Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KASUS TRAUMA DADA KELOMPOK 2

ANDI NURKHAERUNNISA ALWI (190402023)


FIRDA SINTIA (190402029)
MUH TAHIR (190402011)
RISNA AMALIAH (190402037)
MUSTIKA SARI (190402035)

“KASUS”

Tn D, 33 tahun mengalami kecelakaan, mobilnya menabrak truk yang sedang berhenti. Saat itu ia tidak
menggunakan sabuk keselamatan. Dadanya membentur stir mobil. Tn D dibawa ambulance ke IGD RSUD
Kab.Tangerang. Saat dikaji Tn. D mengeluh sesak, nyeri saat bernafas, tampak laserasi dan lebam pada
dada, lebam lebih hitam diarea kanan, pergerakan dada kanan tertinggal dari kiri sehingga gerakan dada
tidak simetris. Pada auskultasi dada kanan lebih redup dari dada kiri.Tampak frakturi gake 6- 8 dengan
hemato pneumo thoraks kanan.Diputuskan pemasangan Water Seal Drainage, menggunakan sistem 3 botol.
Saat pemeriksaan TTV di dapatkan hasil RR 24x/ mnt, nadi 88x/ mnt, TD 120/ 90 mmHg, Suhu 38⁰c.
Aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan terjadi di tempat tidur. Klien mengatakan merasa bersyukur bias
selamat dari kecelakaan.
RESUME KEPERAWATAN UNIT GAWAT DARURAT DENGAN KASUS

TRAUMA DADA DI RUMAH SAKIT KEB. TANGERANG

Format Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat Pada Tn”D” Dengan Diagnosa Trauma Dada

RS:RSUD Keb. Tangerang NO CM : 13.06.17.84 TGL.LAHIR/UMUR : Pemalang, 25 Desember 1981


ASKEP UNIT GAWAT DARURAT NAMA PASIEN: Tn D JENIS KELAMIN : Laki-Laki
TGL: 25 November 2014JAM: Prioritas Triage Merah Kuning Hijau putih
Keluhan saat ini: Klien mengatakan sesak. SumberInformasi Pasien dirujuk
Keluarga org lain
PENGKAJIAN PRIMER

Mekanisme kejadian :Mengalami tauma dada karana kecelakan menabrak mobil


truk
Air way Breathing Cirkulation Disability/Neurological………………………………….
Bebas √ Spontan Nadi kuat√ lemah Waspada Pupil: Isokor √ Refleks +/-
Garging Tachipneu Warnakulit: Merespon suara Anisokor
Stridor Dispneu√ Perdarahan : Merespon nyeri √ Pint point
Whezhing Apnoe Tidak ada √ Apatis Midriasis
Rhonci Tak bernafas Tidak terkontrol Somnolent
Turgor: Jelek baik Tak ada respon
TEMP: 38 NADI: 88 x/i RR: 24 ℃ TENSI:120/90 mmhg BB: 50Kg TB: 164Cm
1. Nyeri 7. Luka bakar Skalanyeri (0-10) : 6……………………………………………..
P.SEKUNDER

2. Keterbatasangerak 8. Gigitan Tingkat risiko : Tinggi√ Sedang Ringan


3. Deformitas 9. Tusuk Diagnosamedik : Contusiocerebri
4. Abrasi 10. V. Apertum Allergiobat/zat :……………………………………………..
5. Laserasi 11. Pitchae Keluarga : Ada/Tidak/Teman
6. Kontusio 12. Kontakpersonal :…………………………………………….
A 1. Resikoaspiras Data tambahan/Riwayatkesehatan/pengobatan :
2. Bersihanjalannafaf (takefektif) Imiimunisasi: Klien mengatakan terakhir imunisasi saat
B 3. Gangguanpertukaran gas masih kecil
4. Polanafastakefektif b.   Alergi  : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
MASALAH

C 5. Gangguanperfusijaringan cerebral, renal, perifer c.pPenyakit yang pernah di derita : Klien mengatakan
6. Resti/gangguan volume cairanelektrolitlebih/kurang tidak pernah mengalam ipenyakit berat.
D 7. Resikotinggipeningkatantekanan intra kranial
8. Gangguan rasa aman (jatuhdaritempattidur, cemas)
9. Gangguan rasa nyaman, nyeri, mual, muntah
10. Hipertermiatauhipotermi
11. Kerusakannauromuskulerresti

ER
EP
K

A
12. Restiinfeksi
A 1. Aturposisitidur, jaw trust chin lift, setengahduduk
2. Keluarkanbendaasing, suction
3. Pasang UPA, NPA, Intubasi, Stabilisasiservikal
B 4. Lakukannafasbuatan, bagging, ventilator
5. Perbaikiperfusijaringan, beri O2, sesuaikebutuhan
PERENCANAAN

6. Monitoring SA O2, sampeldarah, AGD


C 7. Hentikanperdarahan
8. Penuhi volume cairan, pasanginfus, darah, banyakminum
9. Monitor tanda vital
10. Monitor EKG
D 11. Monitor kesadaran
12. Pasangpengaman, immobilisasi
13. Atasinyeri, muntah, dipuasakan, distraksi, relaksasi
14. Pertahankansuhutubuh, persiapanfisikpasien, beri KIE
15. Rawatlukan

