Anda di halaman 1dari 22

produk daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang

berkenaan dengan perubahan teknologi.


a. Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan
kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan
masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan
masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.

A. Konsep Inti Pemasaran


Pengertian Pemasaran adalah totalitas kegitan atau segala upaya yang dilakukan dan
dirancang dalam rangka untuk merencanakan, menciptakan, mempromosikan, dan
mendistribusikan produk baik berupa barang dan jasa kepada para konsumen yang
didasarkan pada kebutuhan dan keinginan para konsumen.
1. Pasar sasaran dan segmentasi
Sejumlah segmen pasar dapat diidentifikasi dengan mengamati demografis, psikografis
dan perilaku pembeli. Perusahaan memutuskan segmen mana yang memperlihatkan
peluang paling besar yang menjadi pasar sasarannya.
2. Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket
Tempat pasar bersifat fisik Contoh: berbelanja ke pasar tanjung, Ruang pasar bersifat
digital Contoh: online shopping, sedangkan Meta market menggambarkan sekelompok
produk dan jasa komplementer yang menurut pikiran konsumen dianggap sebagai erat
berhubungan tetapi sumbernya menyebar melintasi serangkaian industri yang berbeda-
beda Contoh: metamarket mobil -> sejumlah pabrikan mobil, dealer mobil baru/bekas,
perusahaan pendanaan, perusahaan asuransi, ahli mekanik, dealer suku cadang, bengkel
reparasi, majalah mobil, dan situs mobil di internet.
3. Pemasar dan calon pelanggan
Pemasar adalah Seseorang yang mencari tanggapan (perhatian, pembelian, pemberian
suara, sumbangan) dari pihak lain, yang disebut calon pelanggan (prospect). Jika dua
pihak itu saling berusaha untuk menjual sesuatu kpd yg lain, keduanya disebut pemasar.
4. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia Contoh: sandang, pangan, papan, rekreasi,
pendidikan, dan hiburan, Keinginan ketika suatu kebutuhan diarahkan pada objek
tertentu Contoh: nasi atau hamburger. Sedangkan Permintaan keinginan akan produk
tertentu dg didukung kemampuan membeli Contoh: Permintaan Marcedes
5. Produk, tawaran, dan merk
Produk segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan. Contoh: obyek2 phisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide. Sedangkan
Merk adalah tawaran dari suatu sumber yang sudah dikenal Contoh: McDonald’s -
>asosiasi dalam pikiran orang -> hamburger, kegembiraan, anak-anak, dan makanan siap
saji.
6. Pertukaran dan transaksi
Pertukaran tindakan untuk memperoleh obyek yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Sedangkan Transaksi adalah perdagangan antara
dua pihak yang melibatkan setidaknya dua benda/hal yang bernilai, syarat-syarat yang
disepakati, waktu berlakunya perjanjian dan tempat perjanjian.
7. Persaingan
Mencakup semua tawaran dan barang pengganti yang bersaing yang bisa
dipertimbangkan oleh pembeli.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran Dan Baurannya (Marketing Mix) dalam Bisnis


