Anda di halaman 1dari 43

MODUL

PRAKTIK INVESTIGASI KLB KERACUNAN PANGAN

I. DESKRIPSI SINGKAT
Investigasi KLB Keracunan Pangan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
dalam pengendalian KLB. Pembelajaran praktik lapangan ini menjadi bagian terpenting
untuk melengkapi kompetensi sebagai investigator di dalam memahami langkah- langkah
investigasi KLB Keracunan Pangan.
Praktik investigasi KLB Keracunan Pangan ini melingkupi persiapan sebelum
melakukan penyelidikan, penyelidikan epidemiologi, penyelidikan faktor risiko lingkungan
dan praktik pembuatan laporan KLB.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti orientasi ini, peserta mampu melakukan praktik investigasi KLB
Keracunan Pangan dan membuat laporan investigasi.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah melaksanakan kegiatan praktik investigasi ini peserta mampu :
 Membuat persiapan investigasi KLB Keracunan Pangan.
 Melakukan penyelidikan epidemiologi KLB Keracunan Pangan.
 Melakukan penyelidikan faktor risiko lingkungan KLB Keracunan Pangan.
 Membuat laporan KLB Keracunan pangan.

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

A. POKOK BAHASAN 1 : Membuat persiapan investigasi KLB Keracunan Pangan


1. Penetapan KLB Keracunan Pangan
2. Penilaian situasi awal

B. POKOK BAHASAN 2 : Melakukan penyelidikan epidemiologi KLB Keracunan Pangan


1. Menentukan hipotesis dan rencana kerja
2. Menentukan penyelidikan eidemiologi deskriptif
a. Penetapan definisi kasus
b. Identifikasi kasus
c. Wawancara kasus
d. Pengumpulan data
e. Analisis data (klinis, orang, tempat, waktu)
f. Menghitung masa inkubasi
g. Menentukan populasi berisiko
h. Mengembangkan hipotesis

3. Penyelidikan epidemiologi analitik


a. Menentukan desain studi : kasus-kontrol atau kohort
b. Melakukan perhitungan epidemiologi sesuai desain studi yang di pilih
C. POKOK BAHASAN 3 : Investigasi faktor pangan dan lingkungan KLB Keracunan
Pangan
a. Mengumpulkan informasi pada tempat kejadian
b. Mengumpulkan informasi pada sumber pangan penyebab KLB keracunan pangan

D. POKOK BAHASAN 4 : Membuat laporan KLB Keracunan Pangan

IV. BAHAN BELAJAR


Bahan belajar berupa paparan (slide powerpoint), layar, proyektor (LCD), komputer /
laptop, white board, penghapus, spidol white board, laser pointer, kalkulator.

V. METODE PEMBELAJARAN
Studi kasus dengan praktik wawancara, diskusi kelompok, tinjau tempat pengolahan
makanan, membuat laporan, presentasi kelompok.

VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Jumlah jam yang digunakan pada modul ini adalah sebanyak 7 jam pelajaran (T=0 jp,
P=0jp, PL=7jp) @ 45 menit. Untuk mempermudah proses pembelajaran dan
meningkatkan partisipasi seluruh peserta, dilakukan langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :
A. Langkah Pembelajaran:
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok (Masing-masing kelompok terdiri
dari 10 Orang atau tergantung jumlah peserta) masing-masing kelompok akan
mengerjakan 1 kasus
2. Kelompok akan berperan sebagai Tim TGC yang terdiri dari :
 1 petugas klinis
 1 staf surveilans
 1 sanitarian
 1 staf Puskesmas
 1 staf Laboratorium
 Kelompok menetukan ketua dan notulen dan siapa yang akan memasukkan data
ke e-monev KLB
 Anggota lain berperan sebagai penderita dan penjamah (responden)
3. Fasilitator melatih responden
4. Kelompok membagi tugas untuk menyelesaikan tugas investigasi KLB Keracunan
Pangan :
 Ketua kelompok bertugas membagi peran dan bersama notulen membuat
laporan KLB.
 Notulen membuat presentasi kelompok
 1 petugas klinis mewawancarai responden 1
 1 staf surveilan mewawancarai responden 2
 1 sanitarian mewawancarai responden 3 dan penjamah pangan
 1 staf Puskesmas mewawancarai responden 4
5. Fasilitator membagi soal studi kasus kepada kelompok
 Kelompok 1 menyelesaikan kasus A (Lampiran 1)
 Kelompok 2 menyelesaikan kasus B (Lampiran 2)

2
 Kelompok 3 menyelesaikan kasus C (Lampiran 3)
 Membagikan 3 soal ke masing-masing kelompok dengan tujuan agar tiap
kelompok mengetahui tipe kasus kelompok lain
6. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang tertera pada lembar studi kasus.
7. Fasilitator memberikan formulir wawancara yang diambil di lampiran MD.
8. Peserta melakukan wawancara kepada korban berdasarkan lampiran peran :
Lampiran 4 : untuk kasus A
Lampiran 5 : untuk kasus B
Lampiran 6 : untuk kasus C
9. Fasilitator menyerahkan temuan lengkap yaitu data lengkap hasil wawancara korban,
masa inkubasi, jenis makanan yang dimakan yang ada pada :
Lampiran 7: untuk kasus A
Lampiran 8 : untuk kasus B
Lampiran 9 : untuk kasus C
10. Peserta memuat kajian epidemiologi deskriptif dan analitik terhadap kasus
(Membuat distribusi gejala, kurva epidemi, identifikasi kelompok rentan, penentuan
periode terpanjang dan terpendek, dugaan etiologi, dugaan sumber keracunan,
analitik kasus dengan studi desain yang dipilih). Untuk dapat mendapatkan
perhitungan yang lebih cepat, akan lebih baik jika tabel dapat di berikan dalam
bentuk soft copy kepada peserta. Sehingga peserta dapat menghitung dengan
komputer.
11. Fasilitator menyerahkan hasil lab
Lampiran 10: untuk kasus A
Lampiran 11 : untuk kasus B
Lampiran 12 : untuk kasus C
12. Peserta menganalisa temuan lanjut berdasar hasil laboratorium.
13. Peserta melakukan investigasi faktor lingkungan :
 Peserta menuju lokasi TPM yang sudah ditentukan sebelumnya oleh panitia
 Panitia memberikan lembar kerja sebagai panduan peserta saat investigasi
lingkungan (Lampiran MI 4)
 Peserta melakukan wawancara kepada penjamah (merupakan anggota
kelompok yang sudah dilatih peran menjadi penjamah) dengan menggunakan
lembar kerja investigasi lingkungan yang ada di MI 4.
Lampiran 13: Panduan wawancara penjamah Kasus A
Lampiran 14 : Panduan wawancara penjamah Kasus B
Lampiran 15: Panduan wawancara penjamah Kasus C
 Peserta melakukan penyelidikan sesuai dengan pertanyaan (lembar kerja yang
sudah disiapkan )
14. Masing-masing kelompok membuat laporan KLB Keracunan Pangan (Lampiran 16)
dan memaparkan hasil temuan (Lampiran 17)

