Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN

Disusun oleh :

Kelompok 4 :

1. Jessica Constantia (F0G021001)

2. Wenny Heryanti Suhanda (F0G021007)

3. Okta Anjelia Renopen (F0G021028)

4. Betha Sagita Sari (F0G021029)

5. Lala Paramita (F0G021038)

Dosen Pengampuh : Suriyati S.ST.,M.Keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmhat, Taufiq, serta Hidayah -Nya sehingga tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan inspirasi kepada penulis
sehingga terselesaikanlah tugas makalah ini. walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana
kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan oleh penyusun.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik
lagi. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak orang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..4

A. Latar Belakang ………………………………………………………………….4

B .Rumusan Masalah ………………………………………………………….………….4

C. Tujuan …………………………………………………………..……….4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..5

Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita…………………………………………..5

a) Genetalia interna dan eksterna……………………………………………………..…...5

b) Panggul………………………………………………………………….……………….6

2. Siklus Hormonal……………………………………………………..…………………..9

3.Siklus Menstruasi dan Proses meliputi …………………………………;……………..12

a) Ovum dan sperma……………………………………………………………………….12

b) Fertilasi dan implantasi…………………………………………………………………14

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..16

A .Kesimpulan …………………………………………………………………..16

B. Saran …………………………………………………………………...16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem reproduksi atau genetalia baik pria ataupun wanita terdiri dari 2 bagian, yaitu genetalia
interna dan genetalia eksterna. Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri
dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada laki-laki,
organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah. Organ utama
pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai
bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot )
secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotr opin/
steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.Selain itu
terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi :
payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

B. Rumusan masalah

1. bagaimana Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita?

a) Genetalia interna dan eksterna


b) Panggul

2. Bagaimana Siklus Hormonal

3. Bagaimana Siklus Menstruasi dan Proses meliputi :

a) Ovum dan sperma


b) Fertilasi dan implantasi

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita?

a) Genetalia interna dan eksterna


b) Panggul
2. Untuk mengetahui Siklus Hormonal

3. Untuk mengetahui Siklus Menstruasi dan Proses meliputi :

a) Ovum dan sperma


b) Fertilasi dan implantasi
BAB II

PEMBAHASAN

1. Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita

a. Genetalia interna dan eksterna

Alai reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul. Secara
anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian yang terlihat dari luar (
genitalia eksterna ) dan bagian yang berada di dalam panggul ( genitalia interna ). Genitalia
eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan ( vulva ) dan liang sanggama (vagina ).Genetika
interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran telur ( tuba ), dan indung telur ( avarium ). Pada vulva
terdapat bagian yang menonjol yang di dalamnya terdiri dari tulang kemaluan yang ditutupi
jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang
kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yang disebut
selaput dara ( hymen ). Di belakang bibir vulva terdapat kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan
cairan. Di ujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clitoris, merupakan bagian yang
mengandung banyak urat-urat syaraf. Di bawah clitoris agak kedalam terdapat lubang kecil yang
merupakan lubang saluran air seni ( urethra ). Agak ke bawah lagi terdapat vagina yang
merupakan saluran dengan dindi ng elastis, tidak kaku seper ti dinding pipa. Saluran
inimenghubungkan vulva dengan mulut rahim. Mulut rahim terdapat pada bagian yang disebut
leher.

rahim ( cervrz ), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit. Rahim berbentuk seperti buah pir
gepeng, berukuran panjang B-9 cm. Letaknya terdapat di belakang kandung k encing dan di
depan saluran pelepasan. Dindi ngnya terdiri dari dua lapisan Mot yang teranyam saing
metintang. Lapisan dinding rah im yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan
setaput kndir. tvtutai dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat saluran telur yang ujungnya

berdekatan dengan indung telur kiri dan kanan. lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm,
mengandung sel-sel telur ( ovum ) yang jumtahnya lebih kurang 200.000-400.000 butir. Otot-
otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat-alat reproduksi, kandung kencing
dan saluran peiepasan sehingga alat-alat itu tetap berada pada tempatnya. Alai reproduksi wanita
berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul.

b. Panggul

Panggul adalah sebuah cincin tulang yang menopang tulang belakang dan melindungi organ
perut. Bagian tubuh ini berada tepat di dasar perut atau antara perut/punggung bawah dan
tungkai kaki.Di mana letak panggul?

Tulang panggul terletak di bagian bawah perut dan antara kedua tulang pinggul. Tulang ini
berfungsi sebagai penyangga berbagai organ dalam sistem pencernaan dan reproduksi. Selain itu,
panggul juga menjadi penyambung antara tubuh bagian atas dan bawah.

