Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Zaitun Jurusan

Keperawatan

ISSN 2301– 5691


Artikel Penelitian
FAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHIPENURUNANCAKUPANIMUNISASIDASARPADA
MASAPANDEMICOVID-19DI WILAYAHKERJA
PUSKESMAS TELAGA

THE FACTORS THATINFLUENCE THE DECREASEIN BASICIMMUNIZATION CONVERAGE DURING


THE COVID-19PANDEMICIN THETALAGAHEALTH CARE
CENTERWORKAREA

Siti Nurhasanah1, Andi Akifa Sudirman2, Dewi Modjo3


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
e-mail: sitinurhasanah3898an@gmail.com, andiakifasudirman@umgo.ac.id, dewimodjo@umgo.ac.id

ABSTRAK
Imunisasi merupakan intervensi preventif kesehatan masyarakat yang terbukti sangat cost-effective.
Pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai kebijakan pemerintah
setempat, berdasarkan analisis situasi epidemiologi penyebaran Covid-19. Desain penelitian
observasional analitik, populasi 265 ibu diwilayah kerja puskesmas Telaga, sampel 73 ibu yang
memiliki anak umur 12 bulan Menggunakan teknik probability sampling jenis cluster sampling
instrument yang di gunakan adalah kuesioner dan lembar observasi cakupan imunisasi. Hasil yang di
peroleh adalah ada pengaruh kecemasan ibu didapatkan nilai P-value 0,000, layanan petugas
Kesehatan didapatkan nilai P-value 0,004 dan dukungan keluarga didapatkan nilai P-value 0,000
dengan penurunan cakupan imunisasi dasar pada masa pandemi covid-19 di wilayah kerja puskesmas
Telaga.
Kata Kunci : Cakupan imunisasi dasar, kecemasan ibu, layanan petugas, dukungan keluarga,
Covid-19

ABSTRACT
Immunization is a public health preventive intervention that has proven to be very cost-effective.
Immunization services during the Covid-19 pandemic are carried out according to local government
policies, based on an analysis of the epidemiological situation of the spread of Covid-19. Analytical
observational is the type of research design with a population of 265 mothers in the working area of
the Telaga Public Health care Center, a sample of 73 mothers who have children aged 12 months.
The results obtain were that there was an influence of maternal anxiety, a P-value of 0.000, a P-value
of 0.000, a P-value of health workers, and a P-value of 0.004 for family support, and a P-value of
0.000 for family support, with a decrease in basic immunization coverage during the COVID-19
pandemic in the Telaga Health care Center work area.
Keywords: Coverage Of Basic Immunization, Maternal Anxiety, Service Officer, Family Support,
Covid-19.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 1


Jurnal Zaitun Jurusan
Keperawatan

pemberian vaksin Human Papilloma Virus


(HPV) ke 106 negara terancam mengalami
PENDAHULUAN kegagalan. WHO juga mencatat adanya
Imunisasi merupakan salah satu penurunan jumlah anak yang mendapatkan
intervensi preventif kesehatan masyarakat vaksin difteri, tetanus dan pertusis (DTP3)
yang paling berhasil, paling diterima, dan dalam data pada empat bulan pertama tahun
terbukti sangat cost-effective di dunia serta 2020. Data ini merupakan suatu hal yang tidak
telah menyelamatkan 2 hingga 3 juta anak dari wajar karena baru pertama kalinya dalam 28
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tahun terdapat penurunan cakupan DTP3 di
(PD3I). Menurut Undang-Undang RI No. 12 seluruh dunia. Akibat dari adanya pandemi
tahun 2017 tentang Kesehatan, imunisasi Covid-19, setidaknya terdapat 30 kampanye
merupakan salah satu upaya untuk mencegah vaksinasi campak dibatalkan atau berisiko
terjadinya penyakit menular yang merupakan dibatalkan oleh WHO dan UNICEF, yang
salah satu kegiatan prioritas Kementrian nantinya dikhawatirkan dapat menyebabkan
Kesehatan RI sebagai salah satu bentuk nyata wabah penyakit lain. Sampai dengan bulan
komitmen pemerintah untuk mencapai Mei 2020, tiga perempat dari 82 negara
Sustainable Development Goals (SDGs) melaporkan gangguan terkait program
khususnya untuk menurunkan angka kematian imunisasi akibat pandemi Covid-19 (WHO &
pada anak (WHO, 2019 dalam Smaradhana, UNICEF, 2020).
2020). Data imunisasi di Indonesia oleh Riset
Masa pandemi Covid-19 yang telah Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018
menjangkiti sebagian besar negara pun menunjukkan cakupan imunisasi dasar
hendaknya tidak menyurutkan semangat lengkap di Indonesia sebelum adanyana
tenaga kesehatan untuk tetap melaksanakan pandemi Covid-19 untuk anak berusia 0-11
pentingnya imunisasi dan melakukan langkah- bulan hanya mencapai 58% dari target
langkah penting untuk memastikan setiap anak seharusnya yaitu 93%. Sementara untuk data
yang merupakan kelompok rentan terlindungi pada tahun 2019 cakupan imunisasi rutin di
dari penyakit-penyakit berbahaya dengan Indonesia masih dalam kategori kurang
imunisasi. Pelayanan imunisasi pada masa memuaskan, dimana cakupan imunisasi pada
pandemi Covid-19 dilaksanakan sesuai tahun 2019 tidak mencapai 90% dari target.
kebijakan pemerintah daerah setempat, Pada tahun 2020 cakupan imunisaai dasar
berdasarkan analisis situasi epidemiologi lengkap pada bulan ketiga dan bulan keempat
penyebaran Covid-19, cakupan imunisasi sangat rendah, ini disebabkan karena adanya
rutin, dan situasi epidemiologi PD3I. Petugas pandemi Covid-19. Data dari Surveilans di
kesehatan diharapkan dapat memantau status Kementerian Kesehatan menujukkan data
imunisasi setiap sasaran yang ada di wilayah bulanan imunisasi tahun 2020 dari bulan
kerjanya (Yurianto, 2020). Januari sampai bulan keempat sangat rendah
Berdasarkan Data Kesehatan Dunia penurunan mulai dari 0,5% sampai dengan
(World Health Organization) sebelum adanya 87%. Padahal, program imunisasi dasar
pandemi Covid-19, pada tahun 2018 diberikan secara gratis oleh pemerintah di
menyatakan sebanyak 14 juta bayi tidak Puskesmas serta Posyandu (Kemenkes RI &
mendapat dosis awal vaksin DTP, dan 5.7 juta IDAI, 2020).
bayi lainnya tidak mendapatkan imunsasi Data Dinas Kesehatan Provinsi
dasar secara lengkap. Dari total 19,7 juta, lebih Gorontalo, imunisasi dasar lengkap (IDL)
dari 60% anak-anak ini tinggal di 10 Negara adalah indikator kerja nasional program
salah satunya Indonesia. Data terbaru tentang imunisasi. Pada program ini Gorontalo
perkiraan cakupan vaksin dari WHO dan ditargetkan untuk mencakup 77,8% IDL. Jika
UNICEF di tahun 2019 menunjukkan bahwa dilihat dari data prevalensi imunisasi dasar

