Anda di halaman 1dari 4

Mapel : Fisika

Guru Mapel : Bu Lidia


Materi : transformator

Selamat pagi anak-anak semua, Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat, dan tetap semangat.
Tetap patuhi protokol kesehatan ya, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, dan
menjauhi keramaian.
Anak-anak, kemarin kamu sudah pelajari tentang tentang alat-alat yang menerapkan induksi
elektromagnetik yaitu generator dan dynamo. Sekarang kita lanjutkan tentang transformator.

3. Transformator

Dalam kehidupan sehari-hari, transformator disebut juga trafo.

Transformator atau trafo adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC.

Ada beberapa bagian – bagian yang terdapat di Transformator, diantaranya yaitu:

 Kumparan Primer merupakan sebuah kumparan trafo yang dihubungkan ke sumber tegangan.
 Kumparan Sekunder merupakan suatu kumparan trafo yang dihubungkan dengan beban.
 Inti Besi yang terbuat dari lapisan plat dinamo disusun berlapis – lapis.

Trafo mempunyai dua terminal yaitu terminal input dan terminal output. Terminal input terdapat pada
kumparan primer, terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Kedua kumparan dililit pada inti
besi lunak.

Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun hasil perubahan
tegangan diperoleh pada terminal output.

Prinsip kerja transformator


- Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet
(elektromagnet), Karena arus AC, pada electromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya
magnet. Perubahan garis gaya magnet tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan
demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang
menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder.
- Arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan
sekunder.

a. Jenis-Jenis Transformator
Berdasarkan fungsinya, transformator dikelompokkan menjadi dua, yaitu transformator step-up
dan transformator step-down.
1) Transformator step-up
Transformator step-up adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan induksi. Pada transformator ini, jumlah lilitan pada kumparan primer lebih sedikit
daripada jumlah lilitan kumparan sekunder (ingat bahwa tegangan induksi sebanding dengan
jumlah lilitan) sehingga arus induksi yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan lebih
besar daripada arus pada kumparan primer. Dengan demikian, tegangan induksi pun akan
naik. Transformator ini digunakan pada televisi untuk menaikkan tegangan 220 V menjadi
20.000 V.

Ciri-ciri trafo step up


- jumlah lilitan kumparan primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah lilitan pada
kumparan sekundernya (Np < Ns).
- tegangan primernya selalu lebih kecil dibandingkan dengan tegangan sekundernya (Vp < Vs).
- Kuat arus primer selalu lebih besar dibandingkan dengan kuat arus sekundernya (Ip> Is).

Gambar skema trafo step up:

2. Transformator step-down
Transformator step-down adalah jenis transformator yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan induksi.Sesuai tujuannya, jumlah lilitan kumparan sekunder padatransformator ini
dibuat lebih sedikit daripada jumlahlilitan pada kumparan primer. Transformator ini banyak
digunakan pada radio, tape recorder, dan komputer.
Secara bersamaan, kedua transformator ini digunakan pada penyaluran listrik dari
pembangkit listrik menuju pelanggan. Pembangkit listrik yang biasanya terletak cukup jauh
dari tempat pelanggan, dapat kehilangan energi yang cukup banyak pada proses
penyalurannya. Faktor utama penyebabnya adalah tegangan dan arus yang dihasilkan
generator relatif kecil. Untuk itu, dalam jarak yang cukup dekat dari sumber pembangkit
listrik, digunakan transformator step-up sehingga tegangan akan membesar dan energi yang
hilang selama penyaluran listrik akan lebih kecil. Sebelum sampai ke pelanggan, tegangan
tinggi yang berbahaya ini kemudian diturunkan lagi menggunakan transformator step-down
yang biasa tersimpan pada tiang listrik di dekat rumah pelanggan. Selain dapat
meminimalisir kehilangan energi, pemanfaatan transformator ini pun berfungsi untuk
menjaga keamanan dan keselamatan pelanggan dari bahaya tegangan tinggi.

