Anda di halaman 1dari 4

Cina atau pribumi…

Cina atau orang Jawa…

ada yang baik dan ada yang ndak baik…

ada yang sopan dan ada yang ndak sopan..

ada yang jahat dan ada yang tidak…

Satu hal yang memang sedikit membuatku berpikir,

mereka yang Cina-cina itu hampir semua (kalau boleh dikatakan ya semuanya),

tidak ada yang pegawai negeri….

Bapak-bapak mereka…

Ibu-ibu mereka…

Tacik nonik koko koko mereka…

semuanya adalah wiraswasta…


pedagang…usaha sendiri…

meski ada yang sukses sekali dan ada yang biasa-biasa saja…. he..he..he..

Jadi ingat tetanggaku dulu,namanya PENG YANG…. temen main kelereng dan temen main petak
umpet….

taciknya dan ibunya juga jualan sendiri..mracang…jual permen karet…beras…minyak…and so on….

Mengapa mereka memilih usaha sendiri ?

Mengapa mereka memilih berdagang ?

Lho..lho..lho…

Jadi inget ceritanya ibunda Siti Khodijah…

beliau adalah seorang wiraswasta or pedagang yang sukes….

Lho..lho..lho….

Jadi inget Nabi Muhammad yang juga seorang pedagang…

dan bukannya pegawai negeri….he..he..he…

Lho..lho..lho…
Jadi inget sahabat Abu Bakar, Usman…..mereka juga pedagang….

ADA APA DENGAN PEDAGANG ???

Orang Cina juga berdagang….

ADA APA DENGAN CINA ?

Baru beberapa tahun kemudian…eh maksudku beberapa tahun yang lalu, aku mengerti dari salah
seorang BOS ku tempat aku bekerja yang juga beliau adalah keturunan CIna,

Ketika antara majikan dan karyawannya makan bersama di sebuah restoran mewah…..(Ditraktir nih
critanya sama si bos..berdua aja) Si Bos yang Cina Mataram ini berkata,

“Filosofi orang CIna tentang Kerja itu ada pada huruf Cinanya…Begini …”katanya sambil
menggariskan tangannya membentuk garis tegak lurus kemudian dimencengkan, dan ada dua garis
sejajar melintang numpuk pada garis tegak tadi…Ini di dalam bahasa cina artinya “bekerja” atau
“KONG”….yaitu bekerja ikut orang lain…

Filosofisnya, kalau orang bekerja ikut orang lain (jadi pegawai), hambatan dia untuk berkembang
adalah 2 tembok yang melintang ini….

“katanya sambil menunjuk 2 garis yang sejajar yang menumpuki garis tegak lurus…

Tembok yang pertama adalah sistem yang ada diperusahaan tersebut…Tembok yang kedua adalah
perusahaannya itu sendiri…

“Maksudnya begini”, katanya melanjutkan…. Seberapapun kerasa kita bekerja, maka kalau sistem
sudah mengatur sistem gaji kita, ya sudah,…besaran yang kita peroleh ya sesuai gaji atau insentif
atau apalah yang sudah ada di dalam sistem perusahaan tersebut…..

Bandingkan jika kita bekerja atau berusaha sendiri….


Kalau kita bekerja semakin keras….ya kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang lebih adalah
sangat mungkin…..

Yang kedua, yaitu tembok perusahaannya sendiri,maksudnya begini, Seandainya saja di perusahaan
itu kita sudah menduduki posisi yang paling tinggi, maka sampai kapanpun, kita tidak akan dapat
meningkat lagi ke yang lebih tinggi. Baik dari sisi jabatan, terutama adalah dari sisi
penghasilah/pendapatan…..

Tapi bandingkan dengan seorang pedagang….tidak ada batasan pendapatan atau penghasilan bagi
orang seperti itu….

Lihatlah kenyataannya…paling besar (mungkin) gaji seseorang itu bisa mencapai 50 juta….(mungkin)
….tapi apakah mungkin gaji seseorang itu setiap bulan bisa 100 juta ?atau 200 juta ? atau 500 juta ?
sebulan….ah immposibble….

tapi itu adalah mungkin…..itu adalah possible..

jika kita berwiraswasta..

jika kita berdagang sendiri…

jika kita berusaha sendiri…..

Oleh sebab itulah,meskipun kecil, bagi orang cina, lebih baik itu adalah usaha-usaha kita sendiri….

bersambung…….

Anda mungkin juga menyukai