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 2


Jurnal Zaitun Jurusan
Keperawatan

lengkap (IDL) di Provinsi Gorontalo sebelum sikap orang tua untuk memberikan imunisasi
adanya pandemi Covid-19, data imunisasi pada anaknya (Rahmi, 2018). Alasan lainnya
dasar lengkap (IDL) pada tahun 2017 yang dapat ditemukan adalah himbauan dalam
mencapai 85,3% sedangkan IDL pada tahun rangka mencegah penyebaran Covid-19
2018 menjadi 83,3%. Sementara untuk awal dengan melakukan aktivitas dari rumah dan
tahun 2019 cakupan imunisasi dasar mencapai membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah
84,5%. Angka ini sudah memenuhi Target memengaruhi akses dan pembatasan aktivitas
IDL secara keseluruhan yaitu 92,5%. Dan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
pada tahun 2020 prevalensi cakupan imunisasi Masyarakat yang tidak dapat mengakses
dasar lengkap (IDL) pada masa pandemi pelayanan kesehatan karena Kebijakan
Covid-19 yang dimulai pada bulan Februari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sampai bulan Desember hanya mencakup 60% atau lockdown yang diterapkan di beberapa
(Dinkes Provinsi Gorontalo, 2020). kota, gangguan transportasi maupun kesulitan
Data Dinas Kesehatan Kabupaten ekonomi. Mitos dan informasi yang salah
Gorontalo untuk imunisasi dasar lengkap tentang imunisasi dan rumor seputar Covid-19
(IDL) setiap tahunnya mengalami penurunan, menambah massalah keraguan vaksin yang
berdasarkan jumlah prevalensi pada bulan ada. Banyak petugas kesehatan juga tidak
Desember 2019 cakupan imunisasi dasar tersedia karena penyesuaian jam pelayanan
lengkap (IDL) di Kabupaten Gorontalo yaitu atau pemindahan tugas ke fasilitas kesehatan
sebanyak 5.768 bayi (80,4%). Sementara pada tempat gawat darurat atau posko Covid-19
tahun 2020 cakupan imunisasi dasar serta kurangnya alat pelindung diri (APD)
mengalami penurunan karena adanya Covid- pada awal munculnya virus Covid-19. Petugas
19, prevalensi IDL pada tahun 2020 yaitu vaksinasi juga khawatir terhadap risiko
sebanyak 5.465 bayi (77,2%). Kemudian pada transmisi Covid-19 yang dapat terjadi saat
tahun 2021 sampai bulan mei kembali pelayanan imunisasi (Felicia, 2020).
mengalami penurunan, dimana prevalensi Pemerintah Indonesia telah mengambil
cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) yaitu beberapa langkah untuk memastikan
sebanyak 2.516 bayi (37,6%) (Dinkes pengendalian virus dan memperkuat kapasitas
Kabupaten Gorontalo, 2020). sistem pelayanan kesehatan untuk menangani
Banyak hal yang dapat menyebabkan pandemi. Segera dibukanya layanan kembali
minimnya cakupan imunisasi anak di merupakan salah satu upaya untuk mecegah
Indonesia. Salah satu faktor tidak tercapainya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang
pemberian imunisasi dasar lengkap seperti dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
kecemasan orang tua untuk melakukan Kementerian Kesehatan mengembangkan dan
imunisasi di masa pandemi Covid-19, hal ini mensosialisasikan serangkaian pedoman,
karena orang tua takut anaknya akan tertular standar operasi prosedur (SOP), dan materi
virus Covid-19 (Aritonang, 2020). Selain itu komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
sikap petugas kesehatan dan dukungan Kementerian Kesehatan bersama mitranya
keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar terus melakukan advokasi di tingkat nasional
merupakan dua faktor yang turut berpengaruh dan daerah untuk memperkuat program
dalam kelengkapan imunisasi. Pelayanan yang imunisasi selama Covid-19 melalui: membuka
baik dari petugas kesehatan yang bersikap kembali layanan imunisasi, mengalokasikan
ramah, baik dan selalu memberikan informasi anggaran yang memadai untuk program
tentang pentingnya imunisasi dapat imunisasi, termasuk kegiatan-kegiatan untuk
mempengaruhi kedatangan orang tua ke mengejar ketertinggalan selama situasi
fasilitas pelayanan kesehatan. Dukungan pandemi yang berkepanjangan, memastikan
keluarga juga berperan penting dimana sumber daya manusia yang memadai,
lingkungan yang mendukung mempengaruhi melengkapi petugas kesehatan dengan APD

