Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ely Suriyani

Kelas : X11 Mia 3

Mapel : Sejarah lintas

Tugas 1

Mengenal Organisasi Ekonomi Regional dan Global

Organisasi Ekonomi Regional

Di wilayah regional (negara-negara yang berada di satu kawasan, Asia misalnya), ada enam organisasi
yang perlu kamu tahu. Di antara enam itu, Indonesia juga termasuk lho di dalamnya. Ini dia
organisasinya:

1. SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)

SAARC didirikan 8 Desember 1985 di Dhaka, Bangladesh oleh negara Pakistan, Bangladesh, Bhutan,
India, Nepal, Maladewa, Pakistan, dan Sri Langka. SAARC bermarkas di Kathmandu, Nepal. Berdirinya
SAARC dilatarbelakangi oleh keinginan negara-negara Asia Selatan untuk bekerja sama dengan
semangat persaudaraan, kepercayaan dan pengertian. Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun
perekonomian negara-negara anggota Asia Selatan. Momen penting dalam organisasi SAARC adalah
ketika menerapkan South Free Trade Area tahun 2006 untuk mempermudah kegiatan perdagangan di
Asia Selatan. Selain memiliki anggota tetap, SAARC juga mempunyai sembilan negara pengamat, yaitu
Australia, China, Uni Eropa, Iran, Jepang, Mauritius, Myanmar, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

2. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Pada 1 Juni 1955 ada sebuah pertemuan di Messina, Italia yang menunjuk Paul Henry Spaak (Menteri
Luar Negeri Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja
sama ke semua bidang ekonomi.

3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28 Januari 1992.
AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan bebas perdagangan
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan menjadikan wilayah ASEAN
sebagai basis produksi dunia.

4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)

NAFTA mulai beroperasi pada 1 Januari 1994. Awalnya NAFTA dilaksanakan oleh dua negara, Amerika
Serikat dan Kanada. Pendirian NAFTA dilatarbelakangi oleh American Summit di Chili pada April 1988
yang membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, budaya, perjalanan, hingga
cyberspace. Kerja sama yang dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat
dalam perjanjian tersebut. Pada September 1998, Meksiko pun menandatangani Declaration and
Memorandum of Understanding yang meresmikan masuknya Meksiko ke dalam NAFTA.

5. CAFTA (Central American Free Trade Agreement)

CAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas yang disetujui oleh Amerika Serikat beserta negara-
negara Amerika Tengah seperti Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua dalam
kurun waktu 2003-2004. Keberadaan CAFTA menjadi wadah dari Caribbean Basin Initiative yang berisi
tentang aturan biaya ekspor dan kuota impor antara Amerika Serikat dengan negara-negara di Amerika
Tengah. Tujuan dibentuknya CAFTA adalah mewujudkan kemajuan perdagangan antar negara
anggotanya. Keberadaan CAFTA memiliki beberapa ketentuan, yaitu perdagangan jasa lintas batas, jasa
keuangan, investasi, akses pasar, dan pertanian.

6. APEC (Asian-Pacific Economic Cooperation)

APEC didirikan pada tahun 1989 oleh beberapa negara di wilayah Asia dan Pasifik. Tujuan didirikannya
APEC adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia
Pasifik. APEC memiliki prinsip dalam menjalankan kegiatan organisasi antara lain: consensus (keputusan
APEC harus bermanfaat dan disepakati semua anggota), voluntary and non-binding (kesepakatan secara
sukarela), concerted unilateralism (keputusan dilakukan bersama-sama), dan differentiated time frame
(liberalisasi negara ekonomi anggota). Keberadaan APEC secara nyata berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Negara anggota APEC berkontribusi dalam terhadap
53% GDP dunia serta 44% volume perdagangan di dunia. APEC hingga kini beranggotakan 21 negara di
wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.

Organisasi Ekonomi Global

1. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

GATT merupakan aturan perdagangan internasional yang disetujui oleh 23 negara pada 30 Oktober 1947
di Jenewa, Swiss dan mulai efektif dilakukan mulai 1 Januari 1948. Tujuan GATT ini adalah untuk
menerapkan prinsip-prinsip umum liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat multilateral. Traktat
tersebut berupa pengurangan tarif, penghapusan kendala perdagangan, serta penghapusan praktik
perdagangan yang diskriminatif.

2. WTO (World Trade Organization)

WTO didirikan pada 1 Januari 1995 menggantikan GATT. WTO muncul akibat adanya pemikiran untuk
membentuk suatu badan tingkat tinggi yang permanen untuk mengawasi bekerjanya sistem
perdagangan multilateral dan diarahkan pula untuk menjamin agar negara-negara

GATT mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati serta memenuhi kewajiban-kewajibannya

3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)


OPEC didirikan September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia,
dan Venezuela. Pendirian OPEC merupakan respon terhadap keberadaan perusahaan minyak bumi
multinasional milik Amerika Serikat yang sering melakukan monopoli pasar terhadap minyak bumi.
Tujuan utama dari OPEC adalah mengkoordinasi dan menyamakan kebijakan perihal minyak bumi di
antara negara anggota, serta menjaga stabilitas minyak bumi di pasaran agar ada suplai yang
berkelanjutan bagi konsumen dan juga pemasukan yang merata bagi produsen.

Untuk memasuki keanggotaan OPEC ada syarat khusus yang sudah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan
¾ persetujuan dari negara anggota termasuk lima negara pendiri OPEC. Jumlah negara anggota OPEC
hingga tahun 2016 adalah 14 negara yang terdiri dari enam negara Timur Tengah, enam negara Afrika,
dan dua negara Amerika Selatan.

Keberadaan organisasi ekonomi global banyak memberikan pengaruh kemajuan ekonomi Indonesia.
GATT yang didirikan tahun 1947 membuat Indonesia bergabung juga pada GATT tahun 1950. Masuknya
Indonesia di GATT membuat kebijakan ekonomi Indonesia banyak menyesuaikan dengan kebijakan
GATT. Begitu juga ketika GATT berubah menjadi WTO. WTO mengeluarkan kebijakan seperti mendorong
persaingan yang terbuka, mendorong reformasi pembangunan ekonomi yang nantinya diikuti Indonesia.

Masalah yang dihadapi Indonesia dan negara-negara berkembang adalah dikesampingkannya sektor
pertanian oleh GATT dan WTO. Indonesia pernah menjadi anggota OPEC pada tahun 1962 dan keluar di
tahun 2008. Keluarnya Indonesia disebabkan karena tidak mampu memenuhi kuota ekspor. Pada
Januari 2016 Indonesia bergabung lagi ke dalam OPEC, tetapi keanggotaannya dibekukan akibat
menolak untuk memotong produksi minyak sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai