Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh :
Nama : Muhammad Muqarrabin Mahsan
Nim : 200203501014

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena atas rahmat,
dan berkah- Nya, setelah melalui berbagai kesulitan akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang sederhana ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembahasan makalah ini masih belum


sempurna, yang dikarenakan adanya kekurangan kami serta masih perlu pembelajran
yang lebih. Tetapi berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak maka kami
dapat menyusun makalah ini dengan lancar dan semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Kami sangat mengharap saran, pendapat, maupun kritik yang bersifat


membangun. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Bila ada kesalahan itu datangnya dari kami pribadi dan bila ada kebenaran dan
kabaikan itu dari Tuhan yang Maha Esa. Semata. Untuk itu bila ada kesalahan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikatnya pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan,
meningkatkan mutu kehidupan, dan martabat manusia baik individu maupun
sosial. Dengan kata lain, pendidikan berfungsi sebagai sarana pemberdayaan
individudan masyarakat guna menghadapi masa depan. Seperti yang terurai jelas
dan tegas pada UU Sisdiknas 2003. Bab II mengenai Dasar, Fungsi, dan Tujuan
(Marzuki, 2012).

Saat ini, kebutuhan mendidik orang-orang yang kreatif, berpikiran


terbuka, yang mau bekerja dengan orang lain, dan juga yang mengedepankan ide-
ide baru, telah memfokuskan perhatian semua orang pada sekolah (Demirci &
Yavaslar, 2018). Dengan kebutuhan tersebut maka peran guru sangat penting
dalampendidikan.

Baik buruknya suatu pendidikan dipengaruhi oleh bagaimana seorang


guru dapat menyampaikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai
kehidupan yang mampu membawapeserta didik mewujudkan cita-citanya, baik
untuk dirinya, keluarga, masyakarat dan bangsanya (Mursalin et al., 2017).
Terkait dengan pentingnya peran seorang guru, maka seyogyanyaguru harus
memiliki berbagai kemampuan, tidak hanya kemampuan akademik yang harus
dimiliki oleh seorang guru, akan tetapi bagaimana seorang guru mempunyai
kemampuan untuk memotivasi peserta didik, agar mau belajar yang nantinya akan
meningkatkan prestasi serta cita-cita peserta didik. Lebih spesifiknya lagi peran
yang dimaksud disini berkaitan dengan peran guru dalam proses pembelajaran.
Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada
umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana
proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.
(Mursalin et al., 2017).

1
Menurut Maiza & Nurhafizah (2019) guru merupakan suatu profesi yang
sangat mempengaruhi hasil belajar anak didik, kemampuan seorang guru
merupakan suatu gambaran yang hakikat dari prilaku guru atau tenaga
kependidikan yang akan tampak sangat berarti dan berpengaruh terhadap
lingkungan sekitarnya. lembaga pendidikan, hal ini ditentukan oleh keberhasilan
pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, proses ini pembelajaran
sangat penting dilakukan karena dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran itu
sendiri. Berhasil atau tidaknya proses belajar hal ini ditentukan oleh fungsi dan
peran guru yaitu sejauh mana guru dapat menjalankan tugasnya secara profesional
serta mampu dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Guru merupakan
suatu profesi yang sangat mempengaruhi hasil belajar anak didik, guru memiliki
satu kesatuan peran dan fungsi yang tak terpisahkan, antara kemampuan
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan tersebut
merupakan kemampuan integrativ, yang satu sama lain tak dapat dipisahkan
dengan yang lain, Secara terminologis akademis, pengertian mendidik,
membimbing, mengajar, dan melatih. (Guru & Sopian, n.d.).

Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam


kaitannya dengan proses belajar-mengajar, serta merupakan komponen yang
paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas sehingga guru dituntut memiliki kompetensi atau kemampuan,
berkualitas dan professional (Darwis et al., 2019). Kemampuan professional guru
inilah yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan
dan dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa, sarana pengajaran serta
mengendalikannya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Akan tetapi, apabila terdapat ketidakserasian antara tugas, sarana
atau alat, terputusnya keinginan yang satu dengan keinginan yang lain, antara
kebutuhan dan pemenuhannya jelas akan terjadi gangguan. Maka menjadi

2
tanggung jawab bersama untuk menciptakan suasana kenyamanan belajar di kelas
dan lingkungan sekolah.

Pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan


suatu konsep yang berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan hasil
pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat
pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia (Wahid et al.,
2018),untuk itu manajemen kelas menjadi penting seperti yang diungkapkan oleh
Koontz dan Weihrich “manajemen merupakan proses mendesain dan memelihara
lingkungan, yaitu individu bekerja bersama dalam kelompok, untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu secara efisien” (Pratiwi, 2015). Secara historis pada
pengelolaan kelas, guru dianggap sebagai Direktur. Penciptaan lingkungan
pembelajaran yang efektif melibatkan pengorganisasian kegiatan diruang kelas,
pengajaran dan ruang kelas fisik untuk waktu yang efektif, menciptakan
lingkungan pembelajaran yang bahagia dan produktif dan meminimalkan
gangguan. (Wahid et al., 2018). Apalagi pada kegiatan pembelajaran anak usia
dini di PAUD pembelajaran yang berkualitas akan sulit tercapai sebab
pembelajaran di PAUD menuntut guru untuk lebih dekat baik secara psikologis
juga secara fisik sebab adegan pembelajaran untuk anak usia dini lebih bersifat
non formal, dilakukan melalui kegiatan dengan banyak aktivitas bermain dan
tidak memiliki target capaian prestasi yang bersifat akademik akan tetapi
optimalisasi perkembangansehingga guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang nyaman dan aman bagi anak (Maiza&Nurhafizah, 2019).

B. Rumusan Masalah
 Pengertian pembelajaran
 Metode pembelajaran
 Fungsi metode pembelajaran
 Tujuan metode pembelajaran

3
C. Tujuan
Sebagai media pembelajaran mengenai pengertian pembelajaran, metode
pembelajaran, fungsi metode pembelajaran, dan tujuan metode pembelajaran
sekaligus melengkapi tugas yang diberikan kepada sya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Salah satu pengertian pembelajararan dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut,
Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa
pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan
mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.
B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang
dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah
strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
bisa tercapai dengan baik.
Melalui cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik. Dengan demikian sangat penting bagi seorang pendidik untuk
mengenal metode dalam pembelajaran supaya siswa merasa semakin bersemangat
saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, pemilihan metode yang

5
tepat, membuat siswa tidak cepat merasa bosan atau jenuh ketika mengikuti
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
C. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Bagi seorang guru yang ingin mengenal metode pembelajaran secara lebih
jelas, memang tidak hanya sebatas memahami pengertiannya saja. Melainkan juga
perlu memahami apa saja macam-macam metode dalam pembelajaran tersebut.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa macam metode tersebut yang wajib
dipahami oleh para guru.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat
konvensional karena guru menyampaikan materi kepada siswa secara lisan.
Sejak dahulu hingga sekarang, metode satu ini memang dianggap sebagai
yang paling praktis dan ekonomis. Namun seorang guru harus bisa
menggunakan metode ceramah secara menarik agar para siswa tidak cepat
bosan.
2. Metode Diskusi
Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi
yang melibatkan para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan
metode diskusi biasanya dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang
bertugas membahas sebuah masalah.
3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
cara praktikum agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan secara langsung
materi yang sedang dipelajari. Metode demonstrasi meman lebih menarik
serta membuat siswa lebih fokus pada materi pelajaran.
4. Metode Ceramah Plus
Metode ini sebetulnya mirip metode ceramah pada umumnya, tetapi untuk
metode ceramah plus biasanya disertai metode lainnya saat menyampaikan

6
materi seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. atau feedback
antara pengajar dan murid.