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 3


Jurnal Zaitun Jurusan
Keperawatan

yang memadai sesuai protokol Kementerian digunakan tepat mengenai sumber penyakit,
Kesehatan dan melakukan pendekatan maka dengan izin Allah SWT penyakit
mobilisasi sosial yang inovatif dan kontekstual tersebut akan hilang dan orang yang sakit
untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat akan mendapatkan kesembuhan. Meski
pada sistem kesehatan (Kemenkes RI & demikian, kesembuhan kadang terjadi dalam
UNICEF, 2020). waktu yang agak lama, jika penyebab
Berdasarkan penelitian terdahulu yang penyakitnya belum diketahui atau obatnya
dilakukan oleh Mukhi pada tahun 2021 yang belum ditemukan.
berjudul Faktor yang mempengaruhi Berdasarkan obserasi awal yang
Penurunan Cakupan Imunisasi pada Masa dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Telaga
Pandemi Covid-19 di Jakarta, dimana hasil pada tanggal 02 Juni 2021 di dapatkan data
penelitian ini menunjukkan Tenaga kesehatan cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Telaga
menghadapi massalah seperti adanya dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021
peraturan pemerintah untuk menghentikan mengalami penurunan setiap tahunnya,
sementara pelayanan imunisasi, kurangnya prevalensi cakupan imunisasi dasar lengkap di
alat pelindung diri (APD) pada awal masa Puskesmas Telaga pada tahun 2019 yaitu
pandemi, tenaga kesehatan terinfeksi Covid- sebanyak 220 (9,3%) bayi dengan jumlah
19 dan tenaga imunisasi dialihkan untuk sasaran imunisasi dasar sebanyak 248 bayi.
pelayanan Covid-19. Massalah pada orang Sementara pada tahun 2020 untuk jumlah bayi
tua antara lain keraguan untuk membawa yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
anaknya imunisasi karena takut tertular yaitu sebanyak 130 (55,1%) bayi dengan
Covid-19 dari tenaga kesehatan ataupun jumlah sasaran imunisasi dasar sebanyak 243
pasien lain, Posyandu ditutup, adanya bayi. Untuk prevalensi cakupan imunisasi
peraturan PSBB dan massalah transportasi. dasar pada bulan Juni tahun 2021 didapatkan
Ajaran Islam sangat mendorong hasil sebanyak 56 (6,4%) bayi sudah
umatnya untuk senantiasa menjaga mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL)
kesehatan, yang dalam prakteknya dapat dengan jumlah sasaran imunisasi dasar
dilakukan melalui upaya preventif agar sebanyak 265 bayi.
tidak terkena penyakit dan berobat manakala Berdasarkan uraian diatas, peneliti
sakit agar diperoleh kesehatan kembali, tertarik untuk melakukan penelitian tentang
yaitu dengan imunisasi. Imunisasi, sebagai “Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
salah satu tindakan medis untuk mencegah cakupan imunisasi dasar pada masa pandemi
terjangkitnya penyakit tertentu, bermanfaat Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Telaga.
untuk mencegah penyakit berat, kecacatan
dan kematian. METODE PENELITIAN
Muslim Imam oleh Diriwayatkan Penelitian ini menggunakan jenis
bersabda: pernah SAW Rasulullah dimana penelitian observasional analitik yaitu suatu
ٍ ‫ﯿﺐ َ ِﻓﺈَذا َدَو ٌاء‬
‫دَاء ِ ُﻟﻜ ﱢﻞ‬ َ‫ﺻ‬ ِ ‫ﻋَﺰﱠ ِﮫﱠﻠﻟا ِﺑْﺈذ ِن َﺑَﺮَأ اﻟﺪ ِﱠاء َدَو ُاء ُأ‬ metode yang menekankan adanya pengaruh
‫ﱠﻞ َو َﺟ‬ antara satu variabel dengan variabel lainnya,
Artinya: “Setiap penyakit pasti memiliki yaitu variabel independen (kecemasan ibu,
obat. Apabila ditemukan obat yang tepat layanan petugas kesehatan dan dukungan
untuk suatu penyakit maka dia akan sembuh keluarga) dengan variabel dependen
dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (penurunan cakupan imunisasi pada masa
(HR. Muslim) pandemi Covid-19) penelitian menggunakan
Hadits di atas mengisyaratkan pendekatan cross sectional yaitu jenis
diizinkannya seseorang Muslim mengobati penelitian yang menekankan pada waktu
penyakit yang dideritanya. Sebab, setiap pengukuran/observasi data variabel
penyakit pasti ada obatnya. Jika obat yang

