Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM BAHAN BAKAR DAN PROSES PEMBAKARAN

JUDUL PRAKTIKUM :

MODUL 1 : KOMPOR HIKING

Nama kelompok

1. Yosef P Wosparkrik
2. Terius Tabuni
3. Nasen Ginibak
4. Marselino A.F Numberi
5. Yanto E. Elopere
6. Millson Dery Kawer
7. Kosmas Wafom
8. Firdaus Erwin
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN :……………………………………………………………......... 3

1. LATAR BELAKANG: …………………………………………………………………. 3


2. TUJUAN :……………………………………………………………………………5
3. MANFAAT :…………………………………………………………………………...5
4. METODE :……………………………………………………………………………5

BAB II PMBAHASAN :……….…………………………………………………………………6

1. ALAT DAN BAHAN :…………………………………………………………………...6


2. HASIL UJI COBA :………………………………………………………………………6

BAB III PENUTUP : …………………………………………………………………………..8

1. KESIMPULAN :………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA :……………………………………………………..……………………..9

LAMPIRAN :………..…………………………………………………………………10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Minyak solar ialah fraksi minyak bumi berwarna kuning coklat yang jernih yang mendidih
sekitar 175 -370 derajat celcius dan yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Pengunaan solar pada umumya adalah untuk bahan bakar pada jenis mesin diesel degan putaran
tinggi (diatas 100 rpm), yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran
langsung dalam dapur-dapur kecil yang terutama diiginkan pembakaran yang bersih. Minya solar
ini bisa disebut juga gas oil, automotive Diesel oil,High Speed Diesel.

Sifat bahan bakar solar diantara sifat-sifat bahan bakar solar terpenting ialah kualitas penyalaan,
volatilitas, viskositas, titik taung dan kabut.

Kualitas penyalaan bahan bakar solar yang berhubungan dengan kelambatan penyalaan,
tergantung kepada komposisi bahan bakar. Kualitas bahan bakar solar dinyatakan dalam angka
cetan, dan dapat diperoleh dengan jalan membandingkan kelambatan dengan menyalah bahan
bakarsolar dengan kelambatan menyala bahan bakar pebanding. (reference fuels) dalam mesin
uji baku CFR (ASTM D 613-86). Sebagai bahan bakar pemanding digunakan senyawa
hidrokarbon cetan atau neksadekan (C16H34), yang mempunyai kelambatan penyala yang
pendek dan heptametilnonan (isomer cetak) yang mempuyai kelambatan penyalahan relative
panjang.

Volatilitas bahan bahan bakar diesel yang merupakan factor yang penting untuk memperoleh
pembakaran yang memuaskan dapat ditentukan dengan uji distilasi ASTM (ASTM
D86/90).makin ttinggi titik didih atau makin berat bahan bakar diesel, makin tinggi nilai kalor
untuk setiap galonnya dan makin di inginkan dari segi ekonomi. Tetapi hidrokarbon berat
merupakan sumber asap dan endapan karbon serta dapat mempengaruhi operasi mesin. Sehingga
bahan bakar diesel harus mempuyai komposisi yang berimbang antara fraksi ringan dan fraksi
berat agar diperoleh polatilitas yang baik

Piskositas bahan bakar solar perlu dibatasi. Piskositas yang terlalu renda dapat mengakibatkan
kebocoran pada pompa injeksi bahan bakar, sdangkan pisikositas yang terlalu tinggi dapat
mempengarihi kerja cepat alat injeksi bahan bakar dan mempersulit pengabutan bahan bakar
minyak dan menumpuk dinding dan membentuk karbon atau mengalir menuju ke kartel dan
mengencerkan minyak karter.

Titik tuang dan titik kabut

bahan bakar solar harus dapat mengalir dengan bebas pada suhu atmosfer renda dimana bahan
bakar ini digunakan. Suhu terendah dimana bahan bakar solar masih dapat mengalir disebut tiik
tuang. Pada suhu sekitar 10˚ F diatas titk tuang, bahan bakar solar dapat berkabut dan hal ini

3
disebabkan oleh pemisahan Kristal malam yang kecil-kecil. Suhu ini dikenal dengan nama titik
kabut. Karena Kristal malam dapat menyumbat saringan yang digunakan dalam system bahan
bakar mesin diesel, maka sering kali titik kabut lebih berarti dari pada titik tuang.

Spesifikasi mutu bahan bakar minyak yang dipasarkan memenuhi persyaratan teknis tertentu
sesuai dengan kebutuhan peggunannya yang disebut dengan spesifikasi. Dalam hal ini
spesifikasi teknis bahan bakar sama disetiap Negara tergantung dari jenis dan tipe kendaraan.
Spesifikasi nasional disetiap Negara dapat sedikit berbeda, karna perbedaan kondisi Negara
tersebut, seperti jenis dan populasi kendaraan, ketersedian minyak bumi sebagai bahan baku,
kemampuan kilng, system distribusi, factor ekonomi dan peraturran keselamatan kerja dan
lingkungan-lingkugan

4
B. TUJUAN
Dari hasil praktikum ada beberapa tujuan yang kami dapatkan yaitu:
1. Proses pembakaran yang terjadi pada bahan bakar solar
2. Mengetahui kualitas api dan berapa lama nyala api bertahan
3. Mengetahui fisikositas api, warna api, aroma, semburan api

C. MANFAAT
1. Solar bisa digunakan untuk bahan bakar truk,mobil dan llain-lain untuk campuran ccat
atau bahan lain
2. Untuk baahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi (diatas 10000
rpm)
3. Dapat di gunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur
kecil yang terutama diinginkan pembakaran yang bersi.