Ciri-ciri trafo step down

1. Jumlah lilitan kumparan primernya selalu lebih besar dibandingkan dengan jumlah lilitan
kumparan sekundernya (Ip> Ns).
2. tegangan primernya berjumlah selalu lebih besar dibandingkan dengan tegangan sekundernya
(Vp > Vs).
3. Besarnya kuat arus primer selalu lebih kecil dibandingkan dengan kuat arus sekunder (Ip< Is).
Gambar skema trafo step down

Besarnya tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding
dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan, maka tegangan yang dihasilkan makin besar.
Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan tegangan primer dan sekunder dirumuskan
𝑉𝑝 𝑁𝑝
= 𝑉𝑝 𝑁𝑝
𝑉𝑠 𝑁𝑠
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠

Keterangan
Vp = tegangan primer atau tegangan input atau tegangan masukan (volt)
Vs = tegangan sekumder atau tegangan output atau tegangan keluaran (volt)
Np = jumlah lilitan primer atau lilitan input
Ns = jumlah lilitan sekunder atau lilitan output

Berdasarkan Hukum Ohm yang menyebutkan bahwa tegangan berbanding terbalik dengan arusnya,
maka perbandingan arus dapat dihitung dengan persamaan:
𝐼𝑃 𝑉𝑠
=
𝐼𝑠 𝑉𝑝

Dengan : 𝐼𝑃 = Arus kumparan primer


𝐼𝑠 = Arus Kumparan sekunder

Dari ketiga perbandingan di atas, dapat diperoleh satu persamaan, yaitu:


𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑃
= =
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠

b. Efisiensi Transformator
Ketika kita menggunakan transformator, kita akan merasakan panas di sekitar transformator
tersebut. Panas yang timbul pada transformator ini merupakan energi yang dihasilkan oleh inti
besi dan kumparan yang telah mengubah sebagian energi listrik yang dihasilkan menjadi energi
panas. Akibatnya, jumlah energi listrik yang dihasilkan kumparan primer ketika dipindahkan ke
kumparan sekunder akan berkurang. Kondisi ini merugikan karena telah mengurangi hasil kerja
transformator tersebut. Kerugian ini dapat dihitung dari selisih daya pada kumparan primer
dengankumparan sekunder. Persentase dari perbandingan daya pada kumparan sekunder dan
kumparan primer disebut sebagai efisiensi transformator (η), dirumuskan:
𝑃𝑠
η= ∗ 100%
𝑃𝑃
dengan: η = efisiensi transformator
Ps = daya kumparan sekunder
Pp = daya kumparan primer
Contoh soal
1. Sebuah trafo digunakan untuk menaikan tegangan dari 24 volt menjadi 240 volt. Berapakah
jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300 lilitan.
Jawab
Diketahui Vp = 24 volt
Vs = 240 volt
Np = 300 lilitan
Ditanya Ns = …?

𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠

24 𝑉 300
=
240 𝑉 𝑁𝑠

Ns = 10 x 300 = 3 000 lilitan.

Soal latihan

1. Sebuah trafo mempunyai kumparan primer dengan 50 lilitan dan kumparan sekunder dengan 100
lilitan. Jika tegangan primer 110 Volt, tentukanlah tegangan sekunder dan jenis trafo

2. Sebuah trafo mempunyai kumparan primer dengan 500 lilitan dan kumparan sekunder dengan
400 lilitan. Jika tegangan primer 220 Volt, tentukanlah tegangan sekunder dan jenis trafo

3. Ketika merancang sebuah transformator, agar dihasilkan tegangan sekunder 220 Volt dari
tegangan primer 110 volt, maka berapakah perbandingan jumlah lilitan sekunder dengan lilitan
primer

4. Tuliskan ciri- ciri dari transformator step-up …

5. Pada sebuah transformator terdapat kumparan primer yang mempunyai 1200 lilitan dan
kumparan sekunder yang mempunyai 1000 lilitan. Jika tegangan sekunder 30 V, maka
tentukanlah tegangan primer

Anda mungkin juga menyukai