Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penyusun haturkan ke-hadirat Allah SWT, atas rahmat dankarunia-Nyalah


penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul ”Penyakiy menular
seksual” guna memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular.Penyusun sangat
menyadari, bahwa didalam makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, untuk itu
kepada para pembaca harap memakluminya mengingat keberadaan penyusunlah yang masih
banyak kekurangannya.Dalam kesempatan ini pula penyusun mengharapkan kesediaan penbaca
untuk memberikan saran yang bersifat perbaikan, yang dapat menyempurnakan isi makalah ini
dan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.Ucapan terima kasih sangat perlu penyusun
aturkan kepada Ibu Iswati, SKM., MKM dosen penanggung jawab mata kuliah Epidemiologi
Penyakit Menular,semoga atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat rahmat dari
AllahSWT. Amin.Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan, khususnya bagi
penyusun dan umumnya pagi para pembaca.

Bengkulu, 08 Mei 2018

Penyusun.
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang..............................................................................................................................1

B.Rumusan masalah.........................................................................................................................2

C.Tujuan ..........................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian PMS............................................................................................................................1

B. Macam-macam PMS...................................................................................................................2

1.Klamidia........................................................................................................................................3

2.Gonore...........................................................................................................................................4

3.Hepetitis B....................................................................................................................................5

4.Herpes genetal…………………………………………………………………………………...6

5.HIV/AIDS.....................................................................................................................................7

6.HPV..............................................................................................................................................8

7.Sifilis.............................................................................................................................................9

8.Trikominiasis .............................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULA............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi
alat reproduksi yang harus dianggap serius.Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar
dan menyebabkan penderitaan,sakit berkepanjangan,kemandulan dan bahkan kematian. Wanita
lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar dari pada laki-laki sebab mempunyai alat
reproduksi yang lebih rentan. Dan sering kali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak
segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.Penegertian penyakit menular seksual (PMS)?


2.Macam-macam PMS, tanda dan gejala serta pencegahannya?

C. Tujuan

Untuk mengetahui tanda dan gejala PMS serta pencegahannya.


BAB II
PEMBAHASAN

A.PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

1. PENGERTIAN PMS

Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.Menurut the Centers for Disease Control (CDC)
terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda
(15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3
juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai
antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah
PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat
tidak mengenakkan,sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil
kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai
penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit
Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.Penting
untuk diperhatikan bahwa kontak seksual tidak hanya hubungan seksual melalui alat kelamin.
Kontak seksual juga meliputi ciuman, kontak oral-genital, dan pemakaian mainan seksual,
sepertivibrator. Sebetulnya, tidak ada kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai
seks aman. Satu-satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam
konteks hubungan monogamy dimana kedua individu bebas dari IMS juga dianggap aman.
Kebanyakanorang menganggap berciuman sebagai aktifitas yang aman. Sayangnya,sifilis, herpes
dan penyakit-penyakit lain dapat menular lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini.
Semua bentuk lain kontak seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan
perlindungan terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit seperti
HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes,trikomoniasis dan
klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan HPV, yang merupakan penyebab
kutil kelamin.
2. MACAM-MACAM PMS

1)KLAMIDIA.

klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya tidak menunjukkan gejala; 75%
dari perempuan dan 25% dari pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali.Adalah
infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dandapat diobati.

 Cara Penularan:

Hubungan seks vaginal dan anal. Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir :

a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium.


b) Saluran tuba fallopi.
c) Anus dan rektum.
d) Kelopak mata.
e) Tenggorokan (insiden jarang).

 Tanda dan Gejala:

Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25%kasus pada laki-laki tidak menunjukkan gejala.
Gejala yang ada meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik pada laki-
laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut bagian bawah
atau nyeri saat hubungan seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau
nyeri pada testis. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa :

•Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihanencer

•berwarna kuning kecoklatan

•Rasa nyeri di rongga pinggul.

•Pendarahan setelah hubungan seksual.

•Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa :

•Keluar cairan bening dari saluran kencing.

•Rasa nyeri saat kencing.

•Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan bercampur nanah.
 Pengobatan:

Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun pengobatan tersebut tidak dapat
menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal maupun anal dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak
dapat menghilangkan sama sekali risiko tertular penyakit ini.

2)GONORE

Infeksi akut yang disebabkan bakteri neiserria gonorrhoe (gonococcus) berbentuk menyerupai
kacang buncis, hanya tumbuh pada membran yang lembab dan hangat, antara lain : anus dan
genetalia.Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk
diplokokus.

