Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT

PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI


DESA PODOREJO KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

Dosen Pembimbing : Bambang Sutomo, S.Si.T, M.Kes

Disusun Oleh :
Abdul Hafiz
Adde Mawar
Ayu Agung
Pujianto Alfin
Azhari
Ali Alatas
Anastasia Juni M
Andi Baso Amir
Annisa Nurlita
Cita Indah Purnama

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan yang optimal meliputi kesehatan fisik, sosial, dan mental, dimana
kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan fisik.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan
kesehatan gigi oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau Masyarakat yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan (UU Kesehatan
No.36 Tahun 2009).
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan tahun 2013,
sebanyak 25,9 persen penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut
dalam 12 bulan terakhir. Diantara mereka, terdapat 31,1 persen yang menerima
perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi atau
dokter gigi spesialis), sementara 68,9 persen lainnya tidak dilakukan perawatan.
Selain itu perilaku masyarakat dalam bidang pencegahan karies gigi juga masih
rendah, prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari adalah 94,2 % namun dari
jumlah tersebut yang menyikat gigi pada waktu yang belum tepat pada saat mandi
pagi maupun mandi sore masih tinggi sebesar 76,6 %, sedangkan yang menyikat
gigi pada saat yang tepat hanya 2,3 %. Secara keseluruhan
keterjangkauan/kemampuan untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi
hanya 8,1 persen. Angka ini, dengan kata lain memperlihatkan masih rendahnya
kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena 68,9 persen
penduduk Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak
dirawat (Kemenkes RI, 2013).
Selain permasalahan tentang kesehatan gigi, melalui forum MMD juga
sempat tergali bahwa frekuensi penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan
khususnya kesehatan gigi sering dilakukan, namun hasil yang terjadi terhadap
tingkat pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi masih rendah.
Adanya kerusakan gigi yang masih tinggi, serta masih rendahnya
pengetahuan masyarakat dalam melakukan pencegahan terhadap kerusakan gigi
menunjukan bahwa perlu ditingkatkan upaya peningkatan kesehatan gigi dengan
memperluas jangkaun kepada masyarakat.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperluas jangkauan adalah
dengan cara melibatkan peran serta masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat
yang bisa dikembangkan adalah dengan melibatkan kader kesehatan yang ada.
Desa Berahan Wetan memilki sebanyak 25 kader kesehatan yang selama ini aktif
dalam kegiatan Posyandu. Kader kesehatan yang ada semuanya belum pernah
mendapat pelatihan sebagai kader kesehatan gigi.
Dengan adanya pengembangan kader kesehatan umum menjadi kader
kesehatan gigi, diharapakan sebagai awal mula terbentuknya UKGMD (Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat Desa). UKGM merupakan bentuk peranserta
masyarakat dalam hal melakukan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM). UKGM adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan peranserta masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan gigi, dengan mengintegrasikan upaya promotif, preventif, kesehatan
gigi pada berbagai Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat yang
berlandaskan pendekatan Primary Health Care. Pendekatan ini secara global
dikenal sebagai Primary Oral Health Care Aproach. Tujuan adanya UKGM
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dan peran serta
masyarakat/keluarga dalam pemeliharaan kesehatan gigi (self care).

B. TUJUAN PELATIHAN KADER

1. TUJUAN UMUM

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta kader di bidang

kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia.


2. TUJUAN KHUSUS

a. Meningkatkan pengetahuan mengenai peran dan fungsi kader UKGM

b. Meningkatkan pengetahuan kader tentang jenis-jenis penyakit gigi dan

mulut.

c. Meningkatkan pengetahuan kader tentang cara-cara pencegahan penyakit

gigi dan mulut

d. Meningkatkan kemampuan kader tentang cara pemeriksaan kesehatan gigi

dan mulut pada ibu hamil dan balita.

e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pertolongan pertama

pada sakit gigi dan radang gusi.

f. Meningkatkan kemampuan kader mengenai cara melakukan rujukan

kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan balita.

g. Meningkatkan kemampuan kader tentang teknik melakukan penyuluhan

kesehatan gigi dan mulut.

C. DASAR KEGIATAN (LANDASAN HUKUM)

Landasan hukum yang terkait dengan UKGM, antara lain :

Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

D. NAMA KEGIATAN

Kegiatan yang akan kami selenggarakan yaitu “Pelatihan Kader Kesehatan

Gigi dan Mulut di Masyarakat di Desa Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota

Semarang Tahun 2018”.

E. SASARAN KEGIATAN

1. Karang Taruna

2. Ibu-Ibu PKK
3. Masyarakat Desa

F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Hari/Tanggal : Senin – Rabu, 5 – 7 Maret 2018.

