Pertemuan 2 :
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi
dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan
energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian
besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu
macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang
bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada prosesperombakan
pati menjadi glukosa. Hampir semua enzim yang dikenali hingga saat ini berupa protein dengan
ukuran molekul yang besar yakni 12 – 1000 KD. Enzim dapat berupa untai polipeptida saja/
protein tunggal atau berupa protein yang mengikat unsur atau gugus tertentu. Enzim yang berupa
protein saja dinamakan apoenzim sedang enzim yang merupakan gabungan antara protein
dengan unsur atau gugus non protein disebut holoenzim. Bagian enzim yang berupa unsure
dinamakan ko-factor sedang yang berupa senyawa organic disebut ko-enzim. Bagian enzim non
protein tersebut berperan penting dalam reaksi katalisis dan disebut sebagai gugus prostetik. Ko-
enzim pada umumnya berupa senyawa kelompok vitamin larut dalam air.
Karakteristik Enzim
1. Enzim tidak berubah masuk ke dalam reaksi kimia dan bertindak hanya sebagai katalisa.
2. Enzim tidak mengubah keseimbangan yang konstan pada reaksi kimia tersebut, enzim ini
hanya meningkatkan kecepatan dimana reaksi mendekati keseimbangan.
The International Union of Biochemistry menetap sebuah sistem enzim dan diklasifikasikan :
6 kelas besar
Beberapa Sub kelas
Sub-sub kelas sehingga sebuah enzim ditetapkan menjadi angka empat digit, digit
keempat mengidentifikasi sebuah enzim spesifik
Namun tidak semua enzim diberi nama seperti itu, suatu sistem klasifikasi dikembangkan
didasarkan pada jenis reaksi katalisa enzim : 1). Oxidoreduktase, terkait dalam transfer
electron 2). Transferase, mentransfer suatu kelompok kimia dari suatu zat ke zat lainnya 3).
Hidrolase, memotong substrat dengan mengambil suatu molekul air (hidrolisi) 4). Liase,
membentuk ikatan ganda yang menambahkan/memindahkan suatu kelompok kimi 5).
Isomerase, memindahkan satu kelompok didalam suatu molekul untuk membentuk isomer 6).
Ligase atau Sintetase, menggandakan pembentukan berbagai ikatan kimia sampai pada
gangguan ikatan pirofosfat didalam trifosfat adenosin atau sebuah nukleotida yang sama.
Penggunaan enzim sebagai petanda dari kerusakan suatu jaringan mengikuti prinsip
bahwasanya secara teoritis enzim intrasel seharusnya tidak terlacak di cairanekstrasel dalam
jumlah yang signifikan. Pada kenyataannya selalu ada bagian kecil enzim yang berada di
cairan ekstrasel. Keberadaan ini diakibatkan adanya sel yang mati dan pecah sehingga
mengeluarkan isinya (enzim) ke lingkungan ekstrasel,namun jumlahnya sangat sedikir dan
tetap. Apabila enzim intrasel terlacak di dalam cairan ekstrasel dalam jumlah lebih besar dari
yang seharusnya, atau mengalami peningkatan yang bermakna/signifikan, maka dapat
diperkirakan terjadi kematian(yang diikuti oleh kebocoran akibat pecahnya membran) sel
secara besar-besaran. Peningkatan aktivitas enzim renin menunjukkan adanya gangguan
perfusi darah keglomerulus ginjal, sehingga renin akan menghasilkan angiotensin II dari
suatu protein serum yang berfungsi untuk menaikkan tekanan darah.
Enzim dimanfaatkan menjadi bahan untuk mencari petanda (marker) suatu senyawa.
Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatu senyawa petanda yang dicari dapat
diketahui dan diukur berapa jumlahnya. Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan
bakteri Arthobacter globiformis dapat digunakan untuk mengukur asam urat Pengukuran
kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim kolesterol-oksidase yang dihasilkan bakteri
Pseudomonas fluorescens.
Sediaan vitamin :
Kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh & aktivitas u/ mencapai derajat kesehatan optimal
Macam vitamin
Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber : bekatul beras, ragi, sayuran, kacang-kacangan, susu, kuning telur, hati
Defisiensi : berat – beri-beri gangguan saraf gangguan kardiovaskular
Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi : neuritis pd alkoholik, wanita hamil
kurang gizi, emesis gravidarum
Efek samping : rx anafilaksis pada pemberian
Vitamin B2 (Riboflavin)
Sumber : daging, hati, ragi, telur, sayuran
Defisiensi : stomatitis angularis, keilosis, glositis, ggn mata
Indikasi : pencegahan & tx defisiensi vit B2 yang sering menyertai pelagra atau defisiensi
vit B komplek lainnya
Asam nikotinat/niasin/faktor PP
Vitamin B6/Piridoksin
Kolin
Prekursor asetilkolin
Menurunkan kadar lemak dlm hati u/ pembentukan asam amino esensial
Penggunaan terutama sbg zat lipotropik dlm pengobatan penyakit hati
Vitamin B12/sianokobalamin
Sumber: jeroan (hati, ginjal, jantung), kerang, kuning telur, susu kering bebas lemak,
ikan, kepiting
Fungsi: metabolisme intrasel
Defisiensi srg disebabkan ggn absorpsi – “anemia pernisiosa addison” ggn hematopoesis
(anemia megaloblastik) ggn neurologi kerusakan sel epitel t.u epitel saluran cerna
Asam Folat
Sumber : hampir setiap jenis makanan Kadar tertinggi dalam hati, ragi, daun hijau yg
segar
Defisiensi : hematopoesis megaloblastik, glositis, diare, penurunan berat badan
Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi Pd ibu hamil kebutuhan meningkat
terdapat korelasi kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insiden kelainan
neural tube
Vitamin C/ asam askorbat
Sumber : mentega, telur, hati, daging, sayuran berwarna hijau atau kuning, wortel,
pepaya, tomat
Fgs : regenerasi pigmen retina; pertumbuhan epitel, Tx kelainan kulit, meninggikan daya
tahan mukosa thd infeksi, perkembangan tulang.
Defisiensi : buta senja, xeroftalmia, kebutaan
-perubahan epitel → insiden infeksi saluran napas↑
- kulit kering
- ggn indra penciuman, perabaan, pendengaran
Bahaya toksisitas; teratogen
Indikasi : pencegahan & pengobatan defisiensi vit A
Sediaan oral (tablet;kapsul); suntikan; topikal
kapsul Vitamin A 200.000 SI (merah) 2 kali/tahun u/ balita (Agustus & Pebruari) dan ibu
nifas
Kapsul Vitamin A 100.000 SI (biru) u/ bayi 1 kali pada Februari & Agustus.
Tx vit A dosis tinggi u/ bayi dan balita penderita xeropthalmia, campak, pneunomia,
diare, gizi buruk dan infeksi lain dengan dosis sesuai
Vitamin D (kalsiferol)
Sumber: Minyak ikan, susu, jaringan hewan, ragi, jamur dlm bentuk provitamin D, dg
penyinaran uv mjd vitamin D
Homeostasis kalsium
Defis: penurunan kadar kalsium plasma meningkatkan resorpsi tulang. Bayi/anak
gangguan pertumbuhan tulang rakitis ; dewasa →osteomalasia
Indikasi : Tx rakitis. Hipervitaminosis : keracunan, hiperkalsemia ibu hamil → teratogen
Vitamin E /tokoferol
Vitamin K
sumber : kloroplas sayuran berwarna hijau & buah2an, sintesis bakteri usus
Fungsi : me↑ biosintesis faktor pembekuan darah
Kebutuhan vit K biasanya sdh terpenuhi dr makanan & hasil sintesis o/ bakteri usus
Defisiensi : waktu pembekuan darah memanjang; perdarahan spontan
Indikasi : mencegah/mengatasi perdarahan ok defisiensi
Mineral adalah senyawa anorganik yang diperlukan tubuh untuk metabolisme serta u/
pembentukan tulang & gigi
Dibagi 2 kelompok :
Kalsium
Kalium
Natrium
Magnesium
Fosfor
Unsur pembentuk tulang, gigi, ATP, pengantara metabolik, bufer cairan tubuh, asam
nukleat
Defisiensi pd alkoholisme, muntah berkepanjangan, penyakit hati, hiperparatiroidisme
Klorida
Sulfur
Besi (Fe)
Seng (Zn)
Yodium
Tembaga
Selenium
Sumber : daging (t.u hati), makanan laut, telur Konstituen glutation peroksidase
Antioksidan sinegistik dengan vit E
Kromium
Mangan
Fungsi : kofaktor enzim, stimulasi sintesis kolesterol hati dan asam lemak
Intoksikasi : parkinson