Keperawatan
ABSTRAK
Imunisasi merupakan intervensi preventif kesehatan masyarakat yang terbukti sangat cost-effective.
Pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai kebijakan pemerintah
setempat, berdasarkan analisis situasi epidemiologi penyebaran Covid-19. Desain penelitian
observasional analitik, populasi 265 ibu diwilayah kerja puskesmas Telaga, sampel 73 ibu yang
memiliki anak umur 12 bulan Menggunakan teknik probability sampling jenis cluster sampling
instrument yang di gunakan adalah kuesioner dan lembar observasi cakupan imunisasi. Hasil yang di
peroleh adalah ada pengaruh kecemasan ibu didapatkan nilai P-value 0,000, layanan petugas
Kesehatan didapatkan nilai P-value 0,004 dan dukungan keluarga didapatkan nilai P-value 0,000
dengan penurunan cakupan imunisasi dasar pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja puskesmas
Telaga.
Kata Kunci : Cakupan imunisasi dasar, kecemasan ibu, layanan petugas, dukungan keluarga,
Covid-19
ABSTRACT
Immunization is a public health preventive intervention that has proven to be very cost-effective.
Immunization services during the Covid-19 pandemic are carried out according to local government
policies, based on an analysis of the epidemiological situation of the spread of Covid-19. Analytical
observational is the type of research design with a population of 265 mothers in the working area of
the Telaga Public Health care Center, a sample of 73 mothers who have children aged 12 months.
The results obtain were that there was an influence of maternal anxiety, a P-value of 0.000, a P-value
of 0.000, a P-value of health workers, and a P-value of 0.004 for family support, and a P-value of
0.000 for family support, with a decrease in basic immunization coverage during the COVID-19
pandemic in the Telaga Health care Center work area.
Keywords: Coverage Of Basic Immunization, Maternal Anxiety, Service Officer, Family Support,
Covid-19.
lengkap (IDL) di Provinsi Gorontalo sebelum sikap orang tua untuk memberikan imunisasi
adanya pandemi Covid-19, data imunisasi pada anaknya (Rahmi, 2018). Alasan lainnya
dasar lengkap (IDL) pada tahun 2017 yang dapat ditemukan adalah himbauan dalam
mencapai 85,3% sedangkan IDL pada tahun rangka mencegah penyebaran Covid-19
2018 menjadi 83,3%. Sementara untuk awal dengan melakukan aktivitas dari rumah dan
tahun 2019 cakupan imunisasi dasar mencapai membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah
84,5%. Angka ini sudah memenuhi Target memengaruhi akses dan pembatasan aktivitas
IDL secara keseluruhan yaitu 92,5%. Dan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
pada tahun 2020 prevalensi cakupan imunisasi Masyarakat yang tidak dapat mengakses
dasar lengkap (IDL) pada masa pandemi pelayanan kesehatan karena Kebijakan
Covid-19 yang dimulai pada bulan Februari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sampai bulan Desember hanya mencakup 60% atau lockdown yang diterapkan di beberapa
(Dinkes Provinsi Gorontalo, 2020). kota, gangguan transportasi maupun kesulitan
Data Dinas Kesehatan Kabupaten ekonomi. Mitos dan informasi yang salah
Gorontalo untuk imunisasi dasar lengkap tentang imunisasi dan rumor seputar Covid-19
(IDL) setiap tahunnya mengalami penurunan, menambah massalah keraguan vaksin yang
berdasarkan jumlah prevalensi pada bulan ada. Banyak petugas kesehatan juga tidak
Desember 2019 cakupan imunisasi dasar tersedia karena penyesuaian jam pelayanan
lengkap (IDL) di Kabupaten Gorontalo yaitu atau pemindahan tugas ke fasilitas kesehatan
sebanyak 5.768 bayi (80,4%). Sementara pada tempat gawat darurat atau posko Covid-19
tahun 2020 cakupan imunisasi dasar serta kurangnya alat pelindung diri (APD)
mengalami penurunan karena adanya Covid- pada awal munculnya virus Covid-19. Petugas
19, prevalensi IDL pada tahun 2020 yaitu vaksinasi juga khawatir terhadap risiko
sebanyak 5.465 bayi (77,2%). Kemudian pada transmisi Covid-19 yang dapat terjadi saat
tahun 2021 sampai bulan mei kembali pelayanan imunisasi (Felicia, 2020).