5. Metode Resitasi
Metode resitasi biasanya mengharuskan siswa membuat sebuah resume
tentang materi yang telah disampaikan oleh guru. Dimana resume tersebut
ditulis pada kertas menggunakan kata-kata dari siswa sendiri.
6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan melalui kegiatan percobaan atau praktikum di
laboratorium agar siswa bisa melihat secara langsung materi pelajaran yang
sedang disampaikan. Biasanya dapat berupa ilmu pengetahuan alam (sains)
dan sebagainnya.
7. Metode Karya Wisata
Metode satu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang
mempunyai sumber belajar untuk siswa. Namun penerapan metode ini perlu
memperoleh pengawasan secara langsung dari guru. Misalnya Museum atau
Alam.
8. Metode Latihan
Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan melatih
keterampilan kepada siswa dengan merangsang, memanfaatkan atau membuat
sesuatu. Biasanya setelah Penjelasan Murid akan diuji Oleh beberapa
pertanyaan.
9. Metode Perancangan
Pada metode ini, siswa akan dirangsang agar mampu membuat sebuah proyek
yang nantinya akan diteliti. Dapat Berupa perancangan skema, data, grafik ,
dan lain-lain. Metode ini banyak digunakan juga pada program khususnya
kejurusan.
10. Metode Debat

7
Metode ini mengajak siswa untuk saling beradu argumentasi secara
perorangan atau kelompok. Tetapi debat tersebut dilakukan secara formal dan
memiliki aturan tertentu untuk membahas dan mencari penyelesaian masalah.

11. Metode Mind Maping


Metode pembelajaran ini menerapkan cara berpikir secara runtut pada sebuah
permasalahan, bagaimana terjadinya serta penyelesaiannya. Melalui metode
ini, siswa bisa meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis agar memahami
masalah sejak awal sampai akhir.
D. Fungsi metode Pembelajaran
Perlu Anda ketahui bahwa metode pembelajaran mempunyai beberapa fungsi
tertentu. Berdasarkan pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
diketahui beberapa fungsi metode dalam pembelajaran antara lain:
 Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebuah metode pembelajaran berperan sebagai alat motivasi ekstrinsik atau
motivasi dari luar untuk siswa. Dengan demikian siswa bisa mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dimana motivasi tersebut akan
mendorong siswa agar semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
 Strategi Pembelajaran
Penerapan metode pembelajaran oleh guru maka menjadi setiap siswa di
dalam kelas bisa menangkap ilmu dengan baik. Sehingga setiap guru perlu
mengetahui metode dalam pembelajaran yang paling sesuai diterapkan di
kelas tersebut berdasarkan karakteristik siswa.
 Alat Mencapai Tujuan
Metode pembelajaran merupakan sebuah alat supaya siswa bisa mencapai
tujuan belajar. Sebab penyampaian materi yang tidak memperhatikan metode
dalam pembelajaran maka dapat mengurangi nilai kegiatan belajar mengajar

8
tersebut. Selain itu, guru juga menjadi kesulitan saat menyampaikan materi
dan siswa kurang termotivasi saat belajar.

E. Tujuan metode pembelajaran


Tujuan utama dari metode pembelajaran yaitu membantu mengembangkan
kemampuan secara individu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan
masalahnya. Lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan metode dalam pembelajaran:
 Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya
mereka bisa mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi
alternatif.
 Membantu kegiatan belajar mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan
menggunakan cara terbaik.
 Memudahkan dalam menemukan, menguji serta menyusun data yang
diperlukan sebagai upaya mengembangkan disiplin sebuah ilmu.
 Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan
pengajaran bisa tercapai.
 Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan
sesuai harapan.
 Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan
serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.
Dunia pendidikan memang tidak bisa terlepas dari model pembelajaran yang
berbeda di masing-masing tingkat pendidikan. Dalam sebuah proses belajar
memang tidak hanya sekedar proses memberikan pelajaran saja. Melainkan juga
melibatkan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mentransfer
ilmu kepada siswa-siswanya.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berbagai macam metode pembelajaran hadir di dunia pendidikan agar


kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, melalui metode
tersebut siswa lebih senang dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar di kelas.
Sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami dengan mudah oleh
siswa.

Namun agar berbagai manfaat metode pembelajaran bisa tercapai dengan baik, maka
seorang guru harus memahami terlebih dahulu karakteristik siswanya. Dengan
demikian metode dalam pembelajaran yang digunakan akan tepat sasaran dan
memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, metode tersebut
juga menjadikan siswa juga terlatih dalam menyelesaikan masalah.

10
11

Anda mungkin juga menyukai