1. Definisi Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting,
disamping fungsi-fungsi manajemenlainnya yang terdapat dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Aktivitas pemasaran harus berjalan sesuai dengan perencanaan yang
sebelumnya telah ditetapkan perusahaan. Agar aktivitas memasarkan dapat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya, maka aktivitas tersebut memerlukan manajemen
yang tepat.
Menurut Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Benyamin Molan“Manajemen
pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan yang unggul.”
Pernyataan diatas sejalan dengan pendapat William J. Shultz yang dikutip oleh Buchari
Alma, Manajemen pemasaran adalah ”Merencanakan, pengarahan dan pengawasan
seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan”.
Pernyataan diatas diperkuat Djaslim Saladin, yang mengemukakan pengertian
manajemen pemasaran sebagai berikut:
“Analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang di rancang untuk
menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi”
Berdasarkan tiga definisi di atas bahwa Manajemen
pemasaran merupakan manajemen yang diterapkan pada kegiatan memasarkan baik
itu barang maupun jasa dari produsen ke konsumen agar menjadi lebih efektif dan efisien
sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Definisi Bauran Pemasaran (Kegiatan Memasarkan)
Seluruh rincian kegiatan perusahaan dalam memasarkan produknya baik berupa
barang maupun jasa tercakup semua dalam bauran pemasaran (marketing mix).
Marketing mix mencakup identitas dari suatu produk yg ditawarkan oleh produsen ke
konsumen baik itu fisik hingga atribut-atribut lainnya yang menyertainya.
Menurut Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Benyamin Molan
“Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat
yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuannya dipasar
sasarannya ”.
Pendapat diatas didukung oleh Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, yang
mendefinisikan bauran pemasaran adalah sebagai berikut: “Bauran pemasaran (Marketing
Mix) adalah alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program
memasarkan yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi
dan positioning yang diterapkan dapat berjalan dengan sukses”.
Definisi diatas diperkuat oleh Djaslim Saladin, “Bauran pemasaran adalah
serangkaian dari variabel yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam pasar sasaran”. Berdasarkan beberapa definisi diatas, bahwa
bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari empat kegiatan dalam
mencapai tujuan memasarkan pada pasar sasarannya. Selain daripada itu
bauran pemasaran juga merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam melakukan
fungsi pemasarannya dalam usahanya untuk meraih pangsa pasar dan tujuan
memasarkannyanya. Menurut Mc. Carthy dalam Kotler dan Keller yang dialih bahasakan
oleh Benyamin Molanlebih jauh dibawah ini dapat dijelaskan mengenai klasifikasi alat-
alat pemasaran menjadi empat kelompok yang disebut juga dengan empat P (4P) yaitu:
Produk (product), Harga (price), Tempat (place), dan Promosi (promotion).
a) Produk (product)
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik,
jasa, kegiatan, pengalaman, orang, tempat, organisasi, dan ide. Jadi produk yang
berupa manfaat tangible (langsung) maupun intangible (tidak langsung) yang dapat
memuaskan pelanggan.
Produk juga merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan
nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”.Terutama pada produk jasa yang
kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada
konsumen.
b) Harga (Price)
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran, karena harga
menetukan “pendapat” dari suatu usaha. Di samping itu juga harga merupakan satu-
satunya unsur bauran pemasaran yang merupakan penerimaan penjualan. Sedangkan
unsur lainnya merupakan unsur biaya
saja. Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di dalam penentuan
nilai atau manfaat yang diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting
dalam gambaran kualitas produk. Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan
dalam pemberian niali
kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen
untuk membeli.Penetuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut
memengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah
keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi marketing secara
keseluruhan.
c) Tempat (place)
Untuk produk industri manufactur, place, diartikan sebagai saluran
distribusi (zero chanel, two level chanel, and multi level chanel), sedangkan
untuk produk industri jasa, place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi
pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan kunci dari keputusan. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan
digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan
dan di mana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana
dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan saluran
distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa
kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
d) Promosi (promotion)
Pada hakekatnya promosi merupakan suatu aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Hal yang
diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. Bauran promosi itu
tidak lain adalah bermacam-macam cara atau kegiatan promosi yang dilakukan untuk
mempengaruhi target pasar. Ada lima macam alat promosi yang dapat digunakan
yaitu:
1. Periklanan (Advertising) => Banner, brosur, poster
2. Promosi penjualan (Sales Promotion) => Diskon, potongan penjualan
3. Publilitas (Publicity) => Customer service, public relation
4. Penjualan pribadi (Personal selling) => Salesman
5. Pemasaran langsung (Direct Marketing) => Website