Panggul wanita terdiri dari :

1. Panggul besar (Pelvis Mayor)

Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :

A. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :

• Tulang Usus (Os. Ilium)

- Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian

atas dan bagian belakang tulang panggul

- Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista

iliaca

- Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca

anterior superior dan spina iliaca posterior superior

• Tulang Duduk (Os. Ischium)

- Terdapat disebelah bawah tulang usus


- Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica

- Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badaan saat duduk disebut
tuber ischiadicum

• Tulang Kemaluan (Os. Pubis)

- Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus

- Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum

- Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:

ramus superior ossis pubis

b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)

Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian
bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha. Terdiri dari lima
ruas tulang yang berhubungan erat.

c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)

Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. Pada saat persalinan
tulang tungging dapat didorong ke belakaang sehingga memperluas jalan lahir

2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang

Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena merupakan tempat
alat reproduksi wanita yang membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang
yaitu :

a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet Pap dibentuk oleh :

➢ Promontorium
➢ Sayap Os. Sacrum
➢ Linea terminalis/ I nominata kanan dan kiri
➢ Ramus superior Ossi Pubis kanan dan kiri
➢ Pinggir atas simfisi pubis

b. Pintu tengah panggul

(PTP)/ Midle PTP dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :

1. Bidang luas panggul

Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan simfisis menuju pertemu Os. Sacrum
2 dan 3.

2. Bidang sempit panggul

Bidang sempit panggul dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina
ischiadica dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.

c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet)

Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan
dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis,
sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga dibatasi oleh ligamentum
sacrotuberosum kiri dan kanan.

B. Fungsi Panggul Wanita

Fungsi umum panggul wanita adalah :

a. Panggul besar (Pelvis Mayor)

Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen

b. Panggul kecil (Pelvis Minor)

Fungsi panggul kecil adalah :

1. Membentuk jalan lahir

2. Tempat alat genitalia


2. Siklus Hormonal

Hormon adalah bahan kimia yang membantu mengoordinasikan seluruh fungsi dalam tubuh
Anda.Bahan kimia ini diproduksi oleh kelenjar endokrin serta berperan membawa pesan melalui
darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya.Sebagaimana namanya, hormon reproduksi
wanita adalah bahan kimia yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita.

Hormon reproduksi ini diproduksi oleh kelenjar adrenal dan gonad. Pada wanita, gonad berarti
ovarium yang juga berperan dalam membuat sel telur.Ovarium mulai memproduksi hormon
reproduksi sejak awal masa pubertas atau remaja.aat awal pubertas, kelenjar pituitari (hipofisis)
di bagian otak mulai membuat hormon yang merangsang ovarium untuk menghasilkan hormon
reproduksi.

Selanjutnya, menjelang akhir pubertas, anak perempuan mulai melepaskan sel telur sebagai
bagian dari periode bulanan atau yang disebut dengan siklus menstruasi.Pada masa inilah,
seorang gadis berkembang menjadi wanita dewasa secara seksual..Selain pada menstruasi,
hormon reproduksi wanita juga berperan dalam fungsi tubuh wanita lainnya, termasuk
perkembangan seksual, hasrat seksual, kehamilan, melahirkan, hingga menyusui.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, wanita memiliki beberapa hormon yang berperan dalam
sistem reproduksinya.Berikut adalah berbagai jenis hormon terkait reproduksi pada wanita
dengan fungsi yang berbeda-beda:

1. Estrogen

Estrogen adalah satu dari dua hormon utama pada wanita yang diproduksi di ovarium. Namun,
kelenjar adrenal dan sel-sel lemak pun memproduksi hormon ini meski dalam jumlah kecil.Pada
masa kehamilan, plasenta juga memproduksi hormon ini untuk membantu menjaga kesehatan ibu
hamil.Hormon estrogen berperan penting dalam membentuk fisik seorang gadis pada masa
pubertas, seperti pertumbuhan payudara, serta memulai dan mengontrol siklus menstruasi.

Selain itu, hormon ini punya fungsi penting dalam proses persalinan, membantu menjaga kadar
kolesterol, serta kesehatan tulang, otak, jantung, kulit, dan jaringan lainnya.kadar estrogen
berubah-ubah sepanjang bulan. Tingkat estrogen yang rendah biasanya terjadi pada wanita
menopause, tetapi kondisi medis lainnya juga bisa menimbulkan kondisi ini.Sementara kelebihan
kadar estrogen biasanya terjadi karena ada masalah pada menstruasi, kelebihan berat badan, atau
kondisi medis lainnya.

