Anda di halaman 1dari 10

API HALUSINASI PADA PASIEN PR DI RUANG PERKUTUT

YUDISTIRA PRATAMA
5021031116

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG TAHUN 2021-2022
ANALISA PROSES INTERAKSI
MENGHARDIK

Inisial Pasien :Tn P Nama Mahasiswa : Yudistira Pratama


Status interaksi perawat–pasien : Fase Kerja Tanggal : 31 Januari 2022
Lingkungan : Di kursi depan kamar pasien, posisi Waktu : 16.10
Perawat dan pasien saling bersampingan

Deskripsi Pasien : pasien terlihat rapi, pasien menjawab semua pertanyaan perawat dengan baik dan tenang
Tujuan Interaksi : pasien akan dapat lebih percaya dengan perawat, mendapat rasa nyaman, dan dapat mengetahui tentang cara menghardik

ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL PADA RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT
KLIEN/KELUARGA
P : “Selamat sore pak ” P : menyapa, berjalan menuju P berharap K mau menerima K senang ada yang Ucapan salam merupakan
klien P karena ini sudah interaksi mengajaknya berbicara penghargaan dan perhatian
K : melihat perawat lalu kedua perawat terhadap klien atau
tersenyum keluarga
K : “Iya, sore” K : tersenyum kepada perawat P senang karena K mau Klien menerima sapaan Klien menanggapi sapaan
sambil mempersilahkan duduk menerima kehadiran P dari perawat perawat. Hal tersetist
P : membalas senyuman mengindikasikan bahwa kakak
keluarga klien klien bisa menerima kehadiran
perawat
P : ““Bagaimana kabar bapak P : memandang K, badan P berharap K mau K tampak masih malas Pertanyaan pemtiska memberi
hari ini?” condong ke depan mengutarakan sesuatu pada P berbicara dengan P kesempatan klien untuk bebas
K : menatap P kadang mengungkapkan isi hati/
menunduk pikirannya
K : ”Baik a ini lagi nunggu K : menatap perawat P merasa senang K mau K menginginkan P
Dengan menanyakan kabar maka
waktu makan sambil nonton tv P : memperhatikan klien mulai menceritakan apa yang mengerti akan kondisinya
keluarga akan lebih rileks
dirasakan
P : “oh emang suka nonton P : tersenyum, menatap klien P berharap mau K merasa senang P mau Pertanyaan tertiska memberikan
apa pak ? K : tersenyum, memandang menceritakan kondisi klien mengerti kondisinya kesempatan pada keluarga untuk
perawat mengungkapkan pendapat atau
cara pandang keluarga terhadap
kondisi klien
K : “Ya paling suka nonton K : menatap perawat sebentar P merasa senang klien mau K masih kurang tertiska Mengetahui kondisi klien yang
tukang ojek pengkolan a kemudian menunduk berbagi cerita tentang terhadap P sebenarnya sangat penting untuk
P : memperhatikan, badan keadaan klien menentukan intervensi
condong ke depan selanjutnya
P : “Oooo begitu ,pak saya P : mengangguk-anggukkan P berharap keluarga mau K masih kurang tertiska Kontrak tujuan yang jelas
mau ngobrol sama bapak kepala memandang klien berdiskusi terhadap P membantu keluarga memahami
seputar kesehatan dan kondisi K : menunduk maksud interaksi
bapak
K : “oh ia hayu a K : mengangguk-anggukkan P lega karena klien mau K merasa senang ada teman Tujuan interaksi yang jelas
kepala memandang perawat diajak berdiskusi yang bisa diajak cerita sangat penting dalam proses
P : kontak mata terhadap klien untuk menangani kondisi interaksi untuk menentukan arah
klien pembicaraan
P : “Berapa lama kira-kira kita P : mempertahankan kontak P berharap K mau K mengikuti arahan dari P Kontrak waktu penting dalam
bisa ngobrol? Pak riza maunya mata dengan klien sambil interaksi untuk memberikan
berapa menit? Bagaimana menunjukkan jam menanggapi ucapan P arahan selama interaksi
kalau 10 menit? Bisa?” K : menoleh ke arah jam dinding
K : “Iya bisa bu sekarang saya K : menatap perawat P merasa senang karena K K menunjukkan Kesepakan sebelum interaksi
