KEWIRAUSAHAAN 1
CUSTOMER RELATIONSHIP
Fakultas : FBIS
Program studi : Manajemen
Tatap Muka
12
Kode Matakuliah : U1119004
Disusun oleh : Vely Randyantini, SE., MM
ABSTRAK TUJUAN
Pemilihan strategi saluran distribusi menjadi sebuah
persoalan yang dihadapi oleh perusahaan.
Customer relationship marketing merupakan salah
satu strategi yang digunakan oleh perusahaan
dengan memanfaatkan sumber-sumber internal
(seperti teknologi, karyawan, dan proses) untuk Mahasiswa dapat menjelaskan sumber
menciptakan keunggulan kompetitif dan customer relationship.
meningkatkan kinerja perusahaan.
Strategi yang diterapkan untuk mencapai hal
tersebut ialah dengan menciptakan hubungan yang
stabil dan baik dengan konsumen.
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Dalam menghadapi kondisi persaingan yang sangat tajam tersebut, hal yang
harus diutamakan oleh perusahaan adalah menetapkan strategi pemasaraan. Strategi
tersebut meliputi, strategi produk, strategi promosi, dan strategi distribusi yang tepat dan
cepat. Hal tersebut dipadukan sedemikian rupa sehingga baik secara individu maupun
secara bersama-sama akan dapat mempengaruhi konsumen untuk menjadi tertarik,
senang kemudian membeli dan akhirnya puas akan produk yang dpasarkan tersebut.
Pemilihan strategi saluran distribusi menjadi sebuah persoalan yang dihadapi oleh
perusahaan. Perusahaan harus menentukan apakah akan mendistribusikan produknya
secara terpusat hanya pada beberapa daerah saja atau tersebar ke seluruh daerah.
Selain itu, perusahaan juga harus memutuskan apakah akan memasarkan produknya
secara langsung atau melalui perantara. Penentuan strategi saluran distribusi tergantung
pada tujuan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Customer relationship marketing merupakan salah satu strategi yang digunakan
oleh perusahaan dengan memanfaatkan sumber-sumber internal (seperti teknologi,
karyawan, dan proses) untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan
kinerja perusahaan. Perusahaan yang mengelola informasi konsumen dengan baik
dipercaya akan mendapatkan keunggulan kompetitif yang dalam bentuk jangka panjang
(Mohammed & Rashid, 2012; Bhat & Darzi, 2015). Strategi yang diterapkan untuk
mencapai hal tersebut ialah dengan menciptakan hubungan yang stabil dan baik dengan
konsumen. Dalam hubungan yang baik, perusahaan akan mendapatkan loyalitas dari
konsumen
Saluran Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan
salah satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih
akan mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus
benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan, sebab
kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat
memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut.
Menurut David A. Revzan bahwa: Saluran distribusi adalah merupakan suatu jalur
yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai
kepada pemakai.
Definisi ini masih bersifat sempit, dan istilah barang sering diartikan sebagai suatu
bentuk fisik.
Menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa: Saluran distribusi adalah
lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan
untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Definisi lain tentang saluran disribusi ini adalah yang dikemukakan oleh: The
American Marketing Association yang juga mengemukakan tentang banyaknya lembaga
yang ada dalam aliran atau arus barang. Defenisi tersebut yaitu: Saluran distribusi
meupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri
dari agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau
jasa yang dipasarkan.
Definisi yang lebih luas mengenai saluran distribusi adalah yang dikemukakan
oleh C. Gleen WaIters sebagai berikut: Saluran distribusi adalah sekelompok pedagang
dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari
suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur
penting, yaitu:
1. Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan
produk mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih.
2. Saluran mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak
langsung dan produsen kepada konsumen.
3. Saluran distribusi bertujuan untuk mencapai pasar tertentu. Jadi pasar merupakan
tujuan akhir dari kegiatan saluran.
4. Saluran distribusi merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan
(fungsi) yang lengkap dalam menyalurkan produk.