 Cara penularan:

Infeksi gonorrhoe terjadi melalui kontak fisik (seksual) secara langsung tanpa pemakaian
“pelindung” dan mengabaikan seks yang aman.Hubungan seks vaginal, anal danoral.Kuman ini
menyerang selaput lendir dari :

•Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.

•Saluran tuba fallopi.

•Anus dan rektum.

•Kelopak mata.

•Tenggorokan.

 Tanda dan Gejala:

Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan
dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina,
atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.

•Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.

•Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.


•Sering buang air kecil.

•Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).Perempuan

•Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa.

•Panas dan nyeri saat kencing. Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah
menular ke saluran tuba fallopi.

 Pengobatan:

Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan
yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

•Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.

•Saluran tuba fallopi.

•Anus dan rektum.

•Kelopak mata.

•Tenggorokan.

 Tanda dan Gejala:

Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan
dan muncul dalam2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina,
atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.

•Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.

•Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.

•Sering buang air kecil.

•Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).Perempuan

•Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa.

•Panas dan nyeri saat kencing. Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah
menular ke saluran tuba fallopi.
 Pengobatan:

Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan
yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.

 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal,anal dan oral dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya carayang 100% efektif untuk pencegahan. Kondom dapat mengurangi tetapi
tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko penularan penyakit ini.

3)HEPATITIS B (HBV)

Memiliki masa inkubasi antara 45-160 hari dan mengenai pada seluruh usia. Gejala yang
muncul meliputi: lelah, kerongkongan terasa pahit, sakit kepala, diare, nafsu makan menurun,
oto pegal-pegal dan sakit perut,demam tinggi serta vomitus.

 Cara Penularan:

Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal memakai jarum suntik bergantian,perlukaan
kulit karena alat-alat medis dan kedokteran gigi,melalui transfusi darah.

 Gejala

Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala. Gejala yang muncul meliputi
demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Gejala-gejala
yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing berwarna gelap, nyeri perut, kulit
menguning dan mata pucat.

 Pengobatan:

Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan sendirinya dalam 4-8 minggu.
Beberapa orang menjadi terinfeksi secara kronis.
 Pencegahan

Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi khususnya seks anal, di mana
cairan tubuh, darah, air mani dan secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu-
satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus hepatitis B melalui
hubungan seks. Kondom dapat menurunkan risiko tetapi tidak dapat sama sekali menghilangkan
resiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari pemakaian narkoba suntik dan
memakai jarum suntik bergantian.Bicarakan dengan petugas kesehatan kewaspadaan yang harus
diambil untuk mencegah penularan Hepatitis B, khususnya ketika akan menerima tranfusi
produk darah atau darah. Vaksin sudah tersedia dan disarankan untuk orang-orang yang berisiko
terkenainfeksi Hepatitis B. Sebagai tambahan, vaksinasi Hepatitis Bsudah dilakukan secara rutin
pada imunisasi anak-anak sebagaimana direkomendasikan oleh the American Academy of
Pediatrics

4)HERPES GENETAL (HSV-2)

Adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel.

 Cara Penularan:

Herpes menyebar melalui kontak seksual antar kulit dengan bagian-bagian tubuh yang
terinfeksi saat melakukan hubungan seks vaginal, anal atau oral. Virus sejenis dengan strainlain
yaitu Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) umumnya menular lewat kontak non-seksual dan
umumnya menyebabkan luka di bibir. Namun, HSV-1 dapat juga menular lewat hubungan
seksoral dan dapat menyebabkan infeksi alat kelamin.

 Tanda dan Gejala-gejala:

Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri
di kaki, pantat atau daerah kelamin atau keputihan. Bintil-bintil berair atau luka terbuka yang
terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya didaerah kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun
dapat juga terjadidi bagian tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa
minggu tetapi dapat muncul kembali.
 Pengobatan:

Belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Obat anti virus biasanya efektif dalam mengurangi
frekuensi dan durasi(lamanya) timbul gejala karena infeksi HSV-2.

 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan virus herpesgenital
melalui hubungan seks. Kondom dapat mengurangi risikotetapi tidak dapat samasekali
menghilangkan risiko tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun memakai
kondomsaat melakukan hubungan seks, masih ada kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu
melalui adanya luka di daerah kelamin.

