Anda di halaman 1dari 2

Hal yang perlu dipahami oleh penulis:

1. Daftar pustaka atau daftar referensi dalam suatu karya ilmiah disesuaikan dengan sistem
penulisan rujukan yang dikehendaki. Hal ini disebabkan sistem membuat rujukan
beraneka ragam.
2. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka,
dan sebaliknya.
3. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka,
misalnya buku, jurnal, internet dan sebagainya.
4. Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan nama akhir
pengarang atau organisasi yang bertanggung jawab. Jika suatu referensi tidak memiliki
nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut
diantara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang
5. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu,
kemudian diikuti nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan
identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
6. Apabila karya tulis yang dibuat ditulis oleh dua pengarang, maka hanya nama pertama
saja yang dibalik, apabila memiliki nama dengan jumlah kata lebih dari satu. Kemudian
diikuti dengan nama pengarang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya tanpa dibalik dan
tanpa ditulis dkk.
7. Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama, urutkan berdasarkan
tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama ke yang paling baru).
8. Jika seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam tahun publikasi yang sama,
maka diurutkan berdasarkan huruf kecil yang menyertai tanggal publikasi (contoh:
1988a, 1988b, 1988c, dst.).
9. Judul referensi dituliskan secara italic, jika daftar pustaka ditulis tangan maka judul
digarisbawahi.
10. Apabila dalam sebuah referensi penerbitnya menggunakan PT Gramedia Utama atau CV
Anugerah, maka singkatan tersebut tidak dituliskan, cukup nama Gramedia Purtaka
Utama atau Anugerah saja.
11. Setiap selesai menuliskan referensi, selalu diakhiri dengan tanda baca titik.
12. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/
pustaka yang menjadi referensi. Namun, secara umum seperti di bawah ini.

Cara membuat referensinya:


1. Sumber dari buku
Margareth, Sinta dan Murtati Hasil. 2019. Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Freeman, Joan dan Munandar Utami. 2014. Cerdas dan Cemerlang. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama.

2. Sumber dari artikel dalam jurnal


Tressyalina. 2015. ”Strategi Pemadanan Penerjemahan pada Kumpulan Cerita Anak The
Story of Days Karya Arleen A.” Jurnal Logat, Volume 6, Nomor 2, Halaman 106—
116.

3. Sumber dari artikel dalam majalah atau koran


Bakri, Wamriadi. 2015. ”Pelayanan Terpadu”. Harian Pagi Posmetro Padang, 19
Januari, halaman 16.
Samsuri. 2010. ”Kenakalan Remaja Dini”. Aneka, Volume 6, Nomor 2, halaman 25.

4. Sumber dari koran tanpa pengarang


Singgalang. 21 Januari, 2015. ”Pendidikan Mandiri”, halaman 12.

5. Sumber dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa
pengarang dan tanpa lembaga.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2000 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2005. Jakarta:Armas Duta Jaya.

6. Sumber dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut.


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2012. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

7. Sumber berupa karya terjemahan


Ary, Jacobs. 2013. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Fuchan.
2016. Surabaya: Usaha Nasional.

8. Sumber dari skripsi, tesis, disertasi, buku ajar (belum diterbitkan)


Vella, Amneria. 2014. ”Respon Verbal dan Nonverbal Anak Usia Prasekolah terhadap
Dongeng”. Skripsi. Padang: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.
Tressyalina. 2016. ”Kemahiran Berbahasa Produktif Tulis”. Buku Ajar tidak diterbitkan.
Padang: Fakultas Bahasa dan Seni Univerisitas Negeri Padang.

9. Sumber dari internet


Sutisno. 2008. ”Pemilihan Teknologi untuk Pembelajaran: Sebuah Analisis Kebijakan
Pengambilan Keputusan”. Teknodik, Volume 3, Nomor 1, (Online),
(http://www.pustekkom.co.id/ teknodik/t11/11-1.htm, diakses 9 Desember 2014).

10. Sumber dari makalah yang diseminarkan


Tressyalina. 2015. ”Tipe Pertanyaan sebagai Penentu Pengggunaan Tindak Tutur
Langsung dan Taklangsung dalam Gelar Wicara di Televisi”. Makalah disajikan
dalam Seminar Internasional Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran sebagai Basis
Industri Kreatif, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 28—29 November.

Nama Seminar yang Tanggal penyelenggaraan seminar


diselenggarakan

Kota tempat
penyelenggaraan seminar

Universitas yang
menyelenggarakan
seminar

Anda mungkin juga menyukai