2. Progesteron

Progesteron adalah jenis hormon utama wanita lainnya. Sama seperti estrogen, progesteron
diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium, tepatnya di korpus luteum. Saat hamil, plasenta
juga memproduksi hormon ini. Hormon progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan
proses pembuahan.Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium
(dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Ketika kehamilan terjadi, progesteron juga bekerja untuk menjaga kehamilan serta mendorong
kelenjar penghasil susu untuk memproduksi ASI.Hormone Health Network menyebutkan bahwa
wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak
teratur atau sulit untuk hamil.Adapun wanita dengan kadar progesteron rendah dan berhasil
hamil, berisiko tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

3. Testosteron

Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun nyatanya, ovarium dan kelenjar
adrenal wanita pun memproduksi hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.

Seperti yang dimiliki pria, hormon testosteron pada wanita pun memiliki fungsi penting dalam
reproduksi wanita.Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta menjaga
ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.Tak hanya itu, testosteron juga memainkan peran
penting pada kesehatan tulang wanita.

4. Oksitosinjenis

hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak
hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam
proses persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi sebagai tanda
mulainya persalinan.
3. Siklus Menstruasi dan proses konsepsi

a. Ovum dan sperma

Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus dan mengarah pada
pembentukan endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap
bulan, sel telur harus dipilih kemudian dirangsang agar menjadi matang. Endometrium pun harus
dipersiapkan untuk berjaga-jagajika telur yang sudah dibuahi (embrio) muncul kemudian
melekat danberkembang disana. Pendarahan menstruasi dimulai menjelang akhir pubertas.Saat
itu anak gadis mulai melepaskan sel telur sebagai bagian dari periode bulanan yang disebut
dengan siklus reproduksi wanita atau siklus menstruasi.

Proses terjadinya menstruasi

Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon. Luteinizing Hormon (LH) dan Follicle Stimulating
Hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, mencetuskan ovulasi dan menstimulasi
ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron akan
menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya
pembuahan (Sinaga etal., 2017). Menstruasi terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler (sebelum
telurdilepaskan), fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah sel telurdilepaskan).
Menstruasi sangat berhubungan dengan faktor-faktor yangmemengaruhi ovulasi, jika proses
ovulasi teratur maka siklus menstruasi akan teratur.

Faktor-faktor penyebab gangguan siklus menstruasi

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan siklus

menstruasi yakni :

a. Status gizi

b. Aktivitas fisik

c. Tingkat konsumsi

d. Stres
Stres menyebabkan perubahan sistemik di dalam tubuh, khususnya sistem persarafan dalam
hipotalamus melalui perubahan prolaktin yang dapatmemengaruhi elevasi kortisol basal dan
menurunkan luteinizing hormone (LH) yang menyebabkan amenorrhea.

e. Konsumsi obat hormonal

Konsumsi obat tertentu seperti kontrasepsi hormonal dan obat yang dapat meningkatkan hormon
prolaktin sehingga menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Metode kontrasepsi akan
memanipulasi siklus menstruasi karenahormon-hormon yang dioroduksi memaksa tubuh untuk
membentuk siklus buatan.

Cara menghitung siklus menstruasi

Menstruasi yang normal berlangsung kurang lebih 4-7 hari. Jumlah darahyang dikeluarkan
sekitar 2-8 sendok makan. Sementara satu siklus menstruasirata-rata adalah 28 hari, tetapi
panjang siklus 24-35 hari masih dikategorikannormal. Sistem kerja tubuh wanita berubah-ubah
dari bulan ke bulan tapi ada beberapa wanita yang memiliki jumlah hari yang sama persis setiap
siklus menstruasinya (Verawaty & Rahayu, 2011). Cara menghitung siklus menstruasi yaitu
dengan menandai hari pertama keluarnya darah menstruasi sebagai “siklus hari ke-1”. Panjang
siklus rata-rata wanita adalah 28 hari. Namun rata-rata panjang siklus menstruasi berubah
sepanjang hidup dan jumlahnya mendekati 30 hari saat seorang wanita mencapai usia 20 tahun,
dan rata-rata 26 hari saat seorang wanita mendekati masa menopause, yaitu di sekitar usia 50
tahun. Hanya sejumlah kecil wanita yang benar-benar mengalami siklus 28 hari (Verawaty &
Rahayu, 2011).

b. Fertilasi dan Implantasi

Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau
sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya
melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).
Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota,
dan pada dasarnya gametgamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti
pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi
serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar)
dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan,dan sebagian
besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen
tube terlibat dalam proses fertilisasi.

