DISUSUNOLEH:
NAMA : BAGUSSANJAYA
NPM : 20744005
GURU PEMBIMBING:
AGUNG K, S.Pi.
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan hikmah,
hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga saya dapat menyusun laporan ini tepat
pada waktunya. Laporan ini yang berjudul “Budidaya Ikan Mas Koki”. Saya juga berterima
kasih kepada bapak AGUNG K, S.Pi. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah Budidaya Ikan Hias ini.
Saya berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan ini agar menjadi lebih
baik lagi.
Dalam laporan ini saya menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan laporan ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan laporan saya
selanjutnya.
Bagus Sanjaya
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan pajangan yang sangat populer. Banyak
penggemar jenis ikan mas koki karena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan .
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal
sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya
tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor
sampai leher.
Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada
umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium,
ikan mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas). Dan,
keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya yang
jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah
banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
1.2. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mempelajari teknik pembenihan Ikan Mas Koki.
2. Mengetahui kelebihan budidaya Ikan Mas Koki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinioidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus
Dibawah ini adalah ciri-ciri calon induk mas koki yang siap dijadikan induk:
1. Umur calon induk minimal 8 bulan, tetapi yang lebih baik berumur 1 tahun.
2. Sehat dan tidak mengalami stress.
3. Tubuhnya tidak ada luka.
4. Tidak sedang terserang penyakit atau parasit.
5. Tubuhnya normal dan tidak cacat.
d. Pencer (Oranda)
Koki ini sekilas mirip dengan lion head. Jambul di kepalanya berwarna merah hingga
jingga. Diduga lion head merupakan perkembangan dari oranda. Yang membedakan kedua
jenis ini adalah adanya sirip punggung pad oranda. Sirip dada dan sirip ekornya juga lebih
panjang daripada sirip yang dimiliki lion head. Warna tubuh oranda bermacam-macam.
Bentuk tubuhnya pendek dan gemuk agak membulat, berkombinasi dengan sirip-sirip yang
panjang melambai-lambai.
e. Calico (Kaliko)
Ciri utama kaliko adalah kombinasi warna yang beraneka ragam. Dari jenis koki, kaliko
adalah yang paling kaya akan warna. Umumnya, kombinasi warna tersebut merupakan
perpaduan antara warna hitam, putih, jingga, biru, dan merah. Warna-warna terebut berpadu
secara acak dan tidak beraturan. Semakin lengkap dan serasi perpaduan warnanya, harganya
juga akan semakin mahal.
g. Sukiyu (Pompon)
Secara umum, bentuk koki ini sama dengan jenis lion head. Ciri yang membedakannya
adalah pada koki pompon terdapat jaringan seperti lumut dihidungnya, menyerupai kumis.
Warna koki pompon masih sama dengan yang lain yaitu merah, putih, dan kaliko.
i. Tosakin
Jenis ini juga hamper menyerupai koki tosa. Keistimewaannya adalah warna ekornya yang
meriah menyerupai ekor burung merak.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
1. Induk ikan koki (Objek praktikum).
2. Cacing beku (Untuk mempercepat pematangan gonad).
3. Artemia(Untuk makanan larva).
4. Air tawar bersih (Mediapemijahandanpemeliharaan).
5. Metilin blue (Mencegah jamur pada telur ikan komet).
3.3.7 Pemijahan
a. Pemijahan dilakukan pada akuarium berukuran 100 x 60 x 60 cm
b. Akurium diisi air sebanyak 200 liter, diberi aerasi dan substrat sebagai tempat peletakan
telur.
c. Induk mas koki memijah ditandai dengan induk jantan menggosok-gosokkan tubuhnya
kebagian belakang tubuh induk betina.
d. Setelah cukup lama terjadi percumbuan, induk betina akan segera mengeluarkan telur
bersamaan dengan sperma induk jantan disekitar substrat rapia, kaca dan dasar aluminium.
e. Proses pemijahan terjadi pukul 04.00-06.00 WIB
f. Setelah proses pemijahan berlangsung induk-induk diangkat dengan serokan, dan
ditimbang bobot akhirnya.
g. Untuk poses pematangan gonad kembali, induk-induk dimasukkan ke akuarium
pemeliharaan yang berbeda.