Waktu : 07.30 – 12.00 WIB .

Tempat : Balai Desa Podorejo

G. SUSUNAN PANITIA PELATIHAN

Pelindung : Kepala Desa Podorejo

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi

Penasehat : Pembimbing Lahan Praktek

Pembimbing Jurusan

Ketua Panitia : Abdul Hafiz

Bendahara : Adde Mawar Ayu

Sekretaris : Annisa Nurlita

Humas : Alfin Azhari

Bidang Konsumsi : Anastasia Juni M

Dokumentasi : Agung Pujianto

Acara : Cita Indah Purnama

Perlengkapan : Andi Baso Amir

Ali Alatas
BAB II
KEGIATAN

A. KEGIATAN

1. Melakukan Pre test kepada kader dengan memberikan beberapa pertanyaan

tertulis.

2. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada kader posyandu

3. Penyuluhan oleh kader kepada ibu hamil dan balita

4. Evaluasi hasil pelatihan tentang materi kesehatan gigi dan mulut pada kader

B. METODE

Metode kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan kader ini menggunakan metode

ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan stimulasi.

C. PROSEDUR KEGIATAN

1. Cara Pendekatan

Melalui upaya atau proses menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta

kemampuan kader dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi

serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

2. Bentuk Kegiatan Pendekatan

Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian di

masyarakat dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul di masyarakat.

Sasarannya dapat berupa masyarakat. Salah satu hasil dari upaya ini dapat

berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu pelatihan kader.

3. Tindak Lanjut yang Diharapkan Setelah Pendekatan

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan (Pelatihan Kader),

diharapkan kader mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara


mandiri. Juga mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi diri dari

ancaman kesehatan. Selain itu kader juga dapat memberikan penyuluhan kepada

masyarakat mengani kesehatan gigi dan mulut dalam upaya pencegahan penyakit

gigi dan mulut yang optimal.

D. FILOSOFI PELATIHAN

Pelatihan fasilitator pemberdayaan kader Posyandu ini diselenggarakan dengan


memperhatikan:
1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan
peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai fasilitasi Posyandu.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baik dan positif yang diutarakan oleh
peserta.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan paket bahan belajar.
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi yang disampaikan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu, baik secara visual,
auditorial, maupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih dan penyelenggara) dan dievaluasi tingkat
pemahaman peserta dalam fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi
yang diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk:
a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan
menggunakan metode pembelajaran antara lain ceramah tanya jawab,
penugasan, diskusi kelompok, latihan-latihan, baik secara individu maupun
kelompok.
b. Melakukan pengulangan atau pun perbaikan yang dirasa perlu

E. PERAN FUNGSI DAN KOMPETENSI KADER

1. Peran
Sebagai fasilitator pemberdayaan kader Posyandu.
2. Fungsi
Dalam melakukan perannya, fasilitator berfungsi:
a. Melakukan fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
b. Melakukan pelatihan kader Posyandu.
c. Melakukan pembinaan penyelenggaraan Posyandu.
3. Kompetensi
Setelah pelatihan, fasilitator diharapkan memiliki kompetensi
sebagai berikut :
a. Mampu menjelaskan peran dan fungsi fasilitator dalam pengembangan
Posyandu.
b. Mampu melakukan fasilitasi penyelenggaraan Posyandu.
c. Mampu melakukan kemitraan.
d. Mampu melakukan pelatihan kader Posyandu.
e. Mampu melakukan pembinaan penyelenggaraan Posyandu.
F. EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
1. Evaluasi terhadap peserta melalui:
a. Penjajakan awal melalui pre-tes.
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-tes).
c. Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat
peserta melalui penugasan-penugasan dan praktik lapang.
2. Evaluasi terhadap pelatih
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih dalam
menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik,
dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi:
a. Penguasaan materi.
b. Penggunaan metode.
c. Hubungan interpersonal dengan peserta.
d. Motivasi.
3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi
adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan.
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja.
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi.
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan.
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta.
g. Pelayanan akomodasi dan lainnya.
h. Pelayanan konsumsi.
i. Pelayanan komunikasi dan informasi.
B. Sertifikasi
Berdasarkan Kepmenkes No 725 tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran selama 30—80 Jpl @ 45 menit dengan
kehadiran minimal 90% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, akan
diberikan sertifikat dengan angka kredit 1 (satu). Sertifikat akan ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang atas nama Menteri Kesehatan dan oleh panitia
penyelenggara.Sertifikasi juga bisa diberikan oleh lembaga yang berwewenang
menerbitkan sertifikat untuk pelatihan fasilitator Posyandu.
G. ANGGARAN