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 4


Jurnal Zaitun Jurusan
Keperawatan

independen dan dependen hanya satu kali pada Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
satu saat. Telaga
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang Dukungan Frekuensi Presentase
memiliki anak usia 0-12 bulan di wilayah kerja Keluarga
Puskesmas Telaga berjumlah 261 ibu. Jumlah Mendukung 60 82.2%
sampel sebesar 73 responden, pemilihan Tidak
sampel dilakukan dengan cara Porbability Mendukung 13 17.8%
Sampling dengan jenis Cluster Sampling yaitu
teknik penetapan sampel dengan cara klister. Total 73 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa

HASIL sampel penelitian berdasarkan dukungan


Analisis Univariat keluarga sebanyak 73 responden, diperoleh
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden presentase dukungan keluarga yang
Berdasarkan Kecemasan Ibu di Wilayah mendukung sebanyak 60 responden (82.2%),
Kerja Puskesmas Telaga dan presentase dukungan keluarga yang tidak
Kecemasan Ibu Frekuensi Presentase mendukung sebanyak 13 responden (17,8%).
Cemas ringan 26 35.6
Cemas sedang 23 31.5 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Cemas berat 24 32.9 Berdasarkan Cakupan Imunisasi Dasar di
Total 73 100 Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa Cakupan Frekuensi Presentase

sampel penelitian berdasarkan kecemasan ibu Imunisasi


sebanyak 73 responden, diperoleh sebagian Dasar
besar presentase kecemasan ibu dengan Lengkap 44 60.3%
kategori ringan sebanyak 26 responden Tidak Lengkap 29 39.7%
(35.6%), dan sebagian kecil presentase Total 73 100
kecemasan ibu dengan kategori sedang
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa
sebanyak 23 responden (31,5%).
sampel penelitian berdasarkan cakupan
imunisasi dasar sebanyak 73 responden,
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
diperoleh presentase cakupan imunisasi dasar
Berdasarkan Layanan Petugas Kesehatan
lengkap sebanyak 44 responden (60.3%), dan
di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
presentase cakupan imunisasi dasar tidak
Layanan Petugas Frek Prese lengkap sebanyak 29 responden (39.7%).
Kesehatan uensi ntasi
caring 68 93.1 % Analisis Bivariat
Tidak Caring 5 6.8 % Tabel 5. Hubungan Kecemasan Ibu dengan
Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja
Total 73 100%
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa Puskesmas Telaga
sampel penelitian berdasarkan layanan petugas Kecemasan Cakupan Imunisasi
kesehatan sebanyak 73 responden, diperoleh Ibu Lengk % Tidak %
presentase petugas kesehatan yang caring ap Lengkap
sebanyak 68 responden (93.2%), dan Cemas 22 50.0 4 13.8
presentase petugas kesehatan yang tidak caring Ringan
sebanyak 5 responden (6,8%). Cemas 17 38.6 6 20.6
Sedang
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Cemas Berat 5 11.3 19 65.6
Berdasarkan Dukungan Keluarga Total 44 100 29 100
Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 5
Jurnal Zaitun Jurusan
Keperawatan