Selanjutnya, air dimasukkan kedalamya. Ketinggian air dikolam cukup 30 cm. sebaiknya
air yang digunakan adalah air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam agar pH dan
suhunya normal. Indukan ikan koki sebaiknya dimasukkan kedalam kolam saat suhu air
rendah, yaitu pada pagi atau sore hari. Tujuanya untuk mengurangi stress pada koki saat
dipindahkan. Kenaikan atau penurunan suhu yang perlahan pada pagi atau sore hari akan
memudahkan koki beradaptasi.
Air dimasukkan kedalam kolam hingga ketinggian kurang lebih 30 cm. pada ketinggian ini
seluruh air kolam akan mendapatkan sinar matahari yang cukup sehingga suhu air tetap
hangat. Setelah itu, kedalam kolam perlu dimasukkan tanaman air sebagai substrat pelekatan
telur koki.
Pada pagi harinya koki betina akan membalikkan tubuhnya sembil melepaskan telur,
sedangkan koki jantan segera akan melepaskan sperma untuk membuahinya. Telur koki
bersifat adhesif, yaitu akan menempel dibenda lain yang telah disediakan sebagai substrat
pelekatan telur. Telur yang dihasilkan satu pasang induk koki dapat mencapai 1000-2000
butir, bahkan koki tosa dan black moor dapat mencapai hingga 8000 butir. Kedua induk dapat
dipijahkan kembali sekitar 20 hari kemudian.
Sambil menunggu menetas, telur dapat dirawat seperlunya dengan mengganti air kolam.
Penggantian air ini tidak dilakukan secara total, cukup separuh air kolam. Pergantian
dilakukan dengan menggunakan selang plastik. Arus yang ditimbulkan oleh penambahan air
baru jangan sampai mengenai telur yang menempel disubstrat karena telur akan terlepas dan
tidak akan menetas.
Sebelum berumur 6 hari burayak idak perlu diberi pakan karena masih mempunyai cadangan
pakan dalam kantong kuning telurnya. Setelah itu barulah burayak diberi pakan kutu air.
4.10 Pendederan
Setelah berumur 2 minggu, benih koki di pindahkan dari kolam pemijahan ke kolam
pendederan. Untuk satu kolam pendederan berukuran 100 x 60 x 60 cm, jumlah populasi
yang bisa dimasukkan sebanyak 250 ekor ikan koki. Dikolam pendederan, benih mulai diberi
pakan cacing sutera (tubifex) yang disaring dengan saringan berdiameter 0,5 mm. Pemberian
cacing sutera ini berguna untuk menggemukkan dan memacu pertumbuhan koki. Setelah
berumur 20 hari, sebagian benih koki sudah dapat dijual kepasar untuk dibesarkan oleh
pembudidaya lain.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Meskipun pembenihan ikan koki relatif sulit dilakukan namun dengan memperhatikan
kualitas air, makanan, dan kriteria pendukung lainnya dengan baik maka keberhasilan
pembenihan ikan koki ini akan dapat tercapai. Keberhasilan pembenihan ikan koki harus
diikuti dengan persiapan dan keuletan untuk merawat benih-benih koki.
Jika dikaitkan dengan analisa usaha maka pembenihan ikan koki ini diharapkan dapat
menjadi suatu prospek usaha perikanan yang potensial untuk dikembangkan oleh siapa saja
yang berminat, dengan mengetahui teknik pembenihan dan cara penanganan benih yang baik.
Karena ikan mas koki ini merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi
baik benih maupun induk, di pasar lokal maupun internasional.
5.2 Saran
Dalam budidaya ikan mas koki hendaknya para pembudidaya melakukan pemilihan
indukan dengan cermat agar anakan yang di hasilkan nantinya berkualitas dan daya tahan
tubuh yang baik. Penggunaan pakan yang sesuai sangat memepengaruhi keindahan warna
dalam budidaya ikan mas koki. Selain itu hal yang harus di persiapan lainnya adalah kolam
pemijahan yang sesuai dengan habitat aslinya agar ikan mas koki merasa nyaman sehingga
produksi menjadi maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Daelami Deden A.S. 2001. Agar Ikan Sehat. Jakarta : Penebar Swadaya.
Hermanto, Ning. 2004 Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa.
Penebar Swadaya.
Lesmana Darti S dan Iwan Darmawan. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Lesmana Darti S. 2003 Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Jakarta : Penebar
Swadaya.
http://eprints.umm.ac.id/44021/3/BAB%20II.pdf