Manajemen Keuangan
• Sumber Pendanaan :
1. Dana Internal
2. Dana Investor
3. Dana Suplier
-Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi
Jika tujuan bisnis adalah membangun skala usaha yang luas, meningkatkan market share
dan jumlah konsumsen, maka strategi keuangan dengan menetapkan profit margin yang
tinggi, hanya menggunakan modal sendiri, dan memperbanyak asset tetap, mungkin tidak
akan cocok. Untuk mendukung tujuan bisnis diatas akan lebih tepat dibuat marjin
keuntungan yang tidak terlalu besar sehingga harga cukup kompetitif. Digunakan utang
karena keterbatasan pendanaan modal sendiri, dan menggunakan asset tetap melalui
fasilitas sewa, bukan dimiliki sendiri, untuk meminimalkan modal kerja yang
dibutuhkan.Untuk melakukan pengelolaan keuangan secara efektif, dapat menggunakan :
Dalam konteks keuangan sederhana, kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi kondisi
dimana hasil yang diperoleh lebih besar dari dana yang diinvestasikan. Semakin besar
kelebihan dari dana yang kita investasikan, akan semakin menguntungkan investasi
dalam usaha tersebut. Secara matematis, investasi yang menguntungkan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :
Keuntungan = Pendapatan – Total Biaya = (Jumlah Barang Terjual x Harga) – Total Biaya
Merujuk pada contoh sebelumnya, maka kuantitas yang dibutuhkan agar terjadi kondisi
impas dapat dihitung sebagai berikut :
Kuantitas = 1.250.000 / (15.000-12.000)
= 416,6 dibulatkan menjadi 417 unit
b. Penentuan Kelayakan Lanjutan
Dalam lingkungan bisnis dan keuangan, kita percaya adanya nilai waktu uang (time value
of money). Berdasarkan konsep tersebut, nilai uang yang kita terima sekarang akan lebih
berarti dibandingkan nilai uang yang sama yang akan kita terima periode yang akan datang.
Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Paling tidak terdapat dua hal yang menjelaskan
konsep nilai waktu uang. Pertama, adanya infasi yang menyebabkan harga-harga
mengalami penurunan nilai secara relatif dari waktu ke waktu. Kedua, adanya biaya
kesempatan yang hilang (opportunity cost) apabila kita gagal menerima kas sesegera
mungkin.
Terkait dengan analisis kelayakan usaha, konsep nilai waktu uang dapat digunakan,
khususnya untuk analisis nilai sekarang bersih (Net Present Value) dan analisis Internal
Rate of Return (IRR).
Nilai NPV positif mengindikasikan adanya aliran kas masuk bersih (investasi sebaiknya
dilakukan), nilai NPV negatif mengidentifikasi adanya aliran kasi keluar bersih (investasi
sebaiknya tidak dilakukan), dan nilai NPV sama dengan nol mengidentifikasikan posisi
impas. Semakin besar nilai NPV menunjukkan semakin prospektifnya suatu proyek.
d. Internal Rate of Return (IRR)
Selain NPV, kita dapat menggunakan IRR untuk menentukan apakah suatu pilihan
investasi layak dilakukan atau tidak. IRR didefinisikan sebagai tingkat pengembangan yang
membuat NPV sama dengan nol. Artinya, pada nilai IRR, investasi akan berada pada posisi
impas. Agar suatu investasi layak dilakukan, maka nilai tingkat pengembalian yang
dihasilkan harus lebih besar dari nilai IRR tersebut. Oleh karena itu, kadang-kadang orang
menyebut IRR sebagai tingkat batas keuntungan minimum. Untuk menghitung besarnya
IRR, dapat digunakan formula sebagai berikut :
Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
CF = Aliran kas yang diterima pada periode ke-t
t
Modal kerja merupakan besarnya nilai uang yang dibutuhkan untuk mrndukung
operasionalisasi suatu bisnis. Tanpa adanya sejumlah uang tersebut, operasionalisasi bisnis
akan terganggu, misalnya tidak bisa mendapatkan bahan baku, tidak bisa menyediakan
sediaan yang mencakupi, dan tidak tercukupinya kas untuk transaksi.
