0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan tentang penolakan resusitasi atau DNR (Do Not Resusitation), yang memberikan pasien pilihan untuk tidak melakukan CPR dalam kondisi henti jantung atau nafas. Dokumen ini menyediakan prosedur untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga, menempatkan formulir DNR di rekam medis pasien, dan merevisinya secara berkala.
Dokumen ini menjelaskan tentang penolakan resusitasi atau DNR (Do Not Resusitation), yang memberikan pasien pilihan untuk tidak melakukan CPR dalam kondisi henti jantung atau nafas. Dokumen ini menyediakan prosedur untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga, menempatkan formulir DNR di rekam medis pasien, dan merevisinya secara berkala.
Dokumen ini menjelaskan tentang penolakan resusitasi atau DNR (Do Not Resusitation), yang memberikan pasien pilihan untuk tidak melakukan CPR dalam kondisi henti jantung atau nafas. Dokumen ini menyediakan prosedur untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga, menempatkan formulir DNR di rekam medis pasien, dan merevisinya secara berkala.
SPO HPK 18 APRIL 2022 dr. Merry Berlian Erlina . MM Direktur
PENGERTIAN Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan
CPR ( Cardio pulmonary resuscitation) TUJUAN Untuk menyediakan suatu proses dimana pasien bisa memilih prosedur yang nyaman dalam hal bantuan hidup oleh tenaga medis emergency dalam kasus henti jantung / henti nafas KEBIJAKAN Surat penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan prosedur penolakan resusitas. PROSEDUR 1. Ucapkan salam 2. Jelaskan mengenai tindakan dan tujuan CPR kepada pasien / keluarga pasien. 3. Mintakan informed consent dari pasien atau keluarganya. 4. Instruksikan kepada keluarga pasien untuk mengisi formulir DNR. 5. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam medis pasien dan serahkan juga salinan pada pasien atau keluarga. 6. Instruksikan kepada pasien atau keluarga untuk memasang formulir DNR di tempat-tempat yang mudah dilihat seperti bedstand. 7. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien atau walinya, revisi bila ada perubahan keputusan yang terjadi dan catat dalam rekam medis. Bila keputusan DNR dibatalkan, catat tanggal terjadinya.dan gelang DNR dimusnahka. 8. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini: a. Diagnosis b. Alasan DNR c. Kemampuan pasien untuk membuat keputusan d. Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa 9. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien sendiri atau dokter yang merawat, atau oleh wali yang sah. Dalam hal ini, catatan DNR di rekam medis harus pula PENOLAKAN RESUSITASI / DO NOT RESUSITASION (DNR)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
13/HPK/XI/15 00 2–2
dibatalkan dan gelang DNR (jika ada) harus dimusnahkan