NIM : P1337420921248
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan untuk
mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Pemberian analgesik biasanya dilakukan untuk
mengurangi nyeri. Teknik relaksasi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, karena dapat
mengubah 2 persepsi kognitif dan motivasi afektif pasien. Teknik relaksasi membuat
pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan
emosi pada nyeri (Potter & Perry, 2005). Menurut Carpenito (2000) kebutuhan rasa
nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseorang merasa nyaman, terlindungi dari
ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama nyeri. Perubahan rasa nyaman akan
menimbulkan perasaan yang tidak enak atau tidak nyaman dalam berespon terhadap
stimulus yang berbahaya. Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress
dan ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang
menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi perubahan keadaan umum,
wajah, denyut nadi, pernafasan, suhu badan, sikap badan, dan apabila nafas makin berat
dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat
nyeri dapat merangsang respon stress yang dapat mengurangi sistem imun dalam
peradangan, serta menghambat penyembuhan respon yang lebih parah akan mengarah
Pemberian analgesik dan pemberian narkotik untuk menghilangkan nyeri tidak terlalu
(Lawrence, 2002). Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu
B. Tujuan
mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitumenurunkan intensitas nyeri
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
menunjang nyeri (Brunner dan Suddarth, 2002 : 233) Teknik Relaksasi merupakan
metode yang efektif terutama pada pasienyang mengalami nyeri kronis. Latihan
Relaksasi yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,yang dalam hal ini perawat mengajarkan
kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan, Selain dapat
ventilasi paru danmeningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002). Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa relaksasi merupakan metode efektif untuk
menurunkan nyeri yang merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
relaksasi). Apabila kondisi ini terjadi secara teratur akan mengaktivasi cardiovasculer
contro center (CCC) yang akan menyebabkan penurunan heart rate, stroke volume,
sehingga menurunkan cardiac output, proses ini memberikan efek menurunkan tekanan
C. Teknik/Cara
1. Cuci tangan
5. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
perlahan-lahan
13. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
A. Topik
Manajemen nyeri
B. Subtopic
Teknik relaksasi napas dalam
C. Tujuan Umum
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
D. Tujuan khusus
Mengurangi tingkat nyeri pada perut pasien
E. Waktu
Hari/tanggal : Rabu / 23 Maret 2022
Pukul : 11.00 WIB
F. Tempat
Di tempat tidur pasien ( Ruang Thursina 2 - K4B5)
G. Media
Kertas, Pulpen
H. Prosedur Operasional Tindakan Relaksasi Nafas Dalam
1. Pengertian :
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami
nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa
jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang
utama dalam teknik relaksasi
a. Posisikan pasien dengan tepat
b. Pikiran beristirahat
c. Lingkungan yang tenang
2. Tujuan
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri. Indikasi : Dilakukan untuk pasien yang
mengalami nyeri kronis.
3. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap prainteraksi
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
b. Tahap orintasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga privacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
c. Tahap kerja
1) Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang
kurang dipahami/jelas
2) Atus posisi pasien agar rileks tanpa adanya beban fisik
3) Instruksikan pasien untuk melakukan tarik napas dalam sehingga rongga
paru berisi udara, intruksikan pasien dengan cara perlahan.
4) Menghembuskan udara membiarkannya keluar dari setiap anggota tabuh,
pada saat bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhataiannya pada
sesuatu hal yang indah dan merasakan betapa nikmatnya rasanya
5) Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2)
menit
6) Instruksikan pasien untuk kembali menarik nafas dalam, kemudian
menghembuskannya dengan cara perlahan
7) Merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki menuju keparu-
paru seterusnya rasakan udara mengalir keseluruh bagian anggota tubuh
8) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pad kaki dan tangan dan
merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kaki dan rasakan
kehangatannya
9) Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan
rasakan kehangatanya
10) Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bila rasa nyeri kembali
lagi
11) Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi hasil kegiatan
2) Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
3) Akhiri kegiatan dengan baik
4) Cuci tangan
e. Dokumentasi
1) Catat waktu pelaksaan tindakan
2) Catat respon pasien
3) Paraf dan nama perawat juga