Anda di halaman 1dari 4

Nama : Winy Widia Putri

Nim : 19231050

Prodi/Kelas : Pendidikan IPA/ B

Mata Kuliah : Bioteknologi

Dosen Pengampu : Dr. Skunda Diliarosta, M.Pd

TEKNIK TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

A. DNA Rekombinan

Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik penggabungan DNA dari spesies yang berbeda
sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Pada pengembangan
bioteknologi kelautan dan perikanan, teknik DNA rekombinan ini dapat digunakan antara lain
untuk melakukan eksplorasi potensi dan biodiversitas organisme laut, seperti mikroba laut.

B. Teknik DNA Rekombinan

Teknologi DNA Rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang digunakan untuk
mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi. Teknik-teknik tersebut meliputi:

 Teknik untuk mengisolasi DNA.


 Teknik untuk memotong DNA.
 Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA.
 Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup.

Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga cara yaitu konjugasi,
transformasi, dan transduksi. DNA yang masuk ke dalam sel bakteri selanjutnya dapat
berintegrasi dengan DNA atau kromosom bakteri sehingga terbentuk kromosomrekombinan.

Konjugasi merupakan perpindahan DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel bakteri lainnya
(sel resipien) melalui kontak fisik antara kedua sel. Sel donor (sel jantan) memasukkan sebagian
DNA-nya ke dalam sel resipien (sel betina). Transfer DNA ini melalui pili seks yang dimiliki
oleh sel jantan. Sel betina tidak memiliki pili seks. DNA dari sel jantan berpindah ke dalam sel
betina secara replikatif. Oleh karena itu, setelah proses konjugasi selesai, sel jantan tidak
kehilangan DNA. Setelah konjugasi selesai kedua sel berpisah kembali dan jumlah sel tidak
bertambah (setelah konjugasi tidak dihasilkan anak sel). Oleh karena itu, proses konjugasi ini
disebut juga sebagai proses atau mekanisme seksual yang tidak reproduktif.

Transformasi merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya. DNA
yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) dapat berupa potongan DNA atau fragmen DNA
yang berasal dari sel bakteri lainnya atau dari organisme lainnya. Masuknya DNA dari
lingkungan ke dalam sel bakteri ini dapat terjadi secara alami.

Transduksi adalah cara pemindahan DNA dari satu sel ke dalam sel lainnya melalui perantaraan
fage. Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel bakteri. Virus-virus yang inangnya
adalah bakteri seringkali disebut bakteriofage atau fage. Pada waktu fage menginfeksi bakteri,
fage memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. DNA fage ini kemudian bereplikasi di dalam sel
bakteri atau berintegrasi dengan kromosom bakteri (ingat siklus hidup fage: siklus litik dan
siklus lisogenik). Pada waktu DNA fage dikemas di dalam pembungkusnya untuk membentuk
partikel fage-fage baru, DNA fage tersebut dapat membawa sebagian dari DNA bakteri yang
telah menjadi inangnya. Selanjutnya bila fage menginfeksi bakteri lainnya, maka fage akan
memasukkan DNA-nya yang mengandung sebagian dari DNA bakteri inangnya yang
sebelumnya. Dengan demikian, fage tidak hanya memasukkan DNA-nya sendiri kedalam sel
bakteri yang diserangnya tetapi juga memasukkan DNA dari sel bakteri lainnya yang ikut
terbawa pada DNA fage. Jadi, secara alami fage memindahkan DNA dari satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnya.

C. Perangkat dalam Teknologi DNA Rekombinan

Perangkat yang digunakan dalam teknologi DNA rekombinan adalah perangkat-perangkat yang
ada pada bakteri. Perangkat tersebut antara lain adalah:

1. Enzim restriksi digunakan untuk memotong DNA.


2. Enzim DNA ligase digunakan untuk menyambung DNA.
3. Plasmid digunakan sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau mengklonkan fragmen
DNA atau mengubah sifat bakteri.
4. Transposon digunakan sebagai alat untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan
penanda.
5. Pustaka Genom digunakan untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah
diklonkan.
6. Enzim traskripsi balik digunakan untuk membuat DNA berdasarkan RNA.
7. Pelacak DNA / RNA digunakan untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang
diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar.