mengalami penurunan, dimana prevalensi Pemerintah Indonesia telah mengambil
cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) yaitu beberapa langkah untuk memastikan
sebanyak 2.516 bayi (37,6%) (Dinkes pengendalian virus dan memperkuat kapasitas
Kabupaten Gorontalo, 2020). sistem pelayanan kesehatan untuk menangani
Banyak hal yang dapat menyebabkan pandemi. Segera dibukanya layanan kembali
minimnya cakupan imunisasi anak di merupakan salah satu upaya untuk mecegah
Indonesia. Salah satu faktor tidak tercapainya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang
pemberian imunisasi dasar lengkap seperti dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
kecemasan orang tua untuk melakukan Kementerian Kesehatan mengembangkan dan
imunisasi di masa pandemi Covid-19, hal ini mensosialisasikan serangkaian pedoman,
karena orang tua takut anaknya akan tertular standar operasi prosedur (SOP), dan materi
virus Covid-19 (Aritonang, 2020). Selain itu komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
sikap petugas kesehatan dan dukungan Kementerian Kesehatan bersama mitranya
keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar terus melakukan advokasi di tingkat nasional
merupakan dua faktor yang turut berpengaruh dan daerah untuk memperkuat program
dalam kelengkapan imunisasi. Pelayanan yang imunisasi selama Covid-19 melalui: membuka
baik dari petugas kesehatan yang bersikap kembali layanan imunisasi, mengalokasikan
ramah, baik dan selalu memberikan informasi anggaran yang memadai untuk program
tentang pentingnya imunisasi dapat imunisasi, termasuk kegiatan-kegiatan untuk
mempengaruhi kedatangan orang tua ke mengejar ketertinggalan selama situasi
fasilitas pelayanan kesehatan. Dukungan pandemi yang berkepanjangan, memastikan
keluarga juga berperan penting dimana sumber daya manusia yang memadai,
lingkungan yang mendukung mempengaruhi melengkapi petugas kesehatan dengan APD
yang memadai sesuai protokol Kementerian digunakan tepat mengenai sumber penyakit,
Kesehatan dan melakukan pendekatan maka dengan izin Allah SWT penyakit
mobilisasi sosial yang inovatif dan kontekstual tersebut akan hilang dan orang yang sakit
untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat akan mendapatkan kesembuhan. Meski
pada sistem kesehatan (Kemenkes RI & demikian, kesembuhan kadang terjadi dalam
UNICEF, 2020). waktu yang agak lama, jika penyebab
Berdasarkan penelitian terdahulu yang penyakitnya belum diketahui atau obatnya
dilakukan oleh Mukhi pada tahun 2021 yang belum ditemukan.
berjudul Faktor yang mempengaruhi Berdasarkan obserasi awal yang
Penurunan Cakupan Imunisasi pada Masa dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Telaga
Pandemi Covid-19 di Jakarta, dimana hasil pada tanggal 02 Juni 2021 di dapatkan data
penelitian ini menunjukkan Tenaga kesehatan cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Telaga
menghadapi massalah seperti adanya dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021
peraturan pemerintah untuk menghentikan mengalami penurunan setiap tahunnya,
sementara pelayanan imunisasi, kurangnya prevalensi cakupan imunisasi dasar lengkap di
alat pelindung diri (APD) pada awal masa Puskesmas Telaga pada tahun 2019 yaitu
pandemi, tenaga kesehatan terinfeksi Covid- sebanyak 220 (9,3%) bayi dengan jumlah
19 dan tenaga imunisasi dialihkan untuk sasaran imunisasi dasar sebanyak 248 bayi.
pelayanan Covid-19. Massalah pada orang Sementara pada tahun 2020 untuk jumlah bayi
tua antara lain keraguan untuk membawa yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
anaknya imunisasi karena takut tertular yaitu sebanyak 130 (55,1%) bayi dengan
Covid-19 dari tenaga kesehatan ataupun jumlah sasaran imunisasi dasar sebanyak 243
pasien lain, Posyandu ditutup, adanya bayi. Untuk prevalensi cakupan imunisasi
peraturan PSBB dan massalah transportasi. dasar pada bulan Juni tahun 2021 didapatkan
Ajaran Islam sangat mendorong hasil sebanyak 56 (6,4%) bayi sudah
umatnya untuk senantiasa menjaga mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL)
kesehatan, yang dalam prakteknya dapat dengan jumlah sasaran imunisasi dasar
dilakukan melalui upaya preventif agar sebanyak 265 bayi.
tidak terkena penyakit dan berobat manakala Berdasarkan uraian diatas, peneliti
sakit agar diperoleh kesehatan kembali, tertarik untuk melakukan penelitian tentang
yaitu dengan imunisasi. Imunisasi, sebagai “Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
salah satu tindakan medis untuk mencegah cakupan imunisasi dasar pada masa pandemi
terjangkitnya penyakit tertentu, bermanfaat Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Telaga.