(+3p) Untuk Marketing Mix Jasa


Jasa sendiri sangat berbeda karakteristiknya dengan produk. Perbedaan produk dan jasa
dikarenakan sifat dari jasa yang tidak berwujud (intangibility), tidak bisa disimpan / tidak tahan
lama (perishability), tidak terpisahkan dengan yang memberikan jasa (inseparability), dan
bervariasi (variability) tidak sama hasilnya meskipun dilakukan oleh satu orang yang sama.
Maka untuk jasa, marketing mix di tambah 3 lagi :
e) Orang (People)
Orang adalah semua pelaku yang mempermainkan perana dalam penyedia jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pelanggan. Elemen-elemen dari people
adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
Dalam hubungan dengan pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai
penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas
jasa yang diberikan, keputusan mengenai orang ini berarti berhubungan dengan
seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia
f) Proses (Process)
Proses merupakan gabungan semua aktivitas umumnya terdiri atas
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa
dihasilkan dan disampikan pada konsumen., Proses dapat dibedakan dalam dua cara
yaitu:
1. Kompleksitas (Complexity), berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan
proses
2. Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya perubahan dalam
langkah-langkah atau tahapan proses.
3. Layanan Konsumen (Customer service).
g) Bikti Fisik (Psycal Evidence)
Physical Evidence atau bukti fisik adalah lingkungan tempat jasa disampaikan dan
tempat penyedia jasa dengan konsumen berinteraksi. Beserta dengan semua
komponen lainnya yang mendukung terwujudnya atau terkomunikasinya jasa.
Elemen dari Physical Evidence termasuk seluruh aspek fasilitas fisik dari organisasi
jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud lainnya.

C. Pemasaran Sebagai Upaya Memenangkan Pasar Produk dan Jasa


Tantangan setiap jenis bisnis dan perusahaan adalah memenangkan persaingan agar dapat
menjaga kelangsungan hidupnya. Diantara fungsi perusahaan yang terdiri dari operasi,
keuangan, SDM, fungsi pemasaran lah yang bersinggungan secara langsung dengan
masyarakat sebagai target pasarnya. Setiap perusahaan dituntut jeli dalam meelihat
perubahan pasar sehingga produk yang dijualnya selalu dapat diterima.
 Meningkatkan penjualan (selling).
 Bangun kesadaran merek (branding)
 Menumbuhkan dan mengembangkan pangsa pasar (expand market share).
 Menciptakan dan meluncurkan produk atau layanan baru (inovasi).
 Targetkan pelanggan baru.
 Masukkan pasar baru secara internasional atau lokal.
 Perbaiki hubungan stakeholder / pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
 Tingkatkan hubungan pelanggan (customer relationship)
 Perbaiki komunikasi internal.
 Tingkatkan keuntungan (profit).
Pemasaran tidak hanya sebatas menjual produk kepada pembali, namun jauh lebih
luas dari itu. Produk yang terjual laris saat ini, belum tentu mendatangkan totalitas
manfaat yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan. Pada pemasaran kita bukan
membicarakan keuntungan jangka pendek, namun manfaat jangka panjang yang terus
menerus memberikan benefit bagu bisnis.

Manajemen Keuangan

-Definisi : adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,


pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

-4 Aspek Penting Manajement Keuangan :

1. Perencanaan dan Peramalan

2.Memusatkan perhatian pada berbagai keputusan invenstasi dan pembiyaan

3.Bekerja sama pada manajer lain di perusahaan lain


4.Menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal

-Keputusan dan Tanggung jawab manajer keuangan :

1. Mengambil keputusan investasi (investment decision)


2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision)
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy

-Tujuan management keuangan : adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau


memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti
memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko,
dan berorientasi jangka pendek.
-Pembiyaan Usaha : Didalam sebuah badan seperti bank itu ada yang namanya pembiayaan
yang di berikan oleh pihak pengelolah untuk nasabah. Pembiayaan tersebut di berikan nasabah
guna untuk membantu nasabah yang membutuhkan dengan bentuk tagihan yang mana dalam
jangka waktu tertentu dengan kesepakatan atau persetujuan antara pihak bank dan nasabah.

• Sumber Pendanaan :
1. Dana Internal

2. Dana Investor

3. Dana Suplier

4. Dana Lembaga keuangan

-Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di kelompokan menjadi

• Low Risk : Dana Internal


• Low – Medium Risk : Dana Suplier
• Medium : Dana Lembaga Keuangan
• Medium – High Risk : Dana Investor
-PENGELOLAAN KEUANGAN UNTUK STAR-UP BUSINES

1. Strategi dan Alat Pengelolaan Keuangan

Strategi keuangan yang efektif meliputi pengelolaan dan pengawasan catatan-


catatan keuangan, perencanaan, dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai tujuan
memaksimalkan keuntungan pemilik modal. Efektivitas pengelolaan keuangan akan
sangat ditentukan oleh tujuan bisnis yang dimiliki oleh wirausaha dalam dokumen
rencana strategisnya.

