FISIOLOGI INDRA PENGHIDU DAN PENGECAP

Penghidu: olfactory
Pengecap: gustatory

General Senses Special Senses

– Include somatic sensations – Include smell, taste, vision, hearing and equilibrium
(tactile, thermal, pain, and – Are concentrated in specific locations in the head
proprioceptive (otot, tendon)) and – Are anatomically distinct structures
visceral sensations (usus, makanya - Form complex neural pathways
bisa kerasa sakit perut
– Are scattered throughout the
body
– Are relatively simple structures

Chemical senses
-berupa uap dan kimia = chemoreceptors
- lidah= larut pada salive (reseptor primer dan reseptor sekunder = aksi potensial)
- hidung=larut pada cairan nasal membrane

Olfaction and taste

- Tidak bisa langsung jadi aksi potensial, harus berubah oleh sekunder reseptor.
- Pada kemoreseptor diterima, klo olfactory harus limbic system, klo gustatory bukan

Sense of Smell
- Harus melalui epithelium mukosa
- Klo smell di conca superior
- Sel olfactory bersilia dg basal sel dan support sel

Olfactory mucous membrane

- Bagian belakang mulut berhubungan dg hidung, hidung dg mata
- Hidung ada hubungan dg vestibulo (tuba)
- Reseptor umurnya 2 bln saja, yg mengganti sel reseptor olfactory adalah sel basal. Klo di
lidah 12 hari.
- Jalannya saraf: bulbus menuju tractus olfactrius-baru ke lobus otak.
- Pusat: parietal olfactory
- Sel mitral dibawa ke saraf, bulbus, tractus, lalu pusat.
- Selain ipsilateral jg ada kontralateral.
- Mukus diprodulsi oleh kelenjar
- Primary sel yg n erima zat bau larut, klo sekunder tergantung baunya.
- Reseptor mengandung atenisik dan adenisiklase memecah atp menjadi siklik AMP
- Klo di reseptor lidah bermacam”
- Primer: Reseptor biasa
- Sekunder: buat aksi potensial smpe di nervus.
- Ada ambang, klo setelah lwt ambang udh ga bauin lg.
- C AMP buka channel natrium dan kalsium, natrium masuk dan bawa aksi potensial di
dlm saraf, klo lidah tergantung rasa apa yg dirasakan. Nanti impuls dibawa ke atas
(karena sifatnya aferen).
- Alur: reseptor mengubah g protein, g protein mengeluarkan cAMP, cAmp buka channel
lalu terjadi aksi potensial.
- Olfactory menuju 3: frontal corteks (persepsi), hipotalamus amygdala (emosi thd
smell), dan hipokampus (menyimpan memori tentang bau yg ada).
- Persarafan : disarafi trigeminusl (V) terutama untuk refleks thd bau misalnya respon thd
debu = jadi bersin. Sebagian besar untuk kulit dan Sebagian kecil untuk bau, ada jg reflex
missal trlalu pedas baunya akan keluar air mata.
- Primary: persepsi, asosiasi, dan disadari.
- Adaptasinya saraf olfactory bisa 1-2 menit, missal bau mayat stelah 2 menit kita akan
kuat, udh gaada bau mayatnya lagi.
- Dysosmia: gangguan pd penghidu, ada tiga: anosmia, parosmia (ada gangguan dari
penghidu), dan phantosmia (halusinasi=gaada brangnya tp kita malah merasakan
baunya, gangguan jiwa).

Taste Bud
-Jenis rasa:
1. manis: gula, sakarin, alcohol, beberapa amino acid (gustducin cAMP)
2. asin: ion metal (Na+)
3. asam: ion hydrogen (H+) dan (K+)
4. pahit: alkaloid (quinin dan nikotinin)
5. umami (enak): glutamat
-Tipe: filiform, fungiform, dan circumvallate
-Microanatomi: gustatoreseptor (ada villi, hair, supporting cell, basal cell)
-Yang ganti klo taste bud cell rusak = basal cell.
-Taste pore
-Anatomy:
1. supporting cell=mengisolasi dg sel lain.
2. basal cell=dynamic stem cell (sifatnya dinamis, menggantikan sel gustatory yg rusak).
3. gustatory cell=taste cell.
-Vitsin: monosodium glutamate (MSG), makanya bikin enak (umami).
-First messenger: bahan atau za tyg diterima reseptor membrane, ex: gula
-Second messenger: ion-ion yang membuka kanal ion untuk aksi potensial, ex: ion
kalsium
-Pathway:
1. 2/3 anterior: Nervus VII
2. 1/3 posterior: Nervus IX dan X
-Berhubungan dg limbic system dan lewat thalamus.
3. Motoric: Nervus XII
-Gangguan:
1. Ageusia: gabisa ngecap rasa.
2. Dysgeusia: gangguan rasa
3. Hypogeusia: pengecapan menurun
4. Gustatory hallucination: salah mengecap rasa (kyk phantosmia).

Interaksi taste and smell:

Spinal reflex arc

Gangguan di pusat: klo diketuk dikit udh kerasa bgt.