1. Rencana Anggaran Kegiatan


Pengeluaran :

Nama Barang Jumlah Harga Total

Print Proposal Kegiatan 3 buah @Rp.10.000 Rp. 30.000,00

Print Materi/Modul 1 buah @Rp.10.000 Rp. 10.000,00

FC Materi/Modul 20 buah @Rp.7.000 Rp.140.000,00

Konsumsi 20 orang x 3 @Rp.5.000 Rp.300.000,00

hari

Sertifikat 20 buah @Rp.2.000 Rp. 40.000,00

Kenang-kenangan 1 buah @Rp.100.000 Rp.100.000,00

Biaya lain-lain Rp.100.000,00

Jumlah Total Rp.720.000,00

2. Sumber Anggaran Kegiatan

Pemasukan :

Iuran Panitia (9 orang) @Rp.80.000 Rp. 720.000,00

H. MATRIX KEGIATAN KELOMPOK PELAKSANA

No. Nama Kegiatan Tempat Tanggal Penanggung

Jawab

1. Perkenalan dan Pre Test Balai Desa 5 Maret 2018 Hafiz

Podorejo

2. Penyampaian materi Balai Desa 5 Maret 2018 Mawar

kesehatan gigi dan mulut Podorejo

para kader tentang kesehatan


gigi secara umum

3. Penyampaian materi Balai Desa 5 Maret 2018 Agung

kesehatan gigi dan mulut Podorejo

pada kader tentang jenis-

jenis penyakit gigi dan mulut

4. Penyampaian Materi dan Balai Desa 5 Maret 2018 Alfin

simulasi kesehatan gigi dan Podorejo

mulut pada kader tentang

cara-cara pencegahan

penyakit gigi dan mulut

5. Penyampaian Materi dan Balai Desa 6 Maret 2018 Ali

simulasi pada kader tentang Podorejo

cara-cara pemeriksaan gigi

dan mulut secara sederhana

oleh kader pada ibu hamil

dan balita

6. Penyampaian Materi dan Balai Desa 6 Maret 2018 Andi

simulasi pada kader tentang Podorejo

cara memberikan

pertolongan pertama pada

sakit gigi

7. Penyampaian Materi serta Balai Desa 6 Maret 2018 Anas

simulasi pada kader tentang Podorejo

cara menyikat gigi yang


benar

8. Penyampaian Materi system Balai Desa 7 Maret 2018 Andi

rujukan kesehatan gigi dan Podorejo

mulut ibu hamil dan balita

9. Penyampaian Materi serta Balai Desa 7 Maret 2018 Caca

simulasi pada kader tentang Podorejo

teknik penyuluhan

10. Evaluasi kegiatan serta post Balai Desa 7 Maret 2018 Cita

test Podorejo

I. Garis Besar Proses Pembelajaran (GBPP)

Nomor : MD.1
Materi : Peran dan Fungsi Kader Kesehatan Gigi dan Mulut
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P: 0; PL: 0)
Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti ,materi ini, peserta mampu memahami peran dan fungsi kader
kesehatan gigi dan mulut.

Tujuan Pokok Bahasan Metode Alat Bantu Referensi


Pembelajaran
Khusus
a. Menjelaskan a. Pengertian, 1. Modul 1) Kementerian

pengertian, Pengertian, Ceramah buku Kesehatan

peran dan Peran dan fungsi panduan RI. 2012.

fungsi kader kader kesehatan pelatihan Buku

kesehatan gigi dan mulut kader Panduan

gigi dan b. Program kesehata Pelatihan


mulut. penyuluhan n gigi Kader

b. Menjelaskan kader kesehatan dan Kesehatan

program gigi dan mulut mulut di Gigi Dan

penyuluhan c. Teknis masyarak Mulut Di

kader penyuluhan/ at Masyarakat.

kesehatan pelatihan kader (Kemenk Jakarta.

gigi dan kesehatan gigi es RI, 2) Depkes RI

mulut dan mulut Tahun SPRG.

c. Menjelaskan d. Penyuluhan 2012). 1995.

teknis kesehatan gigi 2. Kusioner Manajemen

penyuluhan/ masyarakat oleh pre test Kesehatan

pelatihan kader kesehatan dan post Gigi dan

kader gigi dan mulut test mulut.

kesehatan 3. LCD, Jakarta.

gigi dan Compute 3) Kebijakan

mulut r. Alat Dasar

d. Menjelaskan Tulis dan Puskesmas (

penyuluhan lain-lain. Kepmenkes

kesehatan No. 128 Thn

gigi 2004 ), Dr.