Jika tujuan bisnis adalah membangun skala usaha yang luas, meningkatkan market share
dan jumlah konsumsen, maka strategi keuangan dengan menetapkan profit margin yang
tinggi, hanya menggunakan modal sendiri, dan memperbanyak asset tetap, mungkin tidak
akan cocok. Untuk mendukung tujuan bisnis diatas akan lebih tepat dibuat marjin
keuntungan yang tidak terlalu besar sehingga harga cukup kompetitif. Digunakan utang
karena keterbatasan pendanaan modal sendiri, dan menggunakan asset tetap melalui
fasilitas sewa, bukan dimiliki sendiri, untuk meminimalkan modal kerja yang
dibutuhkan.Untuk melakukan pengelolaan keuangan secara efektif, dapat menggunakan :

• Neraca (balance sheet),


• Laporan Laba Rugi
• Laporan Aliran Kas (cash flow statements).

-MENGUKUR KELAYAKAN USAHA

Dalam konteks keuangan sederhana, kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi kondisi
dimana hasil yang diperoleh lebih besar dari dana yang diinvestasikan. Semakin besar
kelebihan dari dana yang kita investasikan, akan semakin menguntungkan investasi
dalam usaha tersebut. Secara matematis, investasi yang menguntungkan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :

Keuntungan = Pendapatan – Total Biaya = (Jumlah Barang Terjual x Harga) – Total Biaya

a.Analisis Titik Impas (Break – Even Point)


Pada bebrapa kasus, pengusaha tidak
hanya ingin mengetahui berapa keuntungan
yang mungkin diperoleh. Pengusaha ingin
mengetahui, dalam kondisi seperti apa dia
mencapai titik impas. Dalam pengelolaan
keuangan, apa yang diinginkan oleh pengusaha
tersebut akan dengan mudah terjawab melalui perhitungan titik impas (break – even pint),
yaitu kondisi dimana nilai keuntungan bernilai nol. Secara matematis, kondisi impas terjadi
ketika nilai pendapatan sama besar dengan nilai biaya.

Keuntungan = Pendapatan – Biaya, jika nilai keuntungan adalah nol, maka


Pendapatan = Total Biaya (Harga x Kuantitas) = Biaya Tetap + (Biaya variabel per unit x
Kuantitas)
Kuantitas Impas = Biaya Tetap/ (Harga – Biaya variabel per unit)

Merujuk pada contoh sebelumnya, maka kuantitas yang dibutuhkan agar terjadi kondisi
impas dapat dihitung sebagai berikut :
Kuantitas = 1.250.000 / (15.000-12.000)
= 416,6 dibulatkan menjadi 417 unit
b. Penentuan Kelayakan Lanjutan

Dalam lingkungan bisnis dan keuangan, kita percaya adanya nilai waktu uang (time value
of money). Berdasarkan konsep tersebut, nilai uang yang kita terima sekarang akan lebih
berarti dibandingkan nilai uang yang sama yang akan kita terima periode yang akan datang.
Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Paling tidak terdapat dua hal yang menjelaskan
konsep nilai waktu uang. Pertama, adanya infasi yang menyebabkan harga-harga
mengalami penurunan nilai secara relatif dari waktu ke waktu. Kedua, adanya biaya
kesempatan yang hilang (opportunity cost) apabila kita gagal menerima kas sesegera
mungkin.

Terkait dengan analisis kelayakan usaha, konsep nilai waktu uang dapat digunakan,
khususnya untuk analisis nilai sekarang bersih (Net Present Value) dan analisis Internal
Rate of Return (IRR).

c.Net Present Value (NPV)


Net Present Value adalah akumulasi nilai sekarang kas masuk dan kas keluar yang
dihasilkan oleh investasi. NPV bermanfaat untuk menentukan apakah investasi yang
diambil mampu memberikan aliran kas masuk bersih pada investor. Untuk menentukan
nilai NPV tersebut, dapat digunakan formula sebagai berikut :
Dimana :
NPV = net present value
CFt = aliran kas yang diterima
pada periode ke-t
r= tingkat suku bunga yang
berlaku
t = periode waktu yang digunakan