CATATAN KEPERAWATAN

JAM 11 12 13 JAM IMPLEMENTASI/THERAPI NAMA


Suhu
T VITAL

Nadi
Respirasi
Tensi
4 Spontan
GLASCOW COMA

3 Dg Perintah
2 Dg Rangsangan
MATA
BUKA

1 Nol
0 Takbisadites
5 Sadarpenuh
VERB

4 Bingung
3 Kata-kata tidajelas
2 Hanyasuara
1 Nol
AL 0 Tidakdapatdites
6 Mengikutikomando
MOTOR RESPON
SCALE

5 Nyerilocal
4 Menolaknyeri
3 Fleksi abnormal
2 Ekstensi abnormal
1 Nol
0 Tidakdapatdites
SKALA NYERI (0-10)
0 = tidaknyeri
10 = sakitberat
REAKSI PUPIL
+ = Bereaksiterhadapsinar
- = Tidakbereaksi
C = matatertutup
CM : RL, NaCl 0,9%, D5%,D10%,D40% Catatan:
D5 = NaCl, Darah Pulangdirawat di:
CK : Urine Kelengkapan
Faeces Foto :-
Muntah Lab :-
Drain Lain-lain : -
A. ANALISIS DATA
No. Data Masalah
1. DS: Ketidakefektifanpolanafas
1.      Klienmengeluhsesak
2.      Klienmengatakannyerisaatbernafas
DO:
1. Klientampakkesulitanbernafas
2. RR : 24x Permenit
3. Terdapatcupinghidung
4. Terdapatretraksi intercostal
5.      Pergerakan dada kanantertinggaldarikiri
6.      Gerakan dada tidaksimetris
7.      Tampakfrakturigake 6-8
2. DS: Nyeriakut
1. Klienmengatakannyerisaatbernafas
2. klien mengeluhnyeripadadadanya
DO:
1.      Klientampakmenahannyeri
2.      Tampaklaserasidanlebampada dada
3.      Lebam lebihhitamdiareakanan
4.      Tampakfrakturigake 6-8 denganhematopneumothorakskanan
5.      Pemasangan Water Seal Drainage, menggunakansistem 3 botol
3. DS: Ansietas
1. Klienmengeluhgelisahdancemas
DO:
1. Klienterlihatgelisah
2. Klienterlihattegang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KODE DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan deformitas D.0005
tulang dada ditandai dengan tampak fraktur di iga 6-8

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik


2 Ditandai dengan klien mengeluh nyeri. D.0077

Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran terhadap konsep


3. diri ditandai dengan klien tampak gelisah dan tegang. D.0080

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO SDKI SLKI SIKI


1. Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan pola Intervensi utama : Pemantauan
( D.0005) napas dengan ekspektasi membaik dengan kriteria hasil : Respirasi ( I.01014)

- Frekuensi napas membaik a) Observasi


- Kedalaman napas membaik - Monitor frekuensi, irama,
kedalaman ddan upaya
napas
- Monitor adanya sumbatan
jalan napas
- Monitor hasil X-ray thorax

b) Terapeutik
- Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien.
- Dokumentasikan hasil
pemantauan

c) Edukasi
- Informasikan hasil
pemantauan respirasi, jika
perlu.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam


2. Nyeri akut diharapkan tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil :
( D.0077)
- Keluhan nyeri menurun Intervensi utama : Manajemen
- Gelisah menurun Nyeri (I.08238).

a. Observasi
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, frekuensi dan
intensitas nyeri.
- Identifikasi respons nyeri
non verbal
- Identifikasi skala nyeri
b. Terapeutik :
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.

c. Edukasi :
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tpat.

d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
analgetik.
diharapkan tingkat ansietas menurun dengan kriteria
3. Ansietas hasil :
( D.0080)
- Perilaku gelisah menurun
- Perilaku tegang menurun
- Khawatir menurun Intervensi Utama : Reduksi ansietas
( I.09314)

i. Observasi :
- Identifikasi saat tingkat
ansietas menurun
- Monitor tanda-tanda
ansietas

ii. Terapeutik :
- Gunakan pendekatan yang
meyakinkan
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan

iii. Edukasi :
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih tekhnik relaksasi
- Latih kegiatn pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan.

iv. Kolaborasii :
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan a. Observasi S : klien mengatakan pola napasnya
dengan deformitas tulang dada ditandai - Menitor frekuensi, irama, kedalaman dan masih belum taratur
dengan tampak fraktur di iga 6-8 upaya napas O : klien nampak gelisah
- Menitor adanya sumbatan jalan napas A : masalah belum teratasi sepenuhnya
P : intervensi dilanjutkan
- Monitor hasil X-ray thorax

b. Terapeutik
- Mengatur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien.
- Mendokumentasikan hasil pemantauan
c. Edukasi
- Menginformasikan hasil pemantauan
respirasi, jika perlu.

2 Nyeri akut berhubungan dengan agen a. Observasi S : klien mengatakan masih merasakan
pencedera fisik Ditandai dengan klien - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, nyeri pada bagian dadanya
mengeluh nyeri. frekuensi dan intensitas nyeri. O : klien nampak meringis
- Mengidentifikasi respons nyeri non verbal A : masalah belum teratasi sepenuhnya
P : intervensi di lanjutkan
- Mengidentifikasi skala nyeri

b. Terapeutik :
- Memfasilitasi istirahat tidur
- Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

c. Edukasi :
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Menganjurkan menggunakan analgetik secara
tpat.

d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik.

3 Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran a. Observasi : S : klien mengatakan masih merasa


terhadap konsep diri ditandai dengan klien - Mengodentifikasi saat tingkat ansietas cemas namun tidak seperti pertama yang
tampak gelisah dan tegang. menurun dialaminya
- Memonitor tanda-tanda ansietas O : klien tampak sudah merasa tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi diberhentikan
b. Terapeutik :
- Gunakan pendekatan yang meyakinkan
- Memotivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan

c. Edukasi :
- Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Melatih tekhnik relaksasi
- Melatih kegiatn pengalihan untuk mengurangi
ketegangan.

d. Kolaborasii :
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu.

Anda mungkin juga menyukai