untuk mencegah penyakit berat, kecacatan
dan kematian. METODE PENELITIAN
Muslim Imam oleh Diriwayatkan Penelitian ini menggunakan jenis
bersabda: pernah SAW Rasulullah dimana penelitian observasional analitik yaitu suatu
ٍ ﯿﺐ َ ِﻓﺈَذا َدَو ٌاء
دَاء ِ ُﻟﻜ ﱢﻞ َﺻ ِ ﻋَﺰﱠ ِﮫﱠﻠﻟا ِﺑْﺈذ ِن َﺑَﺮَأ اﻟﺪ ِﱠاء َدَو ُاء ُأ metode yang menekankan adanya pengaruh
ﱠﻞ َو َﺟ antara satu variabel dengan variabel lainnya,
Artinya: “Setiap penyakit pasti memiliki yaitu variabel independen (kecemasan ibu,
obat. Apabila ditemukan obat yang tepat layanan petugas kesehatan dan dukungan
untuk suatu penyakit maka dia akan sembuh keluarga) dengan variabel dependen
dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (penurunan cakupan imunisasi pada masa
(HR. Muslim) pandemi Covid-19) penelitian menggunakan
Hadits di atas mengisyaratkan pendekatan cross sectional yaitu jenis
diizinkannya seseorang Muslim mengobati penelitian yang menekankan pada waktu
penyakit yang dideritanya. Sebab, setiap pengukuran/observasi data variabel
penyakit pasti ada obatnya. Jika obat yang
independen dan dependen hanya satu kali pada Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
satu saat. Telaga
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang Dukungan Frekuensi Presentase
memiliki anak usia 0-12 bulan di wilayah kerja Keluarga
Puskesmas Telaga berjumlah 261 ibu. Jumlah Mendukung 60 82.2%
sampel sebesar 73 responden, pemilihan Tidak
sampel dilakukan dengan cara Porbability Mendukung 13 17.8%
Sampling dengan jenis Cluster Sampling yaitu
teknik penetapan sampel dengan cara klister. Total 73 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
(2020) Dukungan keluarga merupakan salah imunisasi dasar merupakan segala sesuatu
satu faktor pendukung seseorang dalam yang telah dilengkapkan. Dimana seorang
melakukan tindakan tertentu. Seseorang yang anak dikatakan memiliki imunisasi dasar yang
mendapat dukungan dari keluarga akan merasa lengkap bila di bawa ke posyandu atau
nyaman baik secara fisik maupun psikis dalam puskesmas dan mendapakan lima jenis
bertindak. Dukungan tersebut dapat berupa imunisasi dasar lengkap. Dan seorang anak
informasi, perhatian, bantuan, atau dikatakan tidak memiliki imunisasi dasar yang
penghargaan dengan wujud ungkapan. lengkap jika tidak mendapatkan salah satu dari
Dukungan keluarga yang baik akan imunisasi yang wajib didapatkan.
mempermudah seseorang dalam pembuatan
keputusan, salah satunya keputusan untuk
memenuhi imunisasi anak. Dan penelitian dari Analisis Bivariat
Rahmi & Husna (2018) dukungan keluarga 1. Hubungan Kecemasan Ibu dengan
yang baik dan motivasi yang kuat Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah
mempengaruhi capaian imunisasi dasar yang Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
lengkap. Gorontalo.
Peneliti berasumsi bahwa dukungan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
keluarga mempunyai peran yang sangat bahwa ibu yang mempunyai anak berjumlah
penting dalam mewujudkan peningkatan 73 responden. Menunjukkan bahwa sebagian
kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada besar responden memiliki kecemasan ringan
anak karena dengan dukungan tersebut dapat dengan cakupan imunisasi lengkap sebanyak
membuat ibu terdorong dan termotivasi untuk 22 responden (50.0%) dan untuk kecemasan
melakukan imunisasi pada anaknya. berat dengan cakupan imunisasi dasar lengkap
4. Gambaran Cakupan Imunisasi Dasar di sebanyak 5 responden (11.4%).
Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Uji statistik dilakukan menggun akan Chi-
Kabupaten Gorontalo square sehingga didapatkan hasil analisis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan statistik menunjukkan p-value = 0,000 < 0,05
bahwa sampel penelitian cakupan imunisasi dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dasar sebanyak 73 responden, diperoleh yang signifikan antara layanan kecemasan ibu
presentase cakupan imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan cakupan imunisasi dasar
sebanyak 44 responden (60.3%), dan pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
presentase cakupan imunisasi dasar tidak Kabupaten Gorontalo.
lengkap sebanyak 29 responden (39.7%), hal Menurut Depkes (2017), Terdapat efek
ini menunjukkan bahwa anak yang samping setelah pelaksanaan imunisasi yang di
mendapatkan cakupan imunisasi dasar lengkap kenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi
lebih banyak dibandingkan dengan cakupan (KIPI) atau adverse evens following
imunisasi anak yang tidak lengkap. immunization (AEFI) merupakan kejadian
Menurut Undang-Undang RI No. 36 tahun sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi
2009 dalam Permenkes (2017). tentang yang di duga berhubungan dengan imunisasi.
Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu kebanyakan anak menderita panas setelah
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit mendapatkan imunisasi DPT, tetapi itu adalah
menular yang merupakan salah satu kegiatan yang wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang,
prioritas Kementrian Kesehatan RI sebagai cemas dan khawatir. banyak ibu yang cemas
salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah sekali karena timbul bengkak di bekas tempat
untuk mencapai Sustainable Development suntikan, untuk anak yang memiliki riwayat
Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan kejang dan demam, imunisasi DPT tetap aman
angka kematian pada anak. dan tidak membahayakan, tetapi banyak ibu
Peneliti berasumsi bahwa cakupan yang cemas adapun penyebab lain kecemasan
ibu di karenakan pemberitaan miring tentang hanya berdasarkan dari salah satu fakor,
efek samping imunisasi. namun banyak faktor yang mempengaruhinya
Penelitian ini sesuai dengan Hayana 2013 dan semuanya saling terkait, baik dari faktor
dalam irawati 2020 banyak ibu yang cemas responden itu sendiri, lingkungan responden
sekali karena timbul bengkak di bekas tempat yang terdiri dari lingkungan luar maupun
suntikan, untuk anak yang memiliki riwayat lingkungan keluarga. Dan dari faktor yang
kejang dan demam, imunisasi DPT tetap aman telah ada, faktor yang dapat berkaitan dengan
dan tidak membahayakan, tetapi banyak ibu ketidaklengkapan imunisasi lainnya adalah
yang cemas. Mereka beranggapan imunisasi faktor sikap dan layanan petugas kesehatan,
hanya akan membuat bayi panas, menangis yaitu keramahan petugas terhadap responden.
kesakitan, terdapat ruam merah, dan Berdasarkan teori Lawrance Green dalam
keadaannya melamah, sehingga ibu-ibu Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa
memilih untuk menghentikan pemberian perilaku seseorang tentang kesehatan dapat
imunisasi bayinya. Setiap ada petugas juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas,
kesehatan yang datang untuk memberikan sikap dan perilaku para petugas kesehatan
imunisasi dasar lengkap para ibu cenderung terhadap kesehatan juga akan mendukung dan
tidak hadir dengan alasan sibuk bekerja, dan memperkuat terbentuknya perilaku. Hal ini
mengatakan di imunisasi dengan tidak di didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
imunisasi sama saja sama-sama sakit juga Mukhi (2021), bahwa motivasi petugas
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memiliki hubungan dengan status imunisasi
berasumsi bahwa kecemasan yang ibu alami campak, karena sebagian besar responden
ketika melakukan imunisasi sangat yang tidak memberikan imunisasi campak
berpengaruh pada kelengkapan cakupann kepada anaknya menyatakan bahwa sikap
imunisasi pada anaknya. Hal ini dikarenakan petugas kurang baik dan kurang ramah,
ibu takut akan efek samping dari suntikan sedangkan penelitian terhadap kelengkapan
imunisasi yang akan diberikan pada anaknya. imunisasi sebagian besar responden
2. Hubungan Layanan Petugas Kesehatan menyatakan bahwa petugas selalu ramah
dengan Cakupan Imunisasi Dasar di terhadap responden saat pemberian imunisasi
Wilayah Kerja Puskesmas Telaga dasar.
Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ibu berasumsi bahwa dalam memberikan
yang mempunyai anak berjumlah 73 pelayanan tenaga kesehatan harus berusaha
responden, menunjukkan bahwa sebagian untuk memberikan pelayanan yang terbaik
besar pelayanan petugas kesehatan yang caring untuk bayi dan orang tua. Pelayanan yang baik
dan cakupan imunisasi lengkap sebanyak 44 dari petugas kesehatan yang bersikap ramah,
responden (100%), dan untuk pelayanan baik dan selalu memberikan informasi tentang
petugas kesehatan yang tidak caring dan pentingnya imunisasi dapat mempengaruhi
cakupan imunisasi lengkap sebanyak 0 kedatangan orang tua ke fasilitas pelayanan
responden (0%). kesehatan.
Uji statistik dilakukan menggunakan Chi- 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
square sehingga didapatkan hasil analisis Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah
statistik menunjukkan p-value = 0,004 < 0,05 Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Gorontalo.
yang signifikan antara layanan petugas Berdasarkan hasil penelitian diketahui
kesehatan dengan kelengkapan cakupan bahwa ibu yang memiliki anak berjumlah 73
imunisasi dasar pada anak di Wilayah Kerja responden, menunjukkan bahwa sebagian
Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo. besar reponden yang memiliki dukungan
Ketidaklengkapan imunisasi terjadi tidak keluarga yang mendukung dan cakupan