Nilai NPV positif mengindikasikan adanya aliran kas masuk bersih (investasi sebaiknya
dilakukan), nilai NPV negatif mengidentifikasi adanya aliran kasi keluar bersih (investasi
sebaiknya tidak dilakukan), dan nilai NPV sama dengan nol mengidentifikasikan posisi
impas. Semakin besar nilai NPV menunjukkan semakin prospektifnya suatu proyek.
d. Internal Rate of Return (IRR)
Selain NPV, kita dapat menggunakan IRR untuk menentukan apakah suatu pilihan
investasi layak dilakukan atau tidak. IRR didefinisikan sebagai tingkat pengembangan yang
membuat NPV sama dengan nol. Artinya, pada nilai IRR, investasi akan berada pada posisi
impas. Agar suatu investasi layak dilakukan, maka nilai tingkat pengembalian yang
dihasilkan harus lebih besar dari nilai IRR tersebut. Oleh karena itu, kadang-kadang orang
menyebut IRR sebagai tingkat batas keuntungan minimum. Untuk menghitung besarnya
IRR, dapat digunakan formula sebagai berikut :
Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
CF = Aliran kas yang diterima pada periode ke-t
t

t = Periode waktu yang digunakan


-MANAJEMENT MODAL KERJA
1. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan besarnya nilai uang yang dibutuhkan untuk mrndukung
operasionalisasi suatu bisnis. Tanpa adanya sejumlah uang tersebut, operasionalisasi bisnis
akan terganggu, misalnya tidak bisa mendapatkan bahan baku, tidak bisa menyediakan
sediaan yang mencakupi, dan tidak tercukupinya kas untuk transaksi.

Jika tidak mendskusikan modal untuk bisnis, maka biasanya kita mengenal dua
terminologi, yaitu modal kerja operasional bersih (net operating working capital) dan modal
operasi bersih (net operating capital). Modal kerja operasi bersih berfokus pada likuiditas
yang mencakupi dalam menunjang bisnis. Untuk mendapatkan besarnya nilai modal kerja
operasi bersih, dapat digunakan formula sebagai berikut :

= Operating Current Assets – Operating Current Liabilities

= (cash, receivables, inventory) – (account payable, accruals)


Operating Current Asset merupakan aset-aset lancar yang digunakan untuk mendung operasi
bisnis, seperti kas, piutang dagang, dan sediaan. Operating Current Liability adalah kewajiban-
kewajiban lancar yang biasanya terjadi dalam bisnis pada umumnya, seperti utang dagang dan
accruals (kewajiban pembayaran yang dapat diakumulasi, seperti pajak, dan sebagainya).

Contoh perhitungan Modal kerja :

= (kas + Piutang Dagang + Sediaan) –

(Utang Dagang + Accruals)

 Modal Operasi Bersih (Net Operating Capital)


menunjukkan besarnya dana yang harus disediakan agar kegiatan operasi bisnis
berlangsung, baik dari aspek likuiditasnya maupun aspek penyediaan aset-aset
pendukung. Untuk mendapatkan besarnya nilai modal operasi bersih, dapat
digunakan formula :
= (cash, receivables, inventory) – (account payable, accruals) + Fixed
Asset
= Net Operating Working Capital + Fixed Asset
 Manajemen Modal Kerja
Untuk melakukan pengelolaan modal kerja tersebut terdapat dua hal yang harus diperhatikan.
Pertama, siklus konversi kas (cash conversion cycle)
yaitu periode yang dibutuhkan agar kas yang diinvestasikan untuk kegiatan bisnis dapat kembali
dalam bentuk uang kas.
Seperti kita ketahui bahwa dalam kegiatan bisnis, uang yang dimiliki kita gunakan intuk membeli
material untuk produksi, kemudian material tersebut kita proses, kemudian kita jual kepada
konsumen. Adakalanya dalam proses penjualan tersebut kita memberikan tempo pembayaran
sehingga kita hars melakukan penagihan untuk mengubah penjualan menjadi bentuk pendapatan
kas.

Kedua, besarnya tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan (ROIC/ Return on


Invested Capital) dan besarnya biaya modal (CoC/ Cost of Capital) .Nilai ROIC dapat
diperoleh dengan membandingkan besarnya Laba Bersih dengan jumlah Modal uang
diinvestasikan. ROIC menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
dari setiap rupiah nominal yang diinvestasikan.
Bisnis yang sehat akan memiliki selisih positif antara ROIC dengan CoC yang besar. Artinya,
tingkat keuntungan yang diberikan oleh bisnis tersebut lebih besar dari biaya modal yang
digunakan.

