
Susanto, D. (2010). Fenomena korban bullying pada remaja dalam dunia pendidikan.
Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
37
L
A
M
P
I
R
A
N
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Siswa siswi SMA N 49 Maluku Tengah
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Untuk itu saya mohon kesediaan siswa siswi untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan saya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh
Responden
(………….………………)
LEMBAR KUESIONER TENTANG PERILAKU BULLYING
Inisial Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Usia :
Skor
No Pernyataan
(diisi oleh peneliti)
1 a. Saya tidak merasa sedih
b. Saya merasa sedih
c. Saya merasa sedih sepanjang waktu
d. Saya merasa sedih dan tidak dapat mengatasinya
2 a. Saya tidak berkecil hati tentang masa depan
b. Saya merasa berkecil hati tentang masa depan
c. Saya merasa tidak ada yang saya harapkan untuk terjadi
di masa depan
d. Saya merasa putus asa dengan masa depan saya dan
kehidupan saya tidak akan lebih baik dari sekarang.
3 a. Saya tidak merasa gagal
b. Saya merasa telah lebih banyak gagak daripada orang
pada umumnya
c. Ketika saya melihat kembali ke masa lalu, saya melihat
banyak kegagalan terjadi dalam hidup saya
d. Saya merasa gagal total sebagai seorang manusia
4 a. Saya mendapatkan kepuasan dari hal- hal yang biasa
saya lakukan.
b. Saya tidak menikmati hal-hal yang saya biasa lakukan
c. Saya tidak mendapat kepuasan dari beberapa hal dalam
hidup saya
d. Saya tidak bisa mendapatkan kepuasan apa pun dari
yang biasa saya lakukan dengan santai atau saya merasa
bosan dengan segala hal dalam hidup saya
5 a. Saya tidak merasa terlalu bersalah
b. Saya merasa bersalah atas beberapa hal yang telah saya
lakukan atau yang seharusnya saya lakukan
c. Saya merasa bersalah hampir sepanjang waktu
d. Saya merasa diri saya bersalah atau tidak berharga
6 a. Saya tidak merasa saya sedang dihukum
b. Saya merasa saya seperti sedang dihukum
c. Saya berharap untuk dihukum
d. Saya merasa saya sedang dihukum
7 a. Saya merasa diri saya sama seperti biasanya
b. Saya kehilangan kepercayaan dri
c. Saya kecewa dengan diri saya
d. Saya tidak menyukai diri saya
8 a. Saya tidak merasa saya lebih buruk dari orang lain
b. Saya lebih kritis terhadap kelemahan atau kesalahan diri
saya daripada sebelumnya
c. Saya mengkritik diri saya atas semua kesalahan yang
saya lakukan
d. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua
keburukan yang telah terjadi
9 a. Saya tidak berpikir untuk bunuh diri
b. Saya memiliki pikiran untuk bunuh diri tetapi saya tidak
akan melakukannya
c. Saya ingin bunuh diri
d. Saya akan akan bunuh diri jika ada kesempatan
10 a. Saya tidak bisa menangis lebih dari biasanya
b. Saya menangis lebih sering dari sebelumnya
c. Saya selalu menangis belakangan in
d. Saya merasa seperti menangis, tetapi saya tidak bisa
menangis
11 a. Saya tidak lebih gelisah atau tegang dari biasanya
b. Saya merasa lebih gelisah atau tegang dari biasanya
c. Saya sangat gelisah sehingga sulit untuk tetap diam
d. Saya sangat gelisah sehingga saya harus terus bergerak
atau melakukan sesuatu
12 a. Saya tidak kehilangan ketertarikan terhadap orang lain
atau aktivitas lain
b. Saya kehilangan ketertarikan terhadap orang atau hal-
hal lain dari sebelumnya
c. Saya kehilangan hampir semua ketertarikan terhadap
orang lain atau hal- hal lain
d. Sangat sulit bagi saya untuk tertarik pada siapapun