PROGRAM KELUARGA
BERENCANA
Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan YME, atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman/Panduan Penyelenggaraan Upaya
pelayanan KB Puskesmas I Denpasar Utara Kota Denpasar. Panduan ini kami
susun sebagai salah satu upaya memberikan acuan dan kemudahan dalam
pelaksanaan Upaya Pelayanan KIA di Puskesmas I Denpasar Utara.
Petugas Pelayanan KB
Puskemas I Denpasar Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
1
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat. Untuk itu
diperlukan peran serta aktif dari semua tenaga kesehatan, baik yang ada di pusat,
daerah sampai di unit pelayanan kesehatan dalam meningkatkan penggunaan KB.
Puskesmas sebagai organisasi yang paling dekat dengan masyarakat mempunyai
peran yang penting dalam meningkatkan penggunaan KB oleh masyarakat. Oleh
karena itu Puskesmas memiliki program KB, termasuk Puskesmas I Denpasar
Utara. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai berikut :
pemasangan dan pencabutan AKDR, pemasangan dan pencabutan implant,
kontrasepsi suntik, kontrasepsi pil, kondom, krioterapi, pemeriksaan IVA,
pemeriksaan pap smear, konseling SADARI dan VCT.
B. Tujuan Pedoman
Tujuan pedoman pelayanan KB adalah sebagai acuan dari pelaksana
pelayanan dalam memberikan asuhan pelayanan KB yang berkualitas dan sesuai
dengan SOP yang ada.
Tujuan program KB adalah untuk :
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk dengan menunda kehamilan bagi
pasangan yang belum ingin memiliki anak, mengatur jarak kehamilan dan
menghentikan kehamilan pada pasangan usia subur serta mencegah
penularan IMS dan HIV/AIDS.
2. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii dan
mencegah pertemuan sperma dan sel telur sehingga tidak terjadi kehamilan
dengan pemasangan AKDR.
3. Menghambat pertemuan sperma dengan ovum akibat bertambahnya
kekentalan lendir serviks oleh pengaruh hormone estrogen dan
progesterone dari implant.
4. Mencegah penularan IMS dan HIV/AIDS dari penggunaan kondom.
2
C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah petugas KB sebagai pelaksana atau
pemberi pelayanan program KB serta masyarakat sebagai pengguna program KB.
E. Batasan Operasional
Program Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk
keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Ini bermakna
bahwa program KB adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bias dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti metode kontrasepsi jangka panjang maupun metode kontrasepsi
jangka pendek.
Pelayanan program KB di Puskesmas I Denpasar Utara dilaksanakan kepada
pasangan usia subur yang datang ke Puskesmas I Denpasar Utara dan melakukan
kunjungan kepada pasangan usia subur yang tidak menggunakan KB untuk
meningkatkan penggunaan KB di masayarakat. Kegiatan pelayanan program KB
di Puskesmas I Denpasar Utara dilaksanakan setiap hari kerja.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Koordinator dalam penyelenggaraan pelayanan di ruang KB Puskesmas I
Denpasar Utara adalah petugas program KB. Pengaturan dan penjadwalan tenaga
puskesmas dalam upaya pelayanan kontrasepsi dilaksanakan lintas program sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan.
1. Pelayanan di ruang KB dalam gedung Puskesmas I Denpasar Utara
dilaksanakan oleh penanggung jawab program (Ni Ketut Suriyanti,
A.Md.Keb), pemegang program KIA (Vivin Ika Ivanayanti, A.Md.Keb),
pemegang program Anak (Ni Made Sinarsari, A.Md.Keb), pemegang
program IMS (Ni Ketut Suriyanti, A.Md.Keb).
2. Pelayanan KB di Pustu Tonja adalah Ni Made Ambarwati, A.Md.Keb.
C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelayanan program KB di Puskesmas I Denpasar Utara
dilaksanakan setiap hari kerja, sebagai berikut:
1. Hari Senin - Kamis Pukul 08.00 – 12.00 WITA
2. Hari Jumat Pukul 08.00 – 10.30 WITA
3. Hari Sabtu Pukul 08.00 – 11.30 WITA
4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
F A
G I
F UTAR
R. Tindakan
A
H R. Administrasi
D B E
C
E
D
G
RUANG BAGIAN C
LABORATORIUM
A B
Keterangan Denah.