petugas kesehatan yang caring dan cakupan


F % P-value imunisasi tidak lengkap sebanyak 24
26 35.6 0,000 responden (82.7%), dan untuk pelayanan
23 31.5 petugas kesehatan yang tidak caring dan
24 32.9 cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak 5
73 100 responden (17.3%).
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa
responden yang memiliki kecemasan ringan Tabel 7. Hubungan Dukungan Keluarga
dan cakupan imunisasi lengkap sebanyak 22 dengan Cakupan Imunisasi Dasar di
responden (50.0%), untuk responden yang Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
memiliki kecemasan sedang dan cakupan Dukungan Cakupan Imunisasi Dasar
imunisasi lengkap sebanyak 17 responden Keluarga Lengk % Tidak %
(38.6%), dan responden yang memilki ap Lengkap
kecemasan berat dan cakupan imunisasi Mendukung 44 100 16 55.2
lengkap sebanyak 5 responden (11.4%). Tidak 0 0 13 44.8
Sedangkan yang memiliki kecemasan ringan Mendukung
dan cakupan imunisasi tidak lengkap sebanyak Total 44 100 29 100
4 responden (13.8%), reponden yang memiliki
kecemasan sedang dan cakupan imunisasi F % P-Value
tidak lengkap sebanyak 6 responden (20.6%), 60 82.2 0.000
dan responden yang memiliki kecemasan berat 13 17.8
serta cakupan imunisasi tidak lengkap 73 100
sebanyak 19 responden (65.6%). Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa
reponden yang memiliki dukungan keluarga
Tabel 6. Hubungan Layanan Petugas yang mendukung dan cakupan imunisasi
Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi lengkap sebanyak 44 responden (100%), dan
Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga reponden yang memiliki dukungan keluarga
Layanan Cakupan Imunisasi Dasar yang tidak mendukung dan cakupan imunisasi
Petugas Lengk % Tidak % lengkap sebanyak 0 responden (0%),
Kesehatan ap Lengkap Sedangkan reponden yang memiliki dukungan
Caring 44 100 24 82. keluarga yang mendukung dan cakupan
7 imunisasi tidak lengkap sebanyak 16
Tidak 0 0 5 17. responden (55.2%), dan reponden yang
Caring 3 memiliki dukungan keluarga yang tidak
Total 44 100 29 100 mendukung dan cakupan imunisasi tidak
lengkap sebanyak 13 responden (44.8%).
F % P-Value
68 93.2 0.004 PEMBAHASAN
5 6.8 Analisis Univariat
73 100 1. Gambaran Kecemasan Ibu di Wilayah
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
pelayanan petugas kesehatan yang caring dan Gorontalo.
cakupan imunisasi lengkap sebanyak 44 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
responden (100%), dan untuk pelayanan bahwa sampel berdasarkan kecemasan ibu
petugas kesehatan yang tidak caring dan sebanyak 73 responden, diperoleh sebagian
cakupan imunisasi lengkap sebanyak 0 besar presentase kecemasan ibu dengan
responden (0%). Sedangkan untuk pelayanan kategori ringan sebanyak 26 responden

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 6


Jurnal Zaitun
Jurusan

(35.6%) dan sebagian kecil presentase sebanyak 68 responden (93.2%), dan


kecemasan ibu dengan kategori sedang presentase petugas kesehatan yang tidak caring
sebanyak 23 responden (31,5%). hal ini sebanyak 5 responden (6,8%). Dari hasil
menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
memiliki tingkat kecemasan ringan. Pemberian petugas kesehatan bersikap caring pada saat
imunisasi pada bayi bertujuan agar tubuh melakukan imunisasi.
kebal terhadap penyakit tertentu. Hal ini Dari hasil penelitian juga didapatkan hasil
sejalan dengan teori Depkes (2017) dimana petugas kesehatan yang tidak caring sebanyak
terdapat efek samping setelah pelaksanaan 5 responden (6,8%). Hal ini disebabkan karena
imunisasi yang di kenal dengan kejadian pada tahap sebelum melakukan imunisasi
ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau adverse petugas kesehatan tidak memberitahukan
evens following immunization (AEFI) jadwal dan tempat pelaksanaan imunisasi.
merupakan kejadian sakit yang terjadi setelah Selain itu, pada tahap pelaksanaan imunisasi
menerima imunisasi yang di duga petugas kesehatan tidak memberitahukan efek
berhubungan dengan imunisasi, kebanyakan samping dari pemberian imunisasi pada anak.
anak menderita panas setelah mendapatkan Penelitian sejalan dengan teori Irawati
imunisasi DPT, tetapi itu adalah yang wajar, (2020) salah satu layanan yang harus diberikan
namun seringkali ibu-ibu tegang, cemas dan oleh petugas kesehatan adalah
khawatir. memberitahukan pentingnya imunisasi dan
Hal ini sejalan dengan penelitian Hayana memastikan setiap anak mendapatkan
dkk (2013) dalam Irawati (2020) kecemasan imunisasi agar terhindar dari penyakit infeksi
Ibu disebabkan karena timbul bengkak di yang lain. Dalam memberikan pelayanan
bekas tempat suntikan, untuk anak yang tenaga kesehatan harus berusaha untuk
memiliki riwayat kejang dan demam, memberikan pelayanan yang terbaik untuk
imunisasi DPT tetap aman dan tidak anak dan orang tua.
membahayakan, tetapi banyak ibu yang cemas. Dari uraian diatas peneliti berasumsi
adapun penyebab kecemasan ibu di karenakan layanan petugas kesehatan memiliki pengaruh
efek samping imunisasi. Pemahaman, persepsi terhadap cakupan imunisasi dasar pada anak,
dan pengetahuan ibu tentang imunisasi hal ini karena layanan yang baik dari petugas
membantu pengembangan program kesehatan. kesehatan yang bersikap ramah, baik dan
Salah satu penyebab kecemasan ibu di selalu memberikan informasi tentang
sebabkan oleh tingkat pengetahuan, selain itu pentingnya imunisasi dapat mempengaruhi
pemberian imunisasi dapat dipengaruhi oleh kedatangan orang tua ke fasilitas pelayanan
Pendidikan ibu. kesehatan.
Dari uraian diatas peneliti berasumsi 3. Gambaran Dukungan Keluarga di
kecemasan ibu memiliki pengeruh terhadap Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
cakupan imunisasi dasar pada anak, hal ini Kabupaten Gorontalo
karena efek samping yang akan terjadi setelah Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
di berikan imunisasi sehingga menjadi bahwa sampel berdasarkan dukungan keluarga
penyebab kecemasan ibu untuk melakukan sebanyak 73 responden, diperoleh presentase
imunisasi kepada anaknya. dukungan keluarga yang mendukung sebanyak
2. Gambaran Layanan Petugas Kesehatan 60 responden (82.2%), dan presentase
di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga dukungan keluarga yang tidak mendukung
Kabupaten Gorontalo sebanyak 13 responden (17,8%). Hasil
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan penelitian menunjukkan sebagian besar
bahwa sampel berdasarkan layanan petugas keluarga mendukung ibu dan anaknya untuk
kesehatan sebanyak 73 responden, diperoleh melakukan imunisasi.
presentase petugas kesehatan yang caring Hal ini sajalan dengan teori Novianda

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 7


Jurnal Zaitun
Jurusan

(2020) Dukungan keluarga merupakan salah imunisasi dasar merupakan segala sesuatu
satu faktor pendukung seseorang dalam yang telah dilengkapkan. Dimana seorang
melakukan tindakan tertentu. Seseorang yang anak dikatakan memiliki imunisasi dasar yang
mendapat dukungan dari keluarga akan merasa lengkap bila di bawa ke posyandu atau
nyaman baik secara fisik maupun psikis dalam puskesmas dan mendapakan lima jenis
bertindak. Dukungan tersebut dapat berupa imunisasi dasar lengkap. Dan seorang anak
informasi, perhatian, bantuan, atau dikatakan tidak memiliki imunisasi dasar yang
penghargaan dengan wujud ungkapan. lengkap jika tidak mendapatkan salah satu dari
Dukungan keluarga yang baik akan imunisasi yang wajib didapatkan.
mempermudah seseorang dalam pembuatan
keputusan, salah satunya keputusan untuk
memenuhi imunisasi anak. Dan penelitian dari Analisis Bivariat
Rahmi & Husna (2018) dukungan keluarga 1. Hubungan Kecemasan Ibu dengan
yang baik dan motivasi yang kuat Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah
mempengaruhi capaian imunisasi dasar yang Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
lengkap. Gorontalo.
Peneliti berasumsi bahwa dukungan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
keluarga mempunyai peran yang sangat bahwa ibu yang mempunyai anak berjumlah
penting dalam mewujudkan peningkatan 73 responden. Menunjukkan bahwa sebagian
kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada besar responden memiliki kecemasan ringan
anak karena dengan dukungan tersebut dapat dengan cakupan imunisasi lengkap sebanyak
membuat ibu terdorong dan termotivasi untuk 22 responden (50.0%) dan untuk kecemasan
melakukan imunisasi pada anaknya. berat dengan cakupan imunisasi dasar lengkap
4. Gambaran Cakupan Imunisasi Dasar di sebanyak 5 responden (11.4%).
Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Uji statistik dilakukan menggun akan Chi-
Kabupaten Gorontalo square sehingga didapatkan hasil analisis
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan statistik menunjukkan p-value = 0,000 < 0,05
bahwa sampel penelitian cakupan imunisasi dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dasar sebanyak 73 responden, diperoleh yang signifikan antara layanan kecemasan ibu
presentase cakupan imunisasi dasar lengkap dengan kelengkapan cakupan imunisasi dasar
sebanyak 44 responden (60.3%), dan pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
presentase cakupan imunisasi dasar tidak Kabupaten Gorontalo.
lengkap sebanyak 29 responden (39.7%), hal Menurut Depkes (2017), Terdapat efek
ini menunjukkan bahwa anak yang samping setelah pelaksanaan imunisasi yang di
mendapatkan cakupan imunisasi dasar lengkap kenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi
lebih banyak dibandingkan dengan cakupan (KIPI) atau adverse evens following
imunisasi anak yang tidak lengkap. immunization (AEFI) merupakan kejadian
Menurut Undang-Undang RI No. 36 tahun sakit yang terjadi setelah menerima imunisasi
2009 dalam Permenkes (2017). tentang yang di duga berhubungan dengan imunisasi.
Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu kebanyakan anak menderita panas setelah
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit mendapatkan imunisasi DPT, tetapi itu adalah
menular yang merupakan salah satu kegiatan yang wajar, namun seringkali ibu-ibu tegang,
prioritas Kementrian Kesehatan RI sebagai cemas dan khawatir. banyak ibu yang cemas
salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah sekali karena timbul bengkak di bekas tempat
untuk mencapai Sustainable Development suntikan, untuk anak yang memiliki riwayat
Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan kejang dan demam, imunisasi DPT tetap aman
angka kematian pada anak. dan tidak membahayakan, tetapi banyak ibu
Peneliti berasumsi bahwa cakupan yang cemas adapun penyebab lain kecemasan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 8


Jurnal Zaitun
Jurusan

ibu di karenakan pemberitaan miring tentang hanya berdasarkan dari salah satu fakor,
efek samping imunisasi. namun banyak faktor yang mempengaruhinya
Penelitian ini sesuai dengan Hayana 2013 dan semuanya saling terkait, baik dari faktor
dalam irawati 2020 banyak ibu yang cemas responden itu sendiri, lingkungan responden
sekali karena timbul bengkak di bekas tempat yang terdiri dari lingkungan luar maupun
suntikan, untuk anak yang memiliki riwayat lingkungan keluarga. Dan dari faktor yang
kejang dan demam, imunisasi DPT tetap aman telah ada, faktor yang dapat berkaitan dengan
dan tidak membahayakan, tetapi banyak ibu ketidaklengkapan imunisasi lainnya adalah
yang cemas. Mereka beranggapan imunisasi faktor sikap dan layanan petugas kesehatan,
hanya akan membuat bayi panas, menangis yaitu keramahan petugas terhadap responden.
kesakitan, terdapat ruam merah, dan Berdasarkan teori Lawrance Green dalam
keadaannya melamah, sehingga ibu-ibu Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa
memilih untuk menghentikan pemberian perilaku seseorang tentang kesehatan dapat
imunisasi bayinya. Setiap ada petugas juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas,
kesehatan yang datang untuk memberikan sikap dan perilaku para petugas kesehatan
imunisasi dasar lengkap para ibu cenderung terhadap kesehatan juga akan mendukung dan
tidak hadir dengan alasan sibuk bekerja, dan memperkuat terbentuknya perilaku. Hal ini
mengatakan di imunisasi dengan tidak di didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
imunisasi sama saja sama-sama sakit juga Mukhi (2021), bahwa motivasi petugas
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memiliki hubungan dengan status imunisasi
berasumsi bahwa kecemasan yang ibu alami campak, karena sebagian besar responden
ketika melakukan imunisasi sangat yang tidak memberikan imunisasi campak
berpengaruh pada kelengkapan cakupann kepada anaknya menyatakan bahwa sikap
imunisasi pada anaknya. Hal ini dikarenakan petugas kurang baik dan kurang ramah,
ibu takut akan efek samping dari suntikan sedangkan penelitian terhadap kelengkapan
imunisasi yang akan diberikan pada anaknya. imunisasi sebagian besar responden
2. Hubungan Layanan Petugas Kesehatan menyatakan bahwa petugas selalu ramah
dengan Cakupan Imunisasi Dasar di terhadap responden saat pemberian imunisasi
Wilayah Kerja Puskesmas Telaga dasar.
Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ibu berasumsi bahwa dalam memberikan
yang mempunyai anak berjumlah 73 pelayanan tenaga kesehatan harus berusaha
responden, menunjukkan bahwa sebagian untuk memberikan pelayanan yang terbaik
besar pelayanan petugas kesehatan yang caring untuk bayi dan orang tua. Pelayanan yang baik
dan cakupan imunisasi lengkap sebanyak 44 dari petugas kesehatan yang bersikap ramah,
responden (100%), dan untuk pelayanan baik dan selalu memberikan informasi tentang
petugas kesehatan yang tidak caring dan pentingnya imunisasi dapat mempengaruhi
cakupan imunisasi lengkap sebanyak 0 kedatangan orang tua ke fasilitas pelayanan
responden (0%). kesehatan.
Uji statistik dilakukan menggunakan Chi- 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
square sehingga didapatkan hasil analisis Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah
statistik menunjukkan p-value = 0,004 < 0,05 Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Gorontalo.
yang signifikan antara layanan petugas Berdasarkan hasil penelitian diketahui
kesehatan dengan kelengkapan cakupan bahwa ibu yang memiliki anak berjumlah 73
imunisasi dasar pada anak di Wilayah Kerja responden, menunjukkan bahwa sebagian
Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo. besar reponden yang memiliki dukungan
Ketidaklengkapan imunisasi terjadi tidak keluarga yang mendukung dan cakupan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 9


