Anda di halaman 1dari 1

- Apakah analisis pembobotan massa batuan pada clay shale diperlukan?

Dilihat clay shale ini


memiliki perbedaan sifat di beberapa tempat, misal tempat A dengan struktur geologi yang intens,
dan tempat B dengan struktur geologi yang mungkin tenang. Apabila hanya menggunakan analisis
kestabilan lereng tanpa menganalisis bobot massa batuan tersebut, apakah analisis kestabilan
lereng ini cukup?

Untuk klasifikasi massa batuan sangat perlu dilakukan karena pada klasifikasi massa tersebut
adalah langkah awal yang dilakukan pada saat melakukan konstruksi seperti di bahu jalan. Dan untuk
masalah mengenai struktur, telah dirangkum dalam klasifikasi massa batuan contohnya seperti RMR,
dimana parameternya sudah termasuk ke dalam langkah2 RMR itu sendiri (mengidentifikasi
diskontinuitas). Tidak cukup karena seharusnya Langkah awalnya yaitu pengklasifikasian massa
batuan yang kemudian dilanjutkan dengan analisis kestabilan lereng dengan metode yang ada dan
bantuan aplikasi untuk mempermudah dalam pemrosesan data.

- Metode analisis kestabilan lereng mana yang paling cocok digunakan buat lereng yg disusun
sama clay shale? Berdasarkan aspek apa penentuan metode analisis kestabilan lereng yang akan
dipakai?

Dari presentasi yang saya buat, metode analisis yang cocok dan baik pada clay shale adalah
metode bishop karena pada metode fellenius, nilai resultan vertical dianggap bernilai 0. Hal tersebut
mengakibatkan error pada perhitungan karena semisal Ketika air masuk ke dalam shale menjadikan
shale tersebut memiliki gaya berat yang lebih tinggi, maka nilai itu dianggap 0 pada metode fellenius,
sedangkan pada metode bishop semua variable digunakan hingga menjadikan hasilnya menjadi
akurat.

Anda mungkin juga menyukai