juga lagi nyantai nunggu P : memandang klien mau menanggapi ajakan P kesediaannnya untuk penting untuk meningkatkan
makan” berinteraksi dengan P hutisngan saling percaya
P : “Kita mau ngobrol P : memandang klien P berharap K mau menerima K tampak berkonsentrasi Kontrak awal penting dalam
dimana? Bagaimana kalau di K : menatap perawat ajakan P pada pembicaraan memberi arahan selama proses
sini?”di kursi depan kamar interaksi
bapak
K : “Iya disini saja a. K : tersenyum sambil P merasa lega K menerima K menunjukkan Kesepakan sebelum interaksi
membenarkan posisi duduk ajakan P kesediaannya untuk penting untuk meningkatkan
P : menatap klien berinteraksi hutisngan saling percaya
P : “Oh iya tidak apa-apa., P : badan condong ke depan, P ingin menggali K konsentrasi terhadap Pertanyaan terfokus dan tertiska
Pak apakah bapak suka menatap klien pengetahuan keluarga pertanyaan perawat berguna untuk mendapatkan
mendengar suara suara atau K : memperhatikan perawat, terhadap kondisi klien informasi yang spesifik tentang
bisikan yang tidak jelas, atau mempertahankan kontak mata suatu hal
melihat bayangan bayangan
atau cahaya cahaya aneh atau
mencium bau bauan yang aneh
seperti bau darah atau bunga
K : “Iya a saya kadang suka K : mengerutkan dahi, menatap P senang karena keluarga K memberikan respon Pengetahuan awal kliententang
mendengar suara bom atau perawat dapat mengugkapkan terhadap pertanyaan kondisi klien dapat menentukan
pesawat jatuh, sebelum saya P : memperhatikan respon klien pengetahuannya perawat penddidikan kesehatan yang
dibawa kesini saya juga harus diberikan
pernah melihat bayangan
hitam yang mencoba mau
membunuh saya memangnya
kenapa itu?”
P : “Ya gejala yang dialami P : menatap klien sambil P ingin menjelaskan kepada K mulai fokus dan senang Teknik informasi meruapakn
oleh bapak itu dinamakan memberikan penjelasan dengan klien tentang kondisi yang atas penjelasan P teknik komunikasi terapeutik
halusinasi, yaitu mendengar gerakan tangan dialami kien dengan memberikan informasi
yang tidak ada wujud. K : memperhatikan perawat yang diperlukan klien
Tandanya bicara dan tertawa
sendiri, atau marah- sesuatu
yang sebenarnya tidak marah
tanpa sebab” atau juga melihat
cahaya atau bayangan yang
aneh
K : “Iya saya biasanya seperti K : mengangguk-anggukkan P senang karena keluarga K mulai bersemangat Tanggapan dari keluarga dapat
itu terutama pada malam hari kepala, kontak mata ada dapat memberikan tanggapan terhadap topik pembicaraan digunakan sebagai validasi atas
sebelum saya tidur atau pada P : memperhatikan klien dari penjelasan yang sudah kondisi klien
saat saya sendirian dan tidak diberikan
ada kerjaan”
P : “Jadi kalau ibu itu P : menatap klien, P berharap pemberian K mulai bersemangat Focusing merupakan salah satu
mengatakan mendengar suara- K : memperhatikan perawat tambahan penjelasan dapat terhadap topik pembicaraan komunikasi terapeutik yang
suara bom ataupun suara menambah pemahaman klien bertujuan memusatkan perhatian
pesawat jatuh ataupun melihat terhadap penjelasan klien pada satu pokok bahasan
bayangan aneh itu tidak nyata sebelumnya
hanya halusinasi
K : “Oo begitu ya bu, kalau K : mengangguk-anggukkan P senang karena klien dapat K mulai focus dan senang Tanggapan dari klien dapat
saya mendengar suara bom kepala, mengubah posisi duduk memberikan tanggapan dari terhadap penjelasan P digunakan sebagai validasi atas
atau suara pesawat jatuh itu. P : mempertahankan kontak penjelasan yang sudah kondisi klien
Biasanya pas lagi sendirian mata dengan klien diberikan
atau sedang melamun pak”
P : “Iya biasanya hal itu terjadi P : memandang klien, bertanya P berharap keluarga dapat K mulai focus pada Penggalian data lebih mendalam
berapa kali sehari pak?” sambil menggerakkan tangan memberikan penjelasan yang interaksi penting untuk validasi data
K : memperhatikan perawat lebih dalam mengenai
kondisi klien
K : ”Biasanya suara itu datang K : menggelengkan kepala P cukup senang terhadap K tampak rileks dan mulai Penjelasan keluarga penting
dua kali sehari” P : memperhatikan klien tanggapan klien tertiska terhadap perawat sebagai pemahaman keluarga
terhadap kondisi klien
P : “Oo begitu. Nah nanti P : menatap klien P berharap K mengerti K tampak mengerti Penguatan terhadap penjelasan
kalau ibu sudah mulai duduk K : kontak mata dengan perawat penjelasan yang diberikan penjelasan yang diberikan penting untuk meningkatkan
sendirian dan melamun trus pemahaman
ada suara yang tidak ada
wujud ataupun melihat
bayangan yang tidak nyata
harus hati-hati yah pak.
Berarti bapak mengalami
halusinasi sensori”
K : “Iya-iya a” K : mengangguk-anggukkan P senang K mengerti akan K tampak paham dari Anggukan kepala meruapakn
kepala penjelasan yang diberikan penjelasan respon noverbal yang dapat
P : tersenyum, focus pada klien memnandakan bahwa klien
mengerti akan penjelasan yang
diberikan
P : “Biasanya apa yang ibu P : menjaga kontak mata P berharap K dapat memiiki K tampak berkonsentrasi Pertanyaan terfokus dan tertiska
lakukan kalau bapak sudah K : menatap perawat cara yang tepat dalam terhadap pertanyaan yang berguna untuk mendapatkan
mendengar suara-suara yang menangani klien diajukan informasi yang spesifik tentang
tidak nyata?” suatu hal
K : “Ya saya kalau mendengar K : mengangkat bahu dengan P senang mendapatkan K berusaha Tanggapan dari keluarga dapat
suara yang tidak jelas atau tetap memandang perawat respon dari pertanyaannya mengungkapkan hal yang digunakan sebagai bahan acuan
bisikan saya menutup telinga P : mempertahankan kontak dilakukan untuk mempertimbangkan
dan ngomong pergi pergi mata penjelasan yang akan diberikan
selanjutnya
P : “Nanti kalau bapak mulai P : memandang klien dengan P berharap klien paham akan K tampak berusaha focus Teknik informasi meruapakn
berbicara sendiri dan memberikan penjelasan melaluii penjelasan yang diberikan dan memahami penjelasan teknik komunikasi terapeutik
mendengar suara-suara yang gerak tangan perawat dengan memberikan informasi
tidak jelas ibu langsung tutup K : Memperhatikan perawat yang diperlukan klien
telinga dan katakan pergi
sana,,,kamu suara palsu”itu
namanya tindakan
menghardik.
K : “Iya a nanti akan saya K : tersenyum sambil P senang K menyetujian K menyetujui saran perawat Keluarga klien tampak siap
lakukan” menganggukkan kepala saran yang diberikan dalam merawat klien
P : memperhatikan respon klien
P : “Nah...coba sekarang P : memandang klien dengan P berusaha memberikan K berkonsentrasi terhadap Penguatan atau informasi
bapak praktekkan” memberikan penjelasan melaluii penguatan dan informasi penjelasan yang diberikan tambahan penting untuk lebih
gerak tangan tambahan untuk meningkatkan pemahaman
meningkatkan pemahaman keluarga atau klien
K : Memperhatikan perawat
K : “Begini ya bu...tutup K : tersenyum, mengubah posisi P senang K memberikan K dapat memahami Tanggapan yang positif
telinga lalu katakan,,,pergi duduk sambil menunjuk ke arah tanggapan yang positif penjelasan yang diberikan menunjukkan pemahaman klien
sana kamu suara palsu” belakang terhadap penjelasan yang
P : memperhatikan klien diterima
P : “Nah sekarang bapak P: memandang klien P berharap K dapat K tampat rileks dan senang Menggali perasaan keluarga klien
sudah bisa mempraktek K; mendengarkan, tersenyum mengungkapkan perasaan terhadap interaksi dapat digunakan sebagi evaluasi
kan,bagus
K : “Iya a ” K : tersenyum, menatap perawat P senang K mau K menunjukkan respon Tujuan belajar dapat tercapai
P : memperhatikan klien mengungkapkan perasaannya positif terhadap apa yang ketika tidak terjadi kesenjangan
telah didiskusikan antara tujuan dan hasil belajar
P : “Bagus sekali pak,nah P : menatap klien P berharap K dapat K berusaha memahami Evaluasi diperlukan untuk
selanjutnya kegiatan K : memandang perawat memahami ucapan P perkataan P melihat adakah kesenjangan
menghardik bapak masukkan antara apa yang dijelaskan
kedalam jadwal kegiatan perawat dengan apa yang
harian ya pak?” dipahami keluarga klien
K : “Ya a,,akan saya coba Mengevaluasi apakah sesuai teori
K menunjukkan jawaban
terus dan menjadi aktivitas K: menjawab sambil berpikir P menunjukkan rasa senang bahwa keluarga klien telah
positif terhadap apa yang
saya” P: tersenyum terhadap jawaban klien mampu melakukan baik dari
dibincangkan P
afektif, kognitif, psikomotor
P : “pak kalau bapak P : memandang klien dengan P berusaha memberikan K berkonsentrasi terhadap Penguatan atau informasi
mendengar suara-suara atau memberikan penjelasan melaluii penguatan dan informasi penjelasan yang diberikan tambahan serta rencana tindak
mengobrol sendiri, coba lagi gerak tangan tambahan untuk lanjut penting untuk lebih
dan lagi untuk menghardik K : Memperhatikan perawat meningkatkan pemahaman meningkatkan pemahaman dan
suara-suara yang yang kemampuan keluarga dalam
muncul!” merawat klien
K : “Iya a” K : tersenyum P senang K memberikan K dapat memahami Tanggapan yang positif
P : memperhatikan klien tanggapan yang positif penjelasan yang diberikan menunjukkan pemahaman klien
terhadap penjelasan yang
diterima
P : “Bagaimana kalau kita P : menatap klien P berharap K mau untuk K tampak mulai bosan Terminasi dan kontrak yang akan
besok ngobrol lagi tentang K : menoleh ke belakang diajak interaksi selanjutnya dating penting untuk
cara mengontrol halusinasi meningkatkan interaksi dan
selanjutnya?“ membina hutisngan saling
percaya
K : “Oh iya saya mau a. K : mengangguk, menatap P merasa senang K mau K menyanggupi ajakan P Proses terminasi penting untuk
Mungkin besok sore aja ya perawat diajak interaksi selanjutnya mengakhiri terminasi
pak P : tersenyum
P : Kira-kira waktunya kapan P : menatap klien P berharap mendapatkan K ingin segera mengakhiri Terminasi untuk menentukan
ya? Bagaimana kalau jam 4?” K : menoleh ke belakang waktu yang pasti untuk interaksi kontrak selanjutnya
pertemuan se
K : “Iya a jam segitu aja” K : menolehh ke arah jam P senang K memberi K menyetujui ajakan P Kesepakatan kedua belah pihak
dinding tanggapan atas penting untuk meningkatkan
P : mmperhatikan klien pertanyaannya hutisngan saling pecaya
P : “Baik pak, saya permisi P : berdiri, mengulurkan tangan P berharap K mau berjabat K memahami maksud P Salam merupakan tanda
dulu. Selamat sore” untuk berjabat tangan tangan perpisahan dari interaksi yang
K : berjabat tangan telah dilakukan
K : “sore a, Terima kasih K : tersenyum, berjalan ke pintu P merasa lega K kooperatif K tamapak senang selama Proses terminasi penting untuk
banyak” mengantarkan perawat pulang selama interaksi interaksi mengakhiri terminasi
P : berjalan ke arah pintu

Kesan perawat:
Perhatian dan fokus klien serta semangat klien dalam belajar menghardik klien cukup baik. Akan tetapi kadang kontak mata masih kurang dan kadang klien kurang
fokus selama interaksi karena menoleh ke belakang.

Pembimbing Jakarta ,
Mahasiswa

Yudistira Pratama
( Ns. Laili.,M.Kep) 5021031116

Anda mungkin juga menyukai