Perantara Pedagang
Pada dasarnya perantara pedagang (Merchant Middlemen) ini bertanggung jawab
terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Dalam hubungannya dengan
pemindahan milik, kegiatan perantara pedagang ini berbeda dengan lembaga lain. Yang
termasuk dalam agen seperti: perusahaan transport, perusahaan pergudangan, dan
sebagainya. Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara
pedagang adalah:
Pedagang besar (Wholesaler)
Pengecer (Retailer)
Perantaraan Agen
Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang
karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih
jelasnya definisi agen adalah: Lembaga yang melakasanakan perdagangan dengan
menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau
distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang di
perdagangkan. Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan,
yakni:
1. Agen Penunjang
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam
beberapa aspek pemindahan barang dan jasa. Mereka terbagi dalam beberapa
golongan, yaitu:
a. Agen pengangkutan borongan (Bulk Transportation Agent)
b. Agen penyimpanan (Storage Agent)
c. Agen pengangkutan khusus (Specialty Shipper)
d. Agen pembelian dua penjualan (Purchase and sales agent)
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-
barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung dengan pembeli
dua penjual. Jadi agen penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan dari setiap
kelompok secara serempak. Dalam praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri
oleh sipenerima barang.
2. Agen Pelengkap
Agen Pelengkap berfungsi melaksanakan jasa-jasa tambahan dalam
penyaluran barang dengan tujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan.
Apabila pedagang atau lembaga lain tidak dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat
menggantikannya. Jasa-jasa yang dilakukannya antara lain berupa:
1. Jasa pembimbingan/konsultasi
2. Jasa Finansial
3. Jasa Informasi
4. Jasa khusus lainnya
Berdasarkan bermacam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen pelengkap
dapat digolongkan kedalam:
a. Agen yang membantu dibidang keuangan, seperti bank
b. Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti biro iklan, lembaga
penelitian, dokter dan sebagainya
c. Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti televisi, surat kabar,
radio, dan sebagainya.
d. Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan dimuka.
Kedua macam perantara (Agen dan pedagang) tersebut sama-sama
pentingnya dalam pemasaran. Perlu diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-
agen yang lain. Sebagai contoh: Sebuah biro periklanan dapat menggunakan radio
atau televisi sebagai media periklanan bagi perusahaan, begitu pula dalam hal
pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa alat-alat transport kepada
perusahaan lain.
Customer Relationship
Customer Relationship Management (CRM) digunakan untuk mendefinisikan
proses menciptakan dan mempertahankan hubungan dengan konsumen bisnis atau
pelanggan. CRM adalah proses mengidentifikasi, menarik, membedakan dan
mempertahankan customer. (Strauss, 2001, p285)
1. Kenneth Carletton Cooper
In his books The Reational Enterprise: Moving beyond CRM to maximize all your
business relationship says, ”this requires a redefinition of CRM to include the old front-
office CRM, back-office ERP, legacy back-office system, collaborative channel and
analytics.” (Greenberg, 2004, p6) Definisi CRM termasuk front-office CRM, back-office
ERP, peninggalan system back-office, saluran kolaboratif dan analisis.
2. Peter Kenn
CRM adalah sebuah komitmen dari perusahaan untuk menempatkan pengalaman
pelanggan sebagai titik tengah dari prioritas perusahaan dan memastikan sistem
sekarang, proses dan sumber daya informasi dapat membentuk suatu hubungan yang
baik. (Greenberg, 2002, p24)
3. Robert Thompson
CRM adalah sebuah strategis bisnis untuk memilih dan mengatur hubungan dengan
pelanggan yang paling menguntungkan. CRM memerlukan filososi dan budaya bisnis
customer-centric untuk mendukung proses pemasaran, penjualan, dan layanan yang
efektif. Aplikasi CRM dapat memungkinkan manajemen atau pengaturan hubungan
baik dengan pelanggan secara efektif, dengan didukung ketersediaan kepemimpinan
yang baik. (Greenberg, 2002, p39)
4. Brown
CRM adalah sebuah pendekatan untuk mengenali customer sebagai inti bisnis dan
keberhasilan perusahaan tergantung dari efektivitas dari pengaturan hubungan relasi
dengan customer. (Turban, 2002, p4)
5. Kalakota dan Robinson
CRM membangun hubungan customer yang berjangka panjang dan tetap sehingga
menambah nilai (value) ke customer dan perusahaan. (Turban, 2002, p10)