masyarakat Benny

oleh kader Soegianto ,

kesehatan MPH ,

gigi dan 2007.


mulut
MATRIK PELATIHAN

TUJUAN
SUB POKOK
NO KHUSUS TIU TIK POKOK BAHASAN WAKTU METODE
BAHASAN
(PELATIHAN)
1 Meningkatkan Mampu a. Dapat
derajat memahami memahami
kesehatan gigi kebijakan batasan UKGM Peran dan fungsi a. Batasan UKGM 1x45 menit Ceramah,
dan mulut mengenai b. Peran dan kader UKGM b. Peran dan fungsi
masyarakat pemberdayaan fungsi kader sebagai kader gigi
melalui Kader kader terhadap dalam UKGM
kesehatan gigi kesehatan gigi
dan mulut
2. Meningkatkan a. Mampu a. Memahami Jenis jenis penyakit a. Gigi berlubang 1x45 menit Ceramah
pengetahuan memahami tentang jenis- gigi dan mulut, 1. Pengertian gigi
kader tentang tentang jenis- jenis penyakit meliputi : berlubang
jenis-jenis jenis gigi dan mulut, a. Gigi berlubang 2. Penyebab gigi
penyakit gigi penyakit gigi meliputi : b. Karang gigi berlubang
dan mulut dan mulut. 1. Gigi c. Radang gusi 3. Cara
berlubang d. sariawan pencegahan
2. Karang gigi gigi berlubang
3. Radang gusi b. Karang gigi
4. Sariawan 1. Pengertian
karang gigi
2. Penyebab
terbentuknya
karang gigi
3. Cara
pencegahan
karang gigi
4. Akibat adanya
karang gigi
5. Cara
membersihkan
karang gigi
c. Radang gusi
1. Pengertian
radang gusi
2. Perbedaan gusi
sehat dan gusi
sakit
3. Penyebab
terjadinya
radang gusi
4. Proses
terjadinya
radang gusi
5. Gejala-gejala
radang gusi
6. Cara mencegah
radang gusi
d. Sariawan
1. Pengertian
sariawan
2. Penyebab
sariawan
3. Tanda dan
gejala sariawan
4. Penanganan
sariawan.
3. Meningkatkan a. Mampu a. Memahami Cara-cara pencegahan a. Sikat gigi 1x45 menit Ceramah
pengetahuan memahami cara- cara penyakit gigi dan 1. Pengertian Simulasi
kader tentang cara-cara pencegahan mulut, meliputi : menggosok
cara-cara pencegahan penykit gigi dan 1. Sikat gigi gigi
pencegahan penyakit gigi mulut, meliputi : 2. Konsumsi 2. Manfaat
penyakit gigi dan mulut. 1. Sikat gigi makanan menggosok
dan mulut 2. Konsumsi berserat gigi
makanan 3. Akibat bila
berserat tidak
menggosok
gigi
4. Waktu yang
tepat untuk
menggosok
gigi
5. Cara
menggosok
gigi yang baik
dan benar
b. Konsumsi
makanan berserat