VII. Uraian Materi


A. Membuat persiapan penyelidikan KLB Keracunan Pangan (merujuk ke MI 2)
B. Melakukan penyelidikan epidemiologi KLB Keracunan Pangan (merujuk ke MI1 dan MI 2)
C. Investigasi faktor pangan dan lingkungan KLB Keracunan Pangan (merujuk ke MI 3)
D. Membuat laporan KLB Keracunan Pangan (merujuk ke MI 5)

3
Lampiran 1. Kasus A : KLB Keracunan Pangan di Universitas A
Latar Belakang Kasus

Tanggal 11 Maret 2017 (08.30)


Petugas UGD RS A melaporkan ke staf surveilans Dinas Kesehatan Kota bahwa ada 23
siswa/orang yang bekerja di lingkungan universitas A diduga mengalami keracunan pangan
dalam 24 jam terakhir. Gejalanya bervariasi tetapi pada umumnya pasien mengalami
muntah, diare dan kram perut. Antara tanggal 5 sampai 9 ada 3 orang yang masuk ke UGD
dengan gejala yang sama tapi tidak ada kaitannya dengan universitas (yaitu tanggal 5
sebanyak 1 orang, tanggal 7 sebanyak 1 orang dan tanggal 9 sebanyak 1 orang). Dari
semua korban yang melapor ke RS, seluruhnya diperbolehkan pulang sejak pukul 15.00
WIB.

Tanggal 11 Maret 2017 (09.00)


Petugas Petugas klinis universitas A melaporkan ke surveilans Dinkes kota A bahwa 20
siswa/orang yang bekerja di lingkungan berkunjung ke klinik dengan gejala mual, muntah
dan diare. Dalam minggu ini hanya ada beberapa yang mungkin mempunyai gejala yang
sama (tanggal 6 maret sebanyak 3 orang dan tanggal 9 maret sebanyak 2 orang) setelah
makan di RM Ayam Sedap. Klinik ini belum melakukan wawancara menyeluruh dan belum
mengambil sampel.
Informasi dari klinik, sebanyak 3.000 orang yang berada di lingkungan universitas dimana
RM Ayam Sedap berada.

4
Lampiran 2. Kasus B : KLB Keracunan Pangan di Perkemahan B
Latar Belakang kasus

Tanggal 11 Maret 2017. Pukul 9 pagi (Petugas klinik di perkemahan B melaporkan 25 siswa
SD anggota pramuka dan 10 pembina pramuka diduga mengalami keracunan pangan
dengan gejala sakit perut, diare, menggigil, demam, mual, muntah dan lelah. Gejala pertama
dilaporkan pukul 4 sore tanggal 10 Maret 2017. 20 orang siswa dirawat di RS terdekat dan
yang lain masih dapat melanjutkan aktifitas.

Lokasi perkemahan adalah perkemahan B. Total yang ikut perkemahan ada 75 orang. Usia
anggota pramuka berkisar antara 10 sampai 11 tahun (Siwa kelas 4 dan 5 SD) dan usia
dewasa untuk pembina pramuka. Penyelenggaraan kegiatan perkemahan ini sejak tanggal
10 Maret sampai dengan 12 Maret 2017.

Petugas klinik belum melakukan wawancara dan investigasi tapi dugaan mengarah ke
keracunan pangan karena ikan bandeng presto yang dimakan saat makan siang karena
rasanya tidak biasa. Penyedia makanan adalah catering rumahan B

5
Lampiran 3. Kasus C. Kejadian Luar Biasa di Kampung C

Latar Belakang kasus

Tanggal 10 Maret 2017. Pukul 1 siang , IGD RS B melaporkan 25 anak usia 2 sampai 8
tahun diduga mengalami keracunan pangan dengan gejala sakit perut, diare, mual, muntah
dan sakit di dada, beberapa anak penglihatannya buram, dan beberapa anak kejang . 3
orang dilaporkan sudah meninggal saat dibawa ke IGD RS. 23 anak dirawat di RS B.
Menurut keterangan korban, gejala muncul setelah anak-anak menyantap pepaya yang
disajikan di acara selamatan sunatan di eumah B tanggal 10 Maret. Pepaya didapat dari
kebun pak Mamat yang baru saja dipanen.

6
Lampiran 4. Arahan Korban KLB Keracunan Pangan Kasus A

1. Kasus A

a. Korban A
 Jenis Kelamin: perempuan
 Pekerjaan : mahasiswa Teknik Sipil
 Umur 19
 Gejala klinis : muntah, diare (tidak berdarah dan tidak berair), sakit kepala
 Waktu sakit : 23.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 17.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :

10 Maret 2017 :
- Makan malam : urap, nasi, es jeruk, air kemasan – Makan di restoran sekitar
universitas di RM Ayam Sedap
- Makan siang : nasi goreng – kantin universitas
- Makan pagi: pisang

09 Maret 2017 :
- Makan malam : roti isi abon (toko roti A)
- Makan siang : pecel lele, nasi, es teh (kantin universitas)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin sekolah)

08 Maret 2017
- Makan malam : salad buah (membuat sendiri)
- Makan siang : rendang, nasi, teh tawar (kantin universitas)
- Makan pagi: mie ayam (kantin universitas)

b. Korban B
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur 20
 Mahasiswa sastra Inggris
 Gejala klinis : muntah, diare (berdarah dan tidak berair), kram perut
 Waktu sakit : 24.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 18.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan malam : ayam goreng, urap, nasi, mi goreng, es jeruk, air kemasan – makan
di restoran sekitar universitas di RM Ayam Sedap
- Makan siang : soto ayam – kantin universitas
- Makan pagi: ketoprak