Jenis- jenis fertilisasi

1. Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik): gamet-gametnya

dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.

2. Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat): sperma dimasukkan ke
dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi. Setelah pembuahan,
telur itu membentuk membran fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut.
Kadang-kadang sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur (Anonymous, 2008).

Proses fertilisasi

Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum di
ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta spermatozoa diejakulasikan ke dalam saluran genital
wanita. Sekitar 1 juta yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat mencapai tuba
fallopi dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel spermatozoa mempunyai rentang hidup
sekitar 48 jam (Cambridge, 1998). Sebelum membuahi sel telur, spermatozoa harus melewati
tahap kapasitasi dan reksi akrosom terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu masa
penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu
selubung glikoprotein dari plasma semen dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah
akrosom spermatozoa. Sedangkan reaksi akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke
zona pelusida. Reaksi tersebut membuat pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk
menembus zona pelusida yang terdapat pada akrosom (Sadler, 1996) Oosit (ovum) akan
mencapai tuba satu jam lebih setelah diovulasikan. Ovum ini dikelilingi oleh korona dari sel-sel
kecil dan zona pelusidayang nantinya akan menyaring sel spermatozoa yang ada sehingga hanya
satu sel yang dapat menembus ovum. Setelah spermatozoa menembus ovum, ia akan
menggabungkan material intinya dan menyimpan komplemen kromosom ganda yang lazim.
Kromosom ini mengandung semua informasi genetic yang nantinya akan diturunkan kepada
keturunannya (Canbridge, 1998). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot yang terus
membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya.

IMPLANTASI

1. Pengertian Implantasi

Implantasi atau disebut juga dengan nidasi merupakan proses tertanamnya embrio yang
merupakan hasil dari konsepsi, ke dinding uterus (endometrium) untuk selanjutnya mengalami
perkembangan.Implantasi biasanya terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-8 dari perkembangan
embrio. Menjelang terjadi implantasi, zona pelusida lenyap dengan jalan lisis. Sebelum
implantasi, cairan blastosul mengandung banyak ion kalium dan bikarbonat. Bahan ini berasal
dari cairan rahim.Setelah terjadi implantasi, jumlah kalium dan bikarbonat berkurang, sehingga
sama dengan kadar yang terdapat di dalam serum induk.

2. Proses Implantasi

Proses implantasi terjadi setelah melalui proses fertilisasi dan proses claveage (pembelahan).
Tepat saat berbentuk morula (mengalami pembelahan menjadi 32 sel), embrio mulai memasuki
uterus. Proses pembelahan masih tetap terjadi. Ketika akan mengalamai implantasi, embrio yang
berupa blastosit. Pertama, zona pellucida akan terlepas sebagai aktivitas dari enzim proteolitik
dari airan uterus disebut proses hatching. Lalu bagian dari blastosit, yaitu tropoblast akan
menempel pada endometrium dan berkembang menjadi plasenta yang berfungsi sebagai
penyuplai zat-zat makanan kepada fetus.

Jenis-jenis Implantasi

1. Implantasi interstisial terjadi pada manusia, sipanse dan marmut dimana invasi embrio
merusak jaringan 'stroma uterus sedemikian dalam kemudianembrio masuk kedalam stroma dan
permukaan uterus akan menutup daerah bekas masuknya embrio.

2. Implantasi eksentrik seperti pada monyet resus, anjing, kucing dan tikus, kerusakan stroma
terjadi hanya sebagian dan embrio yang berkembang masih berhubungan dengan lumen uterus.

3. Pada implantasi superfisial seperti pada kuda, babi,sapi, domba dan kambing, perlekatan
hanya terjadi pada permukaan uterus dan elative tidak terjadi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hormon adalah bahan kimia yang membantu mengoordinasikan seluruh fungsi dalam tubuh
Anda.Bahan kimia ini diproduksi oleh kelenjar endokrin serta berperan membawa pesan melalui
darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya.Sebagaimana namanya, hormon reproduksi
wanita adalah bahan kimia yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Hormone
yang terkait reproduksi wanita adalah estrogen, progesterone,tertoteron,oksitosin.

B. Saran

Kita sebgai makhluk sosisl membutuhkan ornag lain, untuk itu kita perlu memperhatikan
hubungan antar manusia, dengan memperhatikan bebrap hal diatas. Dan untuk makalah ini masih
belum sempurna, untuk itu saya butuh kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/wanita/hormon-reproduksi-wanita/

https://id.scribd.com/document/443478951/SEL-OVUM-DAN-SEL-SPERMA

Anda mungkin juga menyukai