A. Meiastinum
- dilapisi: mediastinal pleura
- mengandungi: berbagai struktur thoracica kecuali pulmo
- dimulai dari: - aperture thoracicis di superior hingga ke diafragm di inferior
- sternum dan cartilago costae di anterior dan corpus vertebrae di posterior
- bersifat: mobile
- dibagi menjadi 2, yaitu mediastinum superior dan inferior
Superior Inferior
Bagian; dari apertura thoracis superior hingga ke plana Bagian: antara plana transversalia thoracica dan diaphragm
transversalia thoracica
Melewati: angulus sternalis dan discus intervertebralis IV Oleh pericardium dibagi menjadi mediastinum anterior,
medius, dan posterior
Thymus, nodus lymphaticum, fat dan Pericardium, cor, radix pembuluh darah Oesophagus, aorta thoracica, vena
jaringan ikat besar, archus vena azygos, dan azygos dan hemiazygos, ductus
bronchus principalis thoracicus, nervus vagus, truncus
symphaticus, dan nervus splanchnicus
B. Pericardium
- Teridiri dari: lapisan ganda fibrosa yang membungkus cor dan pembuluh darah besar
Pericardial sac / pericardium Cavitas pericardia Epicardium
Di: posterior corpus sternum dan Di: antara parietal dan lapisan visceral Visceral layer membentuk lapisan
cartilago costalis 2-6 setinggi T5-T8 serous pericardium epicardium (lapisan external dinding cor
vert yang berlanjut ke beberapa lokasi),
yaitu:
- aorta dan trunci pulmonalis yang
keluar cor
Orientasi Cor
Anterior: sternum, cartilago costalis, costae 3-5 sinistra
Posisi oblique dengan 2/3 di kiri garis median dan 1/3 di kanan garis median
Apex, basis, 4 facies, margo
Dibentuk oleh inferolateral Di aspek posterior atrium Facies anterior Dexter: atrium dextrum,
dari ventriculi sinistri sinistrum (sternocostal), terutama oleh antara VCS dan VCI
ventriculus dexter
Lokasi di posterior ICS V Dibentuk oleh atrium Facies inferior Inferior: ventriculus dexter,
sinistra (9cm dari planum sinistrum, sedikit atrium (diaphragmatic): sebagian sedikit ventriculus sinister
medianum) dextrum ventriculus dexter
Suara valva mitralis (apex Terbentang dari bifurcation Facies pulmonalis sinister Sinister: ventriculus sinister,
beat) trunci pulmonalis (superior) oleh ventriculus sinister auricula sinister
dan sulcus coronaries
(inferior)
Terdiri: ruang outpouching Dindingnya lebih tipis karena Atrium ini berhubungan Menerima darah dari
(auricula dextra)
dia menerima darah, bukan dengan ventriculus sinister atrioventriculare sinistrum
memompa melalui ostium yang dijaga valva bicuspid/
-antara atrium dan auricula atrioventriculare sinistrum mitral
ada cekungan vertical yang
disebut sulcus terminalis
yang di bagian internalnya
terbentuk crista terminalis
Crista terminalis:
Ada proyeksi bernama Atrium sinistrum ini Sbagian menonjol ke aorta
-atrium pars anterior: kasar trabecula carnae terutamanya membentuk ascendentes => vestibulum
dan memiliki trabecular basis cor aorta (disusun oleh jaringan
karena musculus pectinati
fibrosa dan halus)
-pasr posterior (sinus
veranum) yang halus
Terdapat fossa ovalis pada Berhubungan dengan atrium Menerima 4 vena pulmonalis Dinding tebal, ada trabecula
septum interatriale (margo dextrum melalui:
(no valva) carnae, dinding terdiri dari 2
dari depressionnya disebut -ostium atrioventriculare musculus papillaris
annulus ovalis/cekungan dextrum
atasnya)
Berhubungan dengan
truncus pulmonalis melalui:
-ostium pulmonalis
VCS: tidak berkatup Darah meninggalkan Ke ventriculus sinister Darah menuju ke aorta
ventriculus dexter menuju melalui ostium ascendentes melalui ostium
trncus pulmonalis melalui atrioventriculare sinistrum aorta
ostium pulmonalis (ada valva bicuspidalis/mitral)