09 Maret 2017 :
- Makan malam : somay (kantin universitas)
- Makan siang : ayam penyet, nasi, es teh (kantin universitas)

7
- Makan pagi : bubur kacang ijo (kantin sekolah)

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : ikan mas goreng, nasi, teh (kantin universitas)
- Makan pagi: lupa

c. Korban C
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur 60
 Pekerjaan : dosen FKM
 Gejala klinis : muntah, diare (tidak berdarah dan tidak berair), sakit kepala, kram
perut, pegal
 Waktu sakit : 22.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 19.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan Malam : urap, mi goreng, ayam goreng, nasi, es jeruk, air kemasan – makan
di restoran sekitar universitas di RM Ayam Sedap
- Makan siang : Sop ayam – di rumah
- Makan pagi: roti bakar – di rumah

09 Maret 2017 :
- Makan malam : roti isi abon (toko ratu A)
- Makan siang : pecel lele, nasi, es teh (kantin universitas)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin sekolah)

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa

d. Korban D
 Jenis kelamin: perempuan
 Umur 38
 Pekerjaan : dosen teknik arsitektur
 Gejala klinis : Muntah, diare (tidak berdarah dan tidak berair)
 Waktu sakit : 24.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 18.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan malam : urap, nasi, air kemasan – makan di restoran sekitar universitas di
RM Ayam Sedap
- Makan siang : sate – kantin universitas
- Makan pagi: nasi goreng ayam (di rumah)

8
09 Maret 2017 :
- Makan malam : opor (di rumah)
- Makan siang : mi goreng (kantin sekolah)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin sekolah)

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa

9
Lampiran 5. Arahan Korban KLB Keracunan Pangan Kasus B

1. Kasus B

a. Korban A
 Jenis Kelamin: perempuan
 Status : SD Kelas 4
 Umur : 10
 Gejala klinis : sakit perut, mual, muntah, diare, menggigil, panas
 Waktu sakit : 16.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 06.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : nasi siang, bandeng presto, sayur asem, pisang, air kemasan
- Makan pagi: nasi pagi, telur dadar, dendeng goreng basah, tumis kangkung,
semangka potong, minuman kemasan

09 Maret 2017 :
- Makan malam : roti isi abon (toko roti A)
- Makan siang : mi instan, es teh (kantin)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin)

08 Maret 2017
- Makan malam : ikan mas, nasi (di rumah)
- Makan siang : telur, nasi, teh tawar (bawa dari rumah)
- Makan pagi: mi ayam (kantin)

b. Korban B
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur 10
 Status: SD kelas 4
 Gejala klinis : muntah, mual, diare, sakit perut.
 Waktu sakit 16.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan.
 Waktu makan terakhir : 05.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : nasi siang, bandeng presto, sayur asem, pisang, air kemasan
- Makan pagi: nasi pagi, telur dadar, dendeng goreng basah, tumis kangkung,
semangka potong, minuman kemasan.

09 Maret 2017 :
- Makan malam : nugget ayam, nasi (di rumah)
- Makan siang : ayam goreng, nasi, es teh (bawa dari rumah)
- Makan pagi : bubur kacang ijo (di rumah)

08 Maret 2017

10
- Makan malam : Lupa
- Makan siang : Ikan salmon goreng, nasi, teh (dari rumah)
- Makan pagi: lupa

c. Korban C
 Jenis kelamin: perempuan
 Umur 28
 Pekerjaan : pembina pramuka
 Gejala klinis : sakit perut, mual, Muntah, diare, menggigil, panas
 Waktu sakit : 21.00 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 06.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : nasi siang, bandeng presto, sayur asem, pisang, air kemasan
- Makan pagi: nasi pagi, telur dadar, dendeng goreng basah, semangka potong,
minuman kemasan.

09 Maret 2017 :
- Makan malam : roti isi abon (toko ratu A)
- Makan siang : pecel lele, nasi, es teh (kantin)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin)

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa

d. Korban D
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur 30
 Pekerjaan : pembina pramuka
 Gejala klinis : muntah, mual
 Waktu sakit : 03.00 (11 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 05.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : nasi siang, bandeng presto, sayur asem, pisang, air kemasan
- Makan pagi: nasi pagi, , dendeng goreng basah, tumis kangkung, minuman
kemasan

09 Maret 2017 :
- Makan malam : opor (di rumah)
- Makan siang : mi goreng (kantin)
- Makan pagi : bubur ayam (kantin)
08 Maret 2017
- Makan malam : lupa

11
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa
Lampiran 6. Arahan Korban KLB Keracunan Pangan Kasus C

1. Kasus C

a. Korban A
 Jenis kelamin: laki-laki
 Status balita
 Umur : 4
 Gejala klinis : sakit perut, mual, muntah, diare, sakit di dada, penglihatan buram,
kejang
 Waktu sakit : 12.35 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 12.30 ; 10 Maret 2017)
 Riwayat makan :

10 Maret 2017 :
- Makan siang : pepaya, mi goreng, susu kemasan
- Makan pagi: nasi pagi, telur dadar, dendeng goreng basah, tumis kangkung,
semangka potong, air putih

09 Maret 2017 :
- Makan malam : roti isi abon
- Makan siang : ayam goreng nasi, es teh
- Makan pagi : bubur ayam

08 Maret 2017
- Makan malam : ikan mas, nasi
- Makan siang : telur, nasi, teh tawar
- Makan Pagi: mi ayam

b. Korban B
 Jenis Kelamin: laki-laki
 Umur 6 tahun
 Status: murid TK B
 Gejala klinis : muntah, mual, diare, sakit perut
 Waktu sakit 12.10 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 12.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : pepaya, mi goreng, susu kemasan
- Makan pagi: nasi, ayam nugget

09 Maret 2017 :
- Makan malam : ayam goreng , nasi (di rumah)
- Makan siang : bakso goreng, nasi, es teh (bawa dari rumah)

12
- Makan pagi : bubur kacang ijo (di rumah)

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : ikan salmon goreng, nasi, teh (dari rumah)
- Makan pagi: lupa

c. Korban C
 Jenis kelamin: perempuan
 Umur 5 tahun
 Pekerjaan : TK B
 Gejala klinis : sakit perut, mual, , diare, sakit di dada
 Waktu sakit : 12.20 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 12.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : pepaya, mi goreng
- Makan pagi: bubur ayam

