Anda di halaman 1dari 11

KONSEP SALURAN

PEMASARAN
KELOMPOK 2
Ridha Citra Fatmala (202005024)
Rizcy Annastasya (202005025)
Salma Firdayanti Dea Sajida (202005026)
Septi Anggraeni (202005027)
Siti Nurkhayati (202005029)
Tia Suci Cristanti (202005030)
Whredha Kusuma (202005031)
Wiwin Ridowati (202005032)
Yuni Kristiana (202005033)
PENGERTIAN
Saluran pemasaran disebut juga sebagai distribusi atau place.
Menurut Walters dalam Dharmmesta (1999), saluran distribusi adalah sekelompok pedagang
dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu
produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Kotler (2003), menyatakan, Marketing channels are sets of interdependent organizations
involved in the process of making a product or service available for use or consumption.
Pendapat lain juga menyatakan, place (distribusi) termasuk aktivitas perusahaan untuk
membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran (Kotler dan Armstrong, 1997).
FUNGSI SALURAN PEMASARAN
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen,
maka perusahaan dalam menentukan dan menjaga relasi dengan saluran distribusi harus
melakukan pertimbangan yang baik. Dalam usaha menjaga relasi tersebut perlu diperhatikan
fungsi-fungsi dari saluran distribusi, menurut Kotler dan Keller (2015)berikut adalah fungsi-
fungsi dari saluran distribusi yang membentuk jalinan relasi dengan produsen :
(1) informasi (information)
yaitu informasi riset pemasaran mengenai potensi dan kemampuan pasar, pesaing dan kekuatan-
kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran sehingga dengan sejumlah informasi dapat
diukur seberapa jauh kepentingan penjual atau lembaga lain dalam saluran distribusi.
(2) promosi (promotion)
yaitu salah satu sarana pendukung dalam kegiatan bisnis terutama dalam hal pemasaran. Perusahaan harus dapat
memilih bentuk-bentuk promosi yang tepat agar tujuan promosi dapat dicapai;
(3) negoisasi (negotiation)
merupakan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga, dan syarat lain sehingga transfer
kepemilikan dapat dilakukan
(4) pemesanan (ordering)
adalah hal yang juga penting dalam kegiatan bisnis. Di mana proses pemesanan memegang peranan supaya produk
dapat terdistribusikan dan memudahkan para distributor untuk melakukan pemesanan barang kepada produsen;
(5) pembiayaan (financing),
merupakan hal krusial yang dapat dikatakan nomor satu dalam berbisnis. Modal,perputaran uang serta keuntungan
menjadi pondasi dasar supaya usaha dapat tetap berdiri dengan baik, semua elemen pasti membutuhkan
pembiayaan yang baik mulai dari produsen hingga ke distributor;
(6) pengambilan risiko (risk taking),
dalam berbisnis pasti tidak lepas dari namanya resiko, baik dari resiko tertipu, resiko rugi, resiko barang rusak,
dan lain-lain. Oleh karena itu harus ada pembagian tanggung jawab dan resiko yang jelas antara produsen dengan para
distributor supaya ketika terjadi resiko di lapangan menjadi jelas siapa yang akan bertanggung jawab;
(6) pengambilan risiko (risk taking)
dalam berbisnis pasti tidak lepas dari namanya resiko, baik dari resiko tertipu, resiko rugi, resiko
barang rusak, dan lain-lain. Oleh karena itu harus ada pembagian tanggung jawab dan resiko yang jelas
antara produsen dengan para distributor supaya ketika terjadi resiko di lapangan menjadi jelas siapa yang akan
bertanggung jawab;
(7) fisik (physical),
Tempat penyimpanan dan cara mengirimkan barang dengan transportasi menjadi sesuatu yang sangat sepele
akan tetapi penting demi menjaga suatu produk agar tahan lama atau tetap terjaga kualitas dan bentuknya
(8) pembayaran (payment)
dalam kegiatan bisnis pasti ada proses pembayaran di mana proses pembayaran ini bertujuan supaya
arus perputaran barang dapat menjadi lancar di lapangan
(9) kepemilikan (ownership)
yaitu arus kepemilikan dari suatu institusi pemasaran ke institusi lain. Fungsi ini sangat penting karena
fungsi ini yang paling menentukan apakah barang sudah sampai kepada para distributor atau belum.
Jika barang sudah sampai kepada para distributor, maka pelaksanaan kegiatan saluran distribusi dari
produsen kepada para distributor dapat dikatakan selesai.
SALURAN PEMASARAN SEDIAAN
FARMASI
Pada proses distribusi pemerintah telah membuat suatu peraturan mengenai Cara Distribusi
Obat yang Baik (CDOB), peraturan tersebut tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Republik Indonesia Hk.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang Pedoman
Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
Kegiatan yang menyangkut distribusi obat meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran
obat dari produsen hingga ketangan konsumen.
JENIS-JENIS SALURAN
PEMASARAN
1. Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin
untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF bertugas untuk menyalurkan obat kepada PBF
lain, apotek, puskesmas hingga rumah sakit. Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung
jawab yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan
penyaluran obat dan/atau bahan obat kepada pasien harus terdokumentasi dan memenuhi
prinsip-prinsip dari Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
2. Apotek
Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang
Ketentuan dan tata cara Pemberian Izin Apotek, Apotek ini bertujuan untuk melayani kesehatan
masyarakat umum. Apotek ini sangat berperan penting bagi kesehatan masyarakat umum,
sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat harus bisa semaksimal mungkin.
3. Toko Obat
Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin menyimpan obat bebas terbatas dan obat bebas
untuk dijual secara eceran.
Toko Obat menyelenggarakan fungsi pengelolaan Obat Bebas Terbatas dan Obat Bebas.

Anda mungkin juga menyukai