Dari beberapa perangkat diatas (enzim restriksi, enzim DNA ligase, dan plasmid), telah
memungkinkan bagi kita untuk mengklonkan gen atau fragmen DNA. Dalam hal ini, kita dapat
membuat plasmid rekombinan (plasmid yang mengandung fragmen DNA asing) di dalam tabung
reaksi. Bila dikombinasikan dengan salah satu cara bakteri memindahkan DNA, yaitu
transformasi, kita dapat memasukkan plasmid rekombinan tersebut ke dalam sel bakteri.

Tahapan dalam mengklonkan gen meliputi: pemotongan plasmid, menyisipkan gen atau fragmen
DNA, memasukkan DNA kedalam sel bakteri (trasformasi), seleksi klon bakteri yang benar yaitu
bakteri yang mengandung plasmid rekombinan.
1. Pemotongan plasmid.
2. Menyisipkan gen atau fragmen DNA.
3. Memasukkan DNA kedalam sel bakteri (trasformasi).
4. Seleksi klon bakteri yang benar yaitu bakteri yang mengandung plasmid rekombinan

Berdasarkan mekanisme bakteri, perangkat bakteri, dan beberapa teknik diatas, DNA
rekombinan dapat dibuat paling tidak melalui tiga pendekatan, yaitu:

 Mengestraksi DNA total suatu organisme, memotong DNA total menjadi fragmen-
fragmen, memilih fragmen yang dikehendaki, mengklonkan fragmen yang telah terpilih.
 Mengestraksi DNA total suatu organisme, memotong DNA total menjadi fragmen-
fragmen, mengklonkan semua fragmen DNA pada vektor yang sesuai, menguji setiap
klon untuk mendapatkan gen yang diinginkan.
 Sintesis gen atau fragmen DNA yang diinginkan secara langsung dan mengklonkan gen
atau fragmen DNA hasil sintesis.

D. Penerapan DNA Rekombinan

a) Bidang Kesehatan

 Insulin manusia telah diproduksi secara massal menggunakan bakteri E.coli dan telah
diperdagangkan untuk mengobati penyakit diabetis.
 Vaksin hepatitis B digunakan untuk mencegah infeksi virus hepatitis. Telah diproduksi
secara komersial menggunakan S.cereviciae dalam skala industry.
 Hormon tumbuh manusia (GH) diproduksi menggunakan E.coli dan digunakan untuk
mengobati kelainan pertumbuhan (misal: cebol).
 Therapi gen untuk penyakit dilakukan dengan menggantikan gen yang mengalami
kerusakan dengan gen yang normal, digunakan untuk mengobati penyakit- penyakit
keturunan (genetic disorders) dan penyakit lain yang disebabkan oleh kerusakan gen
(misal: kanker)

b) Bidang Pertanian

 Bakteri Ice- (ice minus): bakteri yang telah direkayasa sehingga tidak membeku pada
suhu rendah. Digunakan (disemprotkan) pada tanaman agar tanaman tidak membeku di
musim dingin.
 Mikroba pendegradasi limbah.
 Tanaman tahan hama, misal kapas Bt, tomat Bt
 Tanaman tahan herbisida

c) Bidang Kelautan : penggunaan hormon pertumbuhan untuk meningkatkan ukuran ikan

d) Bidang Hukum
 Pelaku kejahatan dapat diidentifikasi dengan menggunakan analisis Sidik Jari DNA
misalnya: kasus perkosaan
 Untuk menentukan keturunan dan keluarga berdasarkan DNA fingerprint.

e) Bidang Ilmu Pengetahuan

 Membantu upaya memahami terjadinya kelainan pada manusia (penyakit genetik)


misalnya kanker payudara
 Kemajuan Teknologi DNA telah mendorong para ilmuwan (konsorsium ilmuwan
internasional) untuk mewujudkan proyek genom manusia dan genom organisme lainnya

Anda mungkin juga menyukai