NIM : 2001016043
Teori kuantitas uang adalah teori bahwa variasi harga berkaitan dengan variasi jumlah
uang beredar. Versi yang paling umum, kadang-kadang disebut "teori neo-kuantitas" atau teori
Nelayan, menunjukkan ada hubungan proporsional mekanis dan tetap antara perubahan dalam
jumlah uang beredar dan tingkat harga umum. Perumusan teori kuantitas uang yang populer dan
kontroversial ini didasarkan pada persamaan oleh ekonom Amerika Irving Fisher.
Teori ini dikemukan oleh Irving Fisher yang termuat dalam bukunya The Purchasing
Power of Money (Teori Daya Beli Uang). Ia mengemukakan perubahan jumlah uang beredar
akan menimbulkan perubahan harga barang. Secara umum konsep teori kuantitas ini dimulai
pada abad ke 16, ketika Eropa yang giat mencetak koin dari emas dan perak yang dikirim dari
M×V=P×T
Dimana:
Secara umum, teori kuantitas uang mengasumsikan bahwa peningkatan jumlah uang
cenderung menciptakan inflasi, dan sebaliknya. Misalnya, jika Federal Reserve atau Bank
Sentral Eropa (ECB) menggandakan pasokan uang dalam perekonomian, harga jangka panjang
Teori Model Fisher memiliki banyak kekuatan, termasuk kesederhanaan dan penerapan
kesederhanaannya, termasuk desakan pada peningkatan proporsional dalam jumlah uang beredar,
Irving Fisher menyatakan dalam jangka pendek V dan T dalam keadaan konstan sehingga
dalam jangka pendek perubahan uang yang beredar hanya akan mempengaruhi tingkat harga
saja. Jika jumlah uang yang beredar naik maka harga akan naik, dan sebaliknya jika jumlah uang
yang beredar berkurang maka tingkat harga akan turun. Jumlah uang beredar yang dikemukakan
Fisher menyiratkan bahwa motif permintaan uang adalah untuk kemudahan transaksi saja.
1. Permintaan uang di dalam suatu masyarakat merupakan waktu proporsi tertentu dari
volume transaksi, dan volume transaksi merupakan suatu proporsi konstan dari tingkat
output masyarakat (pendapatan nasional). Jadi permintaan akan uang pada akhir akan
ditentukan kepada pendapatan nasional saja, dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
seperti bunga.
2. Dari segi kebijaksanaan ekonomi makro, teori moneter ini mempunyai implikasi penting,
yaitu tingkat pendapatan nasional equilibrilium, atau tingkat harga umum bila tingkat full
Hubungan Proporsional antara jumlah uang beredar dengan harga dalam perhitungan berikut :
Jika M naik 2 kali menjadi 500, maka P juga akan naik 2 kali menjadi
Ketika V dan T konstan maka persamaan Irving Fisher menjadi sebagai berikut : M x k1
Jadi ketika M naik dua kali maka, P naik dua kali juga. Jika kenaikan harga P merupakan
kenaikan harga-harga umum yang terjadi secara terus-menerus selama priode tertentu, maka
kenaikan harga ini adalah inflasi. Jadi peningkatan jumlah uang beredar akan menyebabkan
inflasi.