Empat Area dalam pengelolaan Modal Kerja


• Pertama, Cash Management
upaya untuk mengoptimalkan jumlah kas yang dibutuhkan. Biasanya kas yang harus ada untuk
kebutuhan transaksi, berjaga-jaga, maupun kebutuhan spekulatif lainnya. Kekurangan kas akan
membuat bisnis dalam masalah. Namun, terlalu banyak kas yang dimiliki juga mengidentifikasi
adanya kesemapatan yang hilang (opportunity loss) untuk mendapatkan tingkat keuntungan dari
investasi. Oleh karenanya, perlu disusun formulasi jumlah kas yang optimal.

Kedua, Inventory Management

yaitu upaya untuk mengelola tingkatan sendiaan sehingga tidak terjadi over-stock yang
menyebabkan kebutuhan modal kerja terlalu besar (padahal tidak diperlukan). Atau, terjadinya
under-stock yang menyebabkan permintaan konsumen tidak terpenuhi.

Ketiga, Account receivable Mangement

yaitu upaya mengelola besarnya piutang kepada konsumen. Adakalanya untuk meningkatkan
penjualan atau meningkatkan hubungan dengan konsumen diperlukan tempo pembayaran yang
lebih fleksibel (lebih panjang) kepada konsumen. Namun, terlalu lama tempo pembayaran yang
diberikan akan menyebabkan modal kerja yang dibutuhkan meningkat.

Keempat, Account payable Mangement

yaitu upaya untuk mengelola besarnya utang dagang yang kita miliki. Semakin besar utang
dagang, akan membuat makin kecilnya modal kerja yang dibutuhkan.

-MANAJEMT UTANG

Adakalanya modal sendiri yang digunakan tidak lagi mencukupi. Oleh karenanya, pemilik usaha
dapat mengundang pihak lain untuk turut serta memiliki bisnis tersebut, menjadi pemegang saham
melalui penyertaan modal. Jika pilihan tersebut diambil, maka konsekuensinya pemilik usaha akan
berbagi kepemilikan dengan investor.
Adakalanya karena pertimbangan tertentu, seseorang enterpreneur tidak menginginkan kondisi
tersebut terjadi. Sehingga dia lebih suka mengundang pihak lain (kreditor) untuk memberikan
pinjaman dana untuk digunakan dalam bisnis. Karena alasan tersebut, penggunaan utang dapat
menjadi alternatif solusi pendanaan, disamping secara ekonomis terbukti biaya utang lebih murah
dibandingkan biaya modal sendiri.

1.Jenis-Jenis Utang

Terdapat bebrapa jenis utang yang sering kita jumpai. Berdasarkan tipenya, kita dapat
mengklasifikasikan utang ke dalam lima kelompok, yaitu :
• Berdasarkan periode utang : terdapat utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
utang jangka menengah (1-5 tahun), dan utang jangka panjang (lebih dari 5 tahun).
• Berdasarkan penggunaan utang : terdapat utang kepemilikan perumahan,
toko, dan sebaginya (real estate loan), utang untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi
dan konsumsi (personal loan), dan utang lainnya (non-real astate loan).

• Berdasarkan ada tidaknya jaminan : terdapat utang yang mensyaratkan adanya jaminan/
callateral tertentu (secured loan) dan utang yang tanpa mensyaratkan jaminan (unsecured
loan).

• Berdasarkan tingkat suku bunga : terdapat utang yang memiliki tingkat suku bunga tetap
sampai dengan jatuh tempo (fixed rate loan) dan utang dengan tingkat suku bunga berubah-
ubah sesuai dengan kondisi saat itu (variabel rate loan).

• Berdasarkan tipe pembayaran : terdapat 4 jenis utang, yaitu utang dengan model
pembayaran satu kali atas nominal utang tersebut, dan biasanya diakhir periode utang
(single payment loan), utang dengan model maksimum plafon pinjaman dan pengusaha
diperkenankan meminjam maksimum sebesar plafon tersebut (line of credit), utang dengan
pembayaran bunga lebih besar diawal periode dan semakin lama semakin menurun,
biasanya untuk pinjaman KPR dan kepemilikan kendaraan (amortized loan), dan utang
dengan fleksibilitas pembayaran lebih besar diakhir periode (ballon payment loan).