5)HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang hidup di dalam darah manusia,
tidak dalam darah setiap orang tetapi hanya dalam darah seseorang yang terinfeksi. Meskipun
begitu, siapa saja bisa terinfeksi,termasuk anda. HIV tidak membedakan usia, warna kulit,
orientasi seksual, agama, kebangsaan ataupun faktor pembeda lainnya. Sekali saja HIV sudah
berada dalam diri anda (artinya anda telah terinfeksi HIV),tidak ada yang bisa anda lakukan
untuk mengeluarkannya. Tetapi ada banyak cara agar anda bisa menghindarinya. HIV
berkembang dari infeksimenjadi suatu penyakit yang mengancam jiwa manusia, yaitu
AcquiredImmune Deficiency Syndrome (AIDS).

 Cara Penularan:

Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal darah atau produk darah yang terinfeksi;
memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada
janin dalam kandungannya, saat persalinan, atausaat menyusui.

 Gejala-gejala:

Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang lainnya
mengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk demam, kehilangan nafsu makan, berat badan
turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.Gejala-gejala tersebut biasanya
menghilang dalam seminggu sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak aktif
(dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus tersebut secaraterus menerus melemahkan
sistem kekebalan, menyebabkan orangyang terinfeksi semakin tidak dapat bertahan terhadap
infeksi-infeksi oportunistik.

 Pengobatan:

Belum ada pengobatan untuk infeksi ini. Obat-obatanti retroviral digunakan untuk
memperpanjang hidup dankesehatan orang yang terinfeksi. Obat-obat lain digunakan untuk
melawan infeksi oportunistik yang juga diderita.

 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seksual dengan orangyang terinfeksi, khususnya hubungan seks
anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani atau secret vagina paling mungkin dipertukarkan,
adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan
seks. Kondom dapat menurunkan risiko penularan tetapi tidak menghilangkan sama sekali
kemungkinan penularan. Hindari pemakaian narkoba suntik dan saling berbagi jarum suntik.
Diskusikan dengan petugas kesehatan tindakan kewaspadaan yang harus dilakukan untuk
mencegah penularan HIV, terutama saat harus menerima transfuse darah maupun produk darah.

6)HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV)

 Cara Penularan:

Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.

 Gejala-gejala:

Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam atau pada
kelamin, anus dan tenggorokan.

 Pengobatan:

Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutildapat dihilangkan dengan cara-cara kimia,
pembekuan, terapi laser atau bedah.
 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan. Kondom hampir
tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah penularan virus ini melalui hubungan seks

7)SIFILIS

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik.
Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.

 Cara Penularan:

Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral. Namun,
penyakit ini jugadapat ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau lapisan mukosa
yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak
terinfeksi.

 Gejala-gejala:

Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak terasa sakit atau "chancres" yang
biasanya muncul didaerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh yang lain, jika tidak
diobati penyakit akan berkembang ke fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam
kulit,demam,luka pada tenggorokan,rambut rontok dan pembengkakan kelenjar di seluruh
tubuh.Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai13 minggu. Kemudian
timbul benjolan di sekitar alat kelamin.Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang
seperti flu,yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12
minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita
tidak memperhatikan hal ini.Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala
apa-apa,atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan
syaraf otak, pembuluh darah dan jantung.Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada
bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan
mental.

 Pengobatan:

Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin namun,kerusakan pada organ tubuh yang telah
terjadi tidak dapat diperbaiki.
 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi
adalah satu-satunya cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan sifilis melalui
hubungan seksual. Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko tertular
penyakit ini melalui hubungan seks.Masih ada kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai
kondom yaitu melalui luka yang ada di daerah kelamin. Usaha untuk mencegah kontak non-
seksual dengan luka, ruam atau lapisan bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.

8)TRIKOMONIASIS

Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasite Tricho monasvaginalis.

 Cara Penularan:

Trikomoniasis menular melalui kontak seksual.Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup


pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam
pakaian tersebut.

 Gejala-gejala:

Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau.
Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering
terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak ada gejala sama sekali.
Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup atau luka
pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

 Pengobatan:

Penyakit ini dapat disembuhkan. Jika pasangan seks juga harus diobati.

 Pencegahan:

Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu
cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan
seksual. Kondon dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi
tidak menghilangkan resiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari untuk
saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-
seksual dari penyakit ini
BAB III
KESIMPULAN

KesimpulanPenyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiaporang.


Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan
terinfeksi tentunya adalah seseorang yang sering “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang
tidak sehat
Daftar Pustaka

Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita atau Penyakit Tidak Menular (pms)

Arcan.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai