OLEH
KELOMPOK
KELAS : PSPPA
DOSEN : HENNY KASMAWATI, S.Farm., M.Si., Apt.
V. Pengobatan Cacingan
1. Terapi Non Farmakologi
Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukan perawatan alami yang bisa
dilakukan.
1. Mengatur Pola Makan: Makanan juga sangat berpengaruh untuk seorang anak agar
tidak mudah terkena infeksi cacing kremi. Jenis makanan yang sangat disarankan
adalah berupa sayuran dan buah-buahan serta makanan yang tidak banyak
mengandung gula dan karbohidrat. Konsumsi berbagai jenis makanan kaya serat juga
sangat disarankan, karena mendorong agar metabolisme usus besar lancar sehingga
tinja bisa keluar sebagaimana mestinya. Jika bakteri dalam organ pencernaan baik
maka cacing kremi yang masuk ke dalam tubuh akan terbunuh secara alami.
2. Menerapkan Pola Hidup Bersih: Dengan menerapkan pola hidup yang bersih maka,
cacing kremi juga tidak akan mudah masuk ke dalam tubuh. Beberapa langkah yang
bisa dilakukan adalah seperti menerapkan cara mencuci tangan yang benar sesering
mungkin. Menggunakan sabun anti bakteri, mencuci tangan dengan air hangat
sebelum tidur, selalu membersihkan bagian bawah kuku dan kuku secara teratur.
3. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
4. Anak-anak harus dibiasakan untuk mencuci tangan dengan sabun setelah bermain di
tempat umum.
5. Sesering mungkin cuci tangan dengan sabun agar tidak terkena infeksi cacing kremi
dari tempat umum.
6. Biasakan mencuci selimut, seprai, sarung bantal dan guling setiap dua hari sekali atau
sesering mungkin.
7. Selalu berganti pakaian luar dan pakaian dalam setiap hari atau sesering mungkin.
8. Selalu menjaga lingkungan tempat bermain anak terutama yang ada dibagian dalam
rumah. Beberapa area yang harus selalu dibersihkan adalah seperti mainan, tempat
bermain, karpet, sofa, kursi bermain dan semua benda yang paling sering dipegang
oleh anak.
9. Anak-anak harus selalu membersihkan dubur saat pagi hari namun, jika belum
mampu maka orang tua bisa membantu memastikan hingga benar-benar bersih.
10. Mencuci handuk dengan air panas untuk menghindari infeksi cacing yang sudah
berkembang biak pada handuk.
11. Potong kuku anak-anak sehingga mereka tidak melukai bagian sekitar anus ketika
menggaruk dan bisa menyebabkan infeksi bakteri yang lebih buruk.
12. Jangan berbagi keperluan pribadi antara anak yang satu dengan yang lain misalnya
handuk dan pakaian tidur.
2. Terapi Farmakologi
No Nama Nama Paten
1 Mebendazol Vermox (Janssen Cilag)
2 Piperazin Piperacyl (Tempo Scan Pasific)
3 Pirantel palmoat Upixon (Bayer), Combantrin (Pfizer)
4 Albendazol Helben (Mecosin)
Salah satu obat yang dapat digunakan adalah combantrin. Berikut keterangan yang
tercantum dalam Combantrin suspensi :
a. Kegunaan : Combantrin adalah obat cacing yang mengatasi cacing kremi (Oxyuris
vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus), cacing trichostrongylus dan trichostrongylus
orientalis. Pirantel pamoat dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh satu jenis cacing atau lebih pada orang dewasa dan anak-anak.
Apabila salah seorang anggota keluarga menderita infeksi dari salah satu jenis cacing
ini, maka besar kemungkinan anggota keluarga lainnya juga terinfeksi yang tidak
teridentifikasi. Oleh karena itu dianjurkan agar seluruh anggota keluarga
mengonsumsi pirantel pamoat.
b. Cara kerja obat : pirantel pamoat melumpuhkan cacing dengan cara mendepolarisasi
senyawa penghambat neuromokuler dan mengeluarkannya dari dalam tubuh biasanya
tanpa memerlukan pencahar.
c. Peringatan dan perhatian : sebaiknya hindarkan dari penggunaan combantrin semasa
hamil dan anak di bawah usia 2 tahun karena keamanan penggunaannya belum
banyak diteliti/banyak diketahui. Penggunaan combantrin bagi penderita gangguan
hati sebaiknya berhati-hati. Pemberian dengan piperazine dapat menyebabkan efek
antagonis.
d. Overdosis : belum pernah dilaporkan kasus overdosis. Jika terjadi overdosis dilakukan
kuras lambung dan pengobatan suportif.
e. Kontra indikasi : penderita hipersensitif
f. Efek samping : anoreksia (nafsu makan hilang), mual, muntah, diare, sakit kepala,
pusing, mengantuk, mereh-merah pada kulit, keringat dingin, berkeringat, pruritus,
urtikaria.
g. Aturan minum : perhatikan table aturan minum di bawah ini, untuk sekali pengobatan.