(thebesian) -ante
-poste
-septal
*orificium: muara
*ostium: sekat
Dikelilingi cincin jaringan fibrosa untuk perlekatan cuspid dari Dikelilingi cincin jaringan fibrosa untuk perlekatan cuspid dari
valva aorta valva pulmnalis
Dibentuk oleh 3 cuspid => 2 ante dan 1 poste Dibentuk 3 cuspid => 1 ante, 2 poste (concave superior,
convex inferior)
Ostium Aorta Ostium Pulmonalis
No chordae ataupun m. papillaris yang melekat No chordae ataupun m. papillaris yang melekat
Pada permukaan atrial cuspid halus, sedangkan pada Pada permukaan atrial cuspid halus, sedangkan pada
permukaan ventricula tempat melekatnya chordae permukaan ventricula tempat melekatnya chordae
tendenieae tendenieae
Lebarnya 1 inch, dijaga oleh cincin fibrosa => perlekatan Lebih kecil, dijaga oleh valva bicuspidalis/mitralis, dikelilingi
cuspid valva tricuspidalis cincin fibrosa => perlekatan valva bicuspidalis.mitralis
3 cuspid
2 cuspid:
-ante
-ante dan ke kanan
-poste
-poste dan ke kiri
-septal/medial
Recessus serous pericardium antara aorta ascendentes dan Di posterior cor, recessus membrana serous yang ada pada
trunci pulmonalis posterior basis cor (atrium sinistrum): memisahkan basis dari
aorta ascendentes, esophagus, dan columna vertebralis
INERVASI COR
Disuplai oleh radix:
1. Sympathica
a. dari ganglia ervicalis & thoracica superior dan trunci sympathici
b. bekerja meningkatkan heart rate
2. Parasymphatica
a. dari nervus vagus
b. bekerja menurunkan heart rate (konstriksi arteria coronaria)
3. Postganglionic fibers
a. mencapai cor melalui SAN dan AVN
b. nervus plexus yang mengelilngi arteria coronaria
VASKULARISASI COR
Sinus Coronarius Vena cordis anterior Vena cordis minimae Lymphatic drainase
berjala dari kiri ke kanan di vena ini menuju ke atrium vena ini menuju ke chamber myocardium dan
bagian posterior dari sulcus dextrum cor terutama atria subendocardial => plexus
coronaries lymphaticum subepicardia
KULIAH 2
ARTERI AXILLARIS
-menyuplai regio axilla
-arteria subclavia menjadi a axillaris pada margo lateral costa 1
-melintasi regio axillaris yang membuatnya dibagi menjadi 3 bagian:
a. bagian 1: proximal dari m. pectoralis minor
b. bagian 2: posterior m. pectoralis minor
c. bagian 3: distal dari m. pectoralis minor
-terdiri dari 6 cabang:
a. a. thoracica superior/thoracalis suprema
b. a. thoracalis lateralis
c. a. thoracoacrominalis
d. a. subscapularis
e. a. circumflex humeri anterior
f. a. circumflex humeri posterior
-vena axillaris merupakan kelanjutan dari vena basilica
a. BRACHIALIS
-lanjutan dari a. axillaris
-dimulai dari tepi inferior m. teres major
-menuju fossa cubiti
-menjadi 2 cabang: aa. ulnaris dan aa. radialis
-regio brachii bercabang:
a. profunda brachii: dari pertengahan regio berjalan bersama n. ulnaris ke sisi posterior epicondylus lateralis humeri
b. collateralis ulnaris proximalis: dari pertengahan regio brachii berjalan bersama n. ulnaris ke sisi posterior epicondylus medialis humeri
c. collateralis ulnaris distalis: dari superior articulatio cubiti ke posterior n. medianus, bercabang menuju anterior dan posterior
epicondylus medialis humeri
-vv. brachialis mengikuti arterinya, berjalan superficialis thd a. brachialis, berpasangan, bermuara ke v. basalica/v. axillaris
Di anterior epicondylus Di posterior epicondylus Di anterior epicondylus Di posterior epicondylus
medialis humeri medialis humeri lateralis humeri lateralis humeri
cabang:
aa. collaterales ulnnares a. collateralis radialis a. collateralis media
- anterior a. collateralis proximalis et distalis
ulnaris distalis
beranastomosis:
beranatomosis:
beranatomosis:
beranatomosis:
b. ANTEBRACHII