Jika tidak mendskusikan modal untuk bisnis, maka biasanya kita mengenal dua
terminologi, yaitu modal kerja operasional bersih (net operating working capital) dan modal
operasi bersih (net operating capital). Modal kerja operasi bersih berfokus pada likuiditas
yang mencakupi dalam menunjang bisnis. Untuk mendapatkan besarnya nilai modal kerja
operasi bersih, dapat digunakan formula sebagai berikut :
yaitu upaya untuk mengelola tingkatan sendiaan sehingga tidak terjadi over-stock yang
menyebabkan kebutuhan modal kerja terlalu besar (padahal tidak diperlukan). Atau, terjadinya
under-stock yang menyebabkan permintaan konsumen tidak terpenuhi.
yaitu upaya mengelola besarnya piutang kepada konsumen. Adakalanya untuk meningkatkan
penjualan atau meningkatkan hubungan dengan konsumen diperlukan tempo pembayaran yang
lebih fleksibel (lebih panjang) kepada konsumen. Namun, terlalu lama tempo pembayaran yang
diberikan akan menyebabkan modal kerja yang dibutuhkan meningkat.
yaitu upaya untuk mengelola besarnya utang dagang yang kita miliki. Semakin besar utang
dagang, akan membuat makin kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.
-MANAJEMT UTANG
Adakalanya modal sendiri yang digunakan tidak lagi mencukupi. Oleh karenanya, pemilik usaha
dapat mengundang pihak lain untuk turut serta memiliki bisnis tersebut, menjadi pemegang saham
melalui penyertaan modal. Jika pilihan tersebut diambil, maka konsekuensinya pemilik usaha akan
berbagi kepemilikan dengan investor.
Adakalanya karena pertimbangan tertentu, seseorang enterpreneur tidak menginginkan kondisi
tersebut terjadi. Sehingga dia lebih suka mengundang pihak lain (kreditor) untuk memberikan
pinjaman dana untuk digunakan dalam bisnis. Karena alasan tersebut, penggunaan utang dapat
menjadi alternatif solusi pendanaan, disamping secara ekonomis terbukti biaya utang lebih murah
dibandingkan biaya modal sendiri.
1.Jenis-Jenis Utang
Terdapat bebrapa jenis utang yang sering kita jumpai. Berdasarkan tipenya, kita dapat
mengklasifikasikan utang ke dalam lima kelompok, yaitu :
• Berdasarkan periode utang : terdapat utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
utang jangka menengah (1-5 tahun), dan utang jangka panjang (lebih dari 5 tahun).
• Berdasarkan penggunaan utang : terdapat utang kepemilikan perumahan,
toko, dan sebaginya (real estate loan), utang untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi
dan konsumsi (personal loan), dan utang lainnya (non-real astate loan).
• Berdasarkan ada tidaknya jaminan : terdapat utang yang mensyaratkan adanya jaminan/
callateral tertentu (secured loan) dan utang yang tanpa mensyaratkan jaminan (unsecured
loan).
• Berdasarkan tingkat suku bunga : terdapat utang yang memiliki tingkat suku bunga tetap
sampai dengan jatuh tempo (fixed rate loan) dan utang dengan tingkat suku bunga berubah-
ubah sesuai dengan kondisi saat itu (variabel rate loan).
• Berdasarkan tipe pembayaran : terdapat 4 jenis utang, yaitu utang dengan model
pembayaran satu kali atas nominal utang tersebut, dan biasanya diakhir periode utang
(single payment loan), utang dengan model maksimum plafon pinjaman dan pengusaha
diperkenankan meminjam maksimum sebesar plafon tersebut (line of credit), utang dengan
pembayaran bunga lebih besar diawal periode dan semakin lama semakin menurun,
biasanya untuk pinjaman KPR dan kepemilikan kendaraan (amortized loan), dan utang
dengan fleksibilitas pembayaran lebih besar diakhir periode (ballon payment loan).