09 Maret 2017 :
- Makan malam : nasi goreng
- Makan siang : semur, nasi, es teh
- Makan pagi : bubur ayam

08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa

d. Korban D
 Jenis kelamin: laki-laki
 Umur 7
 Pekerjaan : pembina pramuka
 Gejala klinis : muntah, mual, sakit perut diare
 Waktu sakit : 12.30 (10 Maret 2017) sampai dengan saat wawancara dilakukan
 Waktu makan terakhir : 12.00 (10 Maret 2017)
 Riwayat makan :
10 Maret 2017 :
- Makan siang : papaya, susu kemasan
- Makan pagi: telur mata sapi, nasi

09 Maret 2017 :
- Makan malam : opor
- Makan siang : mi goreng
- Makan pagi : bubur ayam

13
08 Maret 2017
- Makan malam : lupa
- Makan siang : lupa
- Makan pagi: lupa

14
Lampiran 7. Daftar Hasil Wawancara Kasus A

Jenis Waktu
Kelamin Gejala Klinis Waktu Jenis Makanan Di RM Ayam Sedap
sakit makan
Keram Sakit Pega Diare 10 10 Ayam Mi Es Air
No P L Umur Muntah Diare Perut Kepala l berdarah Sept sept goreng Urap goreng Jeruk Nasi Kemasan
1 1 19 1 1 0 1 0 0 21.5 17 0 1 0 1 1 1
2 1 20 1 1 0 0 1 1 21 18 1 1 1 1 1 1
3 1 21 1 1 1 1 1 1 22 19 0 1 0 1 1 1
4 1 22 1 1 1 1 1 1 23.5 20 0 1 0 1 1 1
5 1 23 1 1 1 1 1 1 23 21 0 1 0 1 1 1
6 1 24 1 0 1 1 1 1 20.5 17 1 1 0 0 1 1
7 1 25 1 1 1 1 0 0 22 18 1 1 0 0 1 1
8 1 54 1 1 0 1 0 1 21.5 19 0 1 0 0 1 1
9 1 49 1 1 1 1 0 0 23.5 20 0 1 0 0 1 0
10 1 60 1 1 1 1 1 1 23 21 1 1 0 0 1 0
11 1 65 1 1 0 1 1 1 20.5 17 1 1 1 1 1 1
12 1 24 1 1 1 0 1 1 20 18 1 1 1 1 1 1
13 1 25 0 1 1 1 1 0 21 19 0 1 1 1 1 1
14 1 19 1 1 1 1 0 0 23 20 0 1 0 0 0 0
15 1 19 1 1 1 1 0 0 24 21 0 1 0 0 1 0
16 1 20 1 0 1 1 0 1 19.5 17 0 1 0 0 1 0
17 1 38 1 1 0 0 0 0 22 18 0 1 0 0 1 0
18 1 60 1 1 1 1 1 0 22 19 1 1 1 1 1 1
19 1 59 1 1 1 1 1 0 22.5 20 1 1 1 1 1 1
20 1 19 1 0 1 0 1 1 22 21 1 1 1 1 1 1
21 1 20 1 1 0 1 0 0 18.5 17 1 1 1 1 0 1
22 1 21 1 1 0 1 1 1 20.5 18 1 1 1 1 0 1

15
23 1 22 1 1 0 1 1 0 20.5 19 1 0 0 0 0 0
24 1 23 1 1 0 1 0 0 23 20 1 0 0 0 1 0
25 1 24 1 1 1 0 1 1 24 21 1 0 0 0 1 0
26 1 25 1 1 1 1 1 1 19.5 17 1 0 0 1 1 0
27 1 26 1 1 1 1 1 1 19.5 18 1 0 0 1 1 0
28 1 27 1 1 1 1 1 1 20 19 1 0 0 0 1 0
29 1 28 1 0 1 1 1 1 22.5 20 0 1 0 0 1 0
30 1 29 1 1 1 1 0 0 22 21 1 1 0 0 1 0
31 1 19 1 1 0 1 0 1 19.5 17 1 1 1 1 1 1
32 1 19 1 1 1 1 0 0 21.5 18 1 1 1 1 1 1
33 1 20 1 1 1 0 1 1 21.5 19 1 1 1 1 1 1
34 1 21 1 1 0 0 0 1 24 20 0 1 0 0 0 0
35 1 22 1 1 1 0 1 1 23 21 0 1 0 0 1 0
36 1 23 0 1 1 1 1 0 20.5 17 0 1 0 0 1 0
37 1 24 1 1 1 1 0 0 19.5 18 1 1 0 1 1 0
38 1 25 1 1 1 1 0 0 20.5 19 1 1 0 1 1 0
39 1 26 1 0 1 1 0 1 23 20 1 1 0 0 1 0
40 1 27 1 1 0 0 0 0 24 21 1 1 0 0 1 0
41 1 28 1 1 1 1 1 0 22 20 1 1 1 1 1 1
42 1 29 1 1 1 0 0 0 21 20 1 1 1 1 1 1
43 1 19 1 0 1 0 1 1 22 19 1 1 1 1 1 1
44 1 19 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1
45 1 20 0 0 0 0 0 0 0 18 1 0 1 1 1 1
46 1 21 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 0 1 1 1
47 1 22 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 1 1 1
48 1 23 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 1 1 1 1
49 1 24 0 0 0 0 0 0 0 17 1 0 1 0 1 1
50 1 25 0 0 0 0 0 0 0 18 1 0 1 0 1 1
51 1 54 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 1 0 1 1

16
52 1 49 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 0 1 0
53 1 60 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 0 0 1 0
54 1 65 0 0 0 0 0 0 0 17 1 0 1 1 1 1
55 1 24 0 0 0 0 0 0 0 18 1 0 1 1 1 1
56 1 25 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 1 1 1 1
57 1 19 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 0 0 0
58 1 19 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 0 0 1 0
59 1 20 0 0 0 0 0 0 0 17 1 0 0 0 1 0
60 1 38 0 0 0 0 0 0 0 18 1 0 0 0 1 0
61 1 60 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 1 1 1 1
62 1 59 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 1 1 1 1
63 1 19 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 1 1 1 1
64 1 20 0 0 0 0 0 0 0 17 1 0 1 1 0 1
65 1 21 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 1 1 0 1
66 1 22 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 0 0 0 0
67 1 23 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 1 0
68 1 24 0 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0 1 0
69 1 25 0 0 0 0 0 0 0 17 0 0 0 1 1 0
70 1 26 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 1 1 0
71 1 27 0 0 0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 1 0
72 1 28 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 0 1 0
73 1 29 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 0 0 1 0
74 1 19 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1
75 1 19 0 0 0 0 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1
76 1 20 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 1 1 1 1
77 1 21 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 0 0 0
78 1 22 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 0 0 1 0
79 1 23 0 0 0 0 0 0 0 17 1 0 0 0 1 0
80 1 24 0 0 0 0 0 0 0 18 1 0 0 1 1 0

17
81 1 25 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 0 1 1 0
82 1 26 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 0 0 1 0
83 1 27 0 0 0 0 0 0 0 21 1 0 0 0 1 0
84 1 28 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 1 1 1 1
85 1 29 0 0 0 0 0 0 0 20 1 0 1 1 1 1
86 1 19 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 1 1 1 1
87 1 19 0 0 0 0 0 0 0 18 1 1 1 1 1 1
88 1 20 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 1 1 1 1

18
Lampiran 8. Daftar Hasil Wawancara Kasus B
Jenis Waktu Waktu
Kelamin Gejala Klinis Waktu Waktu Makan 10 Makan 10
sakit 10 Sakit 11 Sept Sept
N Umu Sakit Diar Pana Lela Mua Sept Sept (Makan (Makan
o P L r Perut e Menggigil s h Muntah l Pagi) Siang)
1 1 0 10 1 1 1 1 0 1 1 16 0 6 12
2 0 1 10 1 1 0 0 0 1 1 16 0 5 13
3 1 0 11 1 1 0 1 0 1 1 17 0 5 12
4 1 0 11 1 1 0 1 0 1 1 17 0 5 13
5 1 0 11 1 1 0 1 0 0 0 17 0 5 12
6 1 0 11 1 0 0 1 0 0 0 20 0 5 12
7 1 0 11 1 1 0 1 0 1 1 18 0 5 12
8 0 1 10 1 1 0 1 0 1 1 18 0 5 12
9 0 1 10 1 1 0 1 1 1 1 20 0 5 12
10 0 1 10 1 1 1 1 1 1 1 19 0 5 13
11 0 1 11 1 1 0 1 1 0 0 19 0 5 13
12 0 1 11 1 1 1 0 1 0 0 19 0 5 13
13 1 0 11 0 0 1 1 1 0 0 19 0 6 13
14 0 1 10 1 1 1 1 0 0 0 19 0 6 13
15 1 0 10 1 1 1 1 0 0 1 20 0 6 12
16 0 1 11 1 0 1 1 0 1 1 20 0 6 12
17 0 1 10 1 1 0 0 0 1 1 20 0 6 12
18 0 1 10 1 1 1 1 0 0 1 20 0 6 12
19 0 1 10 1 1 1 1 1 0 1 20 0 6 12
20 0 1 11 1 0 1 0 1 0 0 20 0 6 12
21 1 0 11 1 1 0 1 1 0 0 20 0 5 12
22 1 0 11 1 1 0 1 1 0 0 20 0 5 13

19
23 1 0 11 1 1 1 1 0 0 0 24 0 5 12
24 1 0 11 1 1 1 1 0 0 0 22 0 5 13
25 0 1 11 1 1 1 0 1 1 1 22 0 6 12
26 1 0 28 1 1 1 1 1 1 1 21 0 6 12
27 1 0 29 1 1 1 1 0 1 1 22 0 6 12
28 1 0 20 1 1 1 1 0 1 1 22 0 6 12
29 1 0 21 1 0 1 1 0 1 1 24 0 6 12
30 1 0 22 1 1 1 1 0 0 0 20 0 5 13
31 1 0 24 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 13
32 0 1 30 0 0 0 0 0 1 1 0 3 5 13
33 1 0 31 0 1 0 0 0 1 1 0 2 5 13
34 1 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 6 5 13
35 1 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 7 5 12
36 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
37 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
38 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
39 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
40 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
41 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
42 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
43 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
44 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
45 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
46 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
47 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
48 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
49 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
50 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
51 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12

20
52 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
53 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
54 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
55 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
56 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
57 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
58 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
59 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
60 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
61 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
62 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
63 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
64 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 12
65 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
66 1 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
67 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
68 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
69 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 13
70 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 12
71 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
72 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
73 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
74 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13
75 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 13

21
Lampiran 9. Daftar Hasil Wawancara Kasus C

Jenis
Makan Siang
Kelamin Gejala Klinis Waktu Waktu
Sakit Sakit sakit 10 Makan mi Susu
Pepay
N Umu Peru Diar Mua Munta di Penglihata Kejan Sept 10 Sept goren kemasa
a
o P L r t e l h dada n buram g g n
1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 12.10 12.00 1 0 0
2 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 12.35 12.30 1 0 0
3 1 0 3 1 1 1 1 0 1 1 12.10 12.00 1 0 0
4 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 12.05 12.00 1 0 0
5 1 0 4 1 1 1 1 1 1 1 12.05 12.00 1 0 0
6 1 0 2 1 0 1 1 1 0 0 12.10 12.00 1 0 1
7 1 0 5 1 1 1 1 0 1 1 12.20 12.00 1 0 1
8 0 1 6 1 1 1 1 0 1 1 12.30 12.00 1 0 1
9 0 1 8 1 1 0 1 1 1 1 12.10 12.00 1 1 1
10 0 1 5 1 1 1 1 1 1 1 12.10 12.00 1 1 0
11 0 1 5 1 1 0 1 1 0 0 12.10 12.00 1 1 0
12 0 1 5 1 1 1 0 1 0 0 12.20 12.00 1 1 0
13 1 0 6 0 0 1 1 1 0 0 12.30 12.00 1 1 1
14 0 1 6 1 1 1 1 0 0 0 12.10 12.00 1 1 1
15 1 0 6 1 1 1 1 0 0 1 12.10 12.00 1 1 1
16 0 1 7 1 0 1 1 0 1 1 12.10 12.00 1 0 1
17 0 1 7 1 1 0 0 0 1 1 12.20 12.00 1 0 1
18 0 1 7 1 1 1 1 0 0 1 12.30 12.00 1 0 1
19 0 1 5 1 1 1 1 1 0 1 12.10 12.00 1 0 1
20 0 1 5 1 0 1 0 1 1 0 12.10 12.00 0 0 1
21 1 0 5 1 1 0 1 1 1 1 12.10 12.00 1 0 1

22
22 1 0 4 1 1 0 1 1 1 1 12.20 12.00 1 0 1
23 1 0 4 1 1 1 1 0 0 0 12.30 12.00 0 1 1
24 1 0 4 1 1 1 1 0 0 0 12.10 12.00 1 1 1
25 0 1 7 1 1 1 0 1 1 1 12.10 12.00 1 1 1
26 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
27 0 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.30 0 1 1
28 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
29 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
30 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
31 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
32 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
33 0 1 6 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
34 0 1 8 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
35 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
36 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
37 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
38 1 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
39 0 1 6 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
40 1 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
41 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
42 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
43 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 0 1
44 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 0 1
45 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
46 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
47 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 1 1 0
48 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 1 1 0
49 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 1 1 0
50 0 1 7 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 1 1 1

23
51 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 1 1 1
52 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.30 0 1 1
53 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 1
54 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0
55 1 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00 0 1 0

24
Lampiran 10. Hasil Laboratorium Kasus A

Lab Result

Staph
No Sample aureus Shigella Campylobacter Vibrio Salmonella Listeria Yersinia E. coli O157:H7 Bacillus cereus
muntaha
1 n + - - - - - - - +
muntaha
2 n + - - - - - - - +
muntaha
3 n + - - - - - - - +
muntaha
4 n + - - - - - - - +
muntaha
5 n + - - - - - - - +
muntaha
6 n + - - - - - - - +
7 tinja + - - - - - - - -
8 tinja + - - - - - - - -
muntaha
9 n + - - - - - - - +
10 tinja + - - - - - - - -
muntaha
11 n + - - - - - - - +
12 tinja + - - - - - - - -
muntaha
13 n + - - - - - - - +
14 tinja + - - - - - - - -

25
muntaha
15 n + - - - - - - - +
muntaha
16 n + - - - - - - - +
muntaha
17 n + - - - - - - - +
18 tinja + - - - - - - - -
muntaha
19 n + - - - - - - - +
muntaha
20 n - - - - - - - - +
muntaha
21 n - - - - - - - - +
muntaha
22 n + - - - - - - - +
muntaha
23 n + - - - - - - - +
24 tinja - - - - - - - - -
25 tinja - - - - - - - - -
26 tinja - - - - - - - - -
27 tinja - - - - - - - - -
28 tinja - - - - - - - - -
29 tinja - - - - - - - - -
30 tinja - - - - - - - - -
31 tinja - - - - - - - - -
32 tinja - - - - - - - - -
33 tinja - - - - - - - - -
34 tinja - - - - - - - - -
35 tinja - - - - - - - - -

26
36 tinja - - - - - - - - -
37 tinja - - - - - - - - -
38 tinja - - - - - - - - -
39 tinja - - - - - - - - -
40 tinja - - - - - - - - -
41 tinja - - - - - - - - -
42 tinja - - - - - - - - -
43 tinja - - - - - - - - -

27
Lampiran 11. Hasil Laboratorium Kasus B

No SAMPEL Salmonella
1 feses +
2 feses +
3 feses +
4 feses +
5 feses +
6 feses -
7 feses -
8 feses -
9 feses -
10 feses +
11 feses +
12 feses +
13 feses +
14 feses +
15 feses +
16 feses +
17 feses +
18 feses +
19 feses +
20 feses +
21 feses +
22 feses +
23 feses +
24 feses +
25 feses +
26 feses +
27 feses +
28 feses +
29 feses +
30 feses +
31 feses +
32 feses +
33 feses +
34 feses +
35 feses +
Laporan 12. Hasil laboratorium Kasus C

Sampel makanan Positif mengandung


organophospat
No SAMPEL Organophospat
1 darah +
2 darah +
3 darah +
4 darah +
5 darah +
6 darah +
7 darah +
8 darah +
9 darah +
10 darah +
11 darah +
12 darah +
13 darah +
14 darah +
15 darah +
16 darah +
17 darah +
18 darah +
19 darah +
20 darah +
21 darah +
22 darah +
23 darah +
24 darah +
25 darah +

29
Lampiran 13. Panduan wawancara penjamah kasus A

Pertanyaan kunci untuk Bahan Jawaban Penjamah


Utama
Bahan dan alur pangan terduga
Bahan membuat urap Bahan utama urap : kacang panjang
potong, toge, wortel, bayam, kangkung,
kemangi.
Bumbu: kencur, bawang putih, cabe , gula,
penyedap, garam,
Bahan tambahan : daun jeruk nipis,
Kelapa parut (kelapa di parut sendiri)
 Bahan–bahan di dapat dari pasar A.
 Bahan utama dimasak baru di setiap shift
(masak pagi untuk penyajian siang dan
masak sore untuk penyajian malam), jika
ada sisa dipakai untuk besok
 Bumbu dan bumbu tambahan disiapkan
setiap hari pada pagi hari

Deskripsi produk  Deskripsi produk : misal dalam kasus ini


pangan siap saji
 Nama produk : urap
 Karakteristik penting : produk pangan siap
saji, yang bahan dasarnya dimasak terlebih
dahulu, biasanya ditambahkan bumbu kelapa
parut sebagai campuran atau sambal. Kelapa
parut tidak dimasak
 Bagaimana pangan ini dikonsumsi : langsung
dikonsumsi.
 Kemasan: jika dikonsumsi di dalam restoran,
makanan disajikan dalam piring. Jika di
konsumsi di luar restoran (take away) maka
dikemas dengan plastik dan dimasukkan ke
dalam kardus makanan
 Instruksi label : tidak ada
 Label kadaluarsa : tidak ada label
kadaluarsa atau tanggal baik digunakan.
 Diperuntukkan untuk kelompok konsumen:
umum
 Transportasi saat distribusi: tidak ada proses
distribusi
 Kontaminan yang berpotensi menyebabkan
keracunan:
Kontaminasi mikrobiologi karena proses
penyiapan, pengolahan dan penyajian yang
tidak benar;
Kontaminasi kimia sepanjang pengolahan,
dan pembersihan alat
Proses Penerimaan

30
Bagaimana kondisi saat diterima? Baik dan tidak busuk. Tidak dalam keadaan
dingin karena dibeli di pasar dan masih segar
Apakah bahan mentah di cuci ? Semangka tidak dicuci
Daging dicuci
Bagaimana proses mencuci? Daging dicuci dengan air mengalir di kran
Dengan air mengalir atau tidak? dapur
Proses Persiapan
Mana yang disiapkan terlebih Menyiapkan bumbu dan daging terlebih
dahulu semangka atau daging dahulu karena proses memasak daging lebih
lama
Apakah menggunakan talenan, Menggunakan talenan yang sama tapi sudah
pisau yang sama saat memotong bersih dan dicuci terlebih dahulu
daging
Bagaimana proses pencucian Dicuci dengan air mengalir dan sabun dan di
talenan letakkan di tempat kering
Setelah memotong daging apakah Tidak langsung direbus bersama dengan bumbu
daging dimasukkan kedalam kulkas
Proses Pemasakan
Saat merebus daging potong Ya karena sudah empuk
apakah sampai matang?
Bagaimana bumbu di campur Dengan menggunakan tangan
dengan bahan utama
Selah daging bumbu matang Dibiarkan di suhu ruang sampai 3 jam
bagaimana proses pendinginannya
Apakah daging yang sudah dingin di Ya
taruh di kulkas?
Bagaimana proses menggoreng Setelah minyak mendidih langsung digoreng
daging setelah dibumbui ?
Bagaimana proses pendinginan Dimasukkan ke box makan untuk dikonsumsi
setelah pemasakkan ?
Wadah sayuran apakah wadah yang Tidak selalu, tergantung yang ada
diperuntukkan untuk sayur atau
tidak?
Terbuat dari apakah wadahnya? Plastik
Bagaimana proses pencucian Dengan sabun cuci piring
wadah?
Lain-lain
Jam operasi restoran Siang jam 11- jam 3 ; Sore jam 6-9 malam
Siapa saja yang bekerja pada 5 Orang
tanggal 10 Maret - Pak Adi koki utama dibantu dan Mba Ari
- Mba Ade pengantar makanan
- Bu Ari sebagai kasir
- Pak Ali sebagai pencuci piring
Siapa yang bertugas Mba Ari
mempersiapkan urap
Apakah ada penjamah yang sakit Tidak Ada
Apakah ada alat yang rusak Lemari es tidak dingin karena penuh

31
Alur Pembuatan Urap

32
Lampiran 14. Panduan wawancara penjamah kasus B

Pertanyaan kunci untuk Bahan Jawaban Penjamah


Utama
Bahan dan alur pangan
terduga
Proses pengelolaan pangan Bahan pangan dibeli pagi hari di pasar B pukul 5
Pagi
Daging :
Daging dicuci dan dimasukkan ke lemari es
Malam mulai memproses daging : Di potong Di
rebus dengan bumbu dididiamkan hingga dingin
 masuk ke kulkas
Pagi daging bumbu digoreng
Daging dimasukkan ke dalam dus
33
Daging didistribusikan ke perkemahan B
Deskripsi produk a. Semangka Potong
 Deskripsi produk : pangan siap saji
 Nama produk : semangka potong
 Karakteristik penting : produk pangan siap saji
yang TIDAK di masak terlebih dahulu. Berasal
dari semangka utuh yang dalam proses
penyajian di potong untuk dimasukkan ke
dalam plastik
 Bagaimana pangan ini di konsumsi : langsung
dikonsumsi.
 Kemasan: di bungkus plastik transparan dan
dimasukkan kedalam box pangan yang terbuat
dari kertas karton
 Instruksi label : tidak ada
 Label kadaluarsa : tidak ada label kadaluarsa
atau tanggal baik digunakan.
 Diperuntukkan untuk kelompok konsumen:
umum
 Transportasi saat distribusi: tidak ada proses
distribusi
Kontaminan yang berpotensi menyebabkan
keracunan:
Kontaminasi mikrobiologi karena proses
penyiapan dan penyajian yang tidak benar;
Kontaminasi kimia sepanjang penyiapan dan
saat pembersihan alat
b. Dendeng goreng basah
 Deskripsi produk : pangan siap saji
 Nama produk : dendeng goreng basah
 Karakteristik penting : produk pangan siap saji
yang bahan dasarnya di masak (dibumbui dan
digoreng) terlebih dahulu
 Bagaimana pangan ini di konsumsi : langsung
dikonsumsi.
 Kemasan: lansung dimasukkan ke dalam box
pangan yang terbuat dari kertas karton
 Instruksi label : tidak ada
 Label kadaluarsa : tidak ada label kadaluarsa
atau tanggal baik digunakan.
 Diperuntukkan untuk kelompok konsumen:
umum
 Transportasi saat distribusi: tidak ada proses
distribusi
Kontaminan yang berpotensi menyebabkan
keracunan:

34
Kontaminasi mikrobiologi karena proses
penyiapan, pengolahan (pembumbuan),
Pemasakan dan penyajian yang tidak benar;
Kontaminasi kimia sepanjang penyiapan dan
saat pembersihan alat.

Bahan a. Semangka potong


 Bahan :
Bahan utama: semangka utuh
 Bahan–bahan didapat dari pasar B.
 Bahan utama di potong di pagi hari jam
03.00 tanggal 10 Maret akan di antarkan ke
perkemahan tanggal 10 Maret pukul 04.00.
Semangka yang sudah dipotong disimpan
di lemari pendingin
 Pukul 03.30 tanggal 10 Maret semangka di
masukkan kedalam plastik untuk
dimasukkan ke box

b. Dendeng goreng basah


 Bahan :
Bahan utama: daging sapi

Bumbu: lengkuas, daun salam, sereh,


bawang putih, garam, gula, bawang merah,
bawang putih, kemiri, ketumbar, merica

 Bahan–bahan didapat dari pasar B. Bahan


dibumbui tanggal 9 Maret 2017. Dan di
goreng pukul 03.00 Pagi
Proses Penerimaan
Bagaimana kondisi saat Baik dan tidak busuk. Tidak dalam keadaan dingin
diterima? karena dibeli di pasar dan masih segar
Apakah bahan mentah di cuci ? Semangka tidak dicuci

