Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA REMAJA

Pokok Bahasan : Anemia Remaja


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan anemia pada remaja
Sasaran : Masyarakat
Hari/Tanggal : 17 april 2022
Tempat : Dusun Gelap
Waktu : ± 10 Menit
Pembicara : Afifah Stya Ningrum

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan remaja mengetahui tentang anemia pada
remaja.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Remaja mampu menjelaskan tentang pengertian remaja.
2. Remaja mampu menjelaskan pengertian anemia dan angka kejadian
anemia.
3. Remaja mampu menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan
anemia dibanding laki-laki.
4. Remaja mampu menjelaskan tanda gejala anemia, faktor yang
menyebabkan anemia pada remaja, pengaruh anemia terhadap
kemampuan kognitif.
5. Remaja mampu menjelaskan bagaimana cara penanggulangan
anemia.

III. Media
PPT (Power Point)
IV. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
V. Materi
Terlampir

VI. Kegiatan penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 1 menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
- Menyebutkan materi/ pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan
2 5 menit Pelaksanakan : - Menyimak dan
- Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
- Pengertian Remaja
- pengertian anemia dan angka kejadian
anemia
- Menjelaskan mengapa perempuan
lebih rentan anemia dibanding laki-
laki
- Menjelaskan Tanda gejala anemia,
Faktor yang menyebabkan anemia
pada remaja, Pengaruh Anemia
Terhadap Kemampuan Kognitif
- Menjelaskan bagaimana cara
Penanggulangan anemia
3 2 menit Evaluasi - Merespon dan
- Memberi kesempatan kepada sasaran bertanya
untuk bertanya
4. 2 Menit Penutup: - Menjawab salam
- Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terima kasih dan salam

VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada lansia :
a. Sebutkan pengertian rematik!
b. Sebutkan penyebab rematik!
c. Sebutkan tanda dan gejala rematik!
d. Sebutkan diet atau makanan bagi penderita rematik!
Terlampir
MATERI
A. PENGERTIAN REMAJA
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa remaja
yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

B. PENGERTIAN ANEMIA DAN ANGKA KEJADIAN ANEMIA


Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah
sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam
sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-
paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah
sesuai yang diperlukan tubuh.
Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia. Pada tahun
1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57%
anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui
menderita anemia.
Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun
1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10
Kabupaten menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia
(Hb< 12 gr %) dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal
yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri dan 180
calon pengantin wanita.

C. Perempuan Lebih Rentan Anemia Dibanding Dengan Laki-Laki


Masyarakat indonesi umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan
nabati disbanding hewani, sehingga masih banyak yang menderita anemia.
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali lebih besar daripada pada
laki-laki. Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang secara otomatis
mengeluarkan darah. Itulah sebabnya perempuan membutuhkan zat besi
untuk mengembalikan kondisi tubuhnya kekeadaan semula. Hal tersebut tidak
terjadi pada laki-laki. Selain itu wanita yang sering melakukan diet atau
pengurangan makanan karena ingin mendapatkan tubuh yang ideal.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan akan zat besi meningkat
3 kali dibanding dengan pada waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan
kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya.

D. TANDA DAN GEJALA ANEMIA


1. Mudah lelah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya
2. Muka pucat
3. Tidak bersemangat
4. Mudah mengantuk, bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan
5. Mudah pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna
informasi
6. Pandangan berkunang-kunang
7. Bila terus berlanjut, bisa saja menyebabkan mudah tertular penyakit lain

E. FAKTOR YANG MENYEBABKAN ANEMIA PADA REMAJA


a. Rendahnya Pengetahuan dan Ilmu Kesehatan
Rendahnya pengetahuan para remaja terhadap isu kesehatan dan ilmu
kesehatan. Bagi mereka, kesehatan bukanlah hal utama yang harus
menjadi perhatian. Masih merasa muda sehingga tidak harus menjaga
kesehatan.
b. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
c. Kurangnya zat besi, vitamn B 12, asam folat, vitamin C dalam
makanan yang dikonsumsi
d. Pola hidup remaja berubah dari yang semula serba teratur menjadi
kurang teratur, misalnya sering terlambat makan atau kurang tidur.
e. Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan aktifitas yang dilakukan.
f. Cacingan, terutama cacing tambang yang dapat menyebabkan
perdarahan dalam dinding usus meskipun sedikit tetapi terjadi secara
terus menerus yang menyebabkan kehilangan zat besi.
g. Mengurangi Porsi Makan
Keinginan untuk memiliki tubuh seperti peragawati dan para bintang
sehingga tidak mau makan banyak. Bila hal ini terus berlanjut, bisa
menyebabkan menderita anorexia nervosa, bulimia, dan penyakit
‘mental disorder’ lainnya.

F. PENGARUH ANEMIA
a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat remaja yang menderita
anemia dapat dengan mudah terserang penyakit.
b. Menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak.
c. Taraf inteligensia: yaitu kemampuan untuk mencapai prestasi di
sekolah dan berbagai bidang kehidupan antara lain pergaulan sosial,
teknis, perdagangan, pengaturan rumah tangga.
d. Bakat khusus yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang, misal
matematika, bahasa asing.
e. Organisasi kognitif menunjukkan materi yang sudah dipelajari,
disimpan dalam ingatan secara sistematis atau tidak.
f. Kemampuan berbahasa.
g. Daya fantasi, mempunyai kegunaan kreatif, antisipatif, rekreatif, dan
sosial.
h. Teknik atau cara belajar secara efisien dan efektif.

G. PENANGGULANGAN ANEMIA
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara
lain :
a. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar
besi yang cukup secara rutin pada usia remaja.
b. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung
vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan
menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman
ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
c. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di
daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada
remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
d. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak
diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
e. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih
merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.

Anda mungkin juga menyukai