4. Meningkatkan Mampu a. Mampu Pemeriksaan a. Jenis-jenis alat 1x45 menit Ceramah


kemampuan melakukan memahami kesehatan gigi dan yang dapat Simulasi
kader tentang pemeriksaan nama-nama mulut pada ibu hamil digunakan kader
cara kesehatan gigi jenis-jenis alat dan balita untuk pemeriksaan
pemeriksaan, dan mulut pada yang kesehatan gigi dan
kesehatan gigi ibu hamil dan digunakan mulut
dan mulut ibu balita. b. Mampu b. Cara memegang
memahami cara
hamil dan balita memegang alat alat
c. Mampu c. Posisi pemeriksaan
memahami
posisi
pemeriksaan
5. Meningkatkan a. Mampu a. Mampu Jenis kelainan yang Penatalaksaan 1x45 menit Ceramah
kemampuan memahami menunjukan terjadi di rongga kegawatdaruratan pada Simulasi
kader dalam cara gigi sehat dan mulut sakit gigi dan radang gusi
memberikan memberikan berlubang
pertolongan pertolongan b. Mampu a. Perbedaan gigi sehat
pertama pada b. Mampu menunjukan dan berlubang
sakit gigi mebedakan karang gigi b. Menunjukkan karang
jenis c. Mampu gigi
kelaianan menunjukan c. Menunjukan gigi
yang terjadi gigi geripis geripis (rampant
dirongga (rampant karies) karies)
mulut d. Mampu d. Menunjukkan gigi
menunjukan yang terkena radang
gigi yang e. Perbedaan gusi sehat
terkena radang dan tidak sehat
e. Mampu
menunjukan
gusi yang
mengalami
pembengkakan
6. Meningkatkan Mampu a. Mampu Cara kader a. Jenis-jenis rujukan 1x45 menit Ceramah
kemampuan memahami cara menjelaskan melakukan rujukan b. kondisi pasien Simulasi
kader mengenai melakukan kembali jenis- kesehatan gigi dan yang perlu dirujuk
cara melakukan rujukan jenis rujukan mulut ibu hamil dan c. jenis-jenis
rujukan kesehatan gigi b. Mampu balita pencatatan yang
kesehatan gigi dan mulut pada menjelaskan bisa dilakukan
dan mulut ibu ibu hamil dan kembali kondisi d. penulisan rujukan
hamil dan balita balita. pasien yang dalam buku
perlu dirujuk rujukan
c. Mampu
menjelaskan
kembali jenis-
jenis pencatatan
yang bisa
dilakukan
7. Meningkatkan Mampu Memahami teknik teknik melakukan a. Teknik melakukan 1x 45 menit Ceramah
kemampuan memahami melakukan penyuluhan kesehatan penyuluhan kesehatan Simulasi
kader tentang teknik penyuluhan gigi dan mulut gigi dan mulut dengan
teknik melakukan kesehatan gigi dan metode ceramah
melakukan penyuluhan mulut, meliputi : b. Teknik melakukan
penyuluhan kesehatan gigi Ceramah penyuluhan kesehatan
kesehatan gigi dan mulut Tanya jawab gigi dan mulut dengan
dan mulut Demonstrasi metode tanya jawab
c. Teknik melakukan
penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut dengan
metode demontrasi
KURIKULUM PELATIHAN

WAKTU
NO. MATERI
T P PL JUMLAH
1. MATERI DASAR
Peran dan Fungsi Kader 1 - - 1
Batasan UKGM 1 - - 1
SUBTOTAL “A” 2 - - 2

2. MATERI INTI
Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut. 1 - - 1
Cara pencegahan penyakit gigi dan mulut. 1 1 - 2
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
1 1 1 3
dan balita.
Pertolongan pertama pada sakit gigi 1 1 - 2
Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
1 1 - 2
hamil dan balita
Teknik melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. 1 1 1 3
SUBTOTAL “B” 6 5 2 13
3. MATERI PENUNJANG
Membangun komitmen belajar BLC (Building Learning 1 - - 1
Commitmen)
RTL (Rencana Tindak Lanjut) - 1 - 1
SUBTOTAL “C” - 1 - 1
JUMLAH 9 7 2 17
BAB III
PENUTUP

J. SIMPULAN
Proposal pelatihan kader kesehatan gigi adalah tindak lanjut
dari pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara petugas
memberikan beberapa masukan pada kegiatan MMD antara
masyarakat desa, tokoh masyarakat, FKD, tokoh agama, perangkat
desa, kader dan kelompok masyarakat yang difasilitasi oleh tenaga
kesehatan guna untuk menemukan penanggulangan terhadap
masalah yang terjadi hasil data Survei Mawas Diri.
Proposal ini diajukan sebagai dasar diadakan nya bimbingan
langsung kepada para Kader Kesehatan untuk dilakukan
pembentukan dan pelatihan Kader Kesehatan Gigi guna peningkatan
derajat kesehatan gigi masyarakat dan dapat melaksanakan
pelayanan di masyarakat mulai penyusunan rencana (identifikasi
kebutuhan, analisis, dan pembahasan bersama), sampai kepada
pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya.
Demikian proposal Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan

Mulut Masyarakat di Desa Berahan Wetan Kecamatan Berahan

Wetan Kabupaten Demak semoga proposal ini dapat disetujui dan

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

A. Saran

1. Kader Kesehatan melakukan Studi banding ke desa /


kelurahan lain yang strata desa siaganya lebih tinggi.
2. Puskesmas lebih memperhatikan kader kesehatan gigi yang
terbentuk. Apabila ada perkembangan baru, para alumni
pelatihan perlu diberikan informasi dalam Pelatihan
Penyegaran Kader Kesehatan Gigi.
3. Perlu adanya pengiriman selebaran, buletin atau majalah
berkala kepada para Kader Kesehatan Gigi.
4. Rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-
masing peserta dapat dipergunakan sebagai acuan
pembinaan, monitoring dan evaluasi.

Semarang, 22 Februari 2018

Ketua Panitia Sekretaris

Abdul Hafiz Annisa Nurlita

Mengetahui,
Kepala Desa Podorejo

Anda mungkin juga menyukai