1. Ruang Administrasi
A. Pintu
B. Meja Komputer
C. Meja Kerja
D. Rak Arsip
E. Lemari arsip
F. Wastafel
G. Meja Display
H. Kursi Pasien
I. Pintu
5
2. Ruang Tindakan
A. Bed Pasien
B. Meja Gyn 1
C. Meja Gyn 2
D. Trolly
E. Almari Obat
F. Almari Alat
G. Tempat cuci alat
B. Standar Fasilitas
Keadaan
No Nama Barang Jumlah Kurang Rusak
Baik (B)
Baik (KB) Berat (RB)
1 Meja Komputer 1
2 Meja 1
3 Almari 3
4 Komputer PC 1
5 Telepon 1
6 Kursi bulat 3
7 Bed Gynecologi 2
8 Stetoskop 1
9 Tensi Meter Hg 1
10 Lampu Halogen 2
11 Ember Tertutup 1
12 Waskom Stainless 2
13 Toples 2
14 Bingkai Penanganan 1
Anafilaktik Shock
15 Bingkai Layanan KB 1
17 Bingkai Visi Misi 1
19 Bingkai Poster KB 4
20 Bingkai Contoh Alat 1
6
Kontrasepsi
23 Papan Protap KB 1
24 Bingkai Tahapan Cuci Tangan 1
25 Kotak Anafilaktik Shock 1
26 Cermin 1
28 Tabung Oksigen + Trolly 1
29 Regulator 1
30 Tempat Sampah 2
31 Klem penjepit portio 1
32 Sonde uterus 1
33 Klem arteri 2
34 Gunting uterus/Sims 1
35 Pengait IUD 3
36 Spekulum vagina 14
37 Bak instrument 6
38 Nierbeken 3
39 Silinder korentang 1
40 Tromol 1
41 Implant Kit 1
42 IUD Kit, tdd: 1
Artery Forceps 1
Koher Forceps 1
Episiotomy 1
Umbilical 1
Uterine Tenaculum 1
Sponge Holding Forceps 1
Uterine Design Forceps 1
Sonde Uterus 1
IUD Remover Forceps 1
Hegar bogie uterine 1
Siebold uterine 1
7
Sims vaginal spekulum 1
Mangkok larutan 1
Lampu kepala 1
Thermometer klinis 1
8
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Alur Pelayanan
Pasien KB
Loket
Ruang
Ruang Konseling Tindakan
KB
Resep
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Diagnosa
- Penerbitan Surat Rujukan Internal
- Surat Persetujuan Tindakan
- Tindakan
- Konseling
9
BAB V
LOGISTIK
10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
11
4. Rencana Upaya Pencegahan
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi risiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam
mengatasi risiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau
ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan, sehingga sengan segera
dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan
Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah
tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan perlu diperhatikan
keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
12
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
13
c. Lepaskan setelah penggunaan, sebelum menyentuh benda dan permukaan
yang tidak terkontaminasi, dan sebelum pindah ke pasien lain.
d. Lakukan tindakan membersihkan tangan segera setelah melepaskan sarung
tangan.
3. Pelindung Wajah (Mata, Hidung, dan Mulut)
a. Gunakan masker bedan dan pelindung mata
b. Pelindung wajah untuk melindungi membran mukosa mata, hidung, dan
mulut selama tindakan yang umumnya dapat menyebabkan terjadinya
percikan darah, cairan tubuh, sekret dan ekskresi.
4. Gaun Pelindung
a. Gunakan untuk memproteksi kulit dan mencegah kotornya pakaian selama
tindakan yang umumnya bias menimbulkan percikan darah, cairan tubuh,
sekret, dan ekskresi.
b. Lepaskan gaun pelindung yang kotor sesegera mungkin dan bersihkan
tangan.
5. Pencegahan Luka Tusukan Jarum dan Benda Tajam Lainnya
a. Hati-hati bila: memegang jarum, pisau, dan alat-alat tajam lainnya.
b. Bersihkan alat-alat yang telah digunakan.
c. Buang jarum dan alat-alattajam lainnya yang telah digunakan.
6. Kebersihan Pernapasan dan Etika Batuk
a. Tutup hidung dan mulut saat batuk/bersin dengan tisu dan masker, serta
membersihkan tangan setelah kontak dengan sekret saluran napas.
7. Kebersihan Lingkungan
a. Gunakan prosedur yang memadai untuk kebersihan rutin dan disinfeksi
permukaan lingkungan dan benda lain yang sering disentuh.
8. Linen
a. Cegah pajanan pada kulit dan membran mukosa serta kontaminasi pada
pakaian.
b. Cegah penyebaran patogen ke pasien lain dan lingkungan.
9. Pembuangan Limbah
a. Pastikan pengelolaan limbah yang aman.
14
b. Perlakukan limbah yang terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekret, dan
ekskresi sebagai limbah infeksius, berdasarkan peraturan setempat.
c. Jaringan manusia dan limbah laboratorium yang secara langsung
berhubungan dengan pemrosesan specimen harus juga diperlakukan
sebagai limbah infeksius.
d. Buang alat sekali pakai dengan benar.
10. Peralatan Perawatan Pasien
a. Peralatan yang ternoda oleh darah, cairan tubuh, sekret, dan ekskresi
harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga pajanan pada kulit dan
membran mukosa, kontaminasi pakaian, dan penyebaran patogen ke
pasien lain atau lingkungan dapat dicegah.
b. Bersihkan, disinfeksi, dan proses kembali perlengkapan yang digunakan
ulang dengan benar sebelum digunakan pada pasien lain.
15
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktivitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan
upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan daqpat berjalan sesuai rencana
dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dari ruang layanan KB mempunyai 1 indikator mutu, yang digunakan
sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja layanan KB. Indikator mutu tersebut
antara lain:
1. Kunjungan MKJP 30 % dari total kunjungan pasien KB dalam 1 bulan.
16
BAB IX
PENUTUP
17