Combantrin cukup diminum sekali sebelum atau sesudah makan. Tidak perlu
berpantang makan. Tidak perlu obat pencahar. Takaran suspensi untuk satu kali
pengobatan : umur dua sampai enam tahun diberikan satu sampai dua sendok takar (5
ml), umur enam samapi dua belas tahun diberikan dua hingga tiga sendok takar (5
ml), lebih dari 12 tahun diberikan tiga sampai empat sendok takar (5 ml). setiap
sendok takar (5 ml) mengandung pirantel pamoat setara dengan pirantel base 125 mg.
Suatu pagi yang cerah, di apotek FF Farma, saat apotek tersebut sepi pembeli, masuklah
ibu dan anak ke dalam apotek tersebut. Mengetahui kedatangannya, senyum Apoteker di
apotek tersebut mengembang seakan menyambut kedatangan mereka.
Pasien : Selamat sore mbak
Apoteker : Selamat sore, ada yang bisa dibantu?
Pasien : Gini mbak, saya mau cari obat cacing untuk anak saya. Tpi saya bingung
mau obat apa
Apoteker : oh, iya bu. Sebelumnya kami tawarkan, Mbak mau diskusi di sini atau di
meja saya. Kalau di meja saya, kita bisa duduk di sana, biar lebih enak
ngomongnya.
Pasien : Boleh mbak
(kemudian mereka berdua menuju ke tempat duduk yang ada di apotek itu).
Apoteker : Silahkan duduk. Mohon maaf sebelumnya. Dengan siapa saya berbicara?
Pasien : Nama saya A.
Apoteker : Boleh tau berapa umur anak ibu sekarang?
Pasien : umurnya sudah 5 tahun mbak.
Apoteker : Kalau boleh tahu, apa keluhan yang sedang dirasakan oleh anak ibu?
Pasien : Ini mbak, beberapa hari ini anak saya kehilangan nafsu makannya, kadang
juga mengeluh perutnya mules dan juga mual, mbak
Apoteker : nah Apa ibu ingat kapan terakhir kali ngasih obat cacing ke anaknya?
Pasien : sekitaran 1 tahun yang lalu mbak.
Apoteker : boleh tau, keseharian anaknya gimana bu? Apa sering main di tempat umum?
Pasien : iya mbak, anak saya emang tiap hari mainnya di luar rumah bareng temannya
Apoteker : aduh bu, kuku anak ibu kotor sekali. apa ibu ingat kapan terakhir memotong
kuku anak ibu?
Pasien : lupa mbak. Sudah 2 minggu saya sibuk di kantor. Kalo ngga salah udah
hampir sebulan ngga potong kuku nya
Apoteker : saya sarankan untuk mengkonsumsi obat “pyrantel palmoat” suspense untuk
usia 5 tahun. Obat ini mampu mengatasi cacing kremi, cacing gelang, cacing
tambang juga untuk pengobatan infeksi cacing ada anak
Pasien : Oh begitu. Kira-kira harganya berapa ya mbak?
Apoteker : harganya 20ribu bu.
Pasien : Baik mbak, saya mau beli obat itu.
Apoteker : Sebentar ya bu, saya ambilkan dulu.
(Beberapa menit kemudian, apoteker datang dengan membawa obat tersebut.)
Apoteker : Ini mbak obatnya.
Pasien : makasih mbak. Terus bagaimana dengan aturan minumnya mbak?
Apoteker : sekarang kan umur anak ibu 5 tahun, untuk takaran suspense satu kali
pengobatan minumnya sebanyak 5 mL yah bu.
Pasien : Baik mbak. Oh iya, ini bayarnya di mana ya mbak?
Apoteker : Silahkan ke kasir bu
Pasien : oh iya mbak.
Apoteker : dan yang perlu saya ingatkan bu untuk tetap menjaga kebersihan
1. Seperti mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar
menggunakan sabun
2. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan kaya
serat,sayur dan buah buahan
3. Jangan lupa untuk memotong kuku anak
4. Dan juga rutin mengkonsumsi obat cacing setiap enam bulan sekali.
Ini juga berlaku pada orang dewasa yah bu.
Pasien : Oh begitu. Baik mbak. Terima kasih banyak.
Apoteker : Sama-sama bu
(meninggalkan ruangan apoteker dan menuju kasir).