2.Biaya Utang
Secara umum,terdapat tiga jenis tipe bunga yang sering digunakan yaitu ;
• APR Annual Percentage Rate/Nominal Rate
yaitu tingkat suku bunga yang berlaku Selama satu tahun
• Periodic Rate ,
yaitu tingkat bunga berdasarkan periode yang berlaku.untuk menghitung periodic rate ,dapat
digunakan rumus
Periodic rate =APR/m
• Effective Rate
adalah tingkat suku bunga yang secara efektif harus ditanggung oleh peminjam .tingkat suku bunga
inilah yang dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara beberapa pilihan pinjaman
yang ditawarkan oleh lembaga keuangan .untuk mendapatkan suku bunga efektif ,dapat digunakan
formula sebagai berikut :
-SUMBER-SUMBER PENDANAAN :
Terdapat 4 sumber pendanaan yang dapat diakses oleh setiap entrepreneur ,yaitu :
yaitu simpanan ,baik yang berupa tabungan ,deposito, maupun giro yang dimiliki oleh setiap
entrepreneur .jika simpanan itu digunakan untuk berbisnis ,maka biasanya dianggap sebagai
penyertaan modal sendiri.
Loan
-Definisi : adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari
penjual kepada pembeli yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut.
-Strategi Pemasaran : Himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh
perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang
dantujuan perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.
STRATEGI PEMASARAN
• STRATEGI HARGA
Tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut
1. Untuk bertahan hidup.
2. Untuk memaksimalkan laba.
3. Untuk memperbesar market share.
4. Mutu produk.
5. Karena pesaing.
6. Factor-faktor yang mempengaruhi harga:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik
• STRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSI LANGSUNG
Produser kepada Konsumen
STRATEGI DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG
• STRATEGI PROMOSI
a.Advertensi : Bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang
dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal
b.Personal Selling : Penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang
atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan
• STRATEGI PRODUK
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk
(Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product
Packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan
kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan
berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan,
pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma.
-Rencana Strategi Pemasaran : Suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang
pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan
Lingkungan Mikro
d. PELANGGAN
e. PESAING
f. MASYARAKAT UMUM
Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak langsung
terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: Demografi, Ekonomi,
Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.
Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada
pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini adalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen:
Trend saat ini:
Perubahan pendapatan:
Perubahan tingkat pendapatan
Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
Distribusi pendapatan
Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
Mengubah pola pengeluaran konsumen
Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan keluarga.
Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh Ernst Engel
tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap makanan, perumahan,
transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang serta jasa lain ketika pendapatan
keluarga meningkat.
Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar
atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.
Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen
sumber daya alam, Strategi berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu
lingkungan makin besar.
Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan teknologi yang
semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas, anggaran Litbang yang beragam dan
peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan
dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah dan kelompok independent yang
mempengaruhi dan membatasi ruang gerak firm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi
setiap firm malah ada industri daur ulang.
Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari kesenangan untuk
realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil mewah, liburan impian, salon
kesehatan.
Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang lebih baik
berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan keagamaan.
3. Tempat (place)
Untuk produk industri manufactur, place, diartikan sebagai saluran
distribusi (zero chanel, two level chanel, and multi level chanel), sedangkan untuk
produk industri jasa, place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan
jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan
kunci dari keputusan. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan dan di mana
itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana dan bagaimana
jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
4. Promosi (promotion).
Hal yang diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. Bauran promosi
itu tidak lain adalah bermacam-macam cara atau kegiatan promosi yang dilakukan untuk
mempengaruhi target pasar. Ada lima macam alat promosi
. ADVERTISING : Banner, Brosur, Poster
SALES PROMOTION :Diskon
PUBLICITY :CS, PR
PERSONAL SELLING : Salesmanan
Direct MARKETING : Website