- vasa di regio ini: aa. ulnares et rediales
- a. ulnaris
- diikuti oleh venanya
- lebih besar dari a. radialis
- dimulai dari fossa cubiti, ke arah inferomedial, ke anterior m. flexor digitorum
profundus
- di 2/3nya berjalan lateral n. ulnaris
- meninggalkan regio ini di superficial retinaculum musculorum flexorum untuk
bercabang ke regio manus
- cabang:
=> aa. recurrentes ulnares anterior et posterior
=> banyak rami muscularis
=> a. inerossesus communis => bercabang menjadi aa. interossei anterior et
posterior
=> rr. calpales palmaris et dorsalis
- a. radialis
- diikuti oleh vv. radiales
- lebih kecil dari a. ulnaris
- pada collum radii dan lewat sepanjang aspectus lateralis antebrachium
- tepat sebelah dalam m. brachioradialis, anterior m. pronator quadratus
- cabang;
=> recurrens radialis => beranatomosis di sekitar cubiti
=> ramus carpalis palmaris
=> ramus palmaris superficialis
- vasa di regio antebrachii posterior
- a. interossea posterior (cabang dari a. interossea communis (cabang a. ulnaris)
- mengeluarkan cabang a. recurrens interossea
- beranatomosis dengan cabang a. interossea anterior
- a. interossea anterior
- beranastomosis dengan a. interossea posterior
- berlanjut ke inferior membentuk rete carpi dorsale
c. MANUS PALMARIS
arteria ulnaris berakhir sebagai cabang terminal:
- arcus palmaris superficialis (cabang utama): mengeluarkan cabang aa. digitales
palmares
- arcus palmaris profundus: ikut membentuk arcus palmaris profundus bersama a.
radialis
- r. carpi palmaris: ikut membentuk rede carpi volare
- r. carpi dorsalis: ikut membentuk rede carpi dorsale
d. MANUS DORSALIS
- cabang a. radialis
- rete carpi dorsale:
- dibentuk oleh r. carpalis dorsalis a. radialis, r. carpalis dorsalis a. ulnaris, dan
cabang a. interossei posterior
- bercabang 3 aa. metacarpales dorsales
KULIAH 3
A. ILIACA COMMUNIS
- setinggi margo inferior vertebrae L4, arteri absominalis terbagi menjadi 2 iliaca communis, dextra et sinistra
- berjalan menuju margo medialis dari m. psoas menuju apertura pelvis superior
- pada apertura pelvis superior, arteri iliaca bercabang menjadi iliaca interna => pelvis et externa => m. iliopsoas
- externa
- sebelum meninggalkan abdomen, iliaca externa bercabang menjadi a. epigastrica inferior dan a. circumflexa ilium
- arteria iliaca externa yang sudah melewati ligamentum ingualis akan menjadi arteria femoralis
- interna
- iliaca interna berjalan di posterior ureter, anterior v. iliaca interna, medial m. psoas major, v. iliaca externa, n. obturatorius
- cabang:
a. ramus parietalis: a. iliolumbales, a. sacralis lateralis, a. obturatorius, a. glutea superioris, a. glutea inferioris
b. ramus visceralis: a. umbilicalis, a. vesicalis superior, a. vesicalis inferior, a. uterina (perempuan), a. deferentialis (laki2), a. vaginalis
(perempuan), a. rectalis media
A. FEMORALIS
- berada di medial n. femoralis dan lateral v. femoralis, lalu menuju trigonum femorale, di anteror caput femoris
- selanjutnya ke dalam canalis adductorius bersama v. femoralis, n. saphenous, dan neurofibrae untuk m. vastus medialis
- sepanjang perjalanan tsb, arteria femoralis bercabang dari proximal ke distal, yaitu:
- a. epigastrica superficialis
- a. circumflexa ilium superficialis
- a. pudenda externa
- a. profunda femoris
- a. descendens genus
- setelah melewati hiatus adductorius, arteria femoralis menjadi arteria poplitea
A. POPLITEA
- arteria poplitea berjalan ke inferior pada fossa poplitea
- arteria poplitea bercabang berturut2 dari proximal ke distal, yaitu:
- a. genus lateralis superior
- a. genus medialis superior
- aa.surales
- a genus medianus
- a. genus lateralis inferior
- a. genus medialis inferior
- di tepi inferior musculus popliteus, antara poplitea berakhir dengan 2 cabang, yaitu: a. tibialis anterior et posterior
A. TIBIALES ANTERIOR
- setelah melalui tepi superior membrana interossea, arteria tibialis anterior berjalan ke inferior (anterior membrana interossei)
- selama perjalanannya, memberikan cabang:
a. recurrens tibialis ante
a. recurrens tibialis posterior
r. musculares
a. malleolaris ante
a. malleolaris medialis
a. malleolaris lateralis
- saat melewati kedua malleoli, arteria tibialis anterior menjadi arteria dorsalis pedis
A. TIBIALIS POSTERIOR
- di tepi inferior m. popliteus, a. tibialis posterior berjalan ke inferior
- bercabang menjadi:
a. circumflexa fibularis
a. fibularis
- a. fibularis akan memberikan r. perforans dan r. communicans
- akhirnya akan bercabang jadi arteria plantaris medialis dan arteria plantaris lateralis
A. DORSALIS PEDIS
- muncul di medial n. fibularis profundus dan di antara tendines insertiones m. extensor hallucis longus et digitorum longus
- menuju hallusx dan digitus II
- memberi cabang a. tarsalis lateralis
- bercabang lagi menjadi 2, yaitu:
a. arcuata
a. plantaris profunda
- kedua cabang tsb lagi memberikan percabangan, yaitu:
aa. metatarsales dorsales (berhubungan dengan arcus plantares)
aa. metatarsales plantares
- berakhir sebagai aa. digitales dorsales
A. PLANTARES
- aa. plantares medialis et lateralis merupakan cabang dari a. tibialis posterior yang muncul di profundus retinaculum musculorum
flexorum
- a. plantaris medialis berjalan ke distal di sisi medial regio pedis, lalu menjadi ramu superficialis (ke anterior menyuplai sisi medial
hallux) dan ramus profundus (beranastomosis dengan aa. metatarsales plantares)
- a. plantaris lateralis berjalan ke anterolateral dan membentuk arcus plantaris
- ctt: arcus plantaris dibentuk oleh a. plantaris lateralis, a. plantaris profunda dari a. dorsalis pedis
- dari arcus plantaris keluar cabang aa. metatarsales plantares dan rami perforantes
- aa. metatarsales plantares menjadi a.digitales plantares communes, lalu berakhir menjadi a. digitalis plantares propiae
V. PROFUNDI
V. SUPERFICIALES
MYOKARDIUM
- otot jantung
- cardiomyosites = lapisan otot jantung
- terdiri dari myofibril menjadi 1 unit fungsional => sakromer (membuat jantung menjadi bergaris2 dan berperan pada kontraksi)
- sarkolema = membran sel otot
- sarkoplasma = sitoplasma sel otot
- kekhasan:
a. striated: pola bergaris / cross-striation (tidak begitu jelas kalau dibandingkan dengan otot rangka)
b. uninucleated: 1 inti sel
c. bercabang-cabang
d. ada intercalated disc = discus interkalaris
e. mitokondrianya banyak
f. sistem berfungsi otonom
dari garis Z (Z disc) ke garis selanjutnya membentuk sarkomer
LAPISAN JANTUNG
identik dengan tunika intima (homolog) homolog dengan tunika media dilapisi mesothelium (terluar) dekat
dengan cavitas pericardial
lapisan terluar: epitel (endothelium) pada jantung isinya otot jantung meso: mensekresikan cairan pada
jenis simple squamous epithelium (myocytes) kantung pericardial untuk pelumas
(lubrication) supaya tidak ada friksi
antara parietal dan visceral pericardium
Endocardium Myocardium Epicardium
di luarnya: jaringan ikat fibroelastik lapisan tertebal di ventriculus sinistra ada berkas saraf, jaringan lemak,
(subendothelial connective tissues) jaringan ikat longgar, pembuluh darah,
mesothelium (outer)
lanjut di luarannya:
subendokardium: menghubungan
endocardium dan myocardium (ada
purkinje fibers)
KATUP
- terdiri dari jaringan ikat, sehingga mudah membuka- menutup
- penyusun katup:
a. lapisan endothelium
b. bersebelahan dengan atrial (spongiosa): terdiri atas serat kolagen
dan serat elastin, dilapisi juga oleh endothelium
c. bersebelahan sengan ventrikel (ventricularis): terdiri atas serat
kolagen dan serat elastin
d. di antara spongiosa dan ventriculus (sisi tengah katup) (fibrosa): serat
tidak beraturan
- angulus fibrosus: fibrous string, cincin yang mengitari katup
- terdapat septum membranaseum yang merupakan sekat yang
memisahkan centrikel kanan dan kiri
SISTEM KONDUKSI
- SA node dan AV node: lebih kecil dari myocytes
- purkinje fibers lebih besar daripada myocytes
- purkinje fiber lebih terang dan besar, letaknya di antara ventrikel
KULIAH 5
- pemb darah bisa ke circuit pulmonal atau sistemik
- pemb darah (vena dan arteri) terdiri dari 3 lapisan:
a. tunika intima
b. tunika media
c. tunika eksterna
Vena Arteri
saraf vasomotor (simpatik vasokonstriksi pembuluh dan saraf vasomotor (simpatik vasokonstriksi pembuluh dan
parasimpatik vasodilastasi) parasimpatik vasodilastasi)
lapisan pembuluh darah tipis arteri: tebal (ada banyak otot) arteri: tipis
dari sel endotel saraf jarang mencapai tunika media saraf vasomotor (simpatik
vasokonstriksi pembuluh dan
* ada jaringan ikat yg menyokong parasimpatik vasodilastasi)
endotel: subendotel
ctt:
1. Venula mengosongkan isinya ke dalam vena yang lebih besar; proses berlanjut saat pembuluh menjadi lebih besar, dan itu adalah
yang terbesar yang bermuara di jantung. Vena tidak hanya melebihi jumlah arteri tetapi juga biasanya memiliki diameter luminal
yang lebih besar. Oleh karena itu, pada suatu saat, hampir 70% dari total volume darah ada di pembuluh ini.
2. Karena aliran balik vena adalah tekanan rendah, dinding vena biasanya lebih tipis dan kurang elastis dibandingkan dinding arteri.
Dari ketiga lapisan tersebut, tunika adventitia biasanya paling tebal dalam vena, dan vena memiliki suplai vasa vasorum yang
lebih banyak daripada arteri. Pada bagian histologis, vena biasanya kolaps dan luminanya mengandung darah.
3. The boundaries between the tunica intima and the tunica media (lamina elastika internal) of most veins are not clearly
distinguishable.
4. Arteri mempunyai tunika media yang lebih tebal dari vena sehingga otot polos lebih banyak dan tekanan lebih tinggi, oleh karena itu
arteri disebut reservoir tekanan. Sedangkan vena memiliki lumen yang diameternya lebih besar sehingga disebut reservoir darah
(Robbin & Cotrans, 2007).
lamina elastika eksterna dan interna disusun oleh srerat elastin (di arteri). apa fungsinya? mengapa terbentuk sempurna pada arteri?
vena kenapa tidak ada?
nanti semua tunika menuju ke cappilary bed
- Urutan:
- jaringan subendotel
- lamina elastika interna
- tunika media
- lamnia elas eksterna
vasokons dan berdila = kerja otot, jarang mencapai ke tunica media. lalu bagaiman saraf jika jarang sampai ke tunica media?
bagaimana bisa berkons/dil?
3 tipe arteri
-besar: elastik arteri (paling besar): tunika medianya ada banyak serat elastik (kekuningan), contoh: aorta yang banyak elastik
-muscular arteri (sedang): paling banyak di tubuh tipenya. sebenernya arteri sedang, muscular karena terdapat di area muscular, arteri
berdiameter sedang, ukuran sedang. lapisannya tetep (5). khasnya adalah proporsi tun intima, med, advantesianya seimbang (unik).
sedangkan yang lain tidak seimbang. lam interna dan eksterna terlihat jelas (batasan lapisan jelas).
-arteri kecil dan arterioles, tunika media berkurang menipis. 1-3 lapis: arterioles, 3-6 lapis: arteri kecil.
-kapilari bed: pertukan o2 dan co2 pada jaringan atausel. ada endothel dan basement membrane dari sel….