Daging dicuci
Bagaimana proses mencuci? Daging dicuci dengan air mengalir di kran
Dengan air mengalir atau tidak? dapur
Proses Persiapan
Mana yang di siapkan terlebih Menyiapkan bumbu dan daging terlebih dahulu
dahulu semangka atau daging karena proses memasak daging lebih lama
Apakah menggunakan talenan, Menggunakan talenan yang sama tapi sudah
pisau yang sama saat memotong bersih dan dicuci terlebih dahulu
daging
Bagaimana proses pencucian Dicuci dengan air mengalir dan sabun dan di
talenan letakkan di tempat kering
Setelah memotong daging Tidak langsung direbus bersama dengan bumbu
35
apakah daging dimasukkan
kedalam kulkas
Proses Pemasakan
Saat merebus daging potong Ya karena sudah empuk
apakah sampai matang?
Bagaimana bumbu dicampur Dengan menggunakan tangan
dengan bahan utama
Selah daging bumbu matang Dibiarkan di suhu ruang sampai 3 jam
bagaimana proses
pendinginannya
Apakah daging yang sudah Ya
dingin ditaruh di kulkas?
Bagaimana proses menggoreng Setelah minyak mendidih langsung digoreng
daging setelah dibumbui ?
Bagaimana proses pendinginan Dimasukkan ke box makan untuk dikonsumsi
setelah pemasakan ?
Wadah sayuran apakah wadah Tidak selalu, tergantung yang ada
yang diperuntukan untuk sayur
atau tidak?
Terbuat dari apakah wadahnya? Plastik
Bagaimana proses pencucian Dengan sabun cuci piring
wadah?
Pertanyaan Lain
Siapa saja yang bekerja pada 3 Orang (Ibu B dan 2 anak)
tanggal 10 Maret
Apakah ada penjamah yang sakit Tidak Ada
Apakah ada alat yang rusak Lemari es tidak dingin karena penuh

36
Alur Pengolahan Pangan Terduga

37
Lampiran 15. Panduan wawancara penjamah kasus C

Pertanyaan kunci untuk bahan utama Jawaban Penjamah


Bahan dan alur pangan terduga
Proses pengelolaan pangan Pepaya dibeli dari kebun pak Mamat yang
baru saja panen. Bahan utama dipotong
menjelang makan siang tanggal 10 Maret
pukul 10.00 untuk kemudian ditaruh di
dalam plastik dan dimasukkan ke dalam
kardus
Deskripsi Produk a. Pepaya potong

38
 Deskripsi produk : pangan siap saji
 Nama produk : pepaya potong
 Karakteristik penting : produk pangan
siap saji yang TIDAK dimasak terlebih
dahulu. Berasal dari pepaya utuh yang
dalam proses penyajian dipotong untuk
dimasukkan ke dalam plastik
 Bagaimana pangan ini dikonsumsi :
langsung dikonsumsi.
 Kemasan: dibungkus plastik transparan
dan dimasukkan kedalam box pangan
yang terbuat dari kertas karton
 Instruksi label : tidak ada
 Label kadaluarsa : tidak ada label
kadaluarsa atau tanggal baik
digunakan.
 Diperuntukkan untuk kelompok
konsumen: umum
 Transportasi saat distribusi: tidak ada
proses distribusi
Kontaminan yang berpotensi
menyebabkan keracunan:
Kontaminasi mikrobiologi karena
proses penyiapan dan penyajian yang
tidak benar;
Kontaminasi kimia dalam pemakaian
pestisida, dan saat diolah karena
kontaminasi dari cairan pembersih
Bahan Bahan utama: pepaya utuh
 Pepaya dibeli dari kebun Pak Mamat
 Bahan utama dipotong menjelang
makan siang tanggal 10 Maret pukul
10.00 untuk kemudian ditaruh di
dalam plastik dan dimasukkan ke
dalam kardus

Proses Penerimaan
Bagaimana kondisi saat diterima? Baik dan tidak busuk.
Apakah bahan utama dicuci ? Pepaya tidak dicuci
Penggunaan bahan kimia
Obat hama apa yang digunakan di Penyemprot hama nyamuk
rumah
Apakah ada label Ada
Bagaimana penempatannya Terpisah ditempatkan gudang alat-alat
kebersihan
Pertanyaan lain
39
Siapa yang menyiapkan pepaya? Ibu C
Apakah ada penjamah yang sakit Tidak ada
Apakah ada alat yang rusak Tidak ada

Alur Pengolahan Pangan Terduga

40
Lampiran 16. Kerangka Laporan KLB Keracunan Pangan

A. Pendahuluan
B. Tujuan Penyelidikan KLB
C. Metode Penyelidikan KLB
1. Desain penyelidikan KLB
2. Daerah penyelidikan KLB, populasi dan sampel penyelidikan KLB
3. Cara mendapatkan dan mengolah data primer dan data sekunder
4. Cara melakukan analisis
D. Hasil Penyelidikan KLB
1. Hubungan epidemiologi diantara korban keracunan pangan
2. Gambaran klinis kasus-kasus yang dicurigai dan distribusi gejala
diantara kasus-kasus yang dicurigai.
3. Gambaran umum - periode KLB dan masa inkubasi racun
4. Hasil pemeriksaan laboratorium
5. Etiologi atau diagnosis banding etiologi
6. Kurva epidemik
7. Gambaran epiderniologi menurut umur dan jenis kelamin
8. Gambaran epidemiologi menurut tempat (tabel dan peta)
9. Gambaran epidemiologi menurut faktor risiko lain
10. Pembahasan tentang kondisi KLB saat dilakukan penyelidikan serta
kemungkinan terjadinya peningkatan, penyebaran dan perkiraan berakhimya
KLB
11. Pangan terduga penyebab KLB Keracunan Pangan

41
12. TPM/sumber pangan terduga penyebab KLB/Faktor Risiko Kesehatan
Lingkungan
13. Kesimpulan
14. Rekomendasi

42
Lampiran 17. Kerangka Paparan dalam PPT

Slide 1 : Judul KLB, Nama Kelompok, Nama Anggota


Slide 2 : Latar belakang kasus
Slide 3: Langkah persiapan
Slide 4-8: Hasil investigasi keracunan pangan dengan epidemiologi deskriptif dan
analitik
Slide 9-13 : Hasil Investigasi faktor risiko lingkungan

43

Anda mungkin juga menyukai