D. METODE
Metode atau langka-langka yang dilakukan dalam membuat praktikum menggunakan
kompor hiking
1. Bahan yang digukan kaleng lasegar 2 botol dipotong masing-masing dengan ukuran 30
mil, kemudian di bagian salah satu sisih ujung kaleng diberi lubang sebanyak 8 lubang
ditambah 1 lubang utama pada bagian tengah kalengyang ukuranya lebih besar.
2. Setelah kaleng sudah siap kemudian, mengisi bahan bakar berupa solar sebanyak 15 mil
3. Kemudia siapkan match untuk proses pembakaran dalam proses pembakaran solor
kosong tidak bisa menyala, sehingga kami menambahkan kain robek untuk dinyalakan
bahan bakar
4. Lalu difoto untuk mengetahui warna api dan masah jenis api
5. Lamanya sumburan api sekitar 1 menit 47 detik

5
BAB II

PMBAHASAN

1. ALAT DAN BAHAN


 Solar
 Kaleng lasegar
 Match/korek api
 Gelass ukur
 Pipet
 Timbang digital
 Thermometer air raksa
 Termokopel
 Kamerah
 Stop what

2. HASIL DARI PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR SOLAR


hasil bahan bakar solar yang kami peroleh dari kelompok adalah sebagai berikut

1. gelas ukur
volumenya tidak beraturan maksimal 50 ml atau lebih −¿ +¿ ¿ 0,5 itu artinya skala
¿
minimal jadi setiap skala isinya 1 untuk pas ditengah garis berarti nilai 0,5 ml yang di
+¿ ¿ setiap gelas ukur berbeda-beda fisikositas ke
maksud −¿ ¿
2. Timbang dgital

bahan bakar dan proses pembakaran solar yang ditimbang dengan berat cawan sekitar
28-30 gram ditambah solar sekitar 60 gram.

3. Termokopel

Temperature dari hasil bahan bakar dan proses pembakaran temperature saat terjadi
kompressi bisa mencapai 5.500 derajat Celcius dan titik sulut bahan bakar Diesel
suhunya sekitar 50-900 derajat Celcius

Sensor suhu ketika dikasi temperature atau suhu panas maka nilai resistensi akan
berubah. Semakin tinggi, tetapi ketika suhu atau temperaturnya rendah maka nilai
resistensinya akan semakin menurun.

4. Stop watch

Waktu tahan nyala api sekitar kurang lebih 1 menit 47 detik

6
5. Kamera

Dari hasil pengambilan gambar warna api kami peroleh dari hasil proses pembakaran.
biru,kuning, hijau,putih dan hitam

Dari semua hasil yang kami dapat dan peroleh bahwa pada umumnya sesuai dengan hasil
praktikum kami, bahan bakar dan proses pembakaran solar tidak bisa langsung terbakar saat
pembakaran. Tetapi, bahan bakar solar dapat terbakar saat wada atau kaleng lasegar yang diisi
mulai memanas, kemudian terjadi nyala api tetapi tidak bisa bertahan lama. Sehingga dibantu
dengan sumbuh atau sejenisnya sebagai alat untuk membantu semburan api yang baik.

Bahan bakar dan proses pembakaran dapat mengandung banyaknya asap hitam dan karbon sisah
pembakaran dibagian wadah yang digunakan cepat terjadi arang/mengitam. Aromanyanya
asapnya sama dengan terjadi gosong.

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil peraktkum dari proses pembakan bahan bakar solar kami dapat simpulkan sebagai
berikut :

1. Bahan bakar solar menimbulkan banyak asap yang tebal dan karbon
2. Bahan bakar solar lama dalam proses pembakaran
3. Bahan bakar solar tdk menyala tanpa sumbu atau senis lainya
4. Bahan bakar solar pada dasarnya tidak mudah terbakar
5. Bahan bakar solar cepat meimbulakan gosong atau cepat hitam pada wada atau alat yang
digunakan untuk membakar

2. Saran

Dari hasil praktikum kelompok melalaukan kegiatan praktikum kelompok memberikan saran
agar kegiatan prakikum Bahan Bakar Dan Proses Pembakaran dapat dilaksanakan dengan lancer
dan baik kedepannya serta saya berharap : Kepada para teman-teman adik-adik agar
mempersiapkan diri dengan menguasi pelajaran yang akan di terapkan dalam mata kulia Bahan
Bakar dan Proses Pembakaran, agar memudahkan dalam melakukan praktek

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://repository.uin-suska.ac.id/7079/3/BAB%20II.pdf
2. Yotube
3. Hasil pertikum pada solar

9
LAMPIRAN

10
Hail gambar pembakaran Gelas ukur

Gambar warna pembakaran

11

Anda mungkin juga menyukai