Jurnal Zaitun
Jurusan

imunisasi lengkap sebanyak 44 responden Hasil penelitian di atas didukung oleh


(100%), dan reponden yang memiliki penelitian Nurul, Hetty& Wanda (2017) yang
dukungan keluarga yang tidak mendukung dan berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
cakupan imunisasi lengkap sebanyak 0 Dengan Pemberian imunisasi Dasar Lengkap
responden (0%). Pada Bayi”. Hasil penelitian ini diketahui
Uji statistik dilakukan menggunakan Chi- terdapat 91 responden, kelurga yang
square sehingga didapatkan hasil analisis mendukung pemberian imunisasi dasar
statistik menunjukkan p-value = 0,000 < 0,05 lengkap pada bayi sebanyak 43 orang (47,3%)
dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dan keluarga yang tidak mendukung
yang signifikan antara dukungan keluarga pemberian imunisasi dasar lengkap sebanyak
dengan kelengkapan cakupan imunisasi dasar 48 orang (52,7%). Hasil uji statistic di peroleh
pada anak di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga p-value yaitu 0,010 <0,01 artinya terdapat
Kabupaten Gorontalo. hubungan antara dukungan keluarga dengan
Keluarga merupakan bagian terkecil dari pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi.
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
dan anggota keluarga lainnya yang bertempat berasumsi bahwa dukungan keluarga dalam
tinggal di dalam satu rumah karena adanya kelengkapan imunisasi pada anak sangatlah
hubungan darah maupun ikatan pernikahan, penting. Dimana semakin baik dukungan
sehingga terdapat interaksi antara anggota keluarga seperti dukungan suami, orang tua,
keluarga satu dengan anggota keluarga mertua maupun saudara yang diberikan kepada
lainnya, apabila salah satu dari anggota ibu maka akan mendorong ibu untuk
keluarga memperoleh masalah kesehatan, melengkapi imunisasi dasar pada bayinya.
maka akan dapat berpengaruh kepada anggota
keluarga lainnya. Sehingga keluarga PENUTUP
merupakan fokus pelayanan kesehatan yang Kesimpulan
strategis karena keluarga mempunyai peran 1. Ada pengaruh yang bermakna antara
utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh kecemasan ibu dengan cakupan imunisasi
anggota keluarga, dan masalah keluarga saling dasar pada anak di Wilayah Kerja
berkaitan, keluarga juga dapat sebagai tempat Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo
pengambil keputusan (decision making) dalam dengan nilai p-value 0,000 < 0,05.
perawatan kesehatan. 2. Ada pengaruh yang bermakna antara
Berdasarkan analisis pengaruh antara layanan petugas kesehatan dengan
dukungan keluarga dengan kelengkapan cakupan imunisasi dasar pada anak di
imunisasi terdapat pengaruh antara dukungan Wilayah Kerja Puskesmas Telaga
keluarga terhadap ketidaklengkapan status Kabupaten Gorontalo dengan nilai p-value
imunisasi pada bayi atau balita. Terdapat 0,004 < 0,05.
adanya pengaruh ini dikarenakan responden 3. Ada pengaruh yang bermakna antara
yang memilki bayi atau balita dengan status dukungan keluarga dengan cakupan
imunisasi tidak lengkap sebagian besar tidak imunisasi dasar pada anak di Wilayah
mendapat dukungan dari keluarganya, dan hal Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
itu bertolak belakang dengan responden yang Gorontalo dengan nilai p-value 0,000 <
memilki bayi atau balita dengan status 0,05.
imunisasi lengkap yang sebagian besar
mendapat dukungan dari keluarga, namun ada Saran
pula keluarga didalamnya tidak mendukung Bagi Peneliti Selanjutnya, Penelitian ini dapat
tetapi pengetahuan ibu tergolong baik dijadikan bahan refrensi untuk meneliti
sehingga ibu dapat memberikan pelayanan selanjutnya lebih dalam lagi tentang faktor-
kesehatan bagi bayi atau balitanya. faktor yang dapat mempegaruhi cakupan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 1


Jurnal Zaitun
Jurusan

imunisasi dasar anak dimasa pendemi Covid- https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.222


19 dengan variabel, jumlah responden, 6. Felicia, F., V. & Suarca, I.,K. (2020)
metode/desain penelitian, dan tempat Pelayanan Imunisasi Dasar pada Bayi
penelitian yang berbeda. Bagi Orang Tua, di Bawah Usia 12 Bulan dan Faktor
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang Memengaruhi di RSUD
tentang pentingnya imunisasi dasar bagi bayi Wangaya Kota Denpasar Selama Masa
dan balita sehingga orang tua, khususnya ibu Pandemi COVID-19. Sari Pediatri.
yang memiliki bayi dan balita semakin aktif 2020; 22(3):139-145
dan dapat menaati jadwal kunjungan ulang 7. Irawati, N. A. V. (2020). Imunisasi
imunisasi dasar lengkap. Bagi Institusi, Dasar dalam Masa Pandemi COVID-
Peneitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber 19. JK Unila, 4(2), 205–210.
informasi untuk pengembangan ilmu 8. Novianda, dwi ghunayanti. (2020).
keperawatan dan sebagai acuan maupun Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
sumber data untuk penelitian berikutnya yang Ibu dalam Pemenuhan Imunisasi
berkaitan dengan imunisasi. Dasar Factors Influencing Maternal
Behavior in Fulfilling Basic
DAFTAR PUSTAKA Immunization Pendahuluan.
1. Smaradhana, S. (2020). Dampak 9. Mukhi, S., & Medise, B. E. (2021).
Wabah Covid-19 Terhadap Angka Faktor yang Memengaruhi Penurunan
Cakupan Imunisasi Imunisasi dasar di Cakupan Imunisasi pada Masa
Provinsi Sumatra Selatan. Pandemi Covid-19 di Jakarta. Sari
2. Yurianto, A. (2020). Imunisasi di Pediatri, 22(6), 336.
Tengah Pandemi Covid-19. [On line] https://doi.org/10.14238/sp22.6.2021.3
www.covid19.go.id. [Diakses tanggal 36-42
10 Juni 2019].
3. Kementerian Kesehatan RI dan
UNICEF. (2020) Rapid Assessment:
Immunization Services in Indonesia,
Mei 2020 [https://
www.unicef.org/indonesia/reports/rapi
d-assessment-immunization-services-
indonesia]
4. Dinkes Provinsi Gorontalo. (2020).
Tingkatkan cakupan IDL Dinkes
Provinsi Perkuat Kapasitas Petugas
Imunisasi Di Fasyankes Swasta.
Diakses tanggal 20 Maret 2021
https://dinkes.gorontaloprov.go.id/ting
katkan-cakupan-idl-dinkes-provinsi-
perkuat-kapasitas-petugas-imunisasi-
di-fasyankes-swasta/
5. Rahmi, N., & Husna, A. (2018).
Faktor yang Mempengaruhi
Kelengkapan Imunisasi Dasar pada
Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.
Journal of Healthcare Technology and
Medicine, 4(2), 209.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah 1

Anda mungkin juga menyukai