fungsi arteri, arteri memiliki organ sesorik
- di beberapa titik punya organ perasa, bias memperngaruhi tekanan darah
- carotid body
- carotid sinus
- aortic bodies: kemoreseptor -> ada chemical (o2, co2, ph) -> peprubahan ph, konsentrasi gas akan direspon oleh dia sehingga tidak
terlalu acidotic/alkali
- baroreseptor dari tekanan darah dipengaruhinya (saraf glasopharingeal tekanan beda -> dibawa ke otak -> tekanan darah dapet
diregulasi
sel endotel punya glikoprotein yang berperan dalam pembekuan darah, jika endotel terganggu, epmbekuan jg terganggu (label pallate
bodies)
pada kapiler akan terjadi petukaran gas, nutrisi, zat antar ppem dan jaringan. kapiler punya 3 jenis:
- kapi kontinu: paling banyak (di otak juga), pankreas (kontinus tidak berpori)
- kap fenestrated berpori: di ginjal, jejunum (berpori)
- kapi sinusoid/diskontinu: organ hati. basement membran longgar selain endotelnya
metarteriol adalah arteri kecil dengan susunan otot polos selan seling/tidak kontinus/spincter perannya
vena
dibandingkan dengan adteri (tunika med tebal), vena (tunika med tidak perlu tebal karena pasif tekanannya, namun tun adventisia tebal
karena ada aliran balik, harus menyokong kuat dari serat fibroelastis)
ada tunika intima dekat lumen, tunika media (otot vena tiadk tebal, maka mudah kolaps), lam interna, eksterna, tunika adventisia tebal.
di vena juga ada ukurannya:
-besar: tunika media tipis, adventisisa tebal
-mesium: med-adventisia seimbang, tunika adven tetep tebal dibandingan media
-venul: ototnya tipis
-ada katup untuk mencegah regurgitasi atau darah balik yang merupakan lipatan tunika intima.
histofungsi
vena: selapis gepeng, epitel tinggi/hampir kubiod. di mana kira2? bila terjadi varises struktur apa teganggu?
pembuluh limfa
akan menerima kelbeihan cairan, lemak, atau zat yang tidak dbisa diangut pembuluh dara. berjalan seiringan dengan pembuluh darah,
jadi masuk kelebihannya ke pembuluh imfe.
strukturnyaL sel endothel, punya opening (seperti tumpang tindih), sementara vena itu kaya lipatan. jadi membuat carian lebih di
interstisial itu bisa masuk.
KULIAH 8
Cardiac cycle: 1x proses (1 siklus) dari proses kontraksi dan relaksasi. 120/80 (120 = sistol dan 80 = diastol)
STROKE VOLUME (SV) = darah yang diejeksikan dari ventrikel selama 1x kontraksi = EDV-ESV
Cardiac output: darah yang diejeksikan dari ventrikel selama 1 menit kontraksi = SV x HR (heart rate)
-Periode sistol: periode kontraksi dan pengosongan
-Periode diastol: periode relaksasi dan pengisian
-Dibarengi dengan potensial aksi dan diawali degan ventricular dan atrial rest
-Durasi: 800 msec (300msec venricular systol dan 500 msec ventricular diastole)
-Contraction = PENINGKATAN PRESSURE
Periode of filling (diastole) No volume changes Systole No volume changes
diawali dengan atrium karena pressure saat selesai diastole, ventrikel terus setelah darah sudah
dan ventrikel posisi semakin tinggi, tidak maka ventrikel mulai berkontraksi, semakin selesai diejeksikan,
rest (darah masuk ke cukup hanya mengalir berkonttraksi (systole) lama semakin kuat, terjadi hiperpolarisasi
atrium, langsung dialiri dan diperlukan sehingga TERBUKA ventrikel, maka
ke ventrikel secara kontraksi atrium KATUP SEMILUNAR tekanannya turun yang
passive) menyebabkan ada
DARAH BALIK
fase setelah ventrikel 20% darah secara ada peningkatan makas darah dapat aliran darah balik
BARU SAJA selesai aktif akan dibawa ke tekanan yang dipompakan keluar menyebabkan
kontraksi ventrikel menyebabkan aorta (saat muncrat) PENNUTUPAN
TERTUTUPNYA AV atau mengalir ke semilunar valves yang
VALVE seluruh tubuh menyebabkan suara
“DUP”
-> Wegger’s Diagram = untuk mengetahui aktivitas jantung sesuai dengan tahap-tahapnya yang terjadi karena proses konduksi. di sana
terdapat perubahan volume dan tekanan.
