Disusun Oleh :
TEKNIK MESIN
D4 TEKNIK MEKATRONIKA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Turbin angin merupakan sebuah alat yang digunakan dalam Sistem Konversi Energi
Angin (SKEA). Turbin angin berfungsi merubah energi angin menjadi energi mekanik berupa
putaran poros. Putaran poros tersebut kemudian digunakan untuk beberapa hal sesuai
dengan kebutuhan seperti memutar angin atau generator untuk menghasilkan listrik. Desain
dari kincir/turbin angin sangat banyak macam jenisnya, berdasarkan bentuk rotor, kincir
angin dibagi menjadi dua tipe, yaitu turbin angin sumbu mendatar (Horizontal Axis Wind
Turbine) dan turbin angin sumbu tegak (Vertical Axis Wind Turbine).
Setiap jenis turbin angin memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Untuk memilih
jenis turbin angin yang tepat untuk suatu kegunaan diperlukan tidak hanya sekedar
pengetahuan tetapi juga pengalaman. Pada umumnya turbin angin yang mempunyai jumlah
sudu banyak (soliditas tinggi) akan mempunyai torsi yang besar. Turbin angin jenis ini
banyak digunakan untuk keperluan mekanikal seperti pemompaan air, pengolahan hasil
pertanian dan aerasi tambak. Sedangkan turbin angin dengan jumlah sudut sedikit, misalnya
dua atau tiga, digunakan untuk keperluan pembangkitan listrik. Turbin angin jenis ini
mempunyai torsi rendah tetapi putaran rotor yang tinggi.
Jika dikaitkan dengan sumber daya angin, turbin angin dengan jumlah sudu banyak
lebih cocok digunakan pada daerah dengan potensi energi angin yang rendah karena rated
wind speed-nya tercapai pada putaran rotor dan kecepatan angin yang tidak terlalu tinggi.
Sedangkan turbin angin dengan sudu sedikit (untuk pembangkitan listrik) tidak akan
beroperasi secara efisien pada daerah dengan kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s.
Dengan demikian daerah-daerah dengan potensi energi angin rendah, yaitu kecepatan
angin rata-rata kurang dari 4 m/s, lebih cocok untuk dikembangkan turbin angin keperluan
mekanikal. Jenis turbin angin yang cocok untuk keperluan ini antara lain american tipe multi
blade, cretan sail dan savonius.
Banyak turbin angin dengan skala besar yang telah dibuat atau dikembangkan di
berbagai negara karena terbukti sangat efektif untuk menghasilkan energi listrik. Turbin
angin skala kecil juga ikut dibuat dan dikembangkan hingga saat ini karena beberapa
kelebihannya jika dibandingkan dengan turbin angin skala besar. Kelebihan itu diantaranya
tidak terbatasnya daerah atau lokasi pemasangan turbin angin karena ukurannya yang kecil
sehingga dapat ditempatkan di daerah seperti perkotaan. Untuk turbin angin skala kecil,
jenis Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) sangatlah cocok digunakan di daerah perkotaan
karena karakteristik vawt yang dapat bergerak tanpa tergantung arah angin, hal ini sesuai
dengan karakteristik angin perkotaan. Selain itu, VAWT dapat bergerak dan menghasilkan
energi listrik pada kondisi kecepatan angin yang rendah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja Vertical Axis Wind Turbine ?
2. Apa perbedaan Vertical Axis Wind Turbine dengan Horizontal Axis Wind Turbine ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan Wind Turbine sebagai pembangkit listrik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja Vertical Axis Wind Turbine.
2. Untuk mengetahui perbedaan Vertical Axis Wind Turbine dengan Horizontal Axis Wind
Turbine.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Wind Turbine sebagai pembangkit listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk bisa mencapai 100% efisien, maka sebuah turbin angin harus menahan
100% kecepatan angin yang ada, dan rotor harus terbuat dari piringan solid dan tidak
berputar sama sekali, yang artinya tidak ada energi kinetik yang akan dikonversi.
Besarnya energi angin yang dapat dikonversi menjadi daya dapat dicari dengan
menggunakan persamaan :
P = ½ Aρηv3
Dimana :
P = daya yang dapat dihasilkan oleh wind turbine
A = swept area wind turbine
ρ = massa jenis udara
η = efisiensi wind turbine
V = kecepatan angin
Secara teori, efisiensi maksimum yang bisa dicapai setiap desain turbin angin
adalah 59%, artinya energi angin yang bisa diserap hanyalah 59%. Jika faktor-faktor
seperti kekuatan dan durabilitas diperhitungkan, maka efisiensi sebenarnya hanya 35 -
45%, bahkan untuk desain terbaik. Terlebih lagi jika ditambah inefisiensi sistem wind
turbine lengkap, termasuk generator, bearing, transmisi daya dan sebagainya, hanya
10-30% energi angin yang bisa dikonversikan ke listrik.
B. Perbedaan Vertical Axis Wind Turbine dengan Horizontal Axis Wind Turbine
Ada dua jenis turbin angin yang sering digunakan berdasarkan kedudukan poros, yaitu
turbin angin sumbu horizontal (Horizontal Axis Wind Turbine, HAWT) dan turbin angin
sumbu vertikal (Vertical Axis Wind Turbine, VAWT). Berikut adalah perbedaan Vertical
Axis Wind Turbine dengan Horizontal Axis Wind Turbine.
1. Studi literatur
Studi literatur untuk mengetahui dasar-dasar teori yang mendukung penelitian, refrensinya
berasal dari dan jurnal ilmiah dan internet.
2. Pembuatan model
Hasan, Ola Dwi Sandra. Hantoro, Ridho. Nugroho, Gunawan.2013. “Studi Eksperimental
Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu” dalam
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2.Surabaya.
Sitorus, Boris De Palma. Santosa, Ari Wibawa Budi. Rindo, Good.2015. “Analisa Teknis Dan
Ekonomis Penggunaan Wind Turbine Dan Solar Cell Pada Kapal Perikanan” dalam Jurnal
Teknik Perkapalan, Vol. 3, No. 1.Universitas Diponegoro.