2.Biaya Utang

Secara umum,terdapat tiga jenis tipe bunga yang sering digunakan yaitu ;
• APR Annual Percentage Rate/Nominal Rate
yaitu tingkat suku bunga yang berlaku Selama satu tahun
• Periodic Rate ,
yaitu tingkat bunga berdasarkan periode yang berlaku.untuk menghitung periodic rate ,dapat
digunakan rumus
Periodic rate =APR/m
• Effective Rate

adalah tingkat suku bunga yang secara efektif harus ditanggung oleh peminjam .tingkat suku bunga
inilah yang dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara beberapa pilihan pinjaman
yang ditawarkan oleh lembaga keuangan .untuk mendapatkan suku bunga efektif ,dapat digunakan
formula sebagai berikut :

Eff = (1+periodic rate) m-1

-SUMBER-SUMBER PENDANAAN :
Terdapat 4 sumber pendanaan yang dapat diakses oleh setiap entrepreneur ,yaitu :

• Individual Deposits & Savings

yaitu simpanan ,baik yang berupa tabungan ,deposito, maupun giro yang dimiliki oleh setiap
entrepreneur .jika simpanan itu digunakan untuk berbisnis ,maka biasanya dianggap sebagai
penyertaan modal sendiri.

Loan

yaitu utang yang disediakan oleh pihak-pihak tertentu , diantaranya:


a. Family Loan yaitu utang yang berasal dari keluarga , ayah, ibu, mertua, kakak, adik dan
sebagainya
b. Neighbors Loan yaitu utang dari kolega ,saudara,dan partner bisnis secara individual
c. Penggadaian Loan yaitu memanfaatkan jasa gadai dari penggadaian untuk mendapatkan
dana segar dalam rangka menjaga likuiditas
d. Bank Loans yaitu pinjaman kepada lembaga perbankan ,baik bank umum,bank
perkreditan rakyat,maupun bank syariah
e. Venture Capital yaitu pinjaman yang berasal dari lembaga-lembaga modal ventura.
f. Leasing yaitu mencari sumber pendanaan dengan memanfaatkan skema pembiayaan yang
disediakan oleh lembaga pembiayaan baik berupa operational lease maupun financial lease
• Suppliers yaitu fasilitas kredit yang disediakan oleh supplier untuk mengurangi
kebutuhan pendanaan usaha ,seperti pembelian kredit , tempo pembayaran ,dan
sebagainya.
• Customers yaitu upaya menggunakan dana yang memiliki oleh konsumen untuk
pembiayaan usaha, seperti pemesanan dana pembayaran di muka (installment)
Pemasaran

-Definisi : adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari
penjual kepada pembeli yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut.

-Strategi Pemasaran : Himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh
perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang
dantujuan perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.
STRATEGI PEMASARAN
• STRATEGI HARGA
Tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut
1. Untuk bertahan hidup.
2. Untuk memaksimalkan laba.
3. Untuk memperbesar market share.
4. Mutu produk.
5. Karena pesaing.
6. Factor-faktor yang mempengaruhi harga:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik
• STRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSI LANGSUNG
Produser kepada Konsumen
STRATEGI DISTRIBUSI TIDAK LANGSUNG

Produser ke Pedagang Besar ke Pedagang Menengah ke Pengecer ke


Konsumen

• STRATEGI PROMOSI
a.Advertensi : Bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang
dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal
b.Personal Selling : Penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang
atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan

c.Promosi Penjualan : Segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising


and publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition, roadshow, and
all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau continue
d.Publicity : Usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara massif
seperti layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut nama
baik perusahaan dan diliput oleh pers!

• STRATEGI PRODUK
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk
(Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product
Packaging), tingkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.

Produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin
diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan
kemasan yang menyertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan
berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan,
pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma.

-Rencana Strategi Pemasaran : Suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang
pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan

-Ciri2 Rencana Strategi Pemasaran Usaha :


a. Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi
perkembangan perusahaan
d. Jadual waktu/timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan
fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang
dihadapi.
-Faktor mempengaruhi strategi pemasaran :

Lingkungan Mikro

a.Perusahaan : Strujtur organisasi perusahaan itu sendiri

b.Supplier : Penyedia barang yang dibutuhkan perusahaan

c.Perantara Antara lain :

a. Perusahaan Distribusi Fisiki


b. Para Agen Jasa Pemasaran
c. Perantara Keuangan

d. PELANGGAN

e. PESAING
f. MASYARAKAT UMUM

Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak langsung
terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: Demografi, Ekonomi,
Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.

 Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut


ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik
lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan konsumsi sumber
daya dan populasi. Ada pemasar yang mengidentifikasikan lingkungan demografi
berdasarkan pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi, pasar etnis, kelompok
pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku Kottler (1997): ada marketer
yang mengidentifikasikan kelompok umur sebagai pasar sasaran antara lain:

– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power

– MOBYS : Mother Older, Babys Younger

– DINKS : Double Income, No Kids

– DEWKS : Dual Earners with Kids

– PUPPIES : Poor Urban Proffesionals

– WOOFS : Well-off Older Fols

 Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada
pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini adalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen:
 Trend saat ini:
 Perubahan pendapatan:
 Perubahan tingkat pendapatan
 Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
 Distribusi pendapatan
 Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
 Mengubah pola pengeluaran konsumen
 Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan keluarga.
 Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh Ernst Engel
tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap makanan, perumahan,
transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang serta jasa lain ketika pendapatan
keluarga meningkat.
 Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi pemasar
atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.

Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen
sumber daya alam, Strategi berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu
lingkungan makin besar.

 Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan teknologi yang
semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas, anggaran Litbang yang beragam dan
peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
 Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan
dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah dan kelompok independent yang
mempengaruhi dan membatasi ruang gerak firm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi
setiap firm malah ada industri daur ulang.
 Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
 Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari kesenangan untuk
realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil mewah, liburan impian, salon
kesehatan.
 Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang lebih baik
berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan keagamaan.

-Manajement pemasaran : Manajemen pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan


yang sangat penting, disamping fungsi-fungsi manajemenlainnya yang terdapat dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
-Bauran Pemasaran : Seluruh rincian kegiatan perusahaan dalam memasarkan produknya baik
berupa barang maupun jasa tercakup semua dalam bauran pemasaran (marketing mix).
• - Menurut Mc. Carthy dalam Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin
Molan lebih jauh dibawah ini dapat dijelaskan mengenai klasifikasi alat-alat pemasaran
menjadi empat kelompok yang disebut juga dengan empat P (4P) yaitu:
1. Produk (product)
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat
dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”.Terutama pada produk jasa
yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa
kepada konsumen
2. Harga (price)
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian niali
kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk
membeli.Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut memengaruhi
penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam
penentuan harga harus konsisten dengan strategi marketing secara keseluruhan.

3. Tempat (place)
Untuk produk industri manufactur, place, diartikan sebagai saluran
distribusi (zero chanel, two level chanel, and multi level chanel), sedangkan untuk
produk industri jasa, place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi pelayanan
jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan
kunci dari keputusan. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan dan di mana
itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana dan bagaimana
jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.
4. Promosi (promotion).
Hal yang diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. Bauran promosi
itu tidak lain adalah bermacam-macam cara atau kegiatan promosi yang dilakukan untuk
mempengaruhi target pasar. Ada lima macam alat promosi
. ADVERTISING : Banner, Brosur, Poster
SALES PROMOTION :Diskon
PUBLICITY :CS, PR
PERSONAL SELLING : Salesmanan
Direct MARKETING : Website

-Pemasaran Sebagai Upaya Memenangkan Pasar Produk dan Jasa


Setiap perusahaan dituntut jeli dalam meelihat perubahan pasar sehingga produk yang dijualnya
selalu dapat diterima :
a. Meningkatkan penjualan (selling).
b. Bangun kesadaran merek (branding)
c. Menumbuhkan dan mengembangkan pangsa pasar (expand market share).
d. Menciptakan dan meluncurkan produk atau layanan baru (inovasi).
e. Targetkan pelanggan baru.

f.Masukkan pasar baru secara internasional atau lokal.


g. Perbaiki hubungan stakeholder / pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
h. Tingkatkan hubungan pelanggan (customer relationship)
i. Perbaiki komunikasi internal.
j. Tingkatkan keuntungan (profit).

Anda mungkin juga menyukai