-gel P: depolarisasi atrium
-kompleks QRS: depolarisasi ventikel
-T: hiperpolarisasi ventrikel atau ventrikel
-> Volume-Pressure Diagram = untuk mengetahui tingkatan volume dan tekanan yang menggunakan angka atau suatu pengukuran
-tahap: ketika di awal ada 50 ml, saat AV valves terbuka, maka volume meningkat ke 110ml -> ada sedikit peningkatan tekanan yang
sembari terjadi saat periode of filling -> saat pada isovolumetric ventricular contraction, tekanannya meningkat tajam, tetapi volumenya
tetap -> saat aortic terbuka, maka terjadi priode of ejection yang menunjukkan volume turun drastis -> isovolumetric ventricular
relaxation membuat tekanannya turun drastis, tetapi volume tetep -> kembali lagi siklusnya
-> ESV = end systolic volume = darah minimum yang berada di chamber ventrikel setelah fase sistol selesai/setelah berkontraksi
-> EDV = end dyastolic volume = darah maksimum yang terisi di ventrikel di akhir diastol (sebelum menjadi close chamber)
-> STROKE VOLUME (SV) = darah yang diejeksikan dari ventrikel selama 1x kontraksi = EDV-ESV
-> EJECTION FRACTION (EF) = persentase darah yang diejeksikan = SV/EDV x 100%
PRELOAD
-preload adalah beban atau stretch atau load yang dialami otot jantung ventrikel sebelum darah diejeksikan yang sangat
dipengaruhi oleh jumlah darah pada saat itu (EDV)
-semakin besar EDV = preload semakin besar
AFTERLOAD
-afterload adalah daya yang dialami otot jantung ventrikel pada saat berkontraksi agar bisa melawan tekanan pembuluh darah besar
-dipengaruhi oleh EDV juga. namun, tambahannya ada dipengaruhi oleh RESISTENSI PERIFER (contoh: apabila pada hipertensi
tekanan darah perifer meningkat, maka afterloadnya juga meningkat. selain itu juga dipengaruhi karena PENINGKATAN KEKAKUAN
AORTA yang meningkatkan afterload juga)
-saat afterload meningkat, maka daya kontraksi ventrikel harus lebih tinggi. jadi perlu ATP lebih besar yang mengakibatkan hipertrofi
otot jantung.
CARDIAC OUTPUT
merupakan darah yang diejeksikan dari ventrikel selama 1 menit kontraksi = SV x HR (heart rate)
faktor:
- metabolisme tubuh
- exercising (30-35 L/min peningkatan)
- umur
- body size
rata2:
lelaki = 5,6 L/min
perempuan = 4,9 L/min
KULIAH 10
Jantung adalah organ yang paling aktif. Ia berdetak atau aktivitasnya termasuk involuntary. Energi yang dibutuhkan sangat besar, jadi
metabolismenya juga sangat besar. Sebagian besar yang terjadi adalah forforilasi oksidatif/transpor elektron. >95% ATP dihasilkan dari
fosforilasi oksidatif dan oleh karena diperlukan mitokondrianya banyak (mengisi 30-50% dari sel).
Pencernaan & absorbsi monosakarida (terutamanya asam amino asam lemak dan gliserol
gukosa)
asam piruvat => asetil koA asetil koA => siklus krebs => asetil koA => siklus krebs =>
=> siklus krebs => transpor transpor elektron (mito) transpor elektron (mito)
elektron (mito)
1. Metabolisme Karbohidrat
- Jika ada O2, maka terjadi metabolisme aerobik
Tahap (4 tahapan): glikolisis (menghasilkan asam piruvat) di sitosol => asetil koA di mitokondria (transpor asam piruvat dari sitosol
ke mitokondria memerlukan O2) => siklus krebs => transpor elektron (total ATP akhir = 32 ATP)
- Jika tidak ada O2, maka terjadi metabolisme anaerobik
Tahap (2 tahap): glikolisis (menghasilkan asam piruvat) di sitosol => asam laktat dan alkohol + CO2 (dibuang melalui sistem
pernafasan) (total ATP akhir = 4 ATP).
*outer membrane bisa dimasuki oleh substrat yang cukup besar <500 daltons melalui porins.
—outer m. mengandung cardiolipin yang bersifat impermeable (tidak bisa dilewati ion, e, p)
*inner membrane (bentuk berliku = cristae, untuk memperluas luas area yang 5x lebih luas dari outer membrane)
—di matrix, intermembrane space, inner m.m. banyak ada protein yang beberapanya akan berperan terhadap proses transpor
elektron
—protein yang ada di inner m.m. adalah 4 complex:
Iskemia (terganggunya aliran darah ke organ): adanya penyempitan parah pada a. koronaria yang menyebabkan infark miokardium
Iskemia menyebabkan perubahan fungsi, kimia, dan struktur sel:
—kehilangan fungsi kontraktil
—arrhythmias: detak jantung yang tidak normal
—kematian sel
a. Iskemia ringan: penurunan ATP dan kreatin-P => aktivasi glikolisis => peningkatan piruvat => peningkatan konversi laktat
b. Prolonged iskemia: akumulasi laktat, NADH, dan H+ => menghambat glikolisis pada level GAPDH
Protein yang enzim pengubah laktat di enzim penanda kematian sel: enzim untuk merubah kreatin
saat dia dibawa langsung ke jantung, hati, otot skeletal, dan ATP menjadi kreatin-P
mitokondria => piruvat pankreas, ginjal, paru2, limpa dan ADP pada otot sekeletal,
jantung, otak
Protein yang gold-standard IMA yang merupakan di miosit, terlibat dalam metabolisme
protein regulator kontraksi otot, melekat asam lemak: mengikat FA yang
pada tropomyosin dan berada pada menjadi asil koA
filamen aktin
jadi, saat keluar mitokondria karena ada
banyak glukosa masuk, ia akan
mengaktifkan sistem imun yang
menyebabkan inflamasi
Waktu puncak: 12 jam (LAMA)
dilepas saat infark: 1-2 jam onset
puncak: 5 jam (SEBENTAR)
*TIDAK COCOK untuk monitoring bertahan: 24 jam (1 hari)
KULIAH 13
Catatan: epinephrine disekresikan dari medulla adrenal. Sedangkan, norepinephrine disekresikan oleh sympathetic nerve.
- Phospodiasterase inhibitor: dengan skema di atas (ada phosphodiasterase yang memblokir cAMP jadi AMP untuk menghentikan
kontraksi, sehingga obat ini memodulasi kontraksi atau untuk menggagalkan terminasi aksi beta-adrenergic receptor)
Contoh obat: Amrinone dan Milrinone
- Calcium sensitizer agent: akan membuat troponin sensitif terhadap Ca yang datang dari SR ,melalui CICR (Calcium Induced
Calcium Release) sehingga troponin dengan mudah berikatan w/ Ca => lalu membentuk formasi aktin-myosin => kemudian
memberikan efek kontraksi.
Contoh obat: Levosimendan
B. Farmakologi dasar yang mempengaruhi irama jantung: termasuk juga dalam inotropic negatif (menurunkan kontraktilitas
myocardium).
GOLONGAN I
IA (MODERATE): Quinidine (antiaritmia pertama yang tdk bisa digunakan dengan Digoxin, efek samping gelaja cinchonisme) dan
Procainamide & Dysopiramide (efek samping lebih sedikit) => memperlambat potensial aksi lumayan sehingga memperlambat
repolarisasi lumayan.
IB (MILD): Lidocain (bius/anestesi lokal) => memperlambat potensial aksi sedikit, shortened/menurunkan repolarisasi sedikit, tetapi
waktu tidak diperlambat atau tidak mempengaruhi interval QT)
IC (MARKED): Flecainide (memperlambat potensial aksi banyak, memperlambat konduksi banyak, memiliki waktu paruh yang
panjangs sehingga tidak mempengaruhi repolarisasi, baik dari waktu ataut tingkatnya)
GOLONGAN II BETA BLOCKER (memperlambat phase 4/saat belum mencapai treshold, ada prolonged repolarization pada AV node)
Gen 1: Propanolol (tidak selektif, jadi memblokir reseptor beta-1 dan beta-2 sekaligus) => dapat mempengaruhi bronkokonstriksi
Gen 2: Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol (ABM) (selektif terhadap beta-1 saja)
Gen 3: Carvedilol, Labetalol (dapat mengakibatkan vasodilatasi, memblokir alfa-adrenergic receptor, meningkatkan produksi NO)
GOLONGAN III = dapat berperan sbg antiaritmia 1,2,4 juga => ada prolonged repolarization
Amiodarone (bisa menyebabkan berbagai efek samping, yaitu hipotensi, AV & SA node function menurun, kontraktilitas menurun, dll)
VASODILATOR
- menurunkan resistensi perifer dengan pekerja pada arteriol smooth muscle dan vascular endothelium. Regulasi tonus: vascular
endothelium, autonomic nervous system, neurohormonal mechanism, dan local mechanism
- Regulasi Kontraksi dan Relaksasi Otot Polos:
2 hal besar yang mempengaruhi relaksasi: endothelium dan NO melalui regulasi endothel.
VASOKONSTRIKTOR
4.