Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

5 DEFINISI PEMASARAN
MENURUT 5 PAKAR

DIKERJAKAN OLEH:

NUGROHO SENOPRATOMO

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO


NPM : 191011404122031
Pendahuluan
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran. Definisi yang diberikan
sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam
kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan
kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan
sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran
sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan beberapa pengertian pemasaran menurut
para pakar di bidang pemasaran.

1. Menurut Philip dan Duncan


Menurut Philip dan Duncan Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang
dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
(pemasaran, 2001).

Definisi menurut Philip dan Duncan berfokus pada usaha dari pihak produsen agar barang yang
telah diproduksi dapat berpindah tangan atau dinikmati oleh konsumen. Definisi menurut Philip
dan Duncan lebih condong ke fungsi distribusi. Definisi tersebut mengabaikan apa yang
diharapkan dari pelanggan dari kegiatan pemasaran. Padahal dalam pemasaran, kepuasan
konsumen/pelanggan adalah tujuan akhir yang ingin dicapai.

2. Menurut WY. Stanton


Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli
aktual maupun potensial. (Fundamental of marketing, 1997).

Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai antara lain dengan mengidentifikasikan
kebutuhan pelanggan/konsumen yang perlu dipuaskan melalui pelayanan yang bermutu.
Selanjutnya, keberhasilan pelayanan dalam pemasaran menentukan keberhasilan perusahaan.
Untuk itu kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik. Pada
akhirnya pemasaran bertujuan untuk memperoleh kepuasan pembeli, baik pembeli aktual
maupun pembeli potensial. Pembeli aktual adalah pembeli yang membeli suatu produk karena
suatu pengaruh pada masa dan situasi tertentu. Sedangkan pembeli potensial adalah pembeli
yang membeli suatu produk secara konstan dan berkala. Pembeli macam ini sering disebut juga
dengan pelanggan.
3. Menurut Alex S Nitisemito
Menurut Alex S. Nitisemito dalam buku Marketing, 1984 pemasaran adalah semua kegiatan
yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara
paling efisien dengan maksud menciptakan permintaan yang efektif.

Maksud dari memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, pemasaran
berfungsi untuk memastikan agar barang dan jasa yang telah diproduksi dapat diterima oleh
konsumen seefisien mungkin. Artinya perusahaan perlu menyiapkan langkah-langkah agar
produk yang dihasilkan dapat terserap secara maksimal. Terdapat istilah “Bauran Pemasaran”,
yaitu perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran, terdiri:

a. Produk (Product)
Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. Meliputi:
keragaman produk, mutu, rancangan, sifat, merek, kemasan,ukuran, pelayanan, jaminan,
manfaat.

b. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi: harga,
diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran.

c. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Meliputi:
saluran, lokasi, persediaan

d. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan, sasaran
untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, humas

Keempat hal di atas, disebut dengan 4P (Marketing Mix) dari sudut pandang penjual. Sedangkan
dari sudut pelanggan memiliki 4C:
a. Customer Needs and Wants (Kebutuhan dan keinginan pelanggan)
b. Cost to The Customer (Biaya yang ditanggung pelanggan)
c. Convenience (Kenyamanan/kemudahan)
d. Communication (Komunikasi)

4. Menurut Basu Swasta


Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swasta,
2000).
Dari definisi tersebut di atas terlihat bahwa pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai
antara lain dengan mengidentifikasikan kebutuhan debitur yang perlu dipuaskan melalui
pelayanan yang bermutu. Selanjutnya, keberhasilan pelayanan dalam pemasaran menentukan
keberhasilan perusahaan. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola
dengan cara yang baik. Titik berat kegiatan pemasaran menurut Basu Swastha adalah tercapainya
kepuasan pembeli.

5. Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch,


dalam buku Advertising & Promotion: an IMC Perspective, 2007:8 mengemukakan definisi
konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi
dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang
memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang
memiliki hubungan erat dengan organisasi” bila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia

1. Peranan pemasaran lebih difokuskan pada tatanan strategik dalam suatu organisasi dan tidak
lagi terbatas pada pengambilan keputusan taktis. Status pemasar mengalami peningkatan dari
pelaksana menjadi perumus strategi. Juga pemasaran bukan suatu fungsi manajemen yang berdiri
sendiri, tetapi menjadi kegiatan dalam proses organisasi keseluruhan. Dengan demikian tanggung
jawab pemasaran tidak hanya dipikul oleh eksekutif pemasaran, tetapi menjadi tanggung jawab
semua yang terlibat di dalam bisnis.

2. Para pelanggan menginginkan proporsi nilai berupa penawaran total untuk dapat memenuhi
kebutuhan, preferensi dan harapan mereka sehingga tercapai kepuasan. Untuk memenuhi
keinginan tersebut, maka seluruh kemampuan khusus dari organisasi dipusatkan pada penciptaan
dan penyerahan nilai pelanggan unggul kepada segmen pasar sasaran.

3. Terjadi pergeseran obyek pemasaran, yaitu pada pelanggan. Sehingga pengelolaan dari
hubungan dengan pelanggan menjadi titik sentral untuk disiplin pemasaran. Suatu organisasi
perlu mengenal masalah pelanggan secara reaktif dan harapan pelanggan secara proaktif untuk
menjamin hubungan jangka panjang dengan pelanggan

Fokus pemasaran diperluas ke arah “relationship” yang memiliki cakrawala waktu yang panjang.
Dalam setiap kegiatan pertukaran terdapat hubungan relasional yang akan menjadi hubungan
interaktif dan terus menerus, jika tercipta kepuasan, kepercayaan